Anda di halaman 1dari 7

BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Landasan Teori
Bagian ini menjabarkan teori-teori yang mendukung perumusan

hipotesis diantaranya adalah teori, indeks pembangunan manusia, Investasi,


belanja modal pemerintah, dan tenaga kerja.
2.1.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2.1.1.1 Indeks Pembangunan Manusia
Upaya terkini untuk menganalisi perbandingan status pembangunan sosial
ekonomi secara komprehensif dalam negara berkembang maupun negara maju
telah dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dalam
Human Development Report (HDR). Laporan ini adalah pembentukan dan
penajaman ulang Indeks Pembangunan Manusia (HDI atau Human Development
Indeks). HDI mencoba untuk memeringkat semua Negara dari skala 0 (tingkat
pembangunan manusia paling rendah) hingga 1 (tingkat pembangunan manusia
yang tertinggi) berdasarkan tiga tujuan atau produk akhir. Produk akhir
pembangunan tersebut yaitu pertama, masa hidup (longevity) yang diukur dengan
usia harapan hidup, kedua pengetahuan (knowledge) yang diukur dengan
kemampuan baca tulis orang dewasa secara tertimbang (dua pertiga) dan ratarata tahun bersekolah (sepertiga). Ketiga adalah standar kehidupan (standart of
living) yang diukur dengan pendapatan riil per kapita disesuaikan dengan
paritas daya beli. Dengan menggunakan ketiga ukuran pembangunana tersebut,
HDI memeringkat semua negara menjadi tiga kelompok yang terlihat dalam
tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1

Tabel Kelompok Tingkat Pembangunan Manusia

Peringkat

Skala

Rendah

0.0 sampai 0.499

Menengah

0.50 sampai 0.799

Tinggi

0.80 sampai 1.0

Sumber: Todaro, 2003


Salah

satu

keuntungan

terbesar

dari

HDI

adalah

indeks

ini

mengungkapkan bahwa sebuah negara dapat berbuat jauh lebih baik pada
tingkat pendapatan yang rendah dan bahwa kenaikan pendapatan yang besar
dapat berperan relatif kecil dalam pembangunan manusia. HDI mengingatkan
bahwa pembangunan yang dimaksud adalah pembangaunan dalam arti yang
luas, bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi.
Indeks yang disusun UNDP memberikan kontribusi dalam meningkatkan
pemahaman mengenai komponen-komponen penyusun pembangunan, berbagai
negara yang berhasil dalam pembangunan (dicerminkan oleh peningkatan
HDI sepanjang waktu) dan perbandingan kelompok dan kawasan di dalam
suatu negara. Dengan mengkombinasikan data sosial dan ekonomi, HDI
membuat banyak negara menerapkan ukuran yang lebih luas dalam kinerja
pembangunannya, dan untuk memfokuskan kebijakan ekonomi dan sosialnya
secara lebih langsung ke dalam berbagai bidang yang membutuhkan perbaikan
(Todaro, 2003:73). Nilai IPM dapat dihitung sebagai berikut:
IPM j = 1/3 Indeks X (i,j)
j
dimana:
Indeks X (i,j) = Indeks Komponen IPM ke-i untuk wilayah ke-j
i

= 1, 2, 3

= 1, 2 .......... k wilayah

terlihat bahwa untuk menghitung IPM, terlebih dahulu dihitung Indeks


Harapan Hidup, Indeks Pendidikan dan Indeks Pendapatan. Penghitungan
masing- masing indeks dilakukan mengikuti rumus sebagai berikut:
Indeks X (i,j) = ( X (i,j) X (i-min) ) / ( X (i-maks) X (i-min) )
Dimana:
X (i,j) = Indeks komponen ke-i dari daerah j
X (i-min) = Nilai minimum dari X i
X (i-maks) = Nilai Maksimum dari X i

