Anda di halaman 1dari 8

1.

2 Inovasi Layanan Masyarakat (G2C) dan Layanan Bisnis (G2B)


( F r o n t - O f f i c e
D e l i v e r y )
Layanan G2C mencakup penyebaran informasi kepada publik serta layanan dasar masyarakat
sedangkan transaksi G2B meliputi berbagai layanan antara pemerintah dan komunitas bisnis.
Layanan G2C elektronik atau yang berbasis TIK ditandai dengan sebuah sistem pertukaran
informasi pemerintah dan aplikasi-aplikasi berbasis Internet yang memungkinkan masyarakat
untuk mengakses informasi dan layanan lainnya dengan menggunakan sebuah portal
online
yang
single window
. Portal seperti itu menyediakan layanan-layanan masyarakat seperti:
Pemrosesan dan penerbitan berbagai surat izin/perizinan dan sertifikat

Informasi terhadap hal-hal legislatif/administratif dan hukum-hukum yang berkaitan

Jasa pembayaran, termasuk pajak dan pembayaran iuran sosial

Kesempatan untuk berpartisipasi dalam administrasi pemerintahan melalui


permintaan pendapat publik dan pemungutan suara elektronik.
Untuk mendirikan sebuah portal masyarakat dan sistem pertukaran informasi publik, basis
data penduduk, real estate, kendaraan, pajak, dan asuransi perlu diintegrasikan.
Penyediaan layanan G2B elektronik dapat berupa sebuah one-stop single-window service
untuk bisnis. Layanan yang diberikan meliputi urusan administrasi perusahaan, informasi
industri, dan layanan transaksi elektronik seperti pengadaan, penawaran dan pengumuman
pemenang, serta layanan pembayaran untuk berbagai pajak dan pungutan publik.
Penyampaian G2B elektronik yang efektif membutuhkan pengaplikasian TIK sebagai berikut:

Sistem e-procurement terintegrasi misalnya sebuah sistem pengadaan pemerintah


yang single-window dimana semua proses-proses terkait pengadaan, seperti
pendaftaran, tender, kontrak, dan pembayaran, dilakukan melalui Internet.

Sebuah sistem e-customs


yang akan melancarkan administrasi bea cukai dalam industri ekspor impor dan menciptakan
larangan penyelunduran yang efektif.
e-Commerce
untuk mendukung penjualan dan pembelian barang dan jasa secara
online.
Aplikasi-aplikasi tersebut didiskusikan lebih rinci pada Bagian 2.
1.3 Inovasi Cara Kerja Pemerintah (G2G) (
B a c k - O f f i c e
D e l i v e r y
)
Penggunaan G2G elektronik bertujuan untuk mereformasi proses kerja internal pemerintah
untuk meningkatkan efisiensi. Lebih spesifik lagi, mereformasi proses kerja pemerintah
menggunakan TIK diharapkan mampu memberikan hasil-hasil sebagai berikut:

Sistem pelaporan antara pemerintah daerah dan pusat menjadi terhubung, sehingga
meningkatkan akurasi.

Ada pertukaran informasi antar lembaga dalam bentuk penggunaan basisdata


bersama. Hal ini meningkatkan efisiensi.

Pertukaran ide dan sumber daya antar lembaga-lembaga pemerintah.

Pengambilan keputusan terkolaborasi melalui konferensi video

.
Digitalisasi pemrosesan dokumen di lembaga pemerintahan dan gerakan menuju operasi
pemerintah yang paperlessadalah gerakan utama G2G. Pertukaran
e-Document diharapkan mampu menjamin efisiensi, keamanan, dan kehandalan administrasi.
Berikut ini adalah contoh dari layanan G2G di Republik Korea.
Sistem Informasi Keuangan Nasional Terintegrasi: manajemen aktivitas keuangan nasional
secara real-time dengan menghubungkan 23 sistem terkait keuangan yang beroperasi secara
independen di berbagai lembaga pemerintah.
Sistem Informasi Pemerintah Daerah : Otomatisasi dari 232 urusan pemerintah daerah,
seperti pendataaan penduduk dan real estate , keuangan, dan perpajakan pada level kota, desa
dan distrik.
Sistem Informasi Pendidikan dan e - L e a r n i n g : jaringan informasi negara
yang menghubungkan sekolah-sekolah, kantor dinas pendidikan provinsi dan lembagalembaga dibawahnya, dan Departemen Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia.
Pertukaran Dokumen Elektronik Pemerintah: e-Processing , meliputi persiapan, penyetujuan,
pendistribusian, serta penyimpanan seluruh dokumen pemerintahan.
Sistem G2G membutuhkan hal-hal seperti berikut:

Penetapan proses-proses pekerjaan secara elektronik

Pemrosesan dokumen elektronik

Sistem manajemen pengetahuan (Knowledge management system)

Hal ini didiskusikan lebih lanjut pada Bagian 2 dan 3


https://www.academia.edu/7675505/Penerapan_e-Government?auto=download

2.6. Tipe e-government


1. G2C (Government to Citizens)

Merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah membangun
dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama untuk
memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan utama
dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan
pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat
dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan
sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:


Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin
Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet dengan
maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas para pemilik
kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan tidak harus bersusah
payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh pelayanan.


Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat
untuk melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai.
7
2.

G2B (Government to Business)

Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan
bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan
swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah.
Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga
kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti
berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis
tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda
perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika
terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh aplikasinya
adalah:Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasis web
untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan melakukan
pembayaran melalui internet.
3.

G2G (Government to Governments)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan eGovernment bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain: Hubungan administrasi
antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah kedutaan-kedutaan besar atau
konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan informasi akurat yang dibutuhkan
oleh para warga negara asing yang sedang berada di tanah air.

Government to Citizens (G2C)


Tipe G2C ini merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu dimana pemerintah
membangun dan menerapkan berbagai portofolio teknologi informasi dengan tujuan utama
untuk memperbaiki hubungan interaksi dengan masyarakat (rakyat). Dengan kata lain, tujuan
utama dari dibangunnya aplikasi e-Government bertipe G-to-C adalah untuk mendekatkan
pemerintah dengan rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat
dengan mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan pelayanan
sehari-hari. Contoh aplikasinya adalah sebagai berikut:

Kepolisian membangun dan menawarkan jasa pelayanan perpanjangan Surat Ijin


Mengemudi (SIM) atau Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) melalui internet
dengan maksud untuk mendekatkan aparat administrasi kepolisian dengan komunitas
para pemilik kendaraan bermotor dan para pengemudi, sehingga yang bersangkutan
tidak harus bersusah payah datang ke Komdak dan antre untuk memperoleh
pelayanan;

Kantor Imigrasi bekerja sama dengan Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta


dan sejumlah bank-bank swasta membangun jaringan teknologi informasi sehingga
para turis lokal yang ingin melanglang buana dapat membayar fiskal melalui mesinmesin ATM sehingga tidak perlu harus meluangkan waktu lebih awal dan antre di
bandara udara;

Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi mereka yang berniat untuk
melangsungkan ibadah haji di tahun-tahun tertentu sehingga pemerintah dapat
mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan perjalanan yang sesuai;

Bagi masyarakat yang memiliki keahlian tertentu dan berniat untuk mencari pekerjaan
di luar negeri (menjadi Tenaga Kerja Indonesia), maka yang bersangkutan dapat
dengan mudah mendaftarkan diri dari Warnet (Warung Internet) terdekat ke
Departemen Tenaga Kerja secara gratis); dan lain sebagainya.

Government to Business (G2B)


Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah membentuk sebuah lingkungan
bisnis yang kondusif agar roda perekenomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Dalam melakukan aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis semacam perusahaan
swasta membutuhkan banyak sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah.
Disamping itu, yang bersangkutan juga harus berinteraksi dengan berbagai lembaga
kenegaraan karena berkaitan dengan hak dan kewajiban organisasinya sebagai sebuah entiti
berorientasi profit. Diperlukannya relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis
tidak saja bertujuan untuk memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda
perusahaannya, namun lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika
terjadi relasi interaksi yang baik dan efektif dengan industri swasta. Contoh dari aplikasi eGovernment berjenis G2B ini adalah sebagai berikut:

Para perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasi web
untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan
melakukan pembayaran melalui internet;

Proses tender proyek-proyek pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta


dapat dilakukan melalui website (sehingga menghemat biaya transportasi dan
komunikasi), mulai dari proses pengambilan dan pembelian formulir tender,
pengambilan formulir informasi TOR (Term of Reference), sampai dengan
mekanisme pelaksanaan tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman
pemenang tender;

Proses pengadaan dan pembelian barang kebutuhan sehari-hari lembaga pemerintahan


(misalnya untuk back-office dan administrasi) dapat dilakukan secara efisien jika
konsep semacam e-procurement diterapkan (menghubungkan antara kantor-kantor
pemerintah dengan para supplier-nya);

Perusahaan yang ingin melakukan proses semacam merger dan akuisisi dapat dengan
mudah berkonsultasi sehubungan dengan aspek-aspek regulasi dan hukumnya dengan
berbagai lembaga pemerintahan terkait; dan lain sebagainya.

Government to Governments (G2G)


Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya. Berbagai penerapan eGovernment bertipe G-to-G ini yang telah dikenal luas antara lain:

Hubungan administrasi antara kantor-kantor pemerintah setempat dengan sejumlah


kedutaan-kedutaan besar atau konsulat jenderal untuk membantu penyediaan data dan
informasi akurat yang dibutuhkan oleh para warga negara asing yang sedang berada di
tanah air;

Aplikasi yang menghubungkan kantor-kantor pemerintah setempat dengan bank-bank


asing milik pemerintah di negara lain dimana pemerintah setempat menabung dan
menanamkan uangnya;

Pengembangan suatu sistem basis data intelijen yang berfungsi untuk mendeteksi
mereka yang tidak boleh masuk atau keluar dari wilayah negara (cegah dan tangkal);

Sistem informasi di bidang hak cipta intelektual untuk pengecekan dan pendaftaran
terhadap karya-karya tertentu yang ingin memperoleh hak paten internasional; dan
lain sebagainya.

Contoh penerapan E-Government di Indonesia


1. Kabupaten Sragen mengembangkan One Stop Service (OSS)
OSS Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan satuan kerja
layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop Services disingkat OSS
(lihat About OSS). OSS Center mendukung terwujudnya inovasi layanan perijinan terpadu d
idaerah yang pada kenyataannya masih memiliki keterbatasan untuk dari tingginya kompetisi
bisnis di tingkat lokal dan nasional, keberadaan OSS Center akan memiliki korelasi positif
terhadap perbaikan pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik PMA maupun
PMDN) dan pebisnis lokal. Dengan terbentuknya OSS Center di tingkat nasional dan
regional (propinsi), diharapkan akan memiliki andil dalam perbaikan iklim investasi dan
kualitas pelayanan perijinan di Indonesia. OSS Center akan memberikan pendampingan pada
OSS bagi daerah-daerah yang membutuhkan melalui penguatan sistem dan informasi,
menganalisa kebutuhan dan melakukan asistensi di tiap level kebijakan pemerintah,
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari satuan kerja pelayanan perijinan usaha dan
investasi, serta bentuk-bentuk asistensi lainnya. Selain itu, dengan keberadaan OSS Center ini
diharapkan akan membentuk jaringan data dan informasi yang luas antar stakeholder dalam
ranah investasi nasional dan lokal.
Terbentuknya OSS Center ini ternyata sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2006
tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalamkebijakan tersebut dituangkan berbagai hal
yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat tumbuh dan bersaing di
skala internasional. Dengan dukungan dukungan luas dari jaringan Forum Daerah (Forda
UKM), lembaga-lembaga yang concern pada pengembangan usaha dan investasi baik
pemerintah maupun non pemerintah, sektor swasta serta keterlibatan media cetak dan
elektronik, OSS Center diharapkan mampu menjadi motivator terciptanya perbaikan kualitas
layanan perijinan usaha dan investasi di Indonesia. Sedangkan manfaat nyata dari OSS ini
adalah: OSS diharapkan mampu melayani seluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor
dan dunia usaha di daerah masing-masing, mulai dari ijin mendirikan bangunan (IMB), ijin
gangguan (HO), ijin usaha (SIUP, TDP, TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin per sektor seperti
ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan OSS Center akan memberikan berbagai informasi
dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara untuk mengembangkan layanan perijinan dan
investasi di Indonesia yang dapat diakses secara langsung di kantor OSS Center atau melalui
telepon, email, dan website (www.oss-center.net). OSS Center juga akan menghubungkan
pemerintah kota/kabupaten dan OSS di seluruh Indonesia dengan lembaga pendamping atau
lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan bantuan teknis untuk pengembangan OSS.
2. Pemerintah Surabaya menerapkan e-procurement
Dengan adanya e-procurement yang dikembangkan pemerintah Surabaya
http://www.surabaya-eproc.or.id maka masyarakat Surabaya bisa lebih mudah untuk
mengetahui projek yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah untuk mengetahui projek

