TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Ginekomastia didefinisikan sebagai proliferasi jaringan kelenjar payudara
pada pria yang bersifat jinak yang biasanya disebabkan oleh peningkatan aktifitas
esterogen, penurunan aktifitas testosteron, dan efek dari beberapa pengobatan.
Selain itu, ketika penyebab lain telah berhasil disingkirkan seperti keganasan dan
kelainan endokrin, diagnosisnya merupakan ginekomastia idiopatik. Meskipun
kasus ini sering ditemukan pada layanan kesehatan primer dan etiologinya
kebanyakan adalah jinak, ginekomastia dapat menyebabkan kecemasan pada
pasien dan membutuhkan perhatian medis.1
B. EPIDEMIOLOGI
Ginekomastia asimptomatik merupakan kelainan yang paling sering dan
dibagi berdasarkan rentang usia menjadi tiga yaitu laki-laki pada usia neonatus,
pubertas, dan usia lanjut.2-5 Prevalensi ginekomastia pada neonatus berkisar 6090%. Hal ini bersifat transien/sementara akibat adanya esterogen yang ditransfer
dari ibu melalui transplasenta sehingga terjadi interaksi dengan sel payudara
neonatus. Ginekomastia pada neonatus hampir selalu regresi spontan dan komplit
kurang dari usia satu tahun.2
Pada remaja yang mengalami pubertas prevalensi ginekomastia berkisar
antara 50-60% dan telah dilaporkan pada beberapa kasus berkembang dengan
pembesaran ukuran payudara. Ginekomasti sudah mulai terjadi pada usia 10 tahun
dan puncaknya pada usia 13-14 tahun. Setelah berusia 17 tahun, hanya 10% laki9
10
11
12
2.
3.
Tipe simple fatty, cukup dengan liposuction akan memberikan hasil yang baik.
Klasifikasi klinis lainnya dideskripsikan oleh Simon pada tahun 1973 yang
Group 1 ialah minor tetapi pembesaran payudara dapat terlihat tanpa kulit
yang berlebih.
2.
Group 2A, ialah pembesaran payudara moderate tanpa kulit yang berlebih.
3.
4.
pertumbuhan payudara begitu nyata sehingga kulit yang berlebih harus diangkat.8
D. ETIOLOGI
13
estradiol,
testosteron,
rasio
esterogen/testosteron
ataupun
dehidroepiandrosteron-sulfat.9
Ginekomastia
dapat
diklasifikasikan
berdasarkan
etiologinya.
14
15
F. PATOGENESIS
Jaringan payudara pada kedua jenis kelamin pria dan wanita secara histologi
sama saat lahir dan cenderung untuk pasif selama masa anak-anak sampai pada
saat pubertas. Pada kebanyakan pria, proliferasi sementara duktus dan jaringan
mesenkim sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang kemudian diikuti
involusi dan atrofi duktus. Sebaliknya, duktus payudara dan jaringan periduktal
pada wanita terus membesar dan membentuk terminal acini, yang memerlukan
estrogen dan progesteron karena stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara
16
17
peningkatan
lemak
tubuh.
Peningkatan
idiopatik
pada
18
reseptor estrogen pada jaringan payudara dapat terjadi pada konsumsi obat yang
memiliki struktur yang sama dengan esterogen seperti digoksin.11
b. Penurunan konsentrasi androgen serum
Peningkatan rasio estrogen-androgen akan ditemukan pada pasien dengan
level estrogen yang normal atau meningkat tapi mengalami penurunan konsentrasi
androgen. Penurunan sekresi androgen biasanya ditemukan pada pria tua sebagai
akibat dari proses penuaan, pasien dengan hipogonadisme primer atau sekunder,
pasien dengan kekurangan enzim testikuler atau pada konsumsi obat seperti
spironolakton dan ketokonazol yang menginhibisi biosintesis testosterone.