2.1.1.1.1 Rasio Angka Harapan Hidup

Rasio Angka Harapan Hidup (AHH) adalah rata-rata perkiraan banyak


tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Rasio Angka Harapan
Hidup dihitung menggunakan pendekatan tak langsung (indirect estimation).
Ada dua data yang digunakan dalam penghitungan Rasio Angka Harapan
Hidup yaitu Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH). Besarnya
nilai maksimum dan nilai minimum untuk masing-masing komponen ini
merupakan nilai besaran yang telah disepakati oleh semua negara (175 negara di
dunia). Pada komponen angka umur harapan hidup, angka tertinggi sebagai
batas atas untuk penghitungan indeks dipakai 85 tahun dan terendah adalah 25
tahun. Angka ini diambil dari standar UNDP.
2.1.1.1.1.2 Tingkat Pendidikan
Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua indikator,
yaitu rata-rata lama sekolah (mean years schooling) dan Rasio Angka Melek
Huruf. Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan
oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam dalam menjalani pendidikan formal.
Sedangkan Rasio Angka Melek Huruf adalah persentase penduduk usia 15
tahun ke atas yang padat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf
lainnya. Proses penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung setelah

masing- masing diberikan bobot. Rata-rata lama sekolah diberi bobot sepertiga
dan Rasio Angka Melek Huruf diberi bobot dua pertiga.
Modal Manusia adalah kumpulan investasi yang dilakukan di masyarakat.
Jenis modal manusia yang terpenting adalah pendidikan. Seperti semua
jenis modal lainnya, pendidikan mencerminkan suatu pengeluaran sumbersumber daya pada satu titik dalam waktu yang tujuannya meningkatkan
produktivitas masa depan. Namun, tidak seperti investasi dalam bentuk modal
yang lain, investasi di bidang pendidikan terikat pada seseorang tertentu, dan
keterkaitan semacam inilah yang menjadikannya modal manusia (Mankiw,
2006:513).
2.1.2 Pengertian investasi
Secara umum investasi adalah meliputi pertambahan barang- barang dan
jasa dalam masyarakat, seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan
baru, pembukaan tanah baru dan sebagainya. Investasi juga di artikan sebagai
pengeluaran yang di lakukan oleh para pengusaha untuk membeli barang-barang
modal dan membina industri-industri. Sukirno (1998), investasi diartikan sebagai
pengeluaran

atau

pembelanjaan

penanaman

modal

atau

perusahaan

untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi


untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian.
Investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal atau
perusahaan

untuk

membeli

barang-barang

modal

dan

perlengkapan-

perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi barang dan jasa


yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini
memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan lebih banyak barang dan jasa
di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk
menggantikan barang-barang modal lama yang harus didepresiasikan (Sukirno,
2008).

Dalam model Keynesian dimana diasumsikan bahwa semua pendapatan


harus dikeluarkan untuk di konsumsi atau di tabung, dan jumlah prekonomian
dapat di bagi dua yaitu antara pengeluaran untuk barang-barang konsumsi dan
barang modal, dan posisi keseimbangan dalam perekonomian ditentukan pada
saat jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran sehingga investasi
sama nilainya

dengan

tabungan.

Dalam

kaitannya

dengan

perusahaan

melakukan investasi guna mendapatkan profit yang sebesar-besarnya, di mana


dana investasi tersebut salah satunya bersumber dari dana masyarakat yang
ditabung pada lembaga-lembaga keuangan, maka dapat di kemukakan bahwa :
Investasi

merupakan

pengeluaran

perusahaan

secara

keseluruhan

yang

mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku/material, mesin-mesin dan


peralatan pabrik serta semua modal lain yang di perlukan dalam proses produksi.
Menurut Arsyad (2010) dan Nehen (2010), bahwa Pertumbuhan ekonomi
dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor sebagai berikut :
a. Akumulasi modal, termasuk investasi baru yang berwujud tanah (lahan),
peralatan fiskal dan sumberdaya manusia (human resources), akan terjadi jika
ada bagian dari pendapatan sekarang yang akan ditabung dan diinvestasikan
untuk memperbesar output pada masa yang akan datang. Akumulasi
modal

akan

menambah

sumberdaya-sumberdaya

yang

baru

dan

meningkatkan sumberdaya-sumberdaya yang ada.


b. Pertumbuhan penduduk, dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan
jumlah angkatan kerja dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang
pertumbuhan ekonomi, namun kemampuan merangsang tergantung kepada
kemampuan

sistem

ekonomi

yang

berlaku

dalam

menyerap

dan

memperkerjakan tenaga kerja secara produktif.


c. Kemajuan teknologi menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan
faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang
paling sederhana, kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan
cara- cara lama yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan tradisional.

