DESA/KELURAHAN
: GUNAKSA
KECAMATAN
: DAWAN
KABUPATEN/KOTA
: KLUNGKUNG
NAMA MAHASISWA
FAKULTAS/PS
: TEKNIK ARSITEKTUR
NIM
: 1304205017
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1
No
Hubunga
Pendidika
n dengan
Umur
JK
I Wayan
KK
KK
47 tahun
Tidak
Menika
Petani
Surna
Ni Wayan
Istri
35 tahun
Sekolah
Tidak
h
Menika
Petani
Srining
I Wayan
Anak
14 tahun
Sekolah
Tidak
h
Belum
Belum
Sekolah
Menika
Bekerja
Sekolah
h
Belum
Belum
Arsani
Menengah
Menika
Bekerja
Ni Komang
Pertama
Tidak
h
Belum
Belum
Sekolah
Menika
Bekerja
Suryada
4
Ni Nengah
Anak
Anak
13 tahun
10 tahun
Srinadi
Status
Pekerjaa
Nama
h
Keluarga dampingan dengan kepala keluarga (KK) I Wayan Surna terdiri dari lima
orang, yaitu KK, istri KK, dan 3 orang anak. Pekerjaan KK adalah sebagai petani, begitu pula
dengan istri KK.
Dari karakteristik keluarga di atas, dapat dilihat beberapa hal yang potensial menjadi
masalah. Permasalahan yang pertama adalah tingkat pendidikan yang rata-rata rendah.
Permasalahan yang kedua adalah dua anggota keluarga yang bekerja memiliki perkerjaan
sebagai petani yang memiliki hasil panen yang tidak menentu, sehingga penghasilan dari
keluarga ini juga menjadi tidak menentu.
Keluarga dampingan tinggal dalam satu pekarangan yang tidak terlalu luas dan dihuni
oleh 3 keluarga, terdiri dari beberapa bangunan terpisah diantaranya satu bangunan utama
yang terdiri dari dua kamar tidur, satu bangunan kamar mandi, satu bangunan dapur, dan satu
bangunan bale dangin. Rumah keluarga dampingan merupakan bangunan sederhana yang
tergolong agak tua dan dibangun di atas tanah milik pribadi. Atap rumah terbuat dari seng dan
lantai terbuat dari ubin. Tembok rumah ada beberapa yang telah di finishing dan masih ada
beberapa yang belum di finishing. Di setiap bangunan terlihat adanya jendela namun
dikatakan tidak pernah dibuka sehingga menyebabkan sulit masuknya sinar matahari ke
dalam ruangan. Kamar mandi terlihat agak kotor dan kurang terawat. Lantai kamar mandi
menggunakan semen dengan ember sebagai tempat penampungan air. Dapur beralaskan
semen dan memasak biasanya menggunakan kayu bakar. Pekarangan rumah berukuran agak
sempit namun terlihat cukup hijau karena terdapat beberapa tanaman hias yang hidup di
pekarangan tersebut. Air yang digunakan keluarga dampingan sehari-hari berasal dari air
PDAM yang mereka bayar tiap bulannya.
1.2
1.2.1
Wayan Srining sebagai petani. Pendapatan keluarga mereka tidak menentu setiap harinya
karena tergantung dari hasil panen yang didapat. Berdasarkan hasil wawancara terhadap
keluarga dampingan dapat diketahui penghasilan mereka tidak menentu perharinya, dan
pendapatan tertinggi yang didapat oleh KK I Wayan Surna adalah lima puluh ribu rupiah per
harinnya. Pendapatan tersebut tergolong kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari
keluarga dampingan, terkadang mereka harus berhutang selama tiga hari untuk memenuhi
kebutuhan dasar sehari-hari mereka seperti kebutuhan pangan.
