Anda di halaman 1dari 6

KESEPAKATAN KERJA WAKTU TERTENTU

No :
/KWWT/Kepeg/DRV/RSAB-AZ/VI/15
Pada hari ini, tanggal Dua April Dua Ribu Lima Belas, kami yang bertanda tangan dibawah
ini, Dr.H.M.Zailani, SpOG., Komisaris PT. Pintu Ilmu beralamat dijalan Brigjen Hasan
Kasim 1-2 Palembang selanjutnya disebut Pihak Pertama dan Gani Agus beralamat di
Jalan Rama Kasih Raya No 762 RT 07 RW 02 Palembang. KTP No 1671062708640006
bertindak untuk diri sendiri selanjutnya disebut Pihak Kedua membuat Kesepakatan Kerja
Waktu Tertentu yang isinya sebagai berikut :
Pasal. 1.
Pihak Pertama menerima Pihak Kedua sebagai pekerja terhitung mulai tanggal 2 April
2015.
Pasal. 2.
Pihak Kedua menerima pekerjaan yang diberikan oleh Pihak Pertama sebagai pekerja yang
berstatus lajang dengan pekerjaan sebagai Driver dan bersedia ditempatkan untuk bekerja
dimana saja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Azzahra sesuai dengan kebutuhan Pihak
Pertama.
Pasal. 3.
Pihak Kedua bersedia mengikuti Peraturan dan Tata Tertib yang dikeluarkan oleh Rumah
Sakit Ibu dan Anak Azzahra secara luas dan termasuk keberadaan Pihak Kedua diterima
dengan status lajang/bujangan yang berarti tidak dapat diperkenankan membawa pulang
keluarga ke tempat kerja.
Pasal.4.
Hari kerja dan jam kerja sebagai berikut :
1. Maksimum hari kerja dalam 1 (satu) bulan adalah 26 (dua puluh enam) hari kerja.
2. Waktu kerja adalah 7 (tujuh) jam kerja sehari atau 40 (empat puluh) jam kerja seminggu
dengan hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam seminggu.
Pasal. 5.
Pihak Pertama meberikan upah total kepada Pihak Kedua sebesar Rp 1.300.000; perbulan.
Upah yang dimaksud akan dikurangi bila Pihak Kedua mangkir kerja. Besar dan jenis upah
serta potongan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Pihak Pertama dengan
persetujuan Pihak Kedua.

Pasal. 6.
Pihak Pertama membayarkan upah kepada Pihak Kedua paling lambat tanggal 1 (satu)
bulan berikutnya untuk upah bulan berjalan.
Pasal. 7.
1.

Pihak Pertama akan memberikan kompensasi cuti tahunan apabila Pihak Kedua telah
bekerja 12 (dua belas) bulan terus menerus tidak terputus-putus, besarnya kompensasi
tersebut adalah sebesar 12 (dua belas) hari kerja.

2.

Pihak Pertama akan mengurangi kompensasi cuti tahunan Pihak Kedua apabila Pihak
Kedua tidak masuk kerja selama lebih dari 5 (lima) hari untuk alasan apapun dalam
waktu kesepakatan kerja.
Pasal. 8.

Pihak Pertama berhak mengevaluasi kinerja Pihak Kedua setiap bulan dengan
mempedomani pedoman kerja yang telah dikeluarkan oleh Pihak Pertama dan hasil
evaluasi dapat menjadi dasar pertimbangan untuk mengakhiri kesepakatan kerja ataupun
keputusan lainnya.
Pasal. 9.
Pihak Pertama mengikutsertakan Pihak Kedua menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan
Perpres Nomor 111 Tahun 2013 yang dipotong dari upah setiap bulannya.
Pasal. 10.
1.

Apabila Pihak Kedua tidak dapat masuk kerja karena sakit, maka Pihak Kedua
diharuskan berobat ke poliklinik Rumah Sakit Ibu dan Anak Azzahra atau Dokter yang
ditunjuk Rumah Sakit Ibu dan Anak Azzahra dan memberitahukan kepada Pihak
Pertama dan menyampaikan surat keterangan sakit dari dokter yang merawatnya
selambatnya dalam waktu 1 (satu) hari setelah pihak kedua sakit. Jika Pihak Kedua
tidak menyerahkan surat keterangan dokter tersebut, maka Pihak Pertama tidak
bertanggung jawab untuk pembayaran upah dan lain-lain dari sejumlah hari dimana
Pihak Kedua mangkir kerja.

