PELEPASAN KATETER
Pengertian
Tujuan
Prosedur
c. Pelaksanaan
1. Beritahu penderita dan atur posisi dorsal recumbent
2. Memakai sarung tangan
3. Tarik isi balon kateter dengan spuit
4. Tarik kateter perlahan lahan sambil penderita dianjurkan nafas
panjang
5. Untuk penderita lali laki atur penis sesuai anatomi uretranya
sebelum ditarik kateternya
6. Bersihkan meatus uretra dengan kapas savlon
7. Tampung kateter pada bengkok
8. Rapikan penderita dan alat alat dibereskan
9. Lepas sarung tangan
10. Cuci tangan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,
proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1, Jakarta :
penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Spuit injeksi sesuai dengan pengguaan
2. Kapas alkohol
3. Obat injeksi sesuai perintah dokter
4. Torniquet
5. Bantal pengalas/perlak
6. Bak injeksi
b. Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dilakukan tindakan
tersebut dilakukan
2. pasang sampiran
1. Pelaksanaan injeksi IC (Intra Cutan)
1. Isi spuit injeksi dengan obat yang telah ditentukan
2. Perawat cuci tangan dan memakai hand scoon
3. Permukaan kulit di disinfeksi dengan menggunakan alkohol 70%
4. Renggangkan permukaan kulit dengan menggunakan tangan kiri
5. Masukkan jarum pada permukaan kulit dengan sudut 15-30 derajat
dengan lubang menghadap ke atas
6. Masukkan obat pelan-pelan supaya permukaan kulit yang disuntik
mengembung
7. Setelah obat masuk, spuit ditarik dengan cepat
8. Bekas suntikan tidak boleh di tekan dengan kapas alkohol
2. Injeksi SC (Sub Cutan)
1. Isi spuit dengan obat yang telah ditentukan
2. Permukaan kulit di disinfeksi dengan kapas alkohol
3. Angkat sedikit perukaan kulit dengan tangan kiri
4. Masukkan jarum ke bawah kulit denga sudut 45 derajat dengan
lubang jarum menghadap keatas
5. Penghisap spuit ditarik, apakah ada darah atau tidak
6. Bila ada darah obat tidak boleh dimasukkan
7. Bila tidak ada darah obat dimasukkan perlahan lahan
8. Setelah obat masuk, spuit ditarik dengan cepat dan bekas jarum di
tutup dan ditekan dengan cepat dengan menggunakan kapas
alkohol
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Menghitung pernafasan selama 1 menit
3. Mencatat hasil penghitungan pada buku pencatatan tanda-tanda
vital
4. Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab
ruangan
5. Perawat cuci tangan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Thermometer (raksa, digital, atau Sensor cahaya)
2. Desinfektan (alcohol swab 70%)
b. Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Atur lingkungan sekitar pasien
c. Pelaksanaan
1. pemeriksaan suhu pada ketiak
1. Perawat cuci tangan dan memakai hand scoon (bila pasien
infeksius)
2. Alat-alat di dekatkan dengan pasien
3. Identifikasi pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan yang dilakukan
5. Periksa termometer apabila air raksa pastikan tepat pada angka
dibawah 35 derajat celcius
6. Atur posisi pasien sesuai dengan kondisi pasien
7. Buka lengan baju pasien (bila perlu) dan ketiak harus dikeringkan
terlebih dahulu
8. Jepitkan termometer pada ketiak pasien dengan reservoir tepat
ditengah ketiak dan lengan pasien dilipatkan ke dada (awasi dan
dampingi khususnya pada penderita tidak sadar dan anak-anak)
9. Setelah 5-10 menit termometer di angkat dan dibaca kemudian
dicatat
10. Bersihkan termometer dengan cara : Di lap dengan desinfektan
(alcohol swab)
11. Bila menggunakan Air raksa diturunkan kembali dan termometer
diletakkan pada tempatnya
12. Pasien dikembalikan pada posisi semula
13. Alat dibereskan lepas sarung tangan dan cuci tangan
2. Mengukur suhu pada mulut
1. Cuci tangan dan memakai hand scoon
2. Alat-alat didekatkan pada pasien
3. Identifikasi pasien
4. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
5. Atur posisi pasien
6. Instruksikan pasien untuk membuka mulut
7. Minta pasien untuk mengangkat lidah
8. Letakkan dengan hati-hati termometer dibawah lidah dibagian
tengah
9. Instruksikan pasien untuk menutup mulut dan menjepit
termometer dengan bibirnya dan tidak berbicara selama
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Arloji / puls teller
2. Buku catatan
b. Persiapan pasien & lingkungan
1. Jelaskan pada pasien tujuan tindakan yang akan dilakukan
2. Atur lingkungan sekitar pasien
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Alat alat didekatkan pada pasien
3. Identifikasi pasien
4. Jelaskan prodesur yang akan dilaksanakn
5. Atur posisi pasien dengan terlentang atau duduk
6. Anjurkan pasien untuk rileks
7. Tempelkan 3 jari pada daerah arteri
8. Hitung denyut nadi selama 1 menit sambil merasakan kedalaman
dan keteraturan
9. Catat hasilnya
10. Rapikan alat alat
11. Posisi pasien dikembalikan ke posisi semula
12. Cuci tangan
13. Hasilnya dicatat
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Spuit besar
2. Kom berisi air hangat
3. Pinset telinga
4. Bengkok
5. Kapas dalam tempatnya
6. Handuk
7. Perlak dan pengalas
b. Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Pasien duduk dengan posisi kepala di miringkan sesuai dengan
kebutuhan
3. Alat-alat didekatkan kepada pasien
4. Kain pengalas dan bengkok diletakkan diatas bahu, dibawah
telinga yang akan di bersihkan
5. Spuit di isi dengan air hangat
6. Dengan menggunakan tangan kiri perawat daun telinga di tarik ke
atas dan sedikit ke belakang. Bengkok di taruh di bawah telinga
7. Ujung spuit di taruh di ujung liang telinga dan lakukan
penyemprotan dengan hati-hati ke bagian siisi atas bagian telinga
8. Penyemprotan dilakukan beberapa kali sampai bersih
9. Setelah bersih lubang telinga dibersihkan dengan menggunakan
kapas yang di pegang dengan menggunakan pinset telinga dan
daerah sekitar telinga di keringkan dengan handuk
10. Pasien dirapikan perawat cuci tangan
11. Dokumentasikan tindakan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Adams. Gl, Boies LR Paparella MM (1989), Fundamental Of
Otorhinolaryngology Testbook Of Ear, Nose and Throat,
Philadelphia, Toronto, WB, Saunders Co.
2. Bambang Hermani dan Hartono Abdurahman (2002) Tumor Laring
dalam Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher, Fakultas
Kedokteran UI Jakarta.
3. Entjep Hadjar dan Jenny Bashiruddin (2002), Gangguan
Keseimbangan dalam Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala
Leher, Fakultas Kedokteran UI Jakarta.
4. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Suatu
dalam
1.
2.
3.
4.
Prosedur
dilakukan
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Periksa untuk memastikan nam obat, dosis, waktu pemberian
3. Identifikasi pasien dengan benar dan tepat
4. Atur posisi pasien, telentang duduk dengan hiper ekstensi leher
5. Bersihkan kelopak mata dengan menggunakan kapas steril
6. Minta pasien untuk melihat langit-langit
7. Teteskan obat dengan cara :
Tangan kanan di dahi pasien, pegang penetes mata berisi
obat +- 1-2 cm diatas sakus konjungtiva dan tangan kiri
tarik kelopak mata ke bawah
Teteskan obat di sakus konjungtiva sesuai dengan ketentuan
dari dokter
Anjurkan pasien untuk menutup (berkedip) dengan pelan
Jika tetesan jatuh, usap dengan menggunakan tupres kering
dan tekan dengan lembut pada duktus nasolkrimalis selam
30-60 detik
8. Dokumentasikan tindakan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
1.
Referensi
2.
3.
