semester depan akan jadi semester terakhir gue di paramadina. 4 tahun kuliah
gue ngerasa ‘empty’. sistem belajar yang satu arah menyadarkan saya bahwa
pendidikan di Indonesia itu semu. ketidakefektifan belajar bikin banyak waktu
terbuang.
selain itu, gaya belajar manusia terbagi menjadi tiga yaitu VISUAL,
AUDITORI & KINESTETIK (www.jawaragaktakutjerawat.com)
orang yang memiliki gaya belajar visual akan sangat mudah membayangkan
atau melihat apa yang dibicarakan. mereka sering melihat gambar yang
berhubungan dengan kata atau perasaan dan mereka akan mengerti suatu
informasi apabila mereka melihat kejadian atau melihat informasi tersebut
melalui gambar. kalo belajar mereka akan mengerti dengan cara mewarnainya
atau dengan membuat mind map.
orang yang belajar dengan cara auditori akan mengekspresikan diri mereka
melalui suara baik itu internal dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
bila ia akan menghapal pelajaran untuk ulangan, maka belajar yang efektif
adalah dengan belajar dengan sambil mengulangnya keras2.
kalo di kampus yang dengan metode belajar dua arah juga belum cukup untuk
membuat anak menjadi pribadi yang pintar dan mandiri. hal ini disebabkan oleh
kecenderungan sekolah yang mendoktrin murid-murid kebanyakan untuk
menjadi ‘pekerja’, bukan ‘pembuka lapangan pekerjaan’. gue merasa engga
cukup dengan setengah hidup gue dan orang kebanyakan yang dihabiskan untuk
sekolah tapi setelah lulus hanya menjadi kAryawan dengan gaji 4-5 juta aja??
ada yang salah ga sih? gue selalu ingin menyarankan pada pihak pemerintah
untuk memasukkan mata kuliah entrepreneurship sebagai kurikulum utama pada
setiap jurusan/kelas. pelajaran yang ga penting seperti Sejarah dihapus aja.
kenapa? kita pun engga pernah tau kebenaran dari sejarah tersebut. dengan
belajar sejarah di sekolah artinya sama saja dengan memuaskan kepentingan
pihak-pihak tertentu.
mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang berpikir secara kritis, haus ilmu
dan bukan grade oriented. Pendidikan harus mampu membuat mahasiswa
merasa nyaman dan tertarik untuk mendengarkan. di sini peran guru sangat
tinggi untuk membuat suasana mengajar seperti itu.
menurut gue, kalo seumuran mahasiswa masih nyontek dan pasif. yah selamat
aja, anada akan menjadi ‘tukang-tukang’ di perusahaan-perusahaan indonesia.
itu bukan sesuatu yang membanggakan. apa artinya seorang sarjana S1 yang
pintar menyusun surat-surat lamaran. gue percaya bahwa menjadi karyawan
tidak dapat memperoleh kebebasan finansial.