2.

Pihak Kedua dapat diberikan izin untuk meninggalkan pekerjaan dalam hal keperluan
penting atau yang sangat mendesak setelah mengajukan permohonan izin tertulis
dengan mencantumkan alasan permohnan izin dan mendapat izin tertulis dari Pihak
Pertama.

3.

Apabila Pihak Kedua tidak dapat menjalankan pekerjaannya pada tempat dan
waktunya yang telah ditetapkan dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh Pihak
Pertama, maka Pihak Pertama berhak memberikan peringatan tertulis kepada Pihak
Kedua.

4.

Pihak Kedua diwajibkan sudah berada ditempat bekerja 15 (lima belas) menit sebelum
jam kerja dimulai, jika hal tesebut tidak diindahkan maka Pihak Pertama akan
memberikan peringatan-peringatan kepada Pihak Kedua.

5.

Pihak Kedua diwajibkan mengisi daftar kehadiran setiap hari kerja pada saat mulai
bekerja dan selesai bekerja. Pihak Pertama berhak memberikan peringatan tertulis
kepada Pihak Kedua dan Pihak Pertama tidak bertanggung jawab terhadap
pembayaran upah pada hari tersebut, bila pihak kedua tidak mengisi daftar hadir
tersebut.

6.

Apabila Pihak Kedua tidak masuk kerja dalam waktu sedikit-dikitnya 5 (lima) hari
kerja berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis dengan bukti yang sah dan telah
dipanggil oleh Pihak Pertama, maka Pihak Kedua dianggap mengundurkan diri
sebagai keryawan Rumah Sakit Ibu dan Anak Azzahra.
Pasal. 11.

Pihak

Kedua

wajib

untuk

mntaati,

mematuhi

dan

menjalankan

instruksi,

Peraturan/Ketentuann yang diberlakukan oleh Pihak Pertama atau Pejabat/Petugas yang


ditunjuk untuk melaksanakan kewajiban tersebut baik secara lisan maupun tertulis dalam
melaksanakan pekerjaan.
Pasal. 12.
Pihak Pertama dapat mengambil tindakan disiplin kepada Pihak Kedua apabila Pihak
Kedua melakukan Kesalahn dimana besar kecilnya kesalahan/pelanggaran yang
dilakukannya tersebut. Tindakan disiplin yang akan diberikan berupa :
1. Perinagatn lisan
2. Perinagatn tertulis I (satu), II (dua), III (tiga).
3. Pembebastugasan sementara atau skorsing.
4. Pemutusan Hubungan Kerja
Pasal. 13
Pihak Pertama akan mengadakan Pemutusan Hubungan kerja terhadap Pihak kedua dan
Pihak Kedua dianggap mengundurkan diri apabila Pihak Kedua melakukan kesalahan berat
sebagai berikut :

1.

Penipuan, pencurian dan penggelapan barang/uang milik Rumah Sakit, Pasien,


Keluarga Pasien, Karyawan Rumah Sakit atau Klien Rumah Sakit Lainnya.

2.

Memberikan keterangan palsu atau dipalsukan sehingga merugikan Rumah Sakit


Anak dan bersalin Azzahra atau kepentingan Negara.

3.

Mabok, Minum-minuman keras yang memabokkan, madat, memakai obat bius atau
menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau obat-obat perangsang lainnya ditempat
kerja yang dilarang oleh Peraturan Perundang-undangan.

4.

Melakukan perbuatan asusila atau melakukan perjudian di tempat kerja.

5.

Melakukan

tindak

kejahatan

misalnya,

mengintimidasi,

menipu,

dan

memperdagangkan barang terlarang baik dalam lingkungan perusahaan maupun


diluar lingkungan Perusahaan.
6.

Menganiaya, mengancam secara fisik atau mental, menghina secara kasar Karyawan
lainnya, Pasien, Keluarga Pasien atau Klien Rumah Sakit Anak dan Bersalin Azzahra
lainnya.

7.

Membujuk Pasien/Keluarga Pasien atau teman sekerja untuk melakukan suatu


perbuatan yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan serta Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.

8.

Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan, atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang milik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Azzahra.

9.

Dengan ceroboh atau sengaja merusak, merugikan, atau membiarkan diri atau teman
sekerja dalam keadaan bahaya.

10.

membongkar atau membocorkan rahasia Rumah Sakit Anak dan Bersalin Azzahra
atau mencemarkan nama baik Rumah Sakit Anak dan Bersalin Azzahra atau Pasien
Rumah Sakit Azzahra yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan
negara.

11.

Apabila angka (point) yang ditentukan telah berkurang 50%.

12.

melakukan kesalahan yang bobotnya sama.


Pasal. 14.

Pihak kedua yang di PHK baik karena kesalahahn maupun berakhirnya Kesepakatan Kerja,
tidak diberikan uang pesangon sesuai dengan Keputusan Tenaga Kerja Nomor : 150 Tahun
2000.

Pasal. 15.
Apabila pihak Petama ternyata mengakhiri Kesepakatan Kerja Waktu Tertentu sebelum
waktunya berakhir atau selesainya pekerjaan tertentu yang telah ditentukan dalam
Kesepakatan Kerja ini, Pihak pertama berkewajiban membayar ganti rugi sebesar upah
yang seharusnya diterima Pihak Kedua sampai dengan waktu berakhirnya kesepakatan
kerja yang telah ditentukan, jika Pihak Kedua mengundurkan diri secara sukarela, dan
Pihak Kedua berkewajiban mengembalikan atau membayar ganti rugi sebesar upah ataupun
penghasilan yang telah diterima Pihak Kedua dari Pihak Pertama sejak kesepakatan kerja
ditandatangani.
Pasal. 16.
1. Apabila terjadi perselisihan atau keluh kesah Pihak Kedua terhadap Pihak Pertama atau
sebaliknya, maka penyelesaiannya dimusyawarahkan lebih dahulu secara kekeluargaan.
2. Apabila perselisihan atau keluh kesah tersebut tidak dapat diselesaikan secara
kekeluargaan dan musyawarah mufakat maka kedua belah pihak dapat meneruskannya
kekantor Disnaker atau secara hukum di wilayah kerja Rumah Sakit Azzahra.
Pasal. 17.
Pihak Kedua wajib memelihara dan menggunakan barang-barang fasilitas yang diberikan
oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan
kerja, dan jika barang-barang tersebut dihilangkan atau dirusak dengan sengaja oleh Pihak
Kedua wajib membayar ganti rugi seharga barang tersebut di pasaran dengan cara dipotong
dari Pihak Kedua.
Pasal. 18.
Apabila masing-masing pihak mengakhiri hubungan kerjanya maka Pihak Kedua wajib
mengembalikan barang- barang/ fasilitas Rumah Sakit Azzahra yang diberikan oleh Pihak
Pertama tersebut.
Pasal. 19.
Ketentuan-ketentuan/Peraturan yang belum diatur dalam kesepakatan kerja ini, akan dibuat
parjanjian yang tidak dipisahkan dari perjanjian kesepakatan kerja ini.
Pasal. 20.
1. Dengan telah dibuat dan ditandatanganinya kesepakatan kerja ini tidak ada janji-janji
lisan dari kedua belah pihak
2. Kesepakatan kerja ini berlaku sejak kedua belah pihak menandatanganinya diatas
materai dan kesepakatan kerja ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dengan perincian :

a.

1 (satu) exemplar untuk pihak Pertama

b.

1 (satu) exemplar untuk pihak Kedua

c.

1 (satu) exemplar untuk pihak Kantor


Pasal. 21.

Kesepakatan Kerja ini kami buat dan ditandatangani dengan keadaan sehat keadaan rohani
dan jasmani serta tanpa adanya tekanan dari pihak manapun guna dijadikan pegangan dan
pedoman kedua belah pihak.

Ditandatangani di : Palembang
Tanggal

: 2 Juni 2015

Pihak Kedua

Pihak Pertama

Gani Agus

Dr H M Zailani SpOG

Anda mungkin juga menyukai