Anda di halaman 1dari 14

Struktur Keluarga

Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas:


a.Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender, chanel-media, massage,
environtment dan reciever.
Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah:
1). Karakteristik pengirim yang berfungsi
Yakin ketika menyampaikan pendapat
Jelas dan berkualitas
Meminta feedback
Menerima feedback
2). Pengirim yang tidak berfungsi
Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang obyektif)
Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya)
Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang memutuskan/menyatakan sesuatu yang tidak didasari
pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal:
kamu ini bandel..., kamu harus...
Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
Komunikasi yang tidak sesuai
3). Karakteristik penerima yang berfungsi
Mendengar
Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman)
Memvalidasi
4). Penerima yang tidak berfungsi
Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
Diskualifikasi, contoh : iya dech.....tapi....
Offensive (menyerang bersifat negatif)
Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
Kurang memvalidasi
5). Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi
Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira
Komunikasi terbuka dan jujur
Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
Konflik keluarga dan penyelesaiannya
6). Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi
Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi
Kurang empati
Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
Komunikasi tertutup
Bersifat negatif
Mengembangkan gosip
b.Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.

Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya
status sebagai istri/suami atau anak.
Perilaku peran
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung dan
sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau
mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat ahli)
Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya
hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan
dalam keluarga seperti::
Konsensus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
d.Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola
perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
B. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga
berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut.
Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik,
pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan
secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan
menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas

dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan
pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk
identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat
Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
DEFINISI KELUARGA
WHO ( 1969 ) :
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi
atau perkawinan.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Helvie ( 1981) :
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat
Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
STRUKTUR KELUARGA
Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau
istri.
CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
Terorganisasi :

Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.


Ada keterbatasan :
Setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Ada perbedaan dan kekhususan :
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong
MACAM-MACAM STRUKTUR / TIPE / BENTUK KELUARGA
TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam
satu rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah
memisahkan diri
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak
terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang
terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah
seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan,
dll.

f. The single-parent family (keluarga duda/janda)


Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi
biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum
pernikahan).
g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut
sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end).
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam
satu rumah.
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan
saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur,
kamar mandi, televisi, telpon, dll).
j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone / single-adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.

NON-TRADISIONAL :
a. The Unmarried Teenage Mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah.
b. The Stepparent Family
Keluarga dengan orangtua tiri.
c. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,
yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman
yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak
bersama.
d. The Nonmarital Heterosexual Cohabiting Family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.

e. Gay and Lesbian Families


Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan
suami-istri (marital partners).
f. Cohabitating Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan
tertentu.
g. Group-marriage Family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang
merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk
sexual dan membesarkan anaknya.
h. Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama
lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan
bertanggung jawab membesarkan anaknya.
i. Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu
sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
j. Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari
ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam
kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.
PERANAN KELUARGA
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut

1. Peranan Ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan Ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang
(pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi Pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk

perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya


b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
Friedmaan
a. Elemen struktur keluarga menurut Friedman
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik didalam keluarganya
sendiri maupun peran dilingkungan masyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam keluarga.
3) Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang tua, orang tua
dan anak, diantara anggota keluarga ataupun dalam keluarga.
4) Struktur kekuatan keluarga
Menggamgarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku ke arah positif.
b. Ciri-ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga
memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai.
Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota
sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak
semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab
masing-masing anggota keluarga.
3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota
keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran
ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.
c. Dominasi struktur keluarga
1) Dominasi jalur hubungan darah
a) Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di
Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal.
b) Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah
satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.

2) Dominasi keberadaan tempat tinggal


a) Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak suami.
b) Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak istri.
3) Dominasi pengambilan keputusan
a) Patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami.
b) Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan,
2008)

SIKLUS HIDUP KELUARGA (FAMILY LIFE CYCLE)

DEFINISI
Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga
sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang
akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.
Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan
variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status
pekerjaan kepala keluarga.

TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP KELUARGA


Dalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup keluarga, yaitu :
Tahap Tanpa Anak
Dimulai dari perkawinan hingga kelahiran anak pertama.
Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang)
Dimulai dari kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.
Tahap Menengah
Dimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah
Tahap Meninggalkan Rumah
Dimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah
(perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).
Tahap Purna Orang Tua
Dimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu pasangan meninggal
dunia.
Tahap Menjanda/Menduda
Dimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga pasangannya meninggal dunia.

1)
2)
3)
4)
5)
6)

5)

Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima alasan
pokok sebagai berikut :
Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti kelahiran, kematian,
dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu yang
bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.
Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap awal
siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.
Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa keluarga
hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.
Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor fertilitas,
mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.
Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial ekonomi.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam
setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :
Tahap Perkawinan
Tahap Melahirkan Anak
Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar
Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja
Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak
Tahap Tahun-tahun Pertengahan
Tahap Usia Tua

1)
2)
3)
4)

1)

MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGA


Tahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:
Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional
Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga
lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan
keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional adalah:
Tahap I: Bachelor
Pemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.
Tahap II: Honeymooners
Pasangan muda yang baru menikah.
Tahap III: Parenthood
Pasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.
Tahap IV: Postparenthood
Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup bersama.
Tahap V: Dissolution
Salah satu pasangan sudah meninggal.

2) Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditional


a. Family Household
1. Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh
pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.
2. Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun menikah terlalu lama dikarenakan karir
dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.

3.
4.
5.
6.
7.
b.
1.
2.
3.
4.

Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).
Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.
Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar pernikahan.
Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.
Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari biaya
yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai
kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
Non-Family Household
Pasangan tidak menikah
Perceraian tanpa anak
Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak menikah
Janda atau duda

GENOGRAM(FAMILYANATOMY)
Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema
(visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi
layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang
nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota
keluarga.3 Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang
mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam
keluarga serta hubungan antar anggota keluarga. 1,2
Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah,
riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah,
penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan.
Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau
konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional
yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan. 3 Dengan
hggenogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan
adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.1
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota
keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru
tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya.1,2,3
Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai
sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. 1 Setiap
kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan
sediktnya 3 generasi keluarga.1 Sehingga idealnya, genogram dibuat
minimal untuk 3 generasi.
Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk : 2

1.

mendapat informasi dengan cepat tentang data yang


terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam
keluarga

2. pola multigenerasi dari penyakit dan disfungsi


Simbol-simbol yang digunakan dalam GENOGRAM

Sumber (gambar1) : Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques,
L.B. (2002). Essential ofFamily Medicine (4th Ed.). Baltimore:
Lippincott Williams & Wilkins (page 24)

Sumber (gambar2): McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., &


Lorenz, A. (2005). Family - Oriented Primary Care (2nd Ed.). New York:
Springer (page 42)

Genogram atau Potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal dan
keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah), baik dari pihak ibu dan ayah atau dari pihak
suami maupun istri.
Genogram berfungsi untuk menyatakan karakter dari pribadi-pribadi yang terkait atau
berarti bagi diri kita sendiri. Ingat bahwa diri kita dibentuk dalam lingkungan sosial primer
yakni keluarga. Ayah dan ibu kita berpengaruh atas pribadi kita; begitu pula masing-masing
orangtua telah dipengaruhi oleh ayah dan ibu mereka, begitu seterusnya.

Cara kerja pembuatan genogram antara lain sbb: (a) mulai dengan genogram keluarga
sendiri; (b) bentuk genogram keluarga istri dan/atau suami serta; (c) lanjutkan dengan genogram
pihak ayah dan ibu serta keluarga pihak mertua. Ungkapkan informasi tentang orang-orang
tertntu di dalamnya wataknya, sifat atau kebiasaan, kebaikan dan keburukan bahkan kondisi
kesehatannya atau usia kematiannya. Lihat contoh.
Begitu kuatnya pengaruh keluarga terhadap pembentukan karakter seseorang. Bila
karakter yang terbentuk itu positif maka hal demikian amat baik. Akan tetapi yang sering terjadi
adalah terbentuknya pengaruh negatif pada diri kita, karena mengalami salah didik (salah asuh)
dan perlakukan tidak menyenangkan lainnya di masa lalu. Masa lalu memang telah selesai.
Namun dampak negatif masa itu harus diatasi, dipandang secara positif agar kepribadian kita
bisa bertumbuh dalam masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau
perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau
perempuan
35

Anda mungkin juga menyukai