Anda di halaman 1dari 40

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DAN ACCESSORIES


SERTA PERBAKAN KEMBALI JALAN
BEKAS GALIAN PEMASANGAN PIPA

1. UMUM
1.1

Lingkup pekerjaan

1.2

Persyaratan Teknis umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis


yang secara umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana
persyaratan ini bisa diterapkan untuk pelaksanaan Proyek
Pembangunan Jalan dan Jembatan, pekerjaan pemasangan pipa
tersier di

Kota Surabaya.

VOLUME PEKERJAAN
Volume pekerjaan pada proyek ini adalah Pemasangan Pipa Tersier
dengan rincian sebagai berikut :
- Panjang jaringan :
- Lebar

Pekerjaan Pemasangan Pipa tersier yang akan dilaksanakan meliputi:


a. Pekerjaan Pendahuluan
b. Pekerjaan Pengadaan Pipa dan Aksesoris
c. Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Aksesoris
d. Pekerjaan Rekondisi Jalan
e. Pekerjaan Lain-lain

Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud


berikut, lingkup pekerjaan yang ditugaskan termasuk tetapi tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a) Instalasi pipa, katup-katup, dan kelengkapan lain dari pipa.

b) Kontruksi dari kotak-kotak / rumah-rumah beton atau pemasangan


batu, blok beton pipa, jalan raya, atau jalan kereta api dan lain-lain.
c) Mengadakan buruh, peralatan-peralatan dan pelayanan-pelayanan
dalam rangka pelaksanaan seluruh pekerjaan yang diperlukan dan
hal-hal yang bertalian dengan penyelesaian pekerjaan yang
diuraikan pada (a) dan (b) diatas ataupun yang ditentukan kemudian
didalam lingkup pekerjaan.
d) Pengadaan peralatan dan alat bantu, sesuai dengan kebutuhan
lingkup pekerjaan yang ditugaskan.
e) Koordinasi dengan Pemborong / pekerja lain yang berhubungan
dengan pekerjaan yang ditugaskan.
f) Pembuatan As Build Drawing ( gambar terlaksana )

1.3

Material perpipaan
Referensi Standard
Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang
diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri
dengan standard Sll. Bila ternyata belum ada di SII berkenaan dengan
produk tertentu atau belum dibuat dalam negeri, maka yang ditawarkan
dapat menggunakan standard lain dengan syarat bahwa kualitas secara
keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan
dalam dokumen lelang ini.
Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan
material bekas) dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi
tennis yang ditentukan.
Standard yang dapat diterima adalah :
SII

: Standard Industri Indonesia

IS O

: International Organization for Standarization

JIS

: Japanese Industrial Standard

BS

: British Standard

DIN

: Deutsche Industrie Norm

AWWA : American Water Works Assosiation


ASTM : American Society for testing and Material
ANSI

: American National Standard Institute

Seluruh material perpipaan yang pokok, kecuali ditentukan atau diuraikan


secara lain dalam RAB (Rencana Anggaran Biaya), akan disediakan oleh
pemberi tugas.
Material yang dimaksud adalah sebagai berikut :
- pipa dan kelengkapannya dari ? 100 mm dan lebih besar lagi
- katup-katup, fire hidrant
- gasket, mur, baut dari flens-flens
- material penyambungan termasuk lubrikant
- stop cock
- Katup pelepas udara, floating valve, katup kupu dan valve.
- clam saldle, coupling, meter air, dan lain lain yang diperlukan untuk
paket sambung pelayanan.

Standard
Standard pipa PVC yang digunakan sesuai dengan SII 0344-82 atau
ISO 4065. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang sudah
mendapat ijin untuk penggunaan SII yang dikeluarkan oleh Departemen
Perindustrian.
Setiap pipa harus mempunyai tanda atau cap pada bagian luar yang
menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade
mark.
Setiap pipa mempunyai ketebalan menurut kelasnya dan merata,
baik pada ujung maupun bagian tengah pipa. Bila dilapangan material
yang tidak memenuhi standard dalam kelasnya, maka rekanan dapat
dikenakan sangsi untuk mengganti bagian atau seluruh material yang
telah dikirim dan segala biaya ditanggung Rekanan sendiri.

Kelas
Bila tidak disebutkan dalam volume pekerjaan (Bill of Quantity) yang
digunakan adalah jenis pipa PVC dengan kelas S-10 menurut standard SII
0344-1982 / SNI 06-0084-1987 dan mempunyai panjang efektif 6 meter.

Sambungan
Bila tidak disebutkan dalam uraian pekerjaan, pipa PVC terdiri dari
sambungan Blende / rubber ring joint engar cincin karet.

Fitting
Fitting atau sambungan harus sesuai dengan SII 0950-84 dan bila
tidak disebutkan lain dalam volume pekerjaan (Bill of Quantity), maka
system sambungan menggunakan system rubber ring joint.
Material tersebut diatas dapat diambil di gudang pemberi tugas.
Apabila ternyata terdapat kelebihan material yang disediakan oleh Direksi
sehubungan dengan pekerjaan perpipaan ini maka kontraktor wajib
mengembalikan material tersebut ke tempat / gudang pengembalian
semua dengan sepengetahuan Direksi / Pengawas Lapangan.
Material yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan perpipaan, seperti
pasir, koral, semen, batu dan lain lain yang ditentukan didalam RAB,
akan disediakan oleh kontraktor.

1.4

Gudang dan Transfer Material Perpipaan


Transfer material perpipaan hanya akan dilakukan setelah kontraktor
mengajukan permohonan tertulis yang telah disetujui oleh Direksi.
Material hanya akan diberikan setelah bon pengambilan barang
ditanda tangani oleh kedua belah pihak, dimana ditentukan jenis,
banyaknya, kualitasnya dan kondisi lainnya.
Setiap pekerjaan perpipaan dianggap telah terpasang pada jalur
pipa, hanya apabila hal itu dilakukan dengan sepengetahuan atau
persetujuan dan ditanda tangani oleh Pengawas Lapangan atau Direksi

pada surat laporan tertulis yang dibuat oleh kontraktor. Pekerjaan pipa
yang dipasang tidak sesuai dengan prosedur diatas akan dianggap hilang
dan harga materialnya akan dibebankan kepada kontraktor berdasarkan
harga satuan yang ditetapkan pada kontrak pengadaan barang.
Kontraktor harus menyediakan pekerjaan dan peralatan yang
diperlukan untuk transportasi material ke gudang Kontraktor atau ke
lapangan pekerjaan.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk setiap kerusakan dan
kehilangan material, segera setelah timbang terima dari material tersebut.
Seluruh material akan ditangani dan digudangkan sedemikian, sehingga
dapat dihindari pengerusakan / pemburukan dan pengotoran.
Lokasi gudang Kontraktor akan ditempatkan sesuai penunjukkan dan
persetujuan Direksi dan harus dijaga selama 24 jam.
Setelah penyelesaian pekerjaan, maka Kontraktor akan menyangkut
kembali barangbarang sisa ke gudang Pemberi Tugas atau ke gudang
PDAM dalam keadaan baik sesuai pengarahan dari Direksi / Pengawas
Lapangan serta dibuatkan Berita Acara.

1.5

Penanganan Material Perpipaan


Pipa-pipa dan accessrories harus ditangani serta digudangkan
sesuai dengan intruksi Pabrik sehingga tidak menyebabkan kerusakan.
Pada waktu kontraktor menerima pipa dan accessories tersebut, harus
mengadakan pemeriksaan terlebih dahulu, apakah semua bagian
bagiannya dalam keadaan baik, dapat berfungsi dan tidak ada yang cacat.
Dalam penyimpanan sementara, maka kontraktor harus menutup semua
pipa dan accessories guna mencegah masuknya kotoran-kotoran.
Penyimpanan tersebut harus dalam ruangan yang tertutup dan semua
baut/mur dijaga jangan sampai berkarat. Perhatian khusus diberikan
terhadap penanganan dan penggudangan pipa-pipa, cement lining, kait
atau alat lain yang mungkin mengakibatkan kerusakan terhadap ujungujung pipa tidak boleh digunakan. Pipa-pipa dan kelengkapannya tidak

boleh digelundungkan / digulingkan, kecuali diatas balok kayu yang layak


dan tidak boleh diangkat dengan menggunakan rantai yang telanjang.
Apabila terjadi kerusakan dalam pemasangan perpipaan atau
peralatan-peralatan yang karena kelalaian, maka kontraktor berkewajiban
untuk mengadakan kembali perpipaan/peralatan-peralatan yang rusak
sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang diperlukan.
Sebelum meletakkan pipa-pipa dan kelengkapan-kelengkapannya
pada posisi yang telah ditentukan, maka pipa-pipa dan kelengkapannya
harus dibersihkan terlebih dahulu dan diperiksa jika ada kerusakan
kerusakan dan kelengkapannya tersebut.
Di dalam penganan katup, perhatian khusus akan diberikan dan diuji
terhadap dudukan katup dan bagian-bagian yang bergerak. Sehingga
katup-katup yang terpasang akan berfungsi dengan baik, bebas dari
pengotoran dan gangguan terhadap mekanismenya. Kontraktor harus
memperbaiki dengan biaya sendiri apabila terjadi kerusakan sewaktu
pemasangan.
Setiap katup yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya setelah
pemasangan harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

2. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1

Mobilisasi dan Demolisasi


Sejumlah biaya untuk butir Mobilisasi dan Demolisasi dalam pekerjaan
persiapan akan dimasukkan oleh Kontaktor didalam RAB, yang
mencakup seluruh biaya mobilisasi buruh / staff dan peralatan
peralatan ke dan dari lapangan pekerjaan serta seluruh bangunan
bangunan sementara yang diperlukan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

2.2

Pembongkaran dan pembuangan Bangunan bangunan yang lama

Bangunan-bangunan lama berupa box meter dan sejenisnya yang


mengganggu pekerjaan harus dibongkar sesuai petunjuk Direksi dan
kerusakan yang timbul akibat pembongkaran ini terhadap bagianbagian struktur yang lain harus diperbaiki yang biayanya ditanggung
oleh Kontraktor.

3. GALIAN DAN URUGAN


3.1

Umum
Pekerjaan ini mencakup penggalian, pembongkaran struktur yang
ada dijalur pipa, pemindahan, pengurugan, peralatan tanah,
pembersihan dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan
pekerjaan tanah.
Pengurugan alat penunjang yang dibutuhkan akan dimasukkan
didalam harga satuan Pekerjaan Pemasangan Pipa.
Kontraktor harus melaksanakan penggalian dari seluruh pipa
sampai kedalaman yang telah disebutkan didalam gambar, walaupun
menjumpai lapisan tanah keras, batu batuan, ataupun lapisan aspal.
Selama penggalian berlangsung, bekas galian segera diangkut keluar
lokasi dan diganti bahan-bahan urugan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
Kontraktor harus melaksanakan penggalian dari seluruh jalur pipa
sampai kedalaman yang telah disebutkan didalam gambar, walaupun
menjumpai lapisan tanah keras, batu batuan, ataupun lapisan aspal.
Selama penggalian berlangsung, bekas galian segera diangkut keluar
lokasi dan diganti bahan-bahan urugan sesuai dengan ketentuan
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
Kontraktor harus meletakkan material urugan yang akan
digunakan serta melengkapi rambu-rambu (mengacu pada operasional
pembangunan/ pemasangan utilitas / sarana kota secara terpadu No.
48 Tahun 1992) sebagaimana ditunjukkan didalam gambar.

Kontraktor harus mempertimbangkan kemungkinan dibutuhkan


urugan yang lebih banyak, serta struktur sementara (balok-balok,
papan-papan penahan) selama penggalian berlangsung tanpa ada
tambahan biaya. Kontraktor harus memasang struktur sementara pada
setiap galian yang berhubungan dengan jalan guna mengantisipasi
kelonggaran yang akan timbul.
Sebelum mengajukan penawaran, Kontraktor sudah melihat
mensurvey lokasi lokasi pemasangan pipa sehingga tidak akan
diterima adanya claim terhadap perubahan kondisi galian tanah yang
ditawarkan oleh Kontraktor.

3.2

Galian Untuk Peletakan Pipa


Galian harus digali sesuai jalur yang ada pada gambar dengan
pilihan prioritas lokasi sebagai urutan berikutnya :
1. antara bahu jalan/jalan aspal dengan tanah milik penduduk
2. dibahu jalan/jalan aspal
3. dibawah pinggiran jalan yang tidak dikeraskan
4. dibawah jalan/jalan aspal
Penggalian untuk pemasangan pipa hanya dilakukan bila akan
disusuli segera dengan pemasangan pipa khusus daerah dimana lalu
lintas akan terganggu maka system gali dan pasang langsung
diterapkan. Pemborong akan terlebih dahulu mengadakan pengecekan
kepada instansi yang berwenang tentang kabel kabel dan pipa-pipa
lain dibawah tanah, sehingga tidak terjadi kerusakan terhadap dan ini
menjadi tanggup jawab pemborong. Bila pemborong mendapat
informasi bahwa dijalur galian tersebut ada pipa-pipa dan kabel
dibawah tanah, agar segera melaporkannya kepada Direksi /
P e n g a w a s L a p a n g a n d a n m e m i n t a p e t u n j u k petunjuk
pelaksanaannya.

3.3

Pengurugan

Pengurugan akan dilakukan lapis perlapis sebagai berikut :


a. Lapisan lapis pasang (10 cm sesuai dengan ketentuan) akan
ditempatkan pertama kali, sebagai bantalan pipa yang akan
dipasang :
b. Pada ujung-ujung pipa dimana akan ada sambungan, maka bantalan
harus lebih rendah + 5 cm, untuk menjamin bahwa pipa tidak
didukung pada sambungan, melainkan sepanjang badan pipa
material urugan menggunakan tanah bekas yang telah diseleksi dan
dipadatkan dengan hati hati.
c. Jika pipa terpasang, maka samping samping pipa jug akan diurug
dengan pasir pasang yang dipadatkan dan mengarahkan pipa pada
jalur yang dimaksud dan diatas pipa diurug-diurug lagi dengan
lapisan pasir pasang setebal + 15 cm yang dipadatkan dengan hatihati.
d. Pemadatan dapat dilakukan dengan alat tangan yang kemudian
beratnya + 15 kg dengan alat pemadatan 20x20 cm. Pengurugan
pada sambungan dapat dilakukan setelah pengetesan pipa dan
harus diketahui oleh pengawas lapangan. Pengembalian kepada
keadaan semula dilakukan setelah pengurugan selesai. Setiap
kerusakan struktur-struktur akibat seperti keadaan semula.
Pekerjaan pengurugan ini dilakukan sehingga tidak terdapat lagi
penurunan tanah ataupun permukaan jalan/jalan aspal.
e. Untuk jalan aspal, setelah pekerjaan (a, b, dan c) maka disusul
dengan segera pengaspalan sesuai kontruksi yang ada dalam
gambar standar pengaspalan kembali harus sesuai dengan type
jalan sebagaimana yang ditentukan dalam RAB (Rencana Anggaran
Biaya).
Adapun spesifikasi material dari kontruksi jalan aspal adalah
sebagai berikut ;

3.e.1 Karakteristik Tanah Dasar (Sub-Grade)

Ukuran

Dia(mm)

Lolos

Tertahan

5-2

No. 10

Pasir kasar

2-0,425

No. 10

No. 40

Pasir halus

0,425-0,075

No. 40

No. 200

Lanau

0,075-0,002

No. 20

Lempung

0,002-0,001

<0,001

Gravel

Colloidal clay

3.e.2 Pondasi Bawah (Sub-base)


Sub base atau perkerasan bawah merupakan pondasi dari
pada base dan aspalan. Syarat-syarat untuk sub base prinsipnya
sama dengan untuk base, hanya butir-butir bantuan tidak dianjurkan
dari batu pecah.
Lapisan sub base ini dapat digolongkan (terutama di Indonesia)
dalam dua macam yaitu :
1. Batu beah dengan balas pasir (Tellford-system)
2. Dengan pasir grosok (sirtu) dan yang biasanya disebut PIT-RUN
gravel system / soil agregate system.