1.2.2
Pengeluaran Keluarga
Penghasilan keluarga hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan
dikatakan bahwa pendapatan tersebut terkadang tidak cukup untuk membiayai kehidupan
keluarga mereka sehari-hari. Berikut adalah beberapa pengeluaran dari keluarga dampingan
berdasarkan dari hasil wawancara yang telah dilakukan :
Beras untuk 30 hari @ 45 Kg
: Rp 600.000,-
: Rp 15.000,-
: Rp 60.000,-
: Rp 40.000,-
: Rp 900.000,-
: Rp 125.000,-
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara serta pengamatan, terdapat beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh Keluarga I Wayan Surna diantaranya adalah permasalahan ekonomi.
Pekerjaan kepala keluarga yakni I Wayan Surna sebagai petani yang dibantu oleh istri kepala
keluarga yakni Ni Wayan Srining yang berpenghasilan tidak menentu, terkadang tak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga I Wayan Surta. Permasalahan lainnya yang
dihadapi oleh keluarga ini adalah kondisi rumah I Wayan Surta yang mengalami kebocoran
pada atap di beberapa titik, serta kondisi rumah yang kurang layak huni dari segi kebersihan
dan kenyamanan.
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah
tersebut akan dicarikan pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai
yaitu
meningkatkan
kesejahterakan
KK
dampingan
serta
meningkatkan
tingkat
Kegiatan
Pertemuan dengan Kades
Tempat
Orang
Kantor Kepala Desa 1 orang
Jam
4
Total
4 jam
Gunaksa
Pertemuan dengan Kepala
Gunaksa
Kantor Kepala Desa 1 orang
jam
3
3 jam
Gunaksa
Kantor Kepala Desa 1 orang
jam
4
4 jam
Gunaksa
Gunaksa
Perkenalan dan sosialisasi kepada Rumah Bapak Surna
jam
4
4 jam
1 orang
jam
Gunaksa
Total
15 jam
Kegiatan
Pengetikan laporan
Tempat
Orang
Posko KKN 1 orang
KK Dampingan
Gunaksa
Total
Jam
18 jam
Total
18 jam
18 jam
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA
4.1 Pemecahan Masalah
4.1.1 Permasalahan Ekonomi
Penyelesaian permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga dampingan, pengelolaan
keungaan dengan
Penyelesaian permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga dampingan, pengelolaan
keuangan dengan meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya menabung dan peminjaman
modal untuk meningkatkan produksi usaha yang sudah dimiliki. Hal ini merupakan kegiatan
yang sangat efektif dan memungkinkan untuk dilakukan oleh keluarga dampingan. Karena,
mengingat profesi dari Bapak Surna dan istrinya tergolong profesi dengan penghasilan yang
tidak tetap.
Diharapkan perubahan-perubahan yang telah didapatkan terus berlanjut ke arah yang
lebih baik dari saat ini sehingga kesejahteraan hidup yang diinginkan oleh keluarga Bapak
Surna dapat tercapai.
4.1.2 Permasalahan Kesehatan
Penyelesaian permasalahan terkait kesehatan keluarga dampingan, dengan cara
komunikasi, informasi, dan edukasi PHBS perlu diberikan agar keluarga Bapak Surna dapat
menjaga kesehatan keluarganya. Hal ini sangat penting dan memungkinkan untuk dilakukan
oleh keluarga dampingan, mengingat profesi keluarga Bapak Surna sebagai petani sehingga
dibutuhkan sosialisasi PHBS ini agar kesehatan keluarga Bapak Surna lebih baik dari
sebelumnya.
Diharapkan dengan masukan dan saran ini dapat terus berlanjut kearah yang lebih baik
dari saat ini sehingga kesehatan Bapak Surna dapat terjaga.
4.2 Pelaksanaan Kegiatan
No.