Penurunan sekresi juga ditemukan pada keadaan hiperesterogenik, baik pada
supresi hormone LH hipofisis yang diinduksi estrogen, yang menghasilkan supresi
sekresi hormone testosterone, maupun pada inhibisi aktivitas enzim sitokrom P450c 17 di testis yang di induksi estrogen yang dibutuhkan pada biosintesis
testosterone. Efek yang sama terlihat pada stimulasi LH pada sel interstisial testis
yang terjadi pada hipogonadisme primer, gonadotropinkorionik yang dihasilkan
oleh tumor germ-sel testikuler dan ekstragonad dan pada beberapa neoplasma
nontropoblastik, seperti tumor paru-paru, abdomen, hati atau ginjal. Level
gonadotropin serum yang tinggi menstimulasi aktivitas aromatase sel interstisial
dan peningkatan sekresi estradiol yang kemudian menginhibisi aktivitas enzim
sitokrom P-450c 17. Level testosterone serum juga dapat turun sebagai
akibat peningkatan aromatase testosterone ke estradiol pada beberapa kondisi
berhubungan dengan ginekomastia atau peningkatan klirens dari sirkulasi melalui
aktivitas reduktase cincin reduktase-A testosterone hepatic sebagai akibat
19
payudara
merupakan
penyebab
dari
ginekomastia
idiopatik.
Ginekomastia yang terjadi pada neonatus biasanya diikuti pada masa pubertas
yang mendukung bahwa jaringan glanduler payudara lebih sensitif terhadap
stimulasi estrogen pada beberapa pria dibandingkan pria lainnya.11
Hormon utama pada laki-laki adalah testosteron, yang dihasilkan testis .
Pada wanita hormon utama adalah estrogen, yang dikeluarkan oleh ovarium.
Kedua hormon tersebut masing-masing diproduksi oleh kedua kelenjar. Estrogen
juga diproduksi di testis dan sejumlah testosteron juga diproduksi di ovarium.
20
Ginekomastia
terjadi
karena
ketidakseimbangan
antara
estrogen
(yang
12
21
pada sisi yang satu dan jari kedua diletakkan pada sisi lain lalu memeriksa dengan
seksama. Pada pasien ginekomastia akan didapatkan benjolan yang kenyal dan
berbatas tegas dan berada di tengah dan puting susu serta mudah dipalpasi.
Sedangkan pada pseudoginekomastia tidak ada hambatan saat kedua jari
dipertemukan.12
Kanker
22
payudara pada pria biasanya massanya unilateral, keras, terfiksasi pada jaringan
dibawahnya, adanya dimpling, retraksi atau crusting puting susu, keluarnya cairan
dari puting susu, atau adanya limfadenopati aksilla. 12
23
Pemeriksaan yang teliti terutama untuk massa di abdomen, dapat membantu dalam
menemulcan kanker adrenocortical.12
Mammografi atau FNA sangat membantu dalam membedakan kanker atau
ginekomastia, meskipun
24
Penggunaan
obat
cimetidine
lebih
memiliki
resiko
medikamentosa
ginekomastia
memiliki
prinsip
memperbaiki
25
Klomifene (anti estrogen) dapat diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap hari
selama 6 bulan. Efek samping obat ini dapat mengakibatkan gangguan
penglihatan, muntah dan bintik merah.11,12
Tamoxifen (antagonis estrogen) dapat diberikan dengan dosis 10-20 mg dua kali
26
sehari selama 3 bulan. Efek samping obat ini dapat mengganggu epigastrium dan
mual.1,1,12
-
Danazol, obat testosteron sintetik, yang menghambat sekresi LH dan FSH dan
menurunkan sintesis estrogen di testis. Dierikan dengan dosis 200 mg dua kali
sehari. Efek samping obat ini adalah akne, penambahan berat badan, retensi
cairan, mual, dan hasil fungsi hati yang abnoprmal. 11,12
27
harus menetukan garis insisi dan memperkirakan kedalaman jaringan lemak dan
jaringan payudara yang akan dikeluarkan. Selain itu ada teknik Letterman dan
juga teknik yang digunakan jika ginekomastia bersifat masif.12
Gambar 2.8 (a) Webster incision, (b) Webster incision yang diperlebar kearah
medial dan lateral, (c) Transverse incision, (d) Triple-V incision, (e) Teknik yang
paling sering digunakan untuk reseksi kulit dan transposisi putting susu (Letterman
Technique), (f) Teknik yang digunakan pada ginekomastia massif .12
Liposuctio-assisted mastectomy
Liposuctio-assisted mastectomy merupakan salah satu jenis operasi
untuk pseudognikomastia. Insisi dibuat sekitar 1 cm diatas areola., lalu
jaringan kelenjar dan parenkim disedot keluar. Diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1980an. Sekarang digunakan ultrasonic liposuction yang meningkatkan hasil
koreksi payudara. Komplikasi pascaoperasi ini lebih kecil dibandingkan dengan
operasi open mastektomi.12
28
29