Syarat untuk kontruksi batu belah pada Telford-system adalah :


a. Batu yang digunakan harus merupakan batu belah yang
berbentuk pipih serta mempunyai ukuran terpanjang 20-25 cm dan
dipasang berdiri.
b. Bagian bawah harus diberi balsat pasir dengan tebal minimal 10
cm dan dipadatkan dengan wals.
c. Bagian atas harus diberi steenslag 5-7 cm atau 3-5 cm sebagai
pengunci.
Syarat degradasi material untuk PI-RUN Gravel System dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :

Diameter

Prosen Berat yang Melalui Saringan (%)

saringan

(a)

(B)

(C)

(D)

(E)

(F)

2 in

100

100

1 ini

75-95

100

100

100

100

3/8 in

36-65

40-75

50-85

60-100

No. 4

25-55

30-60

35-65

50-85

55-1111

70-100

No. 10

15-40

20-45

25-50

40-70

40-100

55-100

No. 40

8-20

15-30

25-30

25-45

20-50

30-70

No. 200

2-8

5-20

5-15

5-20

6-20

8-25

Persyaratan lain selain syarat gradasi material seperti diatas adalah


sebagai berikut :
a. untuk tebal Sub base 15-25 cm dipasang 2 lapisan dan untukt
ebal sub bas > 25 cm dipasang 3 lapisan.
b. Abrasi tertahan saringan No. 8 max < 40%
c. Bagian yang lolos saringan No. 200 < 2/3 yang lolos No. 40
d. CBR MIN 80%
e. Swelling max 1%
f. LL < 25%
g. PI <
Bahan yang hancur waktu diberi air dan kemudian dikeringkan max
50%

3.e.3 Pondasi Atas (Base Course)


Base course merupakan pondasi yang langsung mendukung lapisan
penutup (aspal) sehingga pengaruh muatan lalu lintas masih sangat
besar. Oleh karena itu base untuk dikerjakan dengan sempurna dan
mempunyai kualitas material tinggi dan harus merupakan batu
pecah.
Secara umum Base course diisyaratkan :
a. Mampu menahan beban tanpa terjadi diformasi tetap
b. Tahan terhadap abrasi sebelum lapisan aus dipasang

c. Tidak terjadi kapilaritas


d. Tebal base min 10-15 cm dan tergantung pada kepadatan lalu
lintas

3.e.4 Lapisan Permukaan (Surface course)


Menurut asphlat Institute Th 1960 tebal minimum perkerasan &
aspalan
Klasifikasi
Lalu lintas

Kepadatan Lalu Lintas Max


Per Jalur/Hari
Kendaraan
Kendaraan
<3 ton
>3 ton

Tebal minimum
Base+Aspalan
(cm)

Tebal Aspal
Beton yang
dianjurkan (cm)

25

+ 10

250

20

+ 7,5

Sangat
Padat
Padat
Sedang

500

25

15

+ 7,5

Jarang

25

12,5

+5

f. Untuk jalan dengan lapisan beton rabatan, setelah pekerjaan (a


dan b) maka disusun dengan segera lapisan serta yang
dipadatkan setebal 50 cm dan dilanjutkan dengan lapisan rabat 1 :
3 : 5 setebal 7 cm. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar
standar.
2

g. Beton K 350, beton ini kekuatan karakteristik adalah 350 kg/cm .


Di isyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan yang
lengkap yang dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang dapat
melakukan pengawasan mutu beton secara kontinyu.
Selama masa pelaksanaan, mutu beton dan mutu
pelaksanaan harus diperiksa secara kontinyu dari hasil hasil
pemeriksaan benda uji. Apabila tidak ditentukan lain oleh
pengawas ahli, maka pada pekerjaan beton dengan jumlah dari
3

masing-masing mutu beton lebih dari 60 m untuk masing-masing


3

mutu beton harus dibuat 1 benda uji setiap 5m beton dengan


minimum 1 benda uji tiap hari. Persyaratan lainnya baik beton B0

ataupun beton K 350 harus sesuai dengan ketentuan dan


peraturan pada buku pedoman PBI 1971 dan atau PBI 1989.
h. Untuk perbaikan trotoar kembali setelah terjadi penggalian yang
diakibatkan penanaman pipa harus diperbaiki sebagaimana jalan
aspal lainnya.
Setelah pekerjaan (b dan c) maka sirtu setebal 50 cm dipadatkan
dan pasangan paving stone 6 cm atau tegel trotoar segera
dipasang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar standar.
i. Pengembalian dan perbaikan kembali kontruksi jalan beton harus
diperhatikan lebih teliti dan hati hati.
Karena kalau penanganannya tidak serius akan berakibat retakretak dan bahkan kontruksi jalan mengalami penurunan dan
patah. Klas dan mutu beton yang digunakan adalah K 350,
kontruksi jalan beton dapat dilihat pada gambar standar.
Yang perlu diperhatikan dalam penimbunan adalah bahwa pada
setiap sambungan tidak diperkenankan ditutup ditimbun dengan pasir
atau tanah sebelum test tekanan hidrostatis dilakukan. Diusahakan
agar setiap sambungan yang terbuka dilindungi guna terhindar dari
longsoran yang ditimbulkan oleh timbunan tanah disampingnya.

4. PEMAANGAN PIPA DAN KELENGKAPANNYA


4.1

Umum
Pipa dan kelengkapannya setelah diambil dari gudang diletakkan
dekat jalur pipa. Dalam hal pemasangan pipa, Pemborong harus
mengikuti prosedure dari pabrik pembuat pipa dan harus dipasang
pada jalur yang dimaksud sesuai gambar. Penanganan pipa pipa dan
kelengkapannya hati sekali karena jika terjadi kerusakan dan
kehilangan adalah menjadi beban Kontraktor.
Setiap pipa akan diperiksa secara teliti sebelum dan sesudah
pemasangan, pipa yang mengalami kerusakan harus diganti.

Pemeriksaan juga diperlukan terhadap baut-baut/alat pembuat atau


penutup tentang kekencangannya.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan pipa oleh Kontraktor
adalah harus benar-benar bebas dari genangan air. Jika sekiranya
pada galian dijumpai bahwa permukaan air tanah tinggi atau dekat parit
saluran yang permeabilitasnya tinggi, maka diperlukan adanya pompa
pengering untuk membebaskan galian tersebut dari genangan air.
Setiap hari setelah pemasangan pipa selesai, maka ujung pipa
yang terbuka harus ditutup dengan tutup yang disetujui oleh Pengawas
Lapangan. Pemotongan pipa harus dilakukan dengan alat pemotong
pipa yang sesuai untuk setiap jenis pipa dan disetujui oleh Pengawas.
Lapangan dan ujung pipa bekas potongan harus dihaluskan
dengan alat yang sesuai untuk jenis pipa yang dimaksud.
Semua sambungan dan kelengkapan-kelengkapan pipa untuk
sistem tersebut harus dipasang dengan betul dan sesuai dengan
petunjuk-petunjuk pabrik pembuatnya. Blok-blok penahan dari beton
a k a n d i t e m p a t k a n p a d a t e m p a t y a n g b e n a r . K a t u p -katup dan
kelengkapan-kelengkapan lainnya, supaya dipasang dan ditempatkan
pada lokasi yang benar dan dalam hal pemasangannya agar menurut
petunjuk-petunjuk/ instruksi-instruksi pabrik pembuatnya.
Semua jalur pipa sebelum pemasangan, pemborong harus
memeriksa, meneliti dan jika perlu mengukur kembali seluruh
ketinggian-ketinggian, sehingga pemasangan dapat dilakukan sesuai
ketinggian-k e t i n g g i a n y a n g a d a p a d a g a m b a r . J i k a h a r u s a d a
perubahan-perubahan dari gambar yang telah ada maka harus
melaporkannya kepada Pengawas Lapangan.
Perhatian khusus harus juga diberikan terhadap pemasangan pipa
diperlintasan sungai ;

4.2

Pengujian Tekanan Hydrotatic

Pengujian tekanan dilakukan bagian per bagian dari panjang pipa


tergantung dan letak dan jarak dari katup-katuo. Maximum panjang pipa
yang akan diuji adalah 500 m untuk pipa yang berdiameter sampai
dengan 150 mm dan untuk berdiameter lebih besar dari 150 mm adalah
1000 m.
Apabila terdapat hal -hal khusus sehingga pengujian menentukan /
menginstruksikan lain dari tersebut diatas.
Periode stabilitas dibutuhkan, tergantung pada tiap-tiap jenis pipa, yaitu
setelah pipa diisi penuh dengan air dengan tekanan rendah dan pada
periode ini dicheck segala kemungkinan kebocoran dan perbaikanperbaikan yang masih dibutuhkan. Setelah periode stabilitas dari
bagian pipa yang akan diuji selesai, maka Pengujian Tekanan hingga
tekanan yang dikehendaki dilakukan dengan bantuan pompa piston
kecil yang disertai tekanan akumulator.
Pompa tersebut sebelumnya harus diperiksa untuk menjamin tidak
ada kehilangan tekanan pada pompa itu sendiri dan tekanan
hendaknya dilakukan secara perlahan-lahan dan merata.
Manometer (min diameter 15 cm berkapasitas 0-40 atm dan dapat
menunjukkan 0,1 bar) dipasang pada ujung bagian pipa yang diuji dan
mempunyai sambungan stop cock . Pengujian tekanan akan
dilakukan dalam periode minimum 3 (tiga) jam untuk pipa yang
berdiameter sampai dengan 150 mm dan periode 6 (enam) jam untuk
pipa yang berdiameter lebih dari 150 mm. Test tekanan hidrostatis
harus mencapai minimum 2 (dua) kali tekanan kerja pipa.
Laporan pencatatan manometer harus dibuat oleh Pemborong
dalam setiap interval 5 menit selama jam pertama dan kemudian setiap
jam untuk jam-jam berikutnya. Pada akhir waktu pengujian, dilakukan
pemompaan tambahan untuk mengembalikan tekanan sampai tekanan
yang dibutuhkan.
Apabila setelah dilakukan penambahan tekanan tidak mencapai
tekanan yang diharuskan maka Kontraktor harus mendeteksi

kebocoran dan memperbaikinya. Kemudian kontraktor harus


mengadakan test tekanan sesuai dengan prosedure semula.

