Anda di halaman 1dari 3

UKURAN KECERDASAN

semester depan akan jadi semester terakhir gue di paramadina. 4 tahun kuliah
gue ngerasa ‘empty’. sistem belajar yang satu arah menyadarkan saya bahwa
pendidikan di Indonesia itu semu. ketidakefektifan belajar bikin banyak waktu
terbuang.

gue prihatin banget sama perilaku kebanyakan pelajar/mahasiswa yang


mengejar grade. padahal grade engga menjamiin bahwa orang itu pinter.
kecerdasan seseorang, gue rasa terlalu sempit kalo hanya ditentukan oleh
bagus/engganya nilai. sayangnya kita semua sudah terjebak dalam mind set ini.
anggapan orang yang mampu mengikuti pelajaran eksak seperti
matematika/fisika/biologi adalah pintar jelas salah.

hal ini didukung oleh seorang psikolog bernama Howard Gardner


menyimpulkan hasil risetnya yang mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh jenis
kecerdasan : (beranda.blogsome.com)

1. kecerdasan linguistik, berkaitan dengan kemampuan bahasa dan


penggunaannya. Orang-orang yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-
main dengan bahasa, gemar membaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti
dan narasi. Mereka seringkali pengeja yang baik dan mudah mengingat tanggal,
tempat dan nama.
2. kecerdasan musikal, berkaitan dengan musik, melodi, ritme dan nada. Orang-
orang ini pintar membuat musik sendiri dan juga sensitif terhadap musik dan
melodi. Sebagian bisa berkonsentrasi lebih baik jika musik diperdengarkan;
banyak dari mereka seringkali menyanyi atau bersenandung sendiri atau
mencipta lagu serta musik.
3. kecerdasan logis-matematis, berhubungan dengan pola, rumus-rumus, angka-
angka dan logika. Orang-orang ini cenderung pintar dalam teka-teki, gambar,
aritmatika, dan memecahkan masalah matematika; mereka seringkali menyukai
komputer dan pemrograman.
4. kecerdasan spasial, berhubungan dengan bentuk, lokasi dan mebayangkan
hubungan di antaranya. Orang-orang ini biasanya menyukai perancangan dan
bangunan, disamping pintar membaca peta, diagram dan bagan.
5. kecerdasan tubuh-kinestetik, berhubungan dengan pergerakan dan
ketrampilan olah tubuh. Orang-orang ini adalah para penari dan aktor, para
pengrajin dan atlet. Mereka memiliki bakat mekanik tubuh dan pintar meniru
mimik serta sulit untuk duduk diam.
6. kecerdasan interpersonal, berhubungan dengan kemampuan untuk bisa
mengerti dan menghadapi perasaan orang lain. Orang-orang ini seringkali ahli
berkomunikasi dan pintar mengorganisasi, serta sangat sosial. Mereka biasanya
baik dalam memahami perasaan dan motif orang lain.
7. kecerdasan intrapersonal, berhubungan dengan mengerti diri sendiri. Orang-
orang ini seringkali mandiri dan senang menekuni aktifitas sendirian. Mereka
cenderung percaya diri dan punya pendapat, dan memilih pekerjaan dimana
mereka bisa memiliki kendali terhadap cara mereka menghabiskan waktu.

Menurut Gardner, masing-masing dari kita memiliki sebuah kombinasi dari


kecerdasan-kecerdasan ini. Setiap orang mempunyai kekuatan relatif dari tiap
kecerdasan di atas sedemikian rupa sehingga orang tersebut cenderung
menentukan pilihan aktifitas apapun yang dia sukai tanpa keterpaksaan. Kita
menyebutnya sebagai bakat.

selain itu, gaya belajar manusia terbagi menjadi tiga yaitu VISUAL,
AUDITORI & KINESTETIK (www.jawaragaktakutjerawat.com)

orang yang memiliki gaya belajar visual akan sangat mudah membayangkan
atau melihat apa yang dibicarakan. mereka sering melihat gambar yang
berhubungan dengan kata atau perasaan dan mereka akan mengerti suatu
informasi apabila mereka melihat kejadian atau melihat informasi tersebut
melalui gambar. kalo belajar mereka akan mengerti dengan cara mewarnainya
atau dengan membuat mind map.

orang yang belajar dengan cara auditori akan mengekspresikan diri mereka
melalui suara baik itu internal dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.
bila ia akan menghapal pelajaran untuk ulangan, maka belajar yang efektif
adalah dengan belajar dengan sambil mengulangnya keras2.

berbeda dengan gaya belajar kinestetik yang sangat peka dengan


perasaan/emosi dan pada emosi dengan sentuhan dan gerakan. orang kinestetik
akan belajar maksimal dalam suatu kondisi dimana banyak keterlibatan fisik
dan gerakan.orang dengan gaya belajar ini biasanya mengulang pelajaran agar
ingat dengan pelajaran tersebut melalui latihan-latihan. atau aktif di kelas.
untuk itu guru dituntut untuk lebih kompeten mengetahui bakat dari anak
didiknya. hal ini dapat dilakukan dengan test. untuk itu, guru dituntut
melakukan inovasi dalam mengajar karna metode belajar anak yang berbeda-
beda tersebut.

KECERDASAN dan ENTREPRENEURSHIP

kalo di kampus yang dengan metode belajar dua arah juga belum cukup untuk
membuat anak menjadi pribadi yang pintar dan mandiri. hal ini disebabkan oleh
kecenderungan sekolah yang mendoktrin murid-murid kebanyakan untuk
menjadi ‘pekerja’, bukan ‘pembuka lapangan pekerjaan’. gue merasa engga
cukup dengan setengah hidup gue dan orang kebanyakan yang dihabiskan untuk
sekolah tapi setelah lulus hanya menjadi kAryawan dengan gaji 4-5 juta aja??

ada yang salah ga sih? gue selalu ingin menyarankan pada pihak pemerintah
untuk memasukkan mata kuliah entrepreneurship sebagai kurikulum utama pada
setiap jurusan/kelas. pelajaran yang ga penting seperti Sejarah dihapus aja.
kenapa? kita pun engga pernah tau kebenaran dari sejarah tersebut. dengan
belajar sejarah di sekolah artinya sama saja dengan memuaskan kepentingan
pihak-pihak tertentu.

mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang berpikir secara kritis, haus ilmu
dan bukan grade oriented. Pendidikan harus mampu membuat mahasiswa
merasa nyaman dan tertarik untuk mendengarkan. di sini peran guru sangat
tinggi untuk membuat suasana mengajar seperti itu.

menurut gue, kalo seumuran mahasiswa masih nyontek dan pasif. yah selamat
aja, anada akan menjadi ‘tukang-tukang’ di perusahaan-perusahaan indonesia.
itu bukan sesuatu yang membanggakan. apa artinya seorang sarjana S1 yang
pintar menyusun surat-surat lamaran. gue percaya bahwa menjadi karyawan
tidak dapat memperoleh kebebasan finansial.

Anda mungkin juga menyukai