Mana yang lebih besar? Semangatmu? Atau alasanmu? Kalau alasan yang dipilih,
tentulah sudah ketebak gimana nasibmu. Gitu-gitu melulu.
Beralasan dan bermalasan itu dekat sekali dengan sikap 'menyerah'. Ujungujungnya, gagal dan terjungkal.
Jangan malas. Yang nyaman belum tentu baik. Yang serba menantang juga belum
tentu baik. Apa yang membuatmu bertumbuh, itu yang terbaik.
Jangan malas. Tak perlu membandingkan sukses kita dengan orang lain. Nggak
akan ada habis-habisnya. Bandingkan saja dengan pencapaian kita tahun
sebelumnya.
Jangan malas. Orang -orang yang percaya pada KEINDAHAN IMPIAN dan
keindahan masa depannya, mana mungkin bermalasan?
Jangan malas. Sukses yang dilandasi dengan kegigihan dan kejujuran, akan lebih
langgeng. Bahkan orang tersebut akan lebih dihargai daripada kesuksesan dan
pencapaiannya.
Share tulisan ini kalau Anda setuju. Sekian dari saya, Ippho Santosa.