4.
dr. Syarifudin
Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Ns. Eni Kusyati, S. Kep. (2006) Keterampilan Dan Prosedur
Laboratorium, Keperawatan Dasar, ECG, Jakarta.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
dilakukan
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Periksa untuk memastikan nam obat, dosis, waktu pemberian
3. Identifikasi pasien dengan benar dan tepat
4. Atur posisi pasien, telentang duduk dengan hiper ekstensi leher
5. Bersihkan kelopak mata dengan menggunakan kapas steril
6. Minta pasien untuk melihat langit-langit
7. Pegang aplikator salep mata dari dalam keluar dengan
menggunakan kapas steril
8. Pencet tube sehinggga menberikan aliran sepanjang tepi dalam
kelopak mata
9. Anjurkan pasien untuk melihat ke bawah
10. Buka kelopak mata bagian atas
11. Biarkan pasien memejamkan mata
12. Dokumentasikan tindakan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
4. Ns. Eni Kusyati, S. Kep. (2006) Keterampilan Dan Prosedur
Laboratorium, Keperawatan Dasar, ECG, Jakarta.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Supositoria recta
2. Jelly pelumas
3. Sarung tangan bersih
4. Tisu
5. Bengkok
b. Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Siapkan obat sesuai dengan prinsip lima benar
3. Identifikasi pasien
4. Menawarkan pasien untuk buang air kecil atau buang air besar
5. Atur posisi pasien sim kanan atau kiri dengan tungkai bawah fleksi
ke depan
6. Membebaskan pakaian bagian bawah pasien dan di tutup dengan
menggunakan selimut mandi
7. Meletakkan piala ginjal pada bawah anus
8. Perawat cuci tangan
9. Buka suppositoria dari kemasan dan beri pelumas pada ujung dar
bulatnya. Beri pelumas pada bagian ujung bulatnya. Beri pelumas
padajari telunjuk tangan yang dominan anda
10. Minta klien untuk menarik nafas dalam melalui mulut untuk
merileksasikan sfingter ani
11. Regangkan bokong dengan tangan yang tak dominan. Dengan jari
telunjuk tersarungi, masukkan supositoria ke dalam anus, melalui
sfingter ani dan mengenai dinding rectal 10 cm pada orang dewasa
dan 5 cm pada bayi dan anak anak
12. Tarik jari dan bersihkan bagian anal
13. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring miring selama 5-10 menit
14. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok
15. Rapikan pasien dan lingkungannya
16. Cuci tangan
17. Kaji respon pasien
18. Dokumentasikan tindakan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
c. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Periksan tekanan darah pasien dengan menggunakan stetoskop
dan tensi meter
3. Tetapkan tekan sistolik dan diastolik
4. Tetapkan besarnya kuncian yaitu sistole di tambah dengan diastole
di bagi 2
5. Pertahankan selam 5-10 menit
6. Catat berapa banyak bintik-bintik di tubuh pasien yaitu pada kulit
lengan bawah bagian media pada sepertiga proksimal (3 jari di
bawah mangset)
7. Lepas mangset dari lengan
8. Bereskan alat dan rapikan kembali pasien
9. Cuci tangan dan dokumentasikan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi
Penerapan Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Mangkok berisi kapas steril
2. Alkohol swab
3. Disposible spuit
4. Sarung tangan
5. Perlak
6. Torniquet
7. Botol steril
8. EDTA
9. Label nama pasien, no reg, tgl, ruangan, jenis pemeriksaan
10. Bengkok
11. Blangko permintaan darah
b. Persiapan pasien
1. Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan di laksanakan pada
pasien
2. Pasang sampiran
3. Atur posisi pasien
c. Pelaksanaan
1. Beri label pada botol steril dan disposible spuit
2. Atur posisi pasien
3. Dekatkan alat-alat
4. Cuci tangan
5. Pakai hand scone
