Traumatic Ulcer
A. IDENTITAS PASIEN
Nama pasien
: Budiman Mardewi
: Melayu
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat
Pendidikan terakhir
: S1
Pekerjaan
: wiraswasta
: 0000.88.09.99
Peserta Asuransi
:-
B. ANAMNESA
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat luka pada bibir bawah kanan bagian
dalam sejak 2 hari yang lalu karena tergigit saat makan. Pasien merasa
perih dan nyeri ketika makan maupun kumur-kumur dan berbicara serta
merasa tidak nyaman sehingga pasien ingin dirawat.
Keluhan Tambahan:
Riwayat perawatan gigi
-
: Simetris
Bibir
: Sehat
: ada, regio a, c, d, e, f
Plak
: ada, regio a, c, d, e, f
Kalkulus
: ada, regio a, c, d, e, f
Mukosa
tepi
kekuningan
dengan
pinggiran
: Sehat
Lidah
: Sehat
Dasar Mulut
: Sehat
Hubungan rahang
: Orthognati
: Tidak ada
OHI-S
: 2,5 ( sedang )
Lesi D3
Atrisi
Abrasi
Malposisi
Gigi hilang
Sisa akar
Tumpatan RK
E. DIAGNOSA SEMENTARA
Diagnosa sementara: Traumatic ulcer pada bagian dalam bibir bawah kanan
Diagnosa Banding: Stomatitis Aphtousa Recurrent (SAR)
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan dan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
G. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan klinis, maka diagnosa lesi ulseratif
berwarna putih kekuningan pada mukosa bibir bawah sebelah kanan adalah
Traumatic ulcer.
Traumatic ulcer merupakan kelainan yang berbentuk ulkus pada mukosa
rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma. 1 Secara klinis, traumatic
ulcer terlihat sebagai suatu lesi ulseratif, dapat tunggal atau multipel, berbentuk
simetris atau asimetris, bentuk oval dan cekung, eritema di perifer, bagian tengah
berwarna kuning-kelabu dan terasa sakit.1,2 Ukuran dari ulkus bervariasi
tergantung dari trauma yang menjadi penyebab.1,3
Rongga mulut dilapisi oleh suatu mukosa tipis yang tersusun dari
epithelium dan tidak setebal epithelium kulit sehingga mukosa tersebut lebih
mudah
mengalami
luka
trauma.2,3 Paparan
trauma
tersebut
kemudian
Traumatic ulcer secara umum dapat terjadi pada semua usia, baik pria
maupun wanita dengan lokasi yang bervariasi yaitu pada mukosa pipi, mukosa
bibir, palatum dan tepi perifer lidah dengan ukuran lesi bervariasi dari beberapa
millimeter hingga centimeter.1,2,3 Lesi biasanya berwarna kemerahan dan dibagian
tengahnya berwarna putih kekuningan berupa membran fibrinopurulen.2,3
Diagnosis dari keadaan ini sederhana dan seringkali diperoleh dari riwayat
cermat dan pemeriksaan temuan fisik.2 Jika dilihat secara mikroskopis, gambaran
histopatologi pada traumatic ulcer ringan menunjukkan epitel dalam keadaan
normal, epitel dapat mengalami hiperkeratosis dan bisa juga tidak. Pada lapisan
dalam, jaringan ikat yang terkena memperlihatkan banyak jaringan granulasi yang
bercampur dengan infiltrat dari neutrofil, lymfosit, histiosit, dan sel plasma.2
Beberapa penyebab traumatic ulcer seperti trauma mekanik yaitu
menggigit bibir, pipi atau lidah, mengonsumsi atau mengunyah makanan keras,
gigitan dari tonjolan gigi yang tajam, trauma dari gigi yang patah dan iritasi gigi
tiruan serta tumpatan yang tajam.2,4 Selain itu, pemasangan gigi tiruan yang tidak
stabil dapat menyebabkan trauma karena tepi protesa atau klamer gigi tiruan
yang tajam mengiritasi, gesekan yang terus menerus oleh karena gigi yang tajam
atau tidak rata, atau trauma oleh karena penggunaan pesawat ortodontik ataupun
sikat gigi yang digunakan dengan teknik yang salah sehingga menyebabkan erosi
