Anda di halaman 1dari 11

1

F.R. Moulton seorang ahli astronomi


Mineralogi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang
mineral, cara mendeskripsi suatu
mineral secara megaskopis (melalui
sifat fisiknya, seperti belahan, goresan,
kilap dll) dan menentukan nama
mineral dari hasil deskripsi tersebut.
Petrologi
Adalah ilmu tentang batuan yang
meliputi asal mula kejadiannya (proses

mengemukakan Teori Planetsimal.Menurut


teori ini, di dalam kabut terdapat material
padat yang berhamburan, disebut planetsimal.
Masing-masing benda padat ini memiliki gaya
tarik. Akibatnya, terjadi saling tarik menarik
diantara sesamanya.Akhirnya, lambat laun
terbentuklah gumpalan besar yang disebut
planet.
Teori Pasang Surut Bintang

terbentuknya batuan tersebut), dan

Teori ini dikemukakan oleh James Jean dan

menjelaskan pula tentang lingkungan

Harlod Jeffreys yang berkedarahan inggris.

pembentukannya, serta penyebarannya

Teori ini menemukakan bahwa pada

baik di permukaan maupun di dalam

permukaan matahari terjadi proses pasang

bumi.

surut akibat gaya tarik bintang besar yang


melintas di dekat matahari, sehingga sebagian

Hipotesis Kabut atau Teori Kondensasi

massa matahari membentuk tonjolan cerutu

(Pengentalan)

yang kemudian terlepas membentuk

Teori ini dikemukakan oleh ahli fisiologi


Jerman, Immanuel Kant pada tahun

bongkahan planet-planet.
Teori Bigbang

1755.Kemudian hipotesis ini dikembangkan

Teori ini adalah teori yang paling terkenal.

oleh ahli matematika Prancis, Pierre de

Berdasarkan teori Big Bang, proses

Laplace pada tahun 1796.Menurut hipotesis

terbentuknya bumi dimulai sejak puluhan

ini, matahari dan planet-planet berasal dari

milyar tahun yang lalu. Pertama terdapat

sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat

kumpulan kabut raksasa yang berputar pada

raya. Oleh karena perputaran itu, sebagian dari

porosnya.Putaran tersebut memungkinkan

massa kabut tersebut terlepas membentuk

bagian-bagian yang kecil dan ringan terlempar

gelang-gelang disekeliling bagian inti kabut.

keluar dan bagian yang berat dan besar

Pada akhirnya, gelang itu membentuk

berkumpul dipusat membentuk cakram

gumpalan-gumpalan yang kemudian membeku

raksasa.Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu

(mengeras) menjadi planet-planet, termasuk

meledak dengan hebat di luar angkasa yang

bumi.

kemudian membentuk galaksi dan nebula-

Teori Planetsimal

nebula, salah satunya Galaksi Bima


Sakti.Bagian-bagian yang kecil, yang

Pada awal abad ke-20, dua orang Amerika,

terlempar dari putaran kabut mengkondensasi

T.C. Chamberlain seorang ahli geologi dan

membentuk planet-planet seperti bumi dan

2
planet lainnya di tata surya.Hingga sekarang,

magma yang cair karena mengandung sedikit

teori inilah yang diyakini sebagai teori yang

kuarsa (SiO2), pembentuk basaltis.

paling masuk akal dan belum ada yang mampu

Magma adalah cairan silikat pijar lelehan dari

mematahkannya.

batuan (litosfer) bagian bawah, yang suhunya

Teori Buffon

1200C, yang mengandung gas (O2, CO2,

Berasal dari ahli ilmu alam Perancis bernama

H2S, N2) dan uap air.

George Louis Leelere Comte de Buffon.

TERJADINYA MINERAL DAN BATUAN

Beliau mengemukakan bahwa dahulu kala

1.

Proses terbentuknya mineral

A.

Proses Magmatis

tumbukan antara matahari dengan sebuah


komet yang menyebabkan sebagian massa
matahari terpental keluar. Massa yang
terpental ini menjadi planet.
Teori Whipple
Dikemukakan oleh seorang ahli astronom
Amerika bernama Fred L. Whipple,
mengemukakan pada mulanya tata surya
terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang
berotasi membentuk semacam piringan. Debu

proses yang terjadi jika magma mengalami


pendinginan dari titik jenuh pada larutan yang
telah terlewati.
B.

Proses Hidrotermal

proses yang berlangsung apabila panas dari


aktivitas pembentukan akan menyebabkan
terjadinya proses penguapan dari batuan/bahan
yang lamban terendapkan.

dan gas yang berotasi menyebabkan terjadi

C.

pemekatan massa dan akhirnya menggumpal

terjadi sebagai akibat dari suatu proses lapukan

menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang

pada batuan yang dipengaruhi oleh

ngemguap ke angkasa. Gumpalan yang padat

transportasi.

saling bertabrakan dan kemudian membentuk

D.

planet-planet.

Proses Residual

Proses Metabolisme

proses yang berhubungan dengan suatu proses

Divergen (pergerakan saling menjauh)

lapukan/magmatis, yaitu konsentrasi mineral

Pergerakan saling menjauh, menyebabkan

akibat kontak gas panas yang ditimbulkan oleh

terbentuknya / memekarnya dasar samudra

aktivitas pendinginan magma batuan samping.

vulkanisme laut dalam yang menghasilkan

E.

lava basa berstruktur basalts.

Proses Sedimentasi

dimana mineral-mineral yang terbentuk

Convergen (pergerakan saling mendekat)

mempunyai endapan sekunder berupa endapan

Pergerakan saling mendekat antar kerak

aluvial yang dihasilkan dari proses residual

samudra, menyebabkan kerak samudra

yang mengalami proses pelapukan dan

menujam ke dalam mantel sehingga terbentuk

pengendapan dalam bentuk endapan sekunder.

palung / zona subduksi, dan terbentuk

F.

pegunungan vulkanik dasar laut dengan

Proses Konsentrasi Mekanik

3
proses yang menghasilkan deposit/placer

Beberapa bentuk dasar kristal ialah:

deposit yang mengalami proses sedimentasi

Isometric

dan gravitasi.

Tetragonal

G.

Heksagonal

proses yang hampir sama dengan proses

Orthorombik

residual, tetapi mineral yang terbentuk tidak

Monoklinik

merupakan residual atau tidak mineral yang

Triklinik

mengalami pelapukan transportasi dan sisa

Dan sebagainya

Proses Oksidasi

dari transportasi kemudian bercampur dengan

Sistem belahan (cleavage)

material lain, kemusian mengalami proses

Setiap mineral akan pecah menurut pola

oksidasi.

tertentu sesuai dengan sistem belahan mineral

H.

tersebut. Misal, mineral mika memiliki pola

Proses Metamorfisme

proses di mana mineral sudah terbentuk akan

belahan yang sangat baik, ia akan pecah

tetapi mengalami ubahan dari mineral

membentuk lembaran.

sebelumnya.

Derajat kekerasan (hardness)


Skala standard kekerasan Mohn ini terbagi atas
10 tingkatan, yaitu:

Identifikasi Mineral
A. Bentuk kristal (crystal form)

1.

Talk

2.

Gipsum

3.

Calcit

4.

Fluorit

5.

Apatit

6.

Orthoklas

7.

Kwarsa

8.

Topaz

9.

Korundum

10.

Intan
A. Kilap (luster)

Merupakan kenampakan daya pantul cahaya

Umumnya, mineral mempunyai bentuk kristal

pada bidang permukaan suatu mineral.Macam

dan hanya sedikit yang amorf atau tidak

kilat yaitu kilap logam (berkilat tajam), kilap

terbentuk kristal, antara lain kalsedon dan opal

redup (pada kapur dan arang), kilap lemak

yaitu variasi mineral silika.

(pada mineral kuarsa), kilap kemilau (pada

4
intan, berlian) dan kilap lainnya.Kebanyakan

Batuan dibagi menjadi 3 yaitu batuan yaitu

mineral logam adalah opaque dan berkilap

batuan beku, sedimen dan metamorf, yang

metalic.

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

E.

Tepung goresan / cerat (streak)

a.

Batuan Beku

Warna yang diberikan oleh butiran tepung

Berasal dari pembekuan magma

goresan atau yang diperoleh dengan cara

Tidak terdapat fosil

Kompak dan masif (interlocking)

Mengandung semua mineral dari

tumbukan pada glass porselen disebut warna


goresan.
F.

Warna (colour)

Mineral mempunyai warna khas yang


disebabkan oleh sifat unsur penyusunnya, baik
sebagai penyusun utama maupun sebagai
pengotor (impurity).Contoh mineral korondum

magma
b.

