Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

DIABETIC FOOT
DI RUANG PENYAKIT DALAM WANITA
RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 23 Januari - 28 Januari 2017

Oleh :
Akbarian Noor, S.Kep
NIM I630913310002

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017

LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
DIABETIC FOOT
DI RUANG PENYAKIT DALAM WANITA
RSUD ULIN BANJARMASIN
Tanggal 23 Januari - 28 Januari 2017

Oleh :
Akbarian Noor, S.Kep
NIM I630913310002

Banjarmasin, Januari 2017


Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Pembimbing Lahan

Noor Diani, Ns, M.Kep, Sp.Kep.MB


NIP. 19780317 200812 2 001

Nor Idah, S.Kep, Ns


NIP. 19851123 201102 8

LAPORAN PENDAHULUAN DIABETIC FOOT


Definisi Penyakit
Diabetic

Foot

kelainan

pada

merupakan

(Kaki

diabetik)

tungkai

komplikasi

adalah

bawah
kronik

yang
diabetes

mellitus; merupakan suatu penyakit pada

Etiologi

penderita diabetes bagian kaki.

Hiperglikemia, Neuropati dan adanya kerentanan


terhadap infeksi (luka kecelakaan, trauma sepatu,
trauma panas, kondisi kulit atau kuku)

Tanda dan Gejala


a.

Sering kesemutan (asimptomatis)

b.

Jarak tampak menjadi lebih pendek


(klaudilasio intermil)

c.

Nyeri saat istirahat

Pemeriksaan Diagnostik

d.

Kerusakan jaringan (necrosis, ulkus)

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan

e.

Adanya kalus di telapak kaki

adalah

f.

Kulit kaki kering dan pecah-pecah

1.

Pemeriksaan X-ray untuk mengetahui ada


tidaknya osteomyelitis.

Penatalaksanaan Medis
a.

Debridement local radikal pada jaringan

2.

Pemeriksaan glukosa darah.

3.

Kultur dan resistensi untuk mengetahui jenis


mikroorganisme

sehat.
b.

Terapi antibiotic sistemik untuk memerangi


infeksi, diikuti tes sensitivitas antibiotic,

contohnya :

tepat.

4.

Tes lain yang dapat dilakukan adalah: sensasi

quinolon

kepekaan terhadap suhu.

(ciprofloxacin,

ofloxacin),

Untuk infeksi M. fortuitum dapat digunakan

Untuk infeksi M. haemophilum, M.NonChronogenicum, M. ulcerans yang paling


umum digunakan adalah quinolon G.

c.

luka

pada getaran, merasakan sentuhan ringan,

quinolon dan B-lactams cefloxitin.

menginfeksi

Untuk infeksi M.chelonei dapat digunakan


sulfonamides.

yang

segingga dapat memilih obat antibiotik yang

Kontrol

diabetes

efisiensi sistem imun.

untuk

meningkatkan

PATHWAY

Asuhan Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d fisiologis
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 1x4 jam
masalah pasien teratasi dengan
kriteria hasil:
NOC : Nutritional Status
1. Nafsu makan meningkat
2. Tidak terjadi penurunan BB
3. Masukan nutrisi adekuat
4. Menghabiskan porsi makan
5. Hasil lab normal (albumin,
kalium)
NIC: Nutritional Management
1. Monitor adanya mual dan
muntah
2. Monitor adanya kehilangan
berat badan dan perubahan
status nutrisi.
3. Monitor albumin, total protein,
hemoglobin, dan hematocrit
level yang menindikasikan
status nutrisi dan untuk
perencanaan treatment
selanjutnya.
4. Monitor intake nutrisi dan
kalori klien.
5. Berikan makanan sedikit tapi
sering
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam pemberian diet sesuai
terapi

Kerusakan intregitas kulit b.d


kondisi gangguan metabolik
NOC : Tissue Integrity : Skin and
Mucous Membranes
Setelah
dilakukan
tindakan
perawatan selama 1 x 60 menit,
diharapkan
pasien
mampu
mengetahui dan mengontrol resiko
dengan kriteria hasil :
1. Klien mampu menge-nali
tanda dan gejala adanya
resiko luka tekan
2. Klien mampu berpartisi-pasi
dalam pencegahan resiko
luka
tekan
(masase
sederhana,
alih
ba-ring,
manajemen
nutrisi,
manajemen tekanan).
NIC : Foot Care
1. Diskusikan dengan pasien
mengenai perawatan rutin kaki
2. Anjurkan
pasien
untuk
memeriksa
bagian
dalam
sepatu pada bagian-bagian
yang kasar
3. Anjurkan
pasien
untuk
memonitor suhu pada kaki
dengan
menggunakan
punggung tangan
4. Anjurkan pasien pentingnya
pemeriksaan kaki terutama

Intoleran aktivitas b.d imobilitas


Defisiensi pengetahuan
NOC : Activity Tolerance
NOC : Knowledge : disease
Setelah
dilakukan
tindakan process
keperawatan selama 1x 4 jam Setelah
dilakukan
tindakan
masalah pasien teratasi dengan keperawatanselama 1 x 60 menit
kriteria hasil:
pasien menunjukkan pengetahuan
1. Berpartisipasi aktif dalam tentang proses penyakit, dengan
aktivitas fisik
criteria hasil:
2. TD=120/40 mmHg, N=60100x/menit,
RR=12- Pasien
dan
keluarga
20x/menit, T=36,5-37,5oC
menyatakan
pemahaman
NIC : Activity and exercise
tentang
penyakit,
kondisi,
management
prognosis
dan
program
1. Observasi adanya pembatasan
pengobatan
klien
dalam
melakukan
aktivitas
2. Kaji adanya faktor yang NIC : Teaching disease
menyebabkan kelelahan
3. Monitor nutrisi dan sumber 1 Gambarkan tanda dan gejala
yang bisa muncul pada
energi yang adekuat
penyakit dengan cara yang
4. Monitor pasien akan adanya
tepat
kelelahan fisik dan emosi
2
Identifikasi
kemungkinan
secara berlebihan
penyebab,
dengan
cara yang
5. Monitor respon kardivaskuler
tepat
terhadap aktivitas (takikardi,
disritmia,
sesak
nafas, 3 Berikan penilaian tentang
tingkatpengetahuan
klien
diaporesis, pucat, perubahan
tentang proses penyakit yang
hemodinamik)
spesifik
6. Monitor pola tidur dan
4
Diskusikan dengan klien
lamanya tidur/istirahat pasien
tentang pemilihan terapi

ketika sensasi mulai berkurang

DAFTAR PUSTAKA
1

Johnson, Marion,dkk. 2004. Nursing Outcome Classification (NOC). St. Louis,

Missouri: Mosby Yearbook,Inc edition 5.


McCloskey, Joanne doctherman, Gloria N. Bulecheck. 2004. Nursing
Intervention Classification (NIC). St. Louis, Missouri: Mosby Yearbook,Inc

edition 5.
NANDA International. 2014. Nursing Diagnosis: Definitions and Classification
2015 2017. Oxford: Wiley Blackwell
4 Bare BG., Smeltzer SC. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
5

EGC. Hal : 1097-1100


Mutaqim. A dan Kuumala sari. 2008. Buku pre operatif. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai