Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya
status sebagai istri/suami atau anak.
Perilaku peran
Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-naknya, pelindung dan
sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik
fisik, mental, sosial dan spiritual
c. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau
mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif.
Tipe struktur kekuatan:
Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak)
Referent power (seseorang yang ditiru)
Resource or expert power (pendapat ahli)
Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima)
Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya
hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan
dalam keluarga seperti::
Konsensus
Tawar menawar atau akomodasi
Kompromi atau de facto
Paksaan
d.Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola
perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
B. Fungsi Keluarga
Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga
berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut.
Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik,
pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal
Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan
secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan
menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas
dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan
pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah:
Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk
identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.
Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.
Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat
Fungsi fisik
Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
DEFINISI KELUARGA
WHO ( 1969 ) :
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi
atau perkawinan.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
Helvie ( 1981) :
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam
kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat
Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
STRUKTUR KELUARGA
Patrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
Matrilineal
Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
Patrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau
istri.
CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
Terorganisasi :
NON-TRADISIONAL :
a. The Unmarried Teenage Mother
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan
tanpa nikah.
b. The Stepparent Family
Keluarga dengan orangtua tiri.
c. Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara,
yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman
yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak
bersama.
d. The Nonmarital Heterosexual Cohabiting Family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
1. Peranan Ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Peranan Ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Peranan Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi Sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi Ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang
(pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi Pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
DEFINISI
Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga
sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang
akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.
Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan
variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status
pekerjaan kepala keluarga.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
5)
Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima alasan
pokok sebagai berikut :
Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti kelahiran, kematian,
dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu yang
bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.
Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap awal
siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.
Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa keluarga
hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.
Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor fertilitas,
mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.
Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial ekonomi.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam
setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :
Tahap Perkawinan
Tahap Melahirkan Anak
Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar
Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja
Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak
Tahap Tahun-tahun Pertengahan
Tahap Usia Tua
1)
2)
3)
4)
1)
3.
4.
5.
6.
7.
b.
1.
2.
3.
4.
Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).
Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.
Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar pernikahan.
Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.
Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari biaya
yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai
kemudian kembali ke rumah orang tuanya.
Non-Family Household
Pasangan tidak menikah
Perceraian tanpa anak
Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak menikah
Janda atau duda
GENOGRAM(FAMILYANATOMY)
Definisi : genogram adalah suatu alat bantu berupa peta skema
(visual map) dari silsilah keluarga pasien yang berguna bagi pemberi
layanan kesehatan untuk segera mendapatkan informasi tentang
nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota
keluarga.3 Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang
mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam
keluarga serta hubungan antar anggota keluarga. 1,2
Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah,
riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah,
penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan.
Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau
konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional
yang lain serta informasi-informasi lain yang relevan. 3 Dengan
hggenogram dapat digunakan juga untuk menyaring kemungkinan
adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.1
Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota
keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru
tentang anggota keluarga pada kunjungan-kunjungan selanjutnya.1,2,3
Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga sebagai
sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. 1 Setiap
kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan
sediktnya 3 generasi keluarga.1 Sehingga idealnya, genogram dibuat
minimal untuk 3 generasi.
Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk : 2
1.
Sumber (gambar1) : Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques,
L.B. (2002). Essential ofFamily Medicine (4th Ed.). Baltimore:
Lippincott Williams & Wilkins (page 24)
Genogram atau Potret keluarga merupakan gambaran menyeluruh dari keluarga asal dan
keluarga sekarang (bagi yang sudah menikah), baik dari pihak ibu dan ayah atau dari pihak
suami maupun istri.
Genogram berfungsi untuk menyatakan karakter dari pribadi-pribadi yang terkait atau
berarti bagi diri kita sendiri. Ingat bahwa diri kita dibentuk dalam lingkungan sosial primer
yakni keluarga. Ayah dan ibu kita berpengaruh atas pribadi kita; begitu pula masing-masing
orangtua telah dipengaruhi oleh ayah dan ibu mereka, begitu seterusnya.
Cara kerja pembuatan genogram antara lain sbb: (a) mulai dengan genogram keluarga
sendiri; (b) bentuk genogram keluarga istri dan/atau suami serta; (c) lanjutkan dengan genogram
pihak ayah dan ibu serta keluarga pihak mertua. Ungkapkan informasi tentang orang-orang
tertntu di dalamnya wataknya, sifat atau kebiasaan, kebaikan dan keburukan bahkan kondisi
kesehatannya atau usia kematiannya. Lihat contoh.
Begitu kuatnya pengaruh keluarga terhadap pembentukan karakter seseorang. Bila
karakter yang terbentuk itu positif maka hal demikian amat baik. Akan tetapi yang sering terjadi
adalah terbentuknya pengaruh negatif pada diri kita, karena mengalami salah didik (salah asuh)
dan perlakukan tidak menyenangkan lainnya di masa lalu. Masa lalu memang telah selesai.
Namun dampak negatif masa itu harus diatasi, dipandang secara positif agar kepribadian kita
bisa bertumbuh dalam masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau
perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau
perempuan
35