1
2
3
Waktu
11.30-14.30
Lokasi
Pelaksanaan
Rumah Bapak Sabtu,
Kegiatan
Perkenalan
18.00-21.00
Surna
30 Juli 2016
Rumah Bapak Senin,
18.00-21.00
Surna
1 Agustus 2016
Rumah Bapak Selasa,
Surna
2 Agustus 2016
5
6
18.00-21.00
Surna
Berkunjung dan berbincang
Surna
5 Agustus 2016
18.00-21.00
sekitar keluarga
Membantu membersihkan
13.00-16.00
Surna
6 Agustus 2016
Rumah Bapak Minggu,
Surna
18.00-21.00
11.00-16.00
7 Agustus 2016
Surna
Berkunjung dan berbincang
Surna
8 Agustus 2016
keluarga
Berkunjung sehari-hari sekaligus
Surna
9 Agustus 2016
17.00-20.00
mengenai JKBM
Memberikan sosialisasi mengenai
10
09.00-12.00
Surna
12 Agustus 2016
Rumah Bapak Sabtu,
PHBS
Membantu membersihkan
11
08.00-11.00
Surna
13 Agustus 2016
Rumah Bapak Minggu,
Surna
12
13
14 Agustus 2016
12.00-16.00
08.00-12.00
Surna
16 Agustus 2016
Rumah Bapak Rabu,
pentingnya menabung
Berkunjung dan berbincang
Surna
seputar perkembangan
17 Agustus 2016
perekonomian setelah
mendapatkan motivasi terkait
14
15
08.00-12.00
program
Memberikan sosialisasi mengenai
08.00-12.00
Surna
18 Agustus 2016
Rumah Bapak Jumat,
peregangan tubuh
Berkunjung dan berbincang
Surna
19 Agustus 2016
08.00-12.00
Surna
20 Agustus 2016
18
17.00-21.00
08.00-12.00
Surna
21 Agustus 2016
Bapak Surna.
Pertemuan terakhir dengan
Surna
22 Agustus 2016
memberikan sembako
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan kunjungan yang telah dilakukan selama 18 hari ke keluarga dampingan
Bapak Surna, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila Bapak Surna lebih memperhatikan
kesehatannya terutama pola makan dan kebersihan dalam mengelola makanan.
2. Masalah penghasilan yang tidak tetap disebabkan karena rendahnya sumber daya
manusianya dan rendahnya pendidikan anggota keluarga sehingga sulit untuk
mendapatkan pekerjaan yang dapat memberikan jaminan bagi masa depan keluarga.
3. Kurangnya kesadaran akan pentingnya menabung.
4. Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan
pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.
Penulis menyarankan agar keluarga Bapak Surna memanfaatkan lembaga keuangan
yang ada baik itu LPD atau koperasi untuk menabungkan uang yang dimiliki serta
untuk menanggulangi jika ada kepentingan mendadak seperti ada anggota keluarga
yang mendadak sakit.
5.2 Rekomendasi
1. Keluarga dampingan seharusnya tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja,
apalagi pekerjaannya tidak tetap. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari seluruh
anggota keluarga untuk memanfaatkan segala potensi yang ada di lingkungan keluarga
ini, termasuk mulai mencoba untuk berwirausaha.
2. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah keuangan dan
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan kelurga yang mana uang tersebut
digunakan jika diperlukan mendadak.
3. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan menanam tanaman upacara
dan tanaman toga di halaman rumahnya yang nantinya dapat dimanfaatkan.
LAMPIRAN
SANGGAH
KAMAR
TIDUR
KK 3
KAMAR
TIDUR
KK 3
TERAS
DAPUR
KK 2
KAMAR
TIDUR
KK 3
KAMAR
TIDUR
KK 3
KAMAR
TIDUR
KK 3
DAPUR
KK 3
GUDANG
KK 2
KAMAR
TIDUR
KK 1
KAMAR
TIDUR
KK 1
DAPUR
KK 1
KAMAR
TIDUR
KK 2
Keterangan :
KK 1
: I Nyoman Punia (
KK 2
KK 3
: I Nyoman Siran
Denah dari rumah Bapak I Wayan Surna