Batuan Sedimen

Dapat ditemukan fosil baik makro

maupun mikro

berwarna kaca atau tidak berwarna

Berlapis

(colourless) mengandung Titanium menjadi

Bersifat klastik

berwarna merah, disebut rubi (rubby) dan

Non interlocking

Berfragmen

c.

Batuan Metamorf

Bersifat interlocking

Terbentuk dari perubahan bentuk

kalau mengandung strontium menjadi warna


biru disebut safir (sapphyre).
G.

Berat jenis (specific gravity)

Setiap mineral mempunyai berat tergantung


kepada unsur penyusunya.
H.

Ketransparanan

Sifat ini penting untuk membedakan secara


alamiah, apakah mineral tersebut tembus
pandang atau tidak tembus pandang. Secara
alami mineral yang tembus pandang hanya
sedikit ditemukan yaitu antara lain : mika
putih (muscovite), sebagian kwarsa, gipsum,
dan sebagian kalsit. Mineral-mineral lain yang
tidak tembus pandang terutama mineral bijih

batuan sedimen dan beku akibat tekanan dan


suhu/temperatur
1 PROSES EKSOGEN
Pengubah bentuk permukaan bumi yang
berasal dari luar permukaan bumi dinamakan
tenaga eksogen.Tenaga eksogen biasanya
membentuk permukaan bumi dengan
perusakan, misalnya melalui pelapukan, erosi,
dan abrasi.

logam dan mineral pembentuk batuan seperti

galena, pirit,magnetit, piriksin, ampibol,

yang terjadi karena reaksi kimia yang

plagioklas, ortoklas, dll.


I.

Berdasarkan sifat-sifat optic

Identifikasi Batuan

Pelapukan kimia adalah pelapukan

mengakibatkan hancurnya batuan. Peristiwa


pelapukan kimia dapat terjadi karena batuan
bereaksi dengan bahan kimia tertentu,

5
misalnya batuan gamping yang melapuk

materi-materi yang terbawa oleh aliran air di

karena terkena air.

tempat-tempat yang dilaluinya. Hasil

pembentukan dari proses sedimentasi fluvial

Pelapukan fisika adalah proses

hancurnya batuan karena proses fisika pada

adalah delta dan bantaran sungai. Delta berupa

batuan tersebut. Pelapukan jenis ini biasanya

daratan di dekat pantai yang terbentuk karena

tidak akan mengubah sifat dasar dan

pengendapan lumpur, tanah, pasir dan batuan

komposisi batuan yang mengalaminya.

yang terbawa oleh air sungai. Adapun bantaran

Pelapukan fisika biasanya terjadi karena

sungai merupakan daratan semacam delta yang

temperatur di sekitar batuan selalu berubah-

terbentuk di tepi sungai.

ubah secara cepat.

karena angin, yaitu proses pengendapan

Pelapukan biologi adalah proses

Sedimentasi aeolis atau sedimentasi

hancurnya batuan karena aktivitas makhluk

materi-materi yang terbawa oleh hembusan

hidup. Pelapukan biologi biasanya disertai

angin di tempat-tempat yang dilalui oleh

oleh pelapukan kimia. Misalnya batu yang

tiupan angin tersebut. Hasil pembentukan dari

hancur karena ditumbuhi lumut, dan tanaman

proses sedimentasi aeolis antara lain adalah

lain, atau batu yang berlubang karena

gumuk pasir (sand dunes).

dilubangi semut.

2.

karena air laut, yaitu proses pengendapan

Erosi

Erosi didefinisikan sebagai proses terjadinya


pengikisan pada bagian-bagian tertentu di
muka bumi. Materi dari bagian yang
mengalami pengikisan tersebut dapat
mengalami perpindahan dari tempat asalnya.
Proses perpindahan materi tersebut dinamakan
transportasi.
3.

Sedimentasi

Sedimentasi merupakan proses pengendapan


material hasil erosi pada tempat tertentu.
Semua yang mengendap kemudian akan
menyatu dan membentuk batuan baru yang
disebut batuan sedimen. Berdasarkan
penyebabnya, sedimentasi dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

Sedimentasi akuatis atau sedimentasi

karena air sungai, yaitu proses pengendapan

Sedimentasi marine atau sedimentasi

material yang terbawa oleh gelombang air laut.


