Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Riba
Riba menurut bahasa dapat berarti ziyadah ( tambahan) , nama (tumbuh) sedangkan
penggunaanya di dalam Al-quran memiliki makna tumbuh, menyuburkan,
mengembang, menjadi besar dan banyak. Ringkasnya secara bahasa, riba
memiliki arti bertambah, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya .
Sedangkan menurut istilah, yang di maksud dengan riba menurut al-malik ialah akad
yang terjadi atas penukaran barang tertentu yang tidak di ketahui perimbanganya
menurut ukuran syara, ketika berakad atau dengan mengakhirkan tukaran kedua
belah pihak atau salah satu keduanya.
Menurut syaikh Muhammad abduh, Riba adalah penambahan-penambahan yang di
syaratkan oleh orang yang memiliki harta kepada orang yang meminjam hartanya
(uangnya), karena pengunduran janji pembayaranya oleh peminjam dari waktu yang
telah di tentukan .
2. Urgensi Pembahasan
Urgensi atau manfaat dalam pembahasan ini, kita sebagai umat islam mengetahui
apa yang di maksud riba, dan apa dasar hokum riba.
Adapun manfaat kita mempelajari pokok pembahasan ini, kita dapat memahami
macam macam riba dan hal hal apa saja yang di lakukan oleh bank islam untuk
mendapatkan keuntungan dengan cara tidak melakukan riba dalam aplikasi yang di
lakukan dalam perbankan syariah.
3. Pokok Pokok Pembahasan
Supaya pembahasan kali ini tidak terlalu panjang dan melebar, maka pemakalah
hanya membatasi pembahasan kali ini seperti berikut :
1. Pengertian riba
2. Macam macam riba
3. Dasar pemikiran kenapa riba di haramkan dalam perbankan syariah
4. Alternative penggantian riba dalam perbankan syariah
5. Cara memberantas riba
B. KONSEP RIBA DALAM FIKIH
Riba menurut bahasa artinya lebih atau bertambah, dan yang di maksud disini
menurut syara : akad yang terjadi dalam pertukaran barang barang yang
tertentu, tidak di ketahui sama atau tidaknya menurut aturan syara, atau terlambat
menerimanya.
Hukum riba haram sebagai mana firman Allah SWT :

Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba ( Q.S Al-Baqarah : 275 )
1. Macam macam Riba
Secara umum riba di bagi menjadi dua yaitu :
a. Riba jual beli
Riba jual beli ialah riba yang timbul karena terjadinya transaksi jual beli, riba jual beli
di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Riba fadl
Riba fadl di sebut juga riba buyu yaitu riba yang timbul akibat pertukaran barang
sejenis ang tidak memenuhi kriteria sama kualitasnya (mitslan bi mistlin), sama
kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in) dan sama waktu penyerahanya (yadan bi yadin).
Pertukaran seperti ini mengandung gharar yaitu ketidak jelasan bagi kedua belah

pihak akan nilai masing masing barang yang di pertukarkan. Ketidak jelasan ini
dapat menimbulkan tindakan dzalim terhadap salah satu pihak.
2. Riba Nasiah
Riba nasiah juga di sebut riba duyun yaitu riba yang timbul akibat utang piutang
yang tidak memenuhi kriteria untung muncul bersama biaya (alkharaj b dhaman),
transaksi semisal ini mengandung pertukaran kewajiban menanggung biaya karena
berjalanya waktu, riba nasiah adalah penangguhan penyerahan atau penerimaan
jenis barang ribawi yang di pertukarkan dengan jenis barang ribawi lainya.
b. Riba utang piutang
Riba utang pitang adalah riba yang timbul karena terjadinya transaksi pinjam
meminjam. Riba utang piutang di bagi menjadi dua, yaitu :
1. Riba qard adalah riba pinjam meminjam dengan syarat ada keuntungan lebih
yang din syaratkan oleh orang yang berpiutang atau yang meminjamkan kepada
orang yang berhutang atau yang meminjam.
2. Riba jahiliyah ialah kelebihan pembayaran atas hutang pokok karena yang
berhutang tidak membayar pada saat jatuh tempo.
2. Sebab - Sebab Haramnya Riba
Sebab di haramkanya riba, berikut rincian sebab sebab di haramkanya riba :
a. Karena Firman Allah dan Rasul-Nya mengharamkan atau melarangnya, seperti
firman Allah :
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat
ganda[228]] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat
keberuntungan. ( QS- Al-Imran : 130)

Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah


dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan
yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka
itu siksa yang pedih. (QS- Anisaa : 161)
b. Karena riba menghendaki pengambilan harta orang lain dengan tidak baik
dengan tidak ada imbangnya seperti seorang menukar uang kertas Rp.1000 dengan
uang recehan Rp 900 maka nilai uang seniali Rp. 100 tidak ada imbangnya, maka
uang yang Rp. 100 adalah riba.
c. Dengan melakukan riba orang tersebut menjadi malas berusaha dengan syah
menurut syara, jika riba sudah mendarah daging pada seseorang, orang tersebut
lebih suka berternak uang, karena ternak uang akan mendapat keuntungan besar
dari pada dagang, dan tidak di kerjakan dengan susah payah,seperti orang yang
memiliki uang Rp. 1.000.000 cukup disimpan di bank dan akan memperoleh Bungan
2% tiap bulan. Maka orang tersebut memperoleh uang tanpa kerja keras tiap
bulanya dari bank tempat menyimpan uangnya.
d. Riba menyebabkan putusnya hubungan baik sesama manusia dengan cara
utang piutang atau menghilangkan faedah utang piutang sehingga riba lebih
cenderung memeras orang miskin dari pada menolong orang miskin.

Anda mungkin juga menyukai