2..1.3 Belanja Pemerintah


Belanja Pemerintah adalah semua pengeluaran kas pemerintah dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan, yang mengurangi kekayaan
pemerintah daerah yang tersusun dengan pendekatan prestasi kerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil, dan hasil yang yang direncanakan melalui
program dan kegiatan. Penggunaan anggaran Pemerintah yang berorientasi
pada kinerja memberikan implikasi dalam melakukan efisiensi dalam belanja
Pemerintah. Strategi yang ditempuh pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di
bidang keuangan Daerah selain mengoptimalkan penggalian sumber-sumber
penerimaan dan ekstensifikasi sumber penerimaan baru bagi peningkatan
Pendapatan Asli daerah selain mengoptimalkan penggalian sumber-sumber
penerimaan dan ekstensifikasi sumber penerimaan baru bagi peningkatan
Pendapatan Asli Daerah juga meningkatkan pengawasan terhadap proyekproyek pembangunan dalam rangka efisiesi dan efektifitas pembangunan disertai
dengan restrukturisasi dan reorganisasi kelembagaan untuk mendorong kinerja
aparatur pembangunan (BPS:2012) Belanja langsung adalah belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan
pemerintah.
Belanja Pemerintah Langsung terdiri dari: (1). Belanja Pegawai adalah
belanja yang digunakan untuk penganggaran honorium PNS

dan non PNS

termasuk narasumber dan tenaga ahli di luar intansi. (2). Belanja Barang dan
Jasa adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan belanja barang dan
atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan, antara lain
digunakan untuk belanja barang habis pakai , pengadaan barang inventaris
kantor, belanja perjalanan dinas dan penyelenggaraan rapat. (3). Belanja Modal
Belanja Modal digunakan untuk menganggarkan belanja yang digunakan
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian / pengadaan atau
pembangunan aset tetap terwujud. (4). Belanja Pendidikan yaitu pengeluaran
yang digunakan dalam rangka peningkatan pendidikan. (5). Belanja kesehatan
yaitu pengeluaran yang digunakan dalam rangka peningkatan dan pembangunan

sarana-sarana kesehatan masyarak. (6).

Belanja Pembangunan yaitu

pengeluaran yang digunakan dalam rangka peningkatan pembangunan. (7).


Pengeluaran yang digunakan dalam rangka menjaga kelestarian dan kebersihan
lingkungan hidup (BPS:2012) Belanja tidak langsung adalah belanja pemerintah
yang secara tidak langsung untuk pelaksanaan program dan kegiatan
pemerintah. Pengeluaran tida langsung terdiri dari: (1). Belanja Pegawai Belanja
Pegawai adalah pengeluaran yang digunakan untuk membiyayai gaji pokok dan
tunjangantunjangan lainnya serta tambahan penghasilan PNS berupa pemberian
uang makan. (2). Belanja Hibah adalah semua pengeluaran dari rekening kas
daerah yang digunakan untuk pemberian hibah pemerintah daerah kepada
organisasi masyarakat, maupun perorangan yang terdiri dari : pemberian hibah
kepada lembaga olahraga, lembaga pendidikan, KPI dan Panwashu dalam
rangka Pemilu Pilres dan Pileg. (3). Belanja Bantuan Sosial merupakan belanja
yang digunakan kepada organisasi masyarakat, maupun perorangan yang terdiri
dari pemberian bantuan kepada lembaga / organisasi sosial kemasyarakatan,
keagamaan, bantuan partai politik dan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat
miskin. (4). lBelanja Bagi Hasil adalah belanja yang terdiri dari belanja bagi hasil
PBB kepada pemerintah kelurahan dan belanja bagi hasil PAD kepada
pemerintah kelurahan, 5. Belanja Keuangan merupakan semua pengeluaran
yang

digunakan

(BPS:2012)

untuk

pemberian

bantuan

keuangan

dari

pemerintah

Anda mungkin juga menyukai