4.3

Desinfeksi
Setelah Pengujian dan Pengujian Kebocoran terhadap
Hydraulic Structure yang ada (break pressure tank, reservior dan lainlain) telah selesai, maka dilakukan pengurasan terhadap pipa-pipa dan
struktur tersebut.
Untuk kondisi tertentu dan apabila pipa akan dipergunakan maka
dilakukan desinfeksi, yaitu dengan mengalirkan air campuran calcium
hydrochlorite dengan kadar minimum 2,5 mg/l pada umum ujung ujung
pipa dan struktur-struktur. Setelah 24 jam pengisian selesai dan
pengisian kembali kadar calcium hydrochlorite menyatakan 1 mg/l,
maka pengurasan dapar dilakukan kembali dan berarti sistem siap
untuk dipakai. Jika setelah 24 jam ternyata chlorine sangat kecil atau
nol sama sekali, maka disinfeksi akan diulangi lagi dan seterusnya
demikian hingga Direksi Pelaksanaan menyetujuinya.
Seluruh biaya untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

4.4

Sambungan-sambungan
Seluruh sambungan antara pipa dengan pipa demikian juga
dengan fitting dan kelengkapan lainnya dipasang sesuai gambar detail
yag ada, dengan menggunakan cincin karet atau flens. Prosedure
pemasangan itu sendiri harus mengikuti petunjuk / instruksi dari pabrik,
Direksi / Pengawas Lapangan. Sebelum melakukan penyambungan,
ujung ujung pipa dan fitting-fitting harus dibersihkan terlebih dahulu.

4.5

Sambungan ke Sistem Perpipaan Yang Ada


Sambungan yang demikian harus dapat dilakukan sesingkat
mungkin, untuk menjaga gangguan seminimal mungkin terhadap
penyaluran / pengadaan air minum. Pemborong harus sebelumnya

memberitahukan dan mengusulkan rapat koordinasi akan hal ini


kepada Direksi / Pengawas Lapangan (3 hari sebelumnya) disertai
dengan rencana kerja untuk itu, dimana diterangkan jangka waktu
pemasangan, peralatan yang akan dipakai dan dilakukan setelah
mendapat ijin dari Direksi/Pengawas Pekerjaan dilakukan setelah
mendapat ijin dari Direksi / Pengawas Lapangan (3 hari sebelumnya)
disertai dengan rencana kerja untuk itu, dimana diterangkan jangka
waktu pemasangan, peralatan yang akan dipakai dan jumlah buruhnya
serta material material yang dibutuhkan. Pekerjaan dilakukan setelah
mendapat iji n d a r i D i r e k s i / P e n g a w a s L a p a n g a n . T i d a k a d a
sambungan yang dibuat pada pipa lama tanpa Persetujuan dan
Pengawas Lapangan dari staf PDAM yang berwenang.

4.6

Accessories (Kelengkapan-kelengkapan)
Pemasangan accessories yaitu katup-katup, katup-katup udara,
wash out, fitting-fitting, dan lain-lain akan menerima perhatian sama
sekali pada pemasangan pipa terutama mengenai pembersihan,
dudukan, cara penyambungan dan intruksi-intruksi pabrik pembuatnya.
Katup-katup (gate valve) yang terletak dibawah tanah untuk pipa yang
letaknya vertikal, maka spindle ditempatkan vertikal. Kecuali untuk
pipa yang tidak horisontal , maka dibuat penyangga dari beton untuk
katup-katup tersebut agar jangan terjadi retak pada pipa akibat berat
katup itu sendiri. Katup-katup harus terpasang hingga saat berfungsi
baik, bebas dari kotoran-kotoran dan gangguan terhadap mekanisme
cara kerjanya. Setiap katupnya yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya setelah pemasangan harus diperbaiki atas biaya Pemborong.

4.7

Hidrant Kebakaran
Hydrant harus ditempatkan dan dipasang pada titik-titik yang
ditentukan pada gambar. Asemblingnya serta sambungan ke pipa yang
ada harus sedemikian hidran dapat berfungsi dengan baik. Semua

ketentuan-k e t e n t u a n y a n g a d a p a d a 4 . 5 b e r l a k u j u g a u n tuk
pemasangan hidrant.

4.8

Sambungan Pelayanan
Semua sambungan pelayanan (domestik dan non-domestik) agar
dipasang sesuai paket yang ada pada gambar detail dan intruksiintruksi pabrik pembuatnya terhadap kelengkapan-kelengkapan yang
dipakai (clamp saddle, meter air dan lain-lain).
Sambungan pelayanan berakhir pada kran yang ada dihalaman
rumah termasuk meter air dengan Stop Valve ini hanya berlaku untuk
sambungan pelayanan yang baru. Untuk kondisi sambungan pelayanan
yang lama hanya terbatas pada yang direhabilitasi saja (lihat gambar
detail).
Pipa -pipa pelayanan harus diletakkan pada kedalaman yang
cukup untuk menghindari rintangan / gangguan-gangguan seperti
saluran air hujan, saluran drainase dan instalasi tanah lainnya.

4.9

Jembatan dan Perlintasan Pipa


Perlintasan sungai, selokan, jalan, jalan kereta api supaya
dilaksanakan sesuai typical gambar detail yang ada.
Untuk perlintasan tersebut, terutama perlintasan sungai dan
selokan, harus diadakan perbaikan perbaikan sesuai lokasi terutama
mengenai dudukan (pondasi0 perlintasan dan juga dinding penahan
(retaining wall) dan semua biaya-biaya ini sudah harus diperhitungkan
pada waktu peninjauan lapangan dan dimasukkan ke Rencana
Anggaran Biaya (RAB). Pemasangan pipa, accessories dan fittingfitting pada perlintasan-perlintasan benar-benar harus dilaksanakan
dengan baik dan juga seluruh pekerjaan lain yang dimaksud dalam

gambar termasuk coating/painting terhadap pipa yang terletak diatas


tanah dan pengembalian pad akeadaan semula untuk perlintasan jalan
dan jalan kereta api dan lainlain pekerjaan yang mungkin diperlukan
yang dijumpai sewaktu peninjauan di lapangan.

4.10 Katup Udara (Air Release Valve)


Katub udara harus ditempatkan dan dipasang pada tempat-tempat
yang ditentukan pada gambar. Seluruh ketentuan yang ada pada 4.5
berlaku juga untuk katub udara.

4.11 Wash Out dan Air Scouring


Pada sistem jaringan Distribusi Air minum, pemasangan Wash
Out sangat diperlukan karena dengan terpasangnya serta
pengoperasian yang baik tidak akan terjadi. penempatan wash out
biasanya pada cekungan atau daerah yang relatif rendah dan juga
pada jembatan / perlintasan. Untuk daerah yang dasar atau daerah
yang tidak dimungkinkan ditempatkan was out maka air scouring
adalah yang paling tepat.

5. KETENTUAN KHUSUS PERBAIKAN KEMBAL JALAN


5.1

Kontruksi Jalan
Penutup kembali bekas penggalian utilitas dengan konstruksi sebagai
berikut :
a. Kontruksi jalan type rigid Pavement (Perkerasan Agregate)
- Lapisan beton K 350 tebal 25 cm
- Lapisan Beton Bo (rabatan) tebal 10 cm
- Lapisan agregate klas C tebal 40 cm
b. Konstruksi jalan type flexible Pavement (Perkerasan Agregate)
- Lapisan AC tebal 6 cm
- Lapisan Agregate (LPA) klas A tebal 30 cm
- Lapisan Agregate (LPB) klas B tebal 40 cm

c. Konstruksi jalan type flexible Pavement (Perkerasan Agregate)


lapisan AC tebal 5 cm :
- Lapisan ATB tebal 6 cm
- Lapisan Agregat (LPA) klas A tebal 20 cm
- Lapisan Agregat (LPB) klas C tebal 40 cm
d. Kontruksi jalan type flexible Pavement (Perkerasan Agregate Telford)
- Lapisan AC tebal 4 cm
- Lapisan ATB tebal 4 cm
- Lapisan perkerasan tebal 20 cm
- Lapisan Agregat (LPA) klas C tebal 40 cm
e. Konstruksi jalan type flexible Pavement (Perkerasan Telford)
- Lapisan HRS tebal 3 cm
- Lapisan ATB tebal 4 cm
- Lapisan perkerasan tebal 20 cm
- Lapisan Agregat (LPB) klas C tebal 40 cm
f. Konstruksi jalan type Beton Rabatan
- Lapisan beton rabat 2 : 4 : 6 tebal 7 cm
- Lapisan pasir urug tebal 10 cm
- Lapisan Sirtu tebal 40 cm

5.2

Konstruksi Trotoir
Penutupan kembali bekas penggalian Utilititas dengan Konstruksi
sebagai berikut :
a. Konstruksi Trotoir Paving blok
Lapisan paving Blok Beton tebal 6 cm
Lapisan Pasir Urug tebal 10 cm
Lapisan Sertu padat tebal 40 cm

5.3

Kontruksi Berm / Bahu Jalan


Penutupan kembali bekas penggalian utilitas dengan Konstruksi
sebagai berikut :
a. Konstruksi Bern
Urugan tanah kembali
Peralatan tanah dipadatkan
b. Konstruksi Berm permukaan diperkeras
Lapisan Prime Coat 0,7 cm L/m

Lapisan Agregat (LTB) Klas B tebal 30 cm


Lapisan Sirtu tebal 40 cm.