Hasil pembentukan dari proses sedimentasi
marine antara lain tumpukan karang di pantai,
bar (endapan pasir yang panjang seperti
pematang) di pantai, tombolo (bar yang
terbentuk dekat pantai dan terhubung dengan
daratan), serta karang atol (karang yang
bentuknya terputus-putus).
Kenampakan-kenampakan alam yang
terbentuk akibat adanya proses sedimentasi
oleh tenaga air antara lain delta, nehrung,
tombolo, dataran banjir.

Delta adalah endapan tanah yang

terdapat di muara sungai. Bentuk-bentuk delta


antara lain delta kipas, delta runcing, dan delta
kaki burung atau lobben

Nehrung adalah endapan pasir tepi

antara lain adanya lembah, gunung, jurang,

pantai yang melintang seperti lidah banyak

dan bukit.

dijumpai di sekitar teluk atau estuaria.

2.

yang berupa peristiwa keluarnya magma dari

Tombolo adalah endapan pasir yang

Vulkanisme merupakan Gejala alam

menghubungkan daratan dengan pulau yang

perut bumi ke permukaan. Vulkanisme terjadi

berada di dekat pantai.

akibat tekanan gas di dapur magma yang

temperaturnya tinggi, sehingga magma

Dataran banjir adalah dataran yang

berada di kanan kiri sungai dan terbentuk

mendesak keluar. Aktivitas gunung berapi

akibat luapan saat terjadi banjir.

merupakan contoh peristiwa vulkanisme.

Tenaga Eksogen juga mengakibatkan

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari

terjadinya proses gradasi,Gradasi adalah

tentang bentuk permukaan bumi serta proses -

penyusutan dan pemerataan bumi yang

proses yang berlangsung terhadap permukaan

disebabkan oleh peristiwa erosi (pelapukan

bumi sejak bumi terbentuk sampai sekarang.

dan perombakan), pengangkutan atau


transportasi melalui media angin, air dan es.
Bisa dengan cara traction(terseret),
rolling(menggelinding), saltation(loncat) dan

Verstappen (1983) telah mengklasifikasikan


bentang alam atau bentuklahan berdasarkan
genesisnya menjadi 10 (sepuluh) macam
bentuklahan asal proses, yaitu:

solution(pemecahan). dan pengendapan atau


deposisi. Kemudian gradasi tersebut dibagi

1.

menjadi dua proses yaitu :

merupakan kelompok besar satuan

1.

Degradasi

Proses perataan yang kearah atas


2.

Agradasi

Proses perataan yang kearah bawah


Tenaga endogen secara umum ada dua macam,
yaitu :
1.

Bentuklahan asal proses vulkanik (V),

bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas


gunung api. Contoh bentuklahan ini antara
lain: kerucut gunungapi, madan lava, kawah,
dan kaldera.
2.

Bentuklahan asal proses struktural (S),

merupakan kelompok besar satuan


bentuklahan yang terjadi akibat pengaruh kuat

Tektonisme merupakan gejala alam

struktur geologis. Pegunungan lipatan,

yang berupa peristiwa pergerakan lapisan

pegunungan patahan, perbukitan, dan kubah,

kerak bumi yang menyebabkan perubahan

merupakan contoh-contoh untuk bentuklahan

pada permukaan bumi. Peristiwa alami karena

asal struktural.

tektonisme dapat berupa pelipatan, pergeseran,


ataupun pengangkatan membentuk struktur

3.

Bentuklahan asal fluvial (F),

permukaan bumi. Beberapa contoh bentuk

merupakan kelompok besar satuan

alam yang disebabkan oleh gejala tektonisme

bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas


sungai. Dataran banjir, rawa belakang, teras

7
sungai, dan tanggul alam merupakan contoh-

bentuklahan yang terjadi akibat proses fluvio

contoh satuan bentuklahan ini.

marine ini antara lain delta dan estuari.

4.

8.

Bentuklahan asal proses solusional

Bentuklahan asal glasial (G),

(S), merupakan kelompok besar satuan

merupakan kelompok besar satuan

bentuklahan yang terjadi akibat proses

bentuklahan yang terjadi akibat proses gerakan

pelarutan pada batuan yang mudah larut,

es (gletser). Contoh satuan bentuklahan ini

seperti batu gamping dan dolomite, karst

antara lain lembah menggantung dan morine.

menara, karst kerucut, doline, uvala, polye,


goa karst, dan logva, merupakan contohcontoh bentuklahan ini.
5.

Bentuklahan asal proses denudasional

9.

