Anda di halaman 1dari 2

TRANSMISI LISTRIK

I. Pengertian Karakteristik Saluran Transmisi

Karakteristik listrik saluran transmisi adalah konstanta-konstanta


saluran.
Konstanta-kontanta saluran yaitu Tahanan (R), Induktansi (L), Konduktansi
(G), dan Kapasitansi (C). Pada saluran udara, G dapat diabaikan karena
sangat kecil, perhitungannya juga menjadi lebih mudah dan pengaruh
masih batas yang dapat diabaikan. R diperlukan untuk membatasi arus agar
tidak merusak peralatan listrik, tapi R dapat merugikan jika jumlah R relative
besar karena dapat mengurangi arus / daya yg dikirim ke konsumen.

II. Impedansi
Impedansi (disebut juga hambatan dalam, Z) adalah nilai resistansi yang terukur pada kutub
kutub sinyal jack alat elektronik. Semakin besar hambatan/impedansi, makin besar tegangan yang
dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatan sebagai hambatan secara spontan, karena terdapat
perbedaan yang mendasar dari keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa impedansi merupakan
hasil reaksi hambatan (R, resistensi) dan kapasitas elektron (C, capacitance) secara bersamaan.
Z = V2 / P

P = daya (watt)

V = tegangan (volt)

Z = impedans (ohm)

III. Kapasitansi
Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik yang disimpan (atau
dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang telah ditentukan. Bentuk paling umum dari piranti
penyimpanan muatan adalah sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan Q, dan V adalah tegangan listrik antar lempeng/pelat/keping,
maka rumus kapasitans adalah:

C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad

Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb

V adalah voltase yang diukur dalam volt

IV. Reaktansi Kapasitif


Hambatan aliran elektron ketika melewati kapasitor pada rangkaian AC disebut sebagai
Reaktansi Kapasitif. Reaktansi kapasitif dihitung dalam satuan Ohm () sama hal-nya seperti

resistansi dan reaktansi induktif. Simbol reaktansi induktif adalah 'X C', pada rangkaian AC sederhana,
reaktansi kapasitif dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

XC = 1 / (2 f C)
Keterangan :
XC = Reaktansi kapasitif (Ohm / )
= Pi 3,14
f= Frekuensi (Hertz / Hz)
C= Kapasitansi (Farad / F)
Reaktansi kapasitif berbanding terbalik terhadap frekuensi, jika frekuensi meningkat maka
reaktansi kapasitif akan menurun dan begitu juga sebaliknya.

V. Contoh Soal Reaktansi Kapasitif


1. Tentukan reaktansi kapasitif (XC) jika diketahui frekuensi rangkaian AC 50Hz, dan kapasitansi
kapasitor 10uF.
Jawab:
XC = 1 / (2 f C)
XC = 1 / (2 3,14 50 10x10-6)
XC = 1 / 0,00314 XC = 318

Anda mungkin juga menyukai