yang sedang ada dan mereka bisa lebih mudah untuk ikut didalam lelang tender projek
tersebut.
3. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
BPPT termasuk salah satu bagian pemerintahan yang telah mengembangkan sebuah sistem
TEWS yang sering disebut dengan Tsunami Early Warning System. Sistem ini digunakan
sebagai pemberi sinyal ke pusat yang menandakan kemungkinan ada tsunami. Dan jika
sistem dipusat menerima sinyal dari satelit bahwa disuatu tempat akan terjadi tsunami, maka
sistem control room akan menentukan sirene mana yang akan dibunyikan, dan akan
mengirim sms secara langsung kepada orang-orang yang berwewenang didaerah dimana
kemungkinan tsunami itu akan terjadi, supaya bisa diinformasikan kemasyarakat. Sistem
TEWS ini, menggunakan sistem jaringan yang sangat kompleks, dan setiap peralatan yang
digunakan telah menggunakan Internet Protocol (IP) yang spesifik. Misalnya, Sirene, Sensor
dan beberapa tools lainnya. Selain contoh-contoh yang diatas, masih banyak daerah-daerah
atau departemen atau lembaga pemerintahan yang lain yang telah mengembangkan egovernment misalnya dibagian e-learning, e-registration, samsat dan lain sebagainya.

4. G2B ( suatu tipe hubungan pemerintah dengan bisnis.).


Layanan Informasi Tender
Solusi untuk mendapatkan informasi tender secara cepat, tepat dan akurat
Dapatkan lebih banyak peluang bisnis dari sektor pemerintah dan swasta. Kami memiliki
jaringan riset yang luas di seluruh Indonesia untuk mencari informasi tender dari media,
listing di Internet, perusahaan swasta, dan kantor pemerintah dan masyarakat umum.
Kami memanfaatkan teknologi canggih untuk membagi informasi tender yang masuk
berdasarkan wilayah dan industri untuk memenuhi kebutuhan masing-masing pelanggan.
Pelanggan setiap hari akan memperoleh informasi tender yang berkaitan dengan kebutuhan
bisnis mereka melalui e-mail, faksimili atau melalui situs ini.
Layanan yang kami tawarkan akan membantu Anda:

Memperoleh berbagai peluang bisnis baru;

Memenangkan persaingan karena Anda akan memperoleh informasi tender


yang terbaru;

Menghemat waktu dan biaya serta sumber daya lain karena Anda tidak perlu
mencari informasi tender sendiri sehingga bisa berkonsentrasi menjalankan
bisnis;

Mengembangkan bisnis sampai ke daerah dan bidang industri yang baru; dan

Mengiklankan secara cuma-cuma tender yang akan Anda selenggarakan, dan


Anda akan dihubungkan dengan berbagai pemasok potensial.

5. Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah yang dibuat, bertujuan
untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan antara pemerintahan yang satu
dengan pemerintahan yang lainnya, dengan tujuan yaitu untuk memperlancar &
mempermudah kerjasama antara pemerintahan pemerintahan yang bersangkutan. Contoh:
www.embassyofindonesia.org

HIMBAUAN PEMERINTAH INDONESIA BAGI SELURUH WNI YANG BERMUKIM DI


AMERIKA SERIKAT
PEMBERLAKUAN VISA KUNJUNGAN UNTUK BEBERAPA KALI PERJALANAN
BERLAKU SELAMA 5 (LIMA) TAHUN
Video Sosialisasi Undang-undang No 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak/Tax
Amnesty
Himbauan KBRI terkait Executive Actions on Immigrations (update)
Scholarship/Fellowship Opportunities
LAYANAN E-KONSULER (e-Consular Service)
Perpanjangan Paspor Diplomatik dan Dinas RI
Hotline Perlindungan WNI KBRI Washington, D.C.
Fasilitas Keimigrasian bagi Diaspora Indonesia eks-WNI

Anda mungkin juga menyukai