5.4

Pekerjaan Gorong-gorong / Saluran


Pondasi gorong-gorong /saluran d a r i p a s a n g a n b a t u k a l i b e l a h
campuran 1 Pc : 4 Pc bidang bidang permukaan pasangan yang tidak
teruruk di plester halus dengan campuran 1 Pc : 4 Ps.
Tutup gorong-gorong terdiri dari pelat beton bertulang K 350 dasar
gorong-gorong dari pasangan beton talang R 25 dan pasangan batu
kosongan yang permukaannya di plester halus dengan campuran 1 Pc :
4 Ps. Untuk menentukan mutu beton K 350 harus menunjukkan hasil
test Laboratorium dan disetujui oleh Pengawas lapangan. Letak bentuk
dan ukuran dari gorong-gorong / saluran yang dikerjakan dibuat sesuai
dengan gambar.

5.5

Syarat-syarat Pelaksanaan
5.5.1

Lapisan Agregat Klas B


Penimbunan lapisan Agregat klas B dilaksanakan setelah
lapisan sirtu dinyatakan padat dengan CBR 40% dan
ditunjukkan hasil laboratorium atau test Penetrometer (DCP)
disetujui oleh Pengawas Lapangan Penimbunan dilaksanakan

selapis demi selapis tebal maximum 20 cm dipadatkan dengan


compactor, baby roler, libro roller (disertai penyiraman air)
mencapai kadar kepadatan yang dipersyaratkan dengan
minimum CBR 60% dan harus dibuktikan test kepadatan yang
hasilnya ditunjukkan dan mendapat persetujuan dari Pengawas
Lapangan.

5.5.2

Lapisan Agregat Klas A (LPA)


Penimbunan lapisan Agregat klas B dilaksanakan setelah
lapisan agregat klas B dinyatakan padat dengan CBR 60% dan
ditunjukkan hasil Laboratorium atau test Penetrometer (DCP)
disetujui oleh Pengawas Lapangan. Penimbunan dilaksanakan
selapis demi selapis tebal maximum 10 cm dipadatkan dengan
compactor, baby roler, lobro roller (disertai penyiraman air)
mencapai kadar kepadatan yang dipersyaratkan dengan
minimum CBR 80% dan harus dibuktikan test kepadatan yang
hasilnya harus ditunjukkan dan mendapat persetujuan dari
Pengawas Lapangan.

5.5.3

Lapisan Perkerasan Tebal 20 cm


Lapisan perkerasan dari batu kalibelah yang keras dan
dipadatkan serta digilas dalam 1 (satu) lapisan. Lapisan
perkerasan tersebut dipasang berdiri tebal 20 cm (padat)
dikancing batu pecah 3/5 sampai rapat, kemudian digilas
dengan mesin gila roda tiga, berat 10-12 ton yang ketiga
rodanya diisi dengan penuh air.
Penggilasan dilakukan minimal 15 kali sehingga perkerasan
permukaan tidak mengalami penurunan lagi, batu-batunya tidak
goyang, harus rapat dan memenuhi ukuran tebal yang diminta.
Sebelum dilapis dengan lapisan berikutnya, perkerasan harus
dirapatkan lagi dengan mengisi lubang-lubang yang ada

(kancingan) menggunakan batu belah dan digilas sampai tidak


ada batu-batu yang terlepas dari perkerasan (ngancing). Pada
bagian tepi perkerasan diperkuat dengan band dari batu kali
belah ukuran 20/25 cm (apabila band jalan tersebut terkena
Utilitas).

5.5.4

Perkerasan Pengaspalan
Sebelum melaksanakan pengaspalan penggilasan / pemadatan
pekerjaan pengerasan harus dimintakan persetujuan tertulis
dari Pengawas Lapangan. Pengliciran dilaksanakan pada
lapisan pengerasan yang kering dan tidak kotor. Setiap
penglinciran menggunakan aspal dalam keadaan panas (suhu
lebih kurang 120 derajad celcius).
Pengliciran dengan cara tersebut diatas dilaksanakan pada
pekerjaan perkerasan flexible pavement, telford.
Untuk pekerjaan ATB diatas lapisan agregat klas A
pengaspalannya menggunakan aspal resap (prime coat).
Dengan untuk pekerjaan penghamparan ATB, HRS dan diatas
perkerasan telford pengaspalan menggunakan lapisan aspal
pengikat (tack coat).

5.5.5

Pekerjaan Lapisan ATB


Permukaan perkerasan yang akan dilapisi dengan aspal ATB
terlebih dahulu harus dibersihkan dari kotoran maupun bagianbagian yang terlepas. Apabila basah atau tergenang air, harus
terlebih dahulu dikeringkan. Untuk kliciran diatas lapisan
agregat klas A menggunakan aspal resap pengikat (prime coat)
2

s e b a n y a k 0 , 7 0 L / m . Diatas lapisan perkerasan telford


menggunakan aspal pengikat (tack coat) sebanyak 0,40 L/m

dihampar ATB. Hamparan aspal ATB tersebut setelah digilas


padat dan rata harus mempunyai ketebalan sesuai dengan

yang diminta. Kemiringan permukaan jalan dibuat sesuai


dengan gambar potongan gambar melintang (existing jalan)
untuk pengilasan pekerjaan ini dipakai mesin Tandem dan
pneumatic Tire Roler berat 10-20 ton untuk mendapatkan
kepadatan yang diisyaratkan.

5.5.6

Lapisan Aspal HRS, AC, Stone sheet


Permukaan jalan / aspal ATB yang akan dilapisi dengan aspal
HRS atau aspal beton (AC), Stone Sheet terlebih dahulu harus
dibersihkan dari kotoran maupun bagian-bagian yang terlepas.
Apabila basah atau tergenang air, harus terlebih dahulu
dikeringkan. Setelah bersih dan kering diklicir dengan aspal
2

sebanyak 0,40 L/m kemudian dihampar dengan aspal HRS


atau aspal beton (AC). Hamparan aspal HRS, AC tersebut rata
digilas padat dan rata harus mempunyai ketebalan sesuai
dengan yang diminta. Kemiringan permukaan jalan dibuat
sesuai dengan gambar potongan melintang (existing jalan)
untuk penggilasan pekerjaan ini dipakai mesin gilas wals berat
10-12 ton dengan ketiga rodanya diisi penuh dengan air atau
pemadat perkerasan yang sama dengan pada pekerjaan ATB.

5.5.7

Pekerjaan Jalan Type Beton Rabat


Pekerjaan pembuatan jalan type beton rabat (Bo) terdiri dari
campuran 1 Pc : 4 Ps : 6 Kri dengan tebal 7 cm di cor diatas
lapisan pasir uru tebal 10 cm dan sirut 40 cm. Pengecoran jalan
type beton rabat bidang permukaan, dibuat miring sesuai
Existing jalan beton rabat.

5.5.8

Pekerjaan Trotoir

Pekerjaan pembuatan trotoir yang dilaksanakan terdiri dari


Paving blok warna abu-abu tebal 6 cm diletakkan diatas lapisan
pasir tebal 10 cm dan sirtu 40 cm. Pasang paving blok dibidang
permukaan dibuat miring sesuai Existing trotoir. Apabila bingkai
trotoir dari beton kerb terjadi kerusakan supaya diganti sesuai
beton kerb yang ada.

B. Kontruksi Trotoir Tegel


Pekerjaan membuat trotoir yang dilaksanakan terdiri dari
Tegel garis uk 30 x 30 x 4 cm diletakkan diatas lapisan pasir
tebal

10 cm dan sirtu tebal 40 cm.

Pasang tegel dibidang permukaan dibuat miring sesuai


dengan Existing trotoir. Apabila bingkai trotoir dari beton
Kerb terjadi kerusakan supaya diganti sesuai dengan beton
Kerb yang ada.

5.5.9

Pekerjaan Berm
Perataan Berm / keprasan
Perataan Berm dilaksanakan dengan jalan memotong bagian
berm yang terletak lebih tinggi dari permukaan jalan.
Permukaan berm setelah dipotong diratakan harus terletak
lebih rendah dari permukaan jalan (bagian tepi) dan
mempunyai kemiringan 4% kearah tepi luar jalur (ke arah tepi
saluran tepi jalan). Tanah bekas galian / pemotongan berm
harus diletakkan ditempat yang tidak mengganggu lalu-lintas
dan pelaksanaan pekerjaan sebelum diangkut sebelum
pembuangan yang telah ditentukan.

Peninggian Berm :

Sebelum dilaksanakan peninggian berm, terlebih dahulu harus


dipasang profil dari kayu mengganti bentuk dan ukuran profil
disesuaikan dengan peninggian yang direncanakan. Tanah
untuk urugan berm harus terdiri dari tanah yang bersih dari
sampah, maupun akar-akaran tanaman, tanah bekas galian
saluran / lumpur tidak boleh dikerjakan dalam pekerjaan ini.
Pengurugan dilaksanakan lapisan demi lapisan dengan tebal
maksimum 20 cm, tidak boleh berbongkah-bongkah (harus
dihancurkan terlebih dahulu dan dipadatkan dengan
compactor).Setelah terjadi permukaan berm harus mempunyai
kemiringan 4% ke arah saluran tepi jalan.

5.5.10. Berm Diperkeras


Pekerjaan berm diperkeras terdiri dari material timbunan
Agregat klas B dengan ketebalan 30 cm sebelum lapisan
agregat klas B tanah dasar bekas lubang galian utilitas harus
dipadatkan penimbunannya dilakukan selapis demi selapis
tebal maksimum 20 cm dipadatkan dengan compresor, baby
roler, vibrol roller (diserta dengan penyiraman air). Sampai
mencapai kadar kepadatan yang dipersyaratkan. Kadar
kepadatan harus dibuktikan dengan test penetrometer (DCP)
atau Laboratorium dengan Kadar dengan CBR 60%. Kemudian
hasilnya harus ditunjukkan dan mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
Pada bagian bidang atas agregat klas B yang telah
dipadatkan diklicir aspal pengikat (teak coat) sebanyak 0,70
2

I/m dan dihampar batu pecah 0,005/0,0005 cm. Tebal 1 cm


pemadatnya dilakukan dengan baby ruller, dengan kemiringan
disesuaikan dengan Excisting / ber, yang ada.
5.5.11 Pembuatan Gorong-gorong / Saluran

Gorong-gorong dibawah jalan dibuat sesuai gambar detail


goronggorong dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Garis sumbu memanjang dari semua gorong-gorong tersebut
ditetapkan tegak lurus terhadap sumbu jalan, terkecuali ada
keterangan lain pada gambar.
b. Pondasi gorong-gorong terdiri dari pasangan batu kali yang
keras dengan campur 1 Pc : 4 Ps. Pekerjaan tersebut baru
boleh diurug setelah mendapat persetujuan dari pengawas.
c. Plat beton tutup gorong-gorong dari beton bertulang yang
dipasang sedemikian rupa (seperti gambar terlampir),
punggung plat beton tutup diletakkan + 5 cm lebih rendah
dari punggung jalan (bidang permukaan jalan).
d. Diatas plat beton tutup gorong-gorong dipasang lapisan ATB
tebal 3-4 cm dan aspal HRS beton (AC) dengan tebal sesuai
persyaratan.
e. Pada dasar gorong-gorong dipasang beton segmen R-25
atau batu kali kosongan tebal 15 cm dengan bidang
permukaan atasnya diplester halus campuran 1 Ps : 4 Ps
sesuai gambar detail.
f. Pada bagian belakang dan bawah pondasi gorong-gorong
diurug dengan pasir, tebal urugan disesuaikan dengan
sebagaimana yang tercantum dalam gambar.
g. Campuran beton tutup gorong-gorong terdiri dari campuran 1
Pc: 2 Ps : 3 kr, dengan penulangan sesuai gambar detail.

Alat-alat yang harus disediakan ditempat pekerjaan pada waktu


diperlukan untuk pelaksanaan dan menjadi tanggungan
Kontraktor, minimal sesuai dengan yang disebut dibawah ini :

a. 1 (satu) buah mesin gilas wals, berat 10-12 ton


b. 1 (satu) buah compresor
c. 1 (satu) buah mesin gilas tandem
d. 1 (satu) buah pompa air 2 PK
e. 1 (satu) buah beton molen
f. 1 (satu) buah baby roller
g. 1 (satu) buah Pneumatic Tire Roller
h. 1 (satu) buah Thermometer Aspal

6. KETENTUAN KHUSUS UNTUK PIPA PVC


6.1

Penanganan dan Penumpukan


Pipa PVC adalah pipa yang ringan dan dengan demikian mudah
ditangani dan tendeni untuk melemparkannya sering timbul dihati
pekerja untuk mempercepat proses penanganan, sehingga perhatian
khusus harus diberikan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakankerusakan terhadap pia-pia. Tidak diperbolehkan menyeret pipa diatas
tanah. Pipa harus mempunyai dudukan yang cukup, tidak boleh
ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi, terutama dibawah kondisi udara
panas, karena pipa yang terletak pada bagian bawah akan dapat
berubah dan menimbulkan kesukaran dalam pelusuran pipa-pipa dan
penyambungannya.
Untuk penumpukkan sementara dilapangan pekerjaan dimana rak
penumpukan tidak ada, perhatian harus diberikan kepada permukaan
tanah, bahwa bebas dari batu-batu atau benda-benda tajam lainnya.
Untuk itu timbunan pipa maksimum 1,5 m tinggi dan ditumpuk
sedemikian rupa sehingga tidak mungkin bergerak.
Penutup sementara diperlukan untuk penumpukan sementara untuk
menghindari perubahan-perubahan sifat pipa PVC, akibat terkena sinar
matahari dan panas.

6.2

Pemasangan Pipa

Bantalan pipa harus terdiri dari pasir pasang halus yang bebas dari
batu-batu benda-benda tajam lainnya dan akar-akar pohon serta
bantalan pasir yang rata sepanjang panjang pipa.
Lebar galian minimum masuknya kotoran-kotoran kedalam pipa.
Koefisien muai panjang dari pipa PVC kira-kira 0,06 mm/m untuk setiap
1 derajad celcius, berarti untuk 100 m pipa yang terpasang akan
memuai panjang kira-kira 6 mm untuk perubahan temperatur 1 derajad
celcius.
Untuk itu perlu dijaga flexibililitas dari sambungan, jangan sampai ikut
tertutup oleh blok-blok beton, yang dibutuhkan pada setiap perubahan
arah jalur pipa. Jenis sambungan yang dipakai antar pipa dengan pipa
adalah jenis cincin karet (dilengkapi dengan pelicinnya) untuk menjamin
adanya flexibilitas dan sambungan antara pipa dengan kelengkapan
lainnya (fitting, valve dan lain lain) adalah sambungan cincin karet dan
flens.
Semua prosedure dan instruksi-instruksi dari pabrik dalam hal
penyambungan harus diikuti, sama halnya juga petunjuk-petunjuk
Direksi.

6.3

Peralatan Pipa PVC


6.3.1

Flanged
Pada penyambungan antara pipa dengan pipa fitting dengan
fitting atau antar pipa dengan fitting yang menggunakan flanged
harus diperhatikan penyambungannya.
Sebelum penyambungan dilakukan harus dibersihkan dahulu
dari kotoran. Setelah diyakinkan bersih baru diantara flanged
dipasang packing yang berupa karet. Pemasangan mur/ baut
harus benar-benar kuat agar tidak terjadi kebocoran pada
sambungan tersebut.

6.3.1

Socket

Seperti halnya sambungan flanged maka setelah bagian yang


akan disambung bersih, gelang karet yang telah dibasahi
dengan air ditekan menjadi berbentuk jantung / hati akan dan
kemudian dimasukkan ke dalam socket. Yang perlu
diperhatikan disini adalah apakah gelang karet itu sudah
diletakkan dengan posisi yang tepat, karena penempatan pada
posisi yang tidak benar akan mengakibatkan sulitnya dalam
penyambungan, dan tentunya kebocoran akan timbul pada
daerah tersebut. Untuk memudahkan memasukkannya maka
terlebih dahulu pipa yang akan dimasukkan dan gelang karet
tersebut diberi pelicin / pelumas misalnya : BELL SOAP,
sesegera itu pula pipa ditekan dengan tenaga manusia,
pengungkit atau perkakas khusus lainnya.
Saat penyambungan berlangsung harus diberi bantalan supaya
pipa-pipa tersebut tidak menyentuh tanah.