Bentuklahan asal organik (O),

merupakan kelompok besar satuan


bentuklahan yang terjadi akibat pengaruh kuat
aktivitas organisme (flora dan fauna). Contoh

(D), merupakan kelompok besar satuan

satuan bentuklahan ini adalah mangrove dan

bentuklahan yang terjadi akibat proses

terumbu karang.

degradasi seperti longsor dan erosi. Contoh


satuan bentuklahan ini antara lain: bukit sisa,
lembah sungai, peneplain, dan lahan rusak.
6.

Bentuklahan asal proses eolin (E),

10.

Bentuklahan asal antropogenik (A),

merupakan kelompok besar satuan


bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas
manusia. Waduk, kota, dan pelabuhan,

merupakan kelompok besar satuan

merupakan contoh-contoh satuan bentuklahan

bentuklahan yang terjadi akibat proses angin.

hasil proses antropogenik.

Contoh satuan bentuklahan ini antara lain:


gumuk pasir barchan, parallel, parabolik,
bintang, lidah, dan transversal.
7.

Bentuklahan asal proses marine (M),

1.

Pola aliran sungai dendritik.

Merupakan pola aliran yang menyerupai


percabangan batang pohon. Percabangannya
tidak teratur dan memiliki arah juga sudut

merupakan kelompok besar satuan

yang beragam. Pola ini berkembang di

bentuklahan yang terjadi akibat proses laut

bebatuan yang cenderung homogen dan tidak

oleh tenaga gelombang, arus, dan pasang-

melalui kontrol struktur. Pla aliran sungai yang

surut. Contoh satuan bentuklahan ini adalah:

satu ini tidaklah teratur dan umumnya

gisik pantai (beach), bura (spit), tombolo,

dijumpai di wilayah dataran atau wilayah

laguna, dan beting gisik (beach ridge). Karena

berpantai juga wilayah plato.

kebanyakan sungai dapat dikatakan bermuara


ke laut, maka seringkali terjadi bentuklahan
yang terjadi akibat kombinasi proses fluvial
dan proses marine. Kombinasi ini disebut
proses fluvio-marine. Contoh-contoh satuan

2.

Pola aliran paralel merupakan pola

yang cenderung sejajar. Ia dijumpai di wilayah


perbukitan yang memanjang. Kemiringan
lereng pada pola ini cenderung curam dan
terjal.

8
3.

Pola aliran annular. Merupakan pola

sungaimemusat. Ciri utama pola yang satu ini

aliran yang arahnya menyebar secara radial

adalah alirannya yang terpusat pada suatu

dimulai dari suatu titik yang tinggi dan

lahan tertentu. Pola aliran ini umumnya ada

kemudian berjalan ke arah hilir untuk

pada wilayah dengan cekungan yang mirip

selanjutnya kemudian menyatu dalam satu

seperti dolina di wilayah krast.

aliran.
4.

Pola aliran sungai selanjutnya adalah

rectangular. Pola ini dibentuk cabang-cabang


sungai yang cenderung berkelok,
menyambung dan membentuk sudut-sudut
yang tegak lurus dan memiliki liku-liku. Pola
aliran yang satu ini umumnya dikendalikan
oleh pola kekar atau juga bisa oleh pola
potongan yang tegak lurus. Rektangular ini
bisa terbentuk di bebatuan keras dengan lapis
horizontal dan juga batuan kristalin.
5.

Pola aliran trellis memiliki bentuk

yang panjang-panjang. Ia kerap juga disebut


dengan nama pola trail pagar. Pola ini sering
dijumpai pada sungai yang terletak di bebatuan
dengan lupatan dan kemiringan yang kuat.
Sungai-sungai besar dengan pola ini umumnya
mengikuti singkapat bebatuan yang subsekuen
dan juga linak. Cabang sungainya dari arah
kanan juga kiri merupakan jenis resekuen atau
juga obsekuen.
6.

Pola aliran radial. Biasa juga dikenal

stratigrafi yaitu suatu ilmu yang mempelajari


tentang lapisan-lapisan batuan serta hubungan
lapisan batuan itu dengan lapisan batuan yang
lainnya yang bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan tentang sejarah bumi. Pada
umumya penyebab perlapian bantuan yaitu

dengan nama pola aliran menyebar. Ciri

perubahan iklim, perubahan tinggi muka laut

utamanya adalah aliran yang berbeda dalam

(transgesi dan regresi laut), pengangkatan

hal arah. Menyebar ke segala penjuru baik itu

daerah asal sedimen, pengaruh kimia,

ke utara, barat, timur maupun selatan. Pola ini

perlapisan karena organisme.

umumnya ada pada wilayah pegunungan

Stratigrafi memiliki 4 macam prinsip, yaitu:

dengan bentuk kerucut.


1. Prinsip horizontalitas (Original
7.

Pola aliran multi-basinal atau yang

juga dikenal dengan nama pola aliran

horizontality)

9
Pada mulanya batuan sedimen diendapkan
secara horizontal di dasar cekungan, sejajar
dengan permukaan bumi. Jadi kalau sekarang
dijumpai batuan sedimen dengan kedudukan
lapisannya miring, berarti batuan tsb sudah
dipengaruhi oleh gaya tektonik. Perlapisan

Formasi Stratigrafi merupakan:


1. Satuan waktu geologi (geology time
units),bagian yang dipakai untukmemudahkan
dalam pernyataan hubungan waktu pada
kejadian-kejadian geologi.

batuan akan terendapkan secara horizontal dan

2. Satuan stratigrafi waktu (stratigraphic time

terdeformasi dalam setelahnya. Steno, 1669.

units),

2. Prinsip keterusan perlapisan (Strata

3.Satuan stratigrafik batuan (rock stratigraphic

continuity)

units),

Perlapisan dapat diasumsikan menerus secara

4.

lateral sangat jauh hingga tepi pembatas.

units), maksudnya adalah satuandasar

Steno, 1669

biostratigrafi (tubuh lapisan batuan yang

Satuan biostratigrafi (biostratigraphic

dipersatukan berdasar kandungan fosil atau


ciri-ciri paleontology sebagai sendi pembeda
daripada tubuh batuan sekitar).
3. Prinsip superposisi
Pada sekuen lapisan yang belum terganggu,

4KETIDAKSELARASAN
(UNCONFORMITY)

batuan yang tertua atau yang terendapkan

Unkonformitas adalah tidak adanya

paling awal akan berada paling bawah, dan

kesinambungan dalam urutan sedimentasi. Hal

batuan yang termuda atau yg terendapkan

itu terjadi karena perubahan kondisi

paling akhir, akan berada di paling atas. Steno,

lingkungan yang menyebabkan tidak terjadi

1669.

nya pengendapan pada waktu tertentu.

4. Prinsip hubungan potong memotong (Cross

1. Angular Unconformity (unkonformitas

cutting relationship)

menyudut).

Hukum ini menyatakan bahwa satuan batuan

Memiliki pengartian yaitu lapisan tua yang

atau sesar yang memotong menyilang satuan

mengalami deformasi

batuan lain, berumur lebih muda daripada


satuan batuan atau sesar yang dipotongnya. .
Steno, 1669.

kemudian tererosi sebelum lapisan muda di


endapkan di atas nya.
Angular Unconformity

6.2FORMASI STRATIGRAFI

2. Disconformity (Diskonformitas)

10
Memiliki pengartian yaitu permukaan
lapisan yang tidak teratur
Diskonformitas
3. Nonconformity (Nonkonformitas).
Memiliki pengartian yaitu lapisan sedimen
yang terletak di atas batuan beku atau
metamorf.
4. Paraconformity (Paranonkonfomitas)
Memiliki pengartian yaitu juga
keselarasan semu, yang menunjukkan suatu
lapisan di atas dan di bawahnya yang sejajar,
dibidang ketidakselarasannya tidak terdapat

Lipatan adalah deformasi lapisan batuan


yangterjadi akibat dari gaya tegasan
sehinggabatuan bergerak dari kedudukan
semulamembentuk lengkungan.
Berdasarkan bentuk lengkungannya ada 2
jenis yaitu sinklin yaitu bentuk lipattan yang
cekung ke arah atas dan antiklin yaitu lipatan
cembung kearah atas.
Bentuk Perlipatan
Berdasarkan kedudukan garis sumbu dan
bentuknya, lipatan dapat dikelompokkan
menjadi 8 lipatan yaitu :
a.

Lipatan Paralel

lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.


Lipatan Pararel

tanda-tanda fisik untuk membedakan bidang

b.

sentuh dua lapisan berbeda. Untuk

lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan


sumbu utama.

menentukan perbedaannya harus dilakukan


analisis Paleontologi (dengan memakai kisaran
umur fosil).

Lipatan Similar

c.
Lipatan harmonik atau disharmonik
adalah lipatan berdasarkan
menerus atau tidaknya sumbu utama.

Jenis-jenis kekar yaitu:

d.

a.
Shear Joint (Kekar Gerus) adalah
retakan / rekahan yang membentuk pola
saling berpotongan membentuk sudut lancip
dengan arah gaya utama.

lipatan terbalik terhadap sumbunya

Kekar Gerus

lipatan bersudut dengan bidang planar

b.
Tension Joint adalah retakan/rekahan
yang berpola sejajar dengan arah gaya utama.

f.

c.
Extension Joint (Release Joint) adalah
retakan/rekahan yangberpola tegak lurus
dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan
umumnya terbuka.

g.
Lipatan Klin Bands adalah lipatan
bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan
planar.

2.

Perlipatan (folding)

Lipatan Ptigmatik

Lipatan Ptigmatik
e.

Lipatan Chevron

Lipatan isoklin

lipatan dengan sayap sejajar

11
h.
Lipatan Seretan (Drag folds) adalah
lipatan yang terbentuk sebagai akibat seretan
suatu sesar.
i.

Patahan atau Sesar (FAULTS)

Patahan atau sesar adalah struktur rekahan


yang telah mengalami pergeseran.Patahan
atau Sesar dibagi menjadi :
1.
Dip Slip Faults adalah patahan yang
bidang patahannya menyudut (inclined) dan
pergeseran relatifnya berada disepanjang
bidang patahannya atau offset terjadi
disepanjang arah kemiringannya.
2.
Normal Faults adalah patahan yang
terjadi karena gaya tegasan tensional
horisontal pada batuan yang bersifat retas
dimana hangingwall block telah mengalami
pergeseran relatif ke arah bagian bawah
terhadap footwall block.
3.
Horsts & Gabens Dalam kaitannya
dengan sesar normal yang terjadi sebagai
akibat dari tegasan tensional, seringkali
dijumpai sesar-sesar normal yang berpasang
pasangan dengan bidang patahan yang
berlawanan. Dalam kasus yang demikian,
maka bagian dari blok-blok yang turun akan
membentuk graben sedangkan pasangan
dari blok-blok yang terangkat sebagai horst.
4.
Half-Grabens adalah patahan
normal yang bidang patahannya berbentuk
lengkungan dengan besar kemiringannya
semakin berkurang kearah bagian bawah
sehingga dapat menyebabkan blok yang turun
mengalami rotasi.
5.
Reverse Faults adalah patahan hasil
dari gaya tegasan kompresional horisontal
pada batuan yang bersifat retas, dimana
hangingwall block berpindah relatif kearah
atas terhadap footwall block.
6.
A Thrust Fault adalah patahan
reverse fault yang kemiringan bidang
patahannya lebih kecil dari 15 . Pergeseran
dari sesar Thrust fault dapat mencapai
hingga ratusan kilometer sehingga

memungkinkan batuan yang lebih tua


dijumpai menutupi batuan yang lebih muda.
7.
Strike Slip Faults adalah patahan
yang pergerakan relatifnya berarah horisontal
mengikuti arah patahan. Patahan jenis ini
berasal dari tegasan geser yang bekerja di
dalam kerak bumi.

Patahan jenis strike slip fault dapat


dibagimenjadi 2(dua) tergantung pada
sifatpergerakannya. Dengan mengamati pada
salahsatu sisi bidang patahan dan dengan
melihat kearah bidang patahan yang
berlawanan, makajika bidang pada salah satu
sisi bergerak kearahkiri kita sebut sebagai
patahan left-lateral strike-slip fault.
Jika bidang patahan pada sisi lainnya bergerak
ke arah kanan, maka kita namakan sebagai
right- lateral strike-slip fault.
8.
Transform-Faults - jenis patahan
strike-slip faults yang khas terjadi pada
batas lempeng, dimana dua lempeng saling
berpapasan satu dan lainnya secara
horisontal.
Jenis patahan transform umumnya terjadi di
pematang samudra yang mengalami
pergeseran (offset), dimanapatahan
transform hanya terjadi diantara batas
keduapematang, sedangkan dibagian luar dari
kedua bataspematang tidak terjadi
pergerakan relatif diantarakedua bloknya
karena blok tersebut bergerak denganarah
yang sama. Daerah ini dikenal sebagai
zonarekahan (fracture zones).Patahan San
Andreas diCalifornia termasuk jenis patahