Pusataka
Diskusi
Presentasi dan
Audit
Pos
diskusi
Data Pasien :
Nama :
Nama Klinik :
Telp:
Data Utama untuk Bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Nomor registrasi :
Terdaftar Sejak :
+ 1 jam sebelum masuk Rumah Sakit, pasien tergigit ular di jari tengah kaki
sebelah kanan, hal ini dialami pasien saat pasien mengangkut tanah
menggunakan gerobak dorong di ladang. Kaki kanan bengkak, merah dan
terasa panas. Pasien mengaku tidak melihat jenis ular yang menggigitnya.
Mual (-), muntah (-), perdarahan di tempat gigitan (+) aktif, berdebar-debar
(-), lemah anggota tubuh (-), kencing berwarna merah atau hitam (-), gusi
berdarah (-), perdarahan konjungtiva (-), kelumpuhan otot-otot mata (-),
kaku otot (-), kemudian os dibawa ke RSUD Bangkinang.
2. Riwayat Pengobatan :
Belum pernah diberikan obat sebelumnya
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Pasien tidak mengeluhkan sakit apapun
4. Riwayat Keluarga :
Tidak ada keluarga yang mengalami hal yang sama
5. Riwayat Pekerjaan :
Petani
6. Kondisi lingkingan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN,
PEKERJAAN) :
Baik
7. Riwayat imunisasi : 8. Lain-lain : Status Generalisata :
Keadaan Umum : tampak sakit sedang, Kesadaran : Compos Mentis
TD: 120/80 mmHg, HR: 100 x/i, RR: 20 x/i, T: 36,4 0C
Kepala : Normocepali
Mata :Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil isokor 2mm =
Daftar Pustaka :
1. Suchai Suteparuk MD. Bites and Stings in Thailand. Divison of
Toxicology Chulalongkorn University
2. Guidelines for the Clinical Management of Snakes bites in the SouthEast Asia Region, World Health Organization, 2005.
3. Venomous Snake Bite. University of Florida
Hasil Pembelajaran :
1. Pemeriksaan klinis pada pasien Snake Bite
2. Penegakan Diagnosis dan Klasifikasi pada Snake Bite
3. Penatalaksanaan Snake Bite
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :
1. Subjektif
Seorang laki-laki 11 tahun datang ke IGD RSUD Bangkinang pada tanggal 11
Desember 2016 dengan :
Keluham Utama : Digigit Ular
Kepala : Normocepali
Mata :Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Pupil isokor 2mm =
Menurut Literatur :
tidak ada cara sederhana untuk mengidentifikasi ular berbisa. Beberapa
spesies ular tidak berbisa dapat tampak menyerupai ular berbisa. Namun,
beberapa ular berbisa dapat dikenali melalui ukuran, bentuk, warna, kebiasaan
dan suara yang dikeluarkan saat merasa terancam. Beberapa ciri ular berbisa
adalah bentuk kepala segitiga, ukuran gigi taring kecil, dan pada luka bekas
gigitan terdapat bekas taring.
3. Assessment
Keluhan yang di temukan pada pasien :
Berdasarkan anamnesa :
Pasien merasa nyeri dan panas pada kaki bekas gigitan ular
Pasien tidak melihat jenis ular yang menggigitnya
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik :
Terdapat luka bekas gigitan gigi taring, kaki terlihat merah dan bengkak
terserap
b. Imobilisasi ekstremitas yang terkena gigitan dengan bidai atau ikat
dengan kain (untuk memperlambat penyerapan racun)
c. Gunakan balut yang kuat, hal tersebut akan mengurangi penyerapan
racun yang bersifat neurotoksin, namun jangan gunakan pada gigitan
yang menyebabkan nekrosis
d. Jangan melakukan intervensi apapun pada luka, termasuk menginsisi,
e.
proksimal lesi)
f. Selalu utamakan keselamatan diri. Jangan mencoba membunuh ular yang
menggigit. Bila sudah mati, bawa ular ke RS untuk identifikasi 3
sindrom)
Cari tanda-tanda
perdarahan
(gusi
berdarah,
perdarahan
konjungtiva,
trombositopeni (<100000)
Neurotoksisitas
Gangguang kardiovaskuler (hipotensi atau syok)
Rhabdomiolisis generalisata (rasa nyeri pada otot)
Gagal ginjal akut
Efek lokal yang signifikan, seperti misalnya pembengkakan lokal lebih
dari setengah besar ekstremitas yang terkena, nekrosis atau hematom
kobra/elapidae
Pembengkakan local yang ekstensif dengan perdarahan = ular tanah/
viperidae
c. Anti venom polivalen jika belum jelas
0,2
7. TERAPI SUPORTIF
a.
b.
c.
d.