6.3.1

Bend
Pada umumnya pipa-p i p a y a n g d idalam tanah mendapat
tambahan tekanan baik dari tanah sendiri maupun dari aliran.
Untuk menghindari bend tidak lepas maka diperlukan pelindung
berupa cor atau lebih dikenal dengan thrust bock (lihat gambar
standard). Bend-bend dipasang pada belokan belokan atau
daerah yang mempunyai perbedaan tinggi relatif besar.

6.3.1

Tee
Pemasangan tee hanya dipakai pada pipa yang bercabang,
seperti halnya bend maka tee juga memerlukan perlindungan.

6.3.1

Clamps Sadle

Slamp sadle hanya diijinkan dipasang pada pria tersier / service


dengan diameter < 150 mm, biasanya clamp sadle dipakai
pada titik tapping sambungan rumah atau kran umum.

6.3.1

Reducer
Reducer dipasang / dipakai sewaktu terjadi perubahan diameter
reducerpun perlu pelindung berupa balok penahan seperti
ditunjukkan pada gambar standard.

7. KETENTUAN KHUSUS UNTUK PERALATAN PIPA GI/CI


7.1

Penanganan (Handling)
- Pipa GI/CI adalah material yang mempunyai sifat jauh lebih keras
dari pada pipa PVC maupun asbes semen, namun masih juga
memerlukan penanganan yang memadai.
- Pada tempat penyimpanan / penggudangan maka alas pada laintai
diusahakan lebih tinggi dan rata, hal tersebut untuk mencegah pipa
GI/CI berhubungan langsung dengan air apabila terjadi hujan dan
dapat berakibat korosi.
- Dalam pengangkutan dan penurunan pipa perlu diperhatikan
benturan-benturan yang mungkin terjadi agar jadi tidak mengalami
kerusakan (penyok) pada pipa dan ujung pipa.

7.2

Pemasangan Pipa
- Pemasangan dan pemakaian pipa GI/CI hanya untuk perlinasan
yaitu jembatan ataupun gorong-gorong dan syphon.
- Pemasangan pipa dan umumnya dilakukan setelah galian sesuai
gambar dan pipa diletakkan diatas bantalan yang teratur dan padat
dengan penahan yang cukup kuat dari samping (urugan yang padat).

- Jangan menggali terlalu jauh didepan pipa-pipa yang dipasang


karena galian panjang yang terbuka seringkali dapat menuntut
kearah banjir, longsor, berbahaya untuk lalu lintas, pekerja-pekerja
dan lain-lainnya. Untuk mendapatkan hasil y a n g b a i k m a k a
pekerjaan penggalian, pemasangan dan penimbunan dilakukan
bersama-sama sehingga memungkinkan pengawas melaksanakan
kontrol yang lebih ketat terhadap para pekerja.
- Penyambungan pipa dilakukan setelah terlebih dahulu pipa
dimasukkan di lubang galian, hal tersebut untuk menghindari patah
sewaktu pengangkatan pipa ke lubang galian.
- Di daerah gunung dan daerah berbatu yang tidak memungkinkan
pipa ditanam maka pemasangannya cukup dengan anker atau balok
penyangga dan pengaman.

8. KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS YANG LAIN


8.1

Pengaman dan Penggudangan


8.1.1

Rekomendasi Umum
Bahwa harus diperhitungkan hal-hal yang menyangkut
keamanan umum. Untuk menghindari kerusakan harus
diperhatikan benar-benar mengenai hal penanganan pipa-pipa,
sambungan-sambungan dan kelengkapan-kelengkapannya.
Terismewa pipa jangan dijatuhkan begitu saja atau membiarkan
bertubrukkan dengan benda-benda keras. Pada permulaan
sekali, grup instalatir pipa harus mempersiapkan seluruh
peralatan yang akan digunakan untuk penanganan pipa dan
kelengkapannya dan memeriksa terlebih dahulu apakah tempat
perletakan pipa yang dikehendaki telah sesuai dengan jalur
yang dimaksudkan.

8.1.2

Cara Bongkar Muat

Pipa-pipa yang berat dan juga kelengkapan-kelengkapan yang


besar dan berat akan ditangani dengan cara lain, ialah dengan
menggunakan tali temali. Seluruh pentahapan pekerjaan harus
dilakukan dengan baik tanpa terburu-buru dan harus diperiksa
bahwa pada ujung-ujung pipa tidak terdapat kerusakan.
Angkutan pipa-pipa dan kelengkapannya harus dilakukan
dengan hati-hati sekali dari gudang ke jalur pemasangan pipa.

8.2

Galian dan Persiapan Jalur Pipa


8.2.1

Rekomendasi Jalur Pipa


Jalur pipa harus di gali sedemikian, hingga jalur yang di
maksudkan, termas u k u k u r a n -ukurannya, gradient dan
pemberian bantalan (pasir yang dipadatkan), harus sesuai
dengan gambaran dan disetujui oleh Direksi. Untuk itu jalur
pemasangan pipa yang mungkin tergenang air (air tanah, air
rembesan, hujan) atau tidak stabil, maka galian jalur pipa
dilakukan sebagian-sebagian sesuai dengan kemampuan
pemasangan pipa dan sebaliknya di lakukan sedemikian bahwa
galian hanya di lakukan untuk beberapa pipa saja, kemudian
pipa di pasang dan kemudian di lanjutkan seterusnya dengan
hal yang sama.

8.2.2.

Dalam Jalur Pipa


Dalamnya jalur pipa harus di sesuaikan dengan gambaran yang
ada jika mungkin dalam yang ada tetapi jika ada perubahanperubahan di lapangan karena kondisi setempat harus segera
melaporkannya kepada Direksi.

8.2.3.

Persiapan Pada Alas Galian Jalur Pipa

Alas galian pipa harus uniform (setelah di beri bantalan pasir


padat) dan jika mungkin dalam keadaan kering, sehingga
menjamin bahwa setiap pipa ataupun jalur pipa secara
keseluruhan akan duduk merata pada bantalan.
Lubang penyambungan harus mempunyai ukuran yang cukup
untuk menghindari dudukan pipa berada di tempat tersebut.
Alas galian jalur pipa harus menuruti gradient yang ada pada
gambar potongan memanjang.

8.3. Penurunan Pipa Ke Lubang Galian


sebelum penurunan pipa ke lubang galian, pipa-pipa sambungansambungan dan kelengkapan-kelengkapannya harus terlebih dahulu di
bersihkan dan di periksa secara teliti, apakah terjadi kerusakankerusakan sewaktu penumpukan di gudang, transportasi dan penangan
di lapangan. Jika terdapat kerusakan segera di beri tanda dan segera di
laporkan kepada Direksi. Pipa pipa, sambungan-sambungan dan
kelengkapan-kelengkapannya akan diturunkan ke lubang galian dengan
takkel yang (di sesuaikan dengan tangan jika tidak terlalu berat).

8.4. Pemasangan Pipa


8.4.1.

Rekomendasi Umum
Organisasi pelaksanaan di lapangan harus diatur sebaik
mungkin, sebelum pemasangan pipa di lakukan. Adanya grup
pemasangan pipa yang terampil pada waktu-waktu yang di
perlukan dan adanya peralatan dan material yang cukup dan
harus diadakan untuk pelaksanaan pekerja tersebut. Untuk
menjaga agar pipa tidak dimasuki oleh sesuatu selama
pemasangan, maka ujung-ujungnya selalu di tutup sementara

juga harus di jaga urugan yang cukup atau panahan sementara


untuk menghindari keleluasan gerak pipa. Pemasangan pipa
harus memeriksa apakah kelas pipa, sementara dan
kelengkapannya telah sesuai dengan spesifikasi.

8.4.2.

Pemasangan Pipa Pada Dudukan Yang Kontinyu


Jika akan terletak p a d a s e l u r u h p a n j a n g d a n t i d a k d i
perkenankan bahwa berat pipa di dukung pada titik
sambungan. Untuk itu lubang sambungan yang cukup luas
harus di buatkan. pipa-pipa akan di pasang dan di pasang pada
garis lurus. Apabila di butuhkan untuk penyimpangan. (defleksi)
hanya di lakukan setelah sambungan terpasang, tetapi tidak
boleh melebihi defleksi maximum yang diijinkan.
Sebelum pengukuran kembali, harus di perhatikan bahwa blokblok penahanan atau angker-angker juga selesai terpasang.
Untuk jalur pipa di mana gradiennya agak curam, di
butuhkan balok-balok dan angker-angker untuk menjaga pipa
tidak bergerak dan harus di kerjakan sesuai gambar yang ada
dan kalau tidak ada pada gambar, maka segera melaporkan
kepada Direksi/Pengawas Lapangan. Bila jalur pipa memotong
jalan rya atau jalan kereta api, jika tidak di tentukan pada
gambar atau gambar detail, maka urugan dengan pasir padat
paling sedikit 20 cm, dan flexible joints akan di pasangkan
pada kedua ujung yang ekstrim dari pemotongan itu.
Perubahan arah, baik horizontal maupun horizontal
maupun vertikal dapat di capai dengan menggunakan benda
atau jika perubahan arah hanya kecil (di sesuaikan dengan
buku pedoman pabrik), maka dapat di lakukan dengan
mengadakan perubahan arah pada sambungan terpasang
(defleksi) dan setiap perubahan arah dengan memakai benda

harus di ikuti dengan pemasangan balok-balok panahan dan


angker-angker.

8.4.3.

Sambungan-Sambungan
Penyambungan harus di lakukan sebagai berikut :
a).

Masukkan Pipa ke dalam galian.

b).

Minyak pelicin dioleskan dengan syarat bahwa pipa harus


bersih dari kotoran.

c).

Bilamana dalam keadaan siap untuk di sambung, celah


tempat cincin karet pada ujung socket yang menghadap
keluar dari pipa yang telah di pasang terlebih dahulu,
harus seluruhnya di bersihkan.

d)

Masukkan cincin karet ke dalam celah cincin sedemikian


rupa sehingga ujung dari bagian yang berbentuk V
menghadap keluar.

e)

Luruskan kedua pipa yang akan di sambung itu secara


tegak dan mendatar.

f)

Bila pipa sudah lurus, penyambungan dapat di kerjakan


dengan mendorong perlahan-lahan spigot yang baru saja
di beri minyak pelicin, kedalam socket.

8.4.4.

Jangkar-jangkar/Blok-blok Penahan
Pada setiap titik di mana ada perubahan arah, baik horizontal
maupun vertikal perubahan diameter pipa, katup, cabang dan
ujung-ujung dengan penutup, di perlukan panjangkaran kembali
atau perubahan pokok-pokok penahan, di mana akan terjadi
pergerakan bila tekanan pipa yang telah berjalan.
Jadi jangkar/blok-blok penahan adalah bagian integral dari
jalur-jalur pipa yang biasanya terdiri dari blok-blok beton dan
agar bentuk/ ukuran di sesuaikan yang ada pada gambar dan
jika tidak di tentukan agar sebelum pekerjaan pembuatan

jangkar/blok-blok beton tersebut di konsultasikan kepada


Direksi Pelaksnaan.

8.5. Pengurugan
Di lakukan dengan 2 tahap :
Tahap 1 : Pengurungan sebagian sebelum uji coba tekan (sambungansambungan dapat di lihat).
Tahap 2 : Penyempurnaan pengurungan setelah uji coba tekan di
lakukan dengan sempurna.

9. KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS UNTUK PERALATAN PIPA


9.1. Air Valve
Pada daerah yang relatif datar tiap 2 km perlu pemanasan air valve dan
pemasangan tersebut di usahakan pada jembatan atau daerah yang
relatif lebih tinggi.
Untuk daerah yang berbukit-bukit pemasangan dan penempatan air
valve harus di perhatikan lebih serius. Pemasangan harus minta
petunjuk pengawasan karena jika di rencanakan secara seksama akan
berakibat mengganggu sistem pengaliran bahkan alirannya bisa macet.
Single air valve di pergunakan pada daerah yang diantara kedua (up
stream dan down stream) lebih rendah. Sedangkan doube air valve di
pergunakan pada daerah gundukan (berbukit) dengan up stream dan
down stream relatif rendah. Air valve perlu dilindungi seperti box dari
pasangan batu/bata atau beton lengkap dengan penutup.

9.2. Gate Valve


Gate valve di pasangkan untuk membagi dan mengatur aliran atau
pembagian air disamping itu berfungsi untuk menutup aliran jika
sewaktu-waktu diadakan perbaikan sistem di mana gate valve akan
mengganggu terhadap sistem atau balok yang lain. pemasangan Gate
valve perlu dilindungi dengan straat pot atau box pengaman.

9.3. Check Velve


Pemasangan Check Valve biasanya ditempatkan didekat pompa,
ground reservoir atau di menara, fungsi dari check valve sendiri adalah
hampir sama dengan gate valve yaitu mengatur besar dan kecilnya
aliran air yang satu arah sebagai pengaman terhadap tekanan balik.

9.4. Buterfly Valve


Buterfly valve dipasang pada pipa-pipa yang berdiameter besar atau
berdiameter kecil tetapi bertekanan tinggi dengan catatan valve sering
di operasikan. Salah satu tujuan pemasangan (pemakaian butterfly
valve tersebut adalah mempermudah pengoperasiannya karena
hidrostatis akan banyak membantu dalam menutup atau membuka
valve).
Pemasangannya juga perlu dilindungi sebagaimana valve di atas.

9.5. Flange
Pada penyambungan antara pipa dengan piper, fitting atau antara pipa
dengan fitting menggunakan flanged harus diperhatikan
penyambugannya. Sebelum penyambungan dilakukan harus di
bersihkan dahulu dari kotoran.
Setelah diyakinkan bersih baru diantara flanged yang akan di sambung
dipasang packing berupa karet. Pemasangan mur/baut harus benarbenar kuat dan rapat agar tidak terjadi kebocoran pada sambungan
tersebut.

9.6. Flanged Adaptor


Sistem penyambungan flanged adaptor sama dengan flanged biasa,
akan tetapi sistem penyambungan flanged adaptor mempunyai sifat

yang istimewa yaitu lebih flexible. Flexibilitas tersebut diantaranya


kemudahan dan kemampuan dalam penyambungan jika sekiranya
pipa/accessories yang akan disambung kurang beberapa milimeter
masih bisa dilakukan penyambungan.
Disamping itu untuk penyambungan yang bersifat tidak permanen atau
penyambungan yang memerlukan perbaikan/perawatan khusus maka
flanged adaptor merupakan sistem penyambungan yang paling ideal.
Biasanya penyambungan flanged adaptor terpasang pada tempattempat khusus yaitu : di jembatan, ground reservatio, menara, sumur
bor dan tempat-tempat khusus lainnya yang diperlukan.

9.7. Testing
Testing dilakukan bersamaan dengan bagian pipa yang diuji coba.
Apabila accessories pipa sebagai pemisah untuk bagian-bagian apa
yang ditest, maka tekanan percobaan tidak melampaui dua kali tekanan
kerja pada bagian pipa tersebut. Setelah testing, maka langkah-langkah
akan diambil untuk membebaskan tekanan yang terjebak pada badan
katup. Accessories pipa tidak akan dioperasikan baik dalam arah
terbuka atau tertutup didalam tekanan-tekanan yang berbeda-beda
diatas tekanan kerja. Setelah selesai pemasangan/testing, perlu
diadakan pencatatan mengenai lokasi, arah membuka dan hal-hal lain
yang dianggap perlu, untuk menjadi suatu catatan yang diserahkan
kepada Direksi / Pengawas Lapangan.

10. PEKERJAAN PENYELESAIAN


10.1. Dokumentasi
Merupakan foto berwarna ukuran 3 R dengan obyek berupa
semua pekerjaan pemasangan pipa dan setiap jenis pekerjaan (Kode
Pekerjaan) untuk kemajuan fisik 0%, 50% atau 100%. Hasil
dokumentasi tersebut merupakan dokumen yang digunakan saat
penarikan tagihan.

10.2 Pembersih Kembali dan Pembuangan Sisa Bekas Galian


Kontraktor diharuskan secepatnya membuang material sisa bekas
galian dan membersihkan lokasi pekerjaan, sehingga tidak
mengganggu masyarakat pemakaian jalan.

10.4. Gambar Sebenarnya Terpasang


Gambar yang dibuat oleh Kontraktor berdasarkan hasil pekerjaan di
lapangan selama berlangsungnya pekerjaan yang menunjukkan semua
perubahanperubahan yang terjadi selama pelaksanaannya.
Gambar sebenarnya terpasang mempunyai ukuran :
- Peta kunci (lay-out) zona ukuran A1 kertas kalkir disertai 7 copy
cetak biru dengan skala 1 : 2500.
- Gambar detail yang meliputi potongan memanjang, melintang dan
detail perpipaannya dalam ukuran A1 di sertai 7 copy.
Gambar As built drawing dijilid spiral, untuk setiap zona terdiri dari 1
jilid asli dan 7 jilid copy.

Surabaya,
KEPALA DINAS BINA MARGA DAN PEMATUSAN
KOTA SURABAYA

Ir. SRI MULYONO,MM.


Pembina Tk. I
NIP. 510 078 321

Anda mungkin juga menyukai