6. Pasang alat dibawah tempat yang akan ditusuk
7. Tentukan pembuluh darah yang akan ditusuk
8. Pasang torniquet
9. Oleskan kapas alkohol permukaan kulit vena yang akan ditusuk
10. Ulang 2-3 kali sampai bersih dan tunggu sampai kering
11. Lakukan penusukan pada pembuluh darah vena dengan disposible
spuit dan jarum menghadap ke atas
12. Lakukan inspirasi, bila keluar darah berarti penusukan benar
13. Lakukan penghisapan sesuai dengan yang di butuhkan
14. Lepas torniquet
15. Tarik spuit dengan cepat dan tutup bekas luka tusukan tersebut
dengan menggunakan kapas alkohol
16. Beritahu pasien bila tindakan sudah selesai
17. Rapikan pasien dan bereskan alat-alat
18. Lepaskan sarung tangan
19. Lepas hand scone dan cuci tangan
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
untuk
melakukan
pencegahan
1. Mengontrol perdarahan
2. Untuk mempertahankan volume darah & sirkulasi yang adequat
untuk oksigenasi
3. Untuk mencegah timbulnya syok
Uraian
a. Persiapan alat
1. Kasa steril (ukuran dan jumlah sesuai dengan kebutuhan)
2. Kasa gulung / perban
3. Handschoen steril (1 pasang)
4. Duk steril / under pad steril (1 lembar)
5. Arteri klem steril dalam tempatnya
6. Gunting verband
7. Plester
8. Hecting set (bila perlu)
9. Spalk / bidai sesuai ukuran (bila perlu)
10. Skort plastik
11. Neirbeken / bengkok 1 buah
b. Persiapan pasien
1. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Pasang sampiran / sketsel
c. Pelaksanaan
1. Alat alat didekatkan pada pasien
2. Beritahu pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Pakai skort plastik
4. Cuci tangan dan pakai hand schoen
5. Buka pakaian pasien bila menutupi daerah yang mengalami
perdarahan dengan gunting dan pasang duk / underpad steril
dibawahnya
6. Kaji luka dan identifikasi asal luka,apakah dari vena atau arteri
7. Arteri : lihat apakah keluarnya perdarhan memancr, adanya pulsasi
atau denyutan dan warna darah merah segar: Ambil kasa steril,
langsung, tekan pada daerah perdarahan dan lakukan pembebatan,
Segera lapor ke dokter bila perdarahan sangat banyak, Siapkan
arteri klem han hecting set untuk tindakan dokter bila diperlukan
8. Vena : Ambil kasa steril sesuai kebutuhan, lakukan penekanan
kemudian balut dengan perban, bila perdarahan terdapat Pada
daerah patah tulang / fraktur Ambil kasa steril sesuai dengan
kebutuhan, langsung tekan pada lokasi perdarahan, kemudian
bebat dengan perban Setelah itu pasang spalk / bidai anatara dua
sendi ekstremitas yang fraktur
9. Cek nadi pada bagian distal dari cedera, kehangatan, sensoris,
capilarry refill test, motorik bila perdarahan terjadi pada ektremitas
10. Cek apakah pedarahan sudah berhenti, jika perdarahan masih terus
berlangsung, kasa dekat luka yang telah penuh dengan darah
jangan diambil tetapi berikan tambahan kasa steril dan
Referensi
dr. Syarifudin
1. Potter & Pery (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses, dan praktik, Alih bahasa, Yasmin Asih, Edisi 1,
Jakarta : penerbit Buku Kedokteran, EGC
2. Dirjend Yankes (1981). Pedoman Teknis Perawatan Dasar. Jakarta :
Sub Direktorat Perawatan Kementrian Kesehatan RI.
3. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
3. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
4. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
3. http://spo-keperawatan.blogspot.co.id/2016/04/spo-pemasangankateter-urine-pada-pria.html
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Memasukan zat asam atau oksigen melalui mulut dan hidung dengan
menggunakan Sungkup muka non breathing
Memasok kebutuhan zat asam atau mencegah dan mengobati pasien pada
keadaan : Hipoksemia, Hipoksia, Anoksia.
Uraian
a. Persiapan alat
1. Tabung Oksigen
2. Flow Meter
3. Regulator
4. Tabung Humidifier
5. Aquades Steril
6. Selang sungkup muka non breathing
b. Persiapan pasien
1. Beri informasi pada pasien
2. Atur posisi pasien
c. Pelaksanaan
1. Cuci Tangan dengan prinsip 6 langkah cuci tangan
2. Cek Tabung Oksigen dan Flowmeter
3. Pasang Regulator
4. Isi Tabung Humidifier dengan aquabides steril sampai tanda batas
5. Pasang selang oksigen pada tabung humidifier
6. Stel oksigenasi pada tabung humidifier
7. Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara
kantung dengan sungkup
8. Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman
9. Sesuaikan aliran oksigen,
10. Anjurkan pasien untuk istirahat
11. Alat-alat dirapihkan
12. Cuci Tangan
13. Observasi respon pasien terhadap pemberian oksigen
Mengetahui,
Direktur RSUUB
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
3. http://spo-keperawatan.blogspot.co.id/2016/04/spo-pemberianoksigen-dengan-sungkup.html
Pengertian
Tujuan
Prosedur
Uraian
a. Persiapan alat
1. Sabun mandi.
2. Pasta gigi.
3. Gelas kumur.
4. Sisir.
5. Talk.
6. Satu stel pakaian bersih.
7. Waskom mandi berisi air hangat.
8. Handuk bersih.
9. Tempat bertutup untuk pakaian kotor.
10. Sketsel/korden.
11. Waslap mandi 2 buah.
b. Persiapan pasien
1. Memberitau pasien tindakan yang akan dilakukan
2. Meciptakan lingkungan yang nyaman dan menjaga privasi pasien.
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan (sesuai SPO).
2. Identifikasi pasien (sesuai SPO).
3. Bawa peralatan kepasien.
4. Pasang sketsel/korden.
5. Tanyakan pada pasien apakah pasien mau BAB atau BAK terlebih
dahulu.
6. Pindahkan Selimut dan bantal dari tempat tidur, bila masih
dibutuhkan gunakan bantal.
Mencuci muka :
1. Bentangkan handuk di bawah kepala, muka, telinga dan leher lalu
bersihkan dengan waslap lembab, lalu keringkan dengan handuk.
2. Tanyakan apakah pasien biasa pakai sabun atau tidak.
Mencuci tangan :
1. Turunkan Selimut mandi atau kain penutup.
2. Keataskan kedua tangan.
3. letakkan handuk diatas dada dan lebarkan ke samping kiri dan
kanan sehingga kedua lengan dapat diletakkan di atas handuk.
4. Basahi Kedua tangan dan sabun mulai dari lengan yang jauh dari
perawat, kemudian yang lebih dekat lalu bilas sampai bersih,
kemudian dikeringkan dengan handuk
5. Masukkan kedua telapak tangan ke dalam waskom lalu keringkan.
Mencuci dada dan perut :
1. Buka Pakaian pasien bagian bawah dan turunkan selimut atau kain
penutup sampai perut bagian bawah
2. Keataskan Kedua tangan pasien ,angkat handuk dan bentangkan
pada sisi pasien
3. Basahi Ketiak, dada dan perut lalu disabun, kemudian bilas sampai
bersih dan keringkan dengan handuk.
4. Bersihkan pusar dengan kapas lidi dan kenakan baju yang bersih
atau ditutup kain penutup/handuk.
Mencuci punggung :
1. Miringkan Pasien ke kiri
2. Bentangkan Handuk di bawah punggung sampai bokong
3. Basahi Punggung sampai bokong ,lali
selanjutnya dikeringkan dengan handuk
disabuni,
dibilas
dan
Referensi
dr. Syarifudin
1. Ns. Eni Kusyati, S. Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan prosedur
laboratorium, Jakarta, EGC.
2. Komite Keperawatan RSUUB (2017). Instrumen Evaluasi Penerapan
Standart asuhan Keperawatan RSU UMMI Bengkulu.
3. http://akreditasi.my.id/rs/spo-memandikan-pasien-di-tempat-tidur/