jaringan lunak disekitarnya. 5 Tergigitnya mukosa saat berbicara, mengunyah
ataupun tidur juga dapat menyebabkan traumatic ulcer.6 Penyebab iatrogenik
dapat disebabkan antara lain akibat penyuntikan dan akibat berkontak dengan
instrumen yang panas dan tajam yang melukai mukosa.6
Traumatic ulcer juga dapat disebabkan trauma kimia melalui kontak
langsung dengan mukosa misalnya pada aspirin (chemical burn), iritasi
penggunaan mouthwash, serta bahan bleaching.2,3
Penatalaksanaan traumatic ulcer meliputi eliminasi faktor penyebab,
menggunakan obat kumur antiseptik atau obat topikal selama fase penyembuhan
ulkus.3 Setelah pengaruh trauma hilang, ulkus akan sembuh dalam waktu 6-10
hari, jika tidak maka penyebab lain harus dicurigai dan dilakukan biopsi.2,3
FASE II (BEDAH)
Tidak perlu dilakukan
I. PEMBAHASAN
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis pada pasien, terdapat lesi
ulcer, tunggal, dasar cekung, berbentuk oval, berbatas jelas, tepi irreguler pada
bibir bawah kanan bagian dalam berwarna putih kekuningan dengan pinggiran
kemerahan, diameter 3 mm, tepi jelas, sakit pada saat palpasi. Pada pasien ini
berdasarkan anamnesa riwayat terjadinya ulser disebabkan oleh tergigit pada saat
makan,
maka
ulser
pada
pasien
ini
didiagnosa
sebagai
ulkus
traumatikus/traumatic ulcer.
Traumatic ulcer merupakan kelainan yang berbentuk ulkus pada mukosa
rongga mulut yang disebabkan oleh paparan trauma. 1 Secara klinis, traumatic
ulcer terlihat sebagai suatu lesi ulseratif, dapat tunggal atau multipel, berbentuk
simetris atau asimetris, bentuk oval dan cekung, eritema di perifer, bagian tengah
berwarna kuning-kelabu dan terasa sakit.1,2 Ukuran dari ulkus bervariasi
tergantung dari trauma yang menjadi penyebab.1
Traumatic ulcer secara umum dapat terjadi pada semua usia, baik pria
maupun wanita dengan lokasi yang bervariasi yaitu pada mukosa pipi, mukosa
bibir, palatum dan tepi perifer lidah dengan ukuran lesi bervariasi dari beberapa
millimeter hingga centimeter.1,2,3 Lesi biasanya berwarna kemerahan dan dibagian
tengahnya berwarna putih kekuningan berupa membran fibrinopurulen.2,3
Traumatic ulcer dapat disebabkan oleh trauma mekanik seperti menggigit
bibir, pipi atau lidah, mengonsumsi atau mengunyah makanan keras, gigitan dari
tonjolan gigi yang tajam, trauma dari gigi yang patah dan iritasi gigi tiruan serta
tumpatan yang tajam.5 Selain itu, trauma berupa penggunaan protesa yang tidak
stabil,
penggunaan
pesawat
orthodontic
dan
trauma
iatrogenik
seperti
Foto Awal
J. KESIMPULAN
Ulkus traumatikus merupakan suatu lesi ulseratif dimana trauma
merupakan penyebab yang paling umum. Ulkus traumatikus dapat didiagnosa
melalui anamesa yang cermat dan melihat gejala klinis lesi ulcer tunggal
berbentuk cekung oval pada bibir bawah kanan bagian dalam berwarna putih
kekuningan dengan tepi kemerahan, diameter 3 mm, tepi jelas dan sakit pada
saat palpasi.
Lesi ini akan sembuh dalam waktu beberapa hari setelah dilakukan
pengobatan dan pengaruh traumatik dihilangkan. Jika tidak maka penyebab lain
harus dicurigai dan dilakukan biopsi.
K. DAFTAR PUSTAKA
1.
Cawson R.A, Odell E.W. 2002. Cawsons Essentials of Oral Pathology And
Oral Medicine.London: Churchill livingstone
2.
Laskaris, George. 2006. Pocket Atlas of Oral disease, 2nd edition. New York:
Thieme.
3.
4.
5.
Shah, Ali Asif. 2011. Oral Mucosal Lesions in Complete Denture Wearers.
Lahore: Journal of Pakistan Association of Dermatologists. Vol: 21 page :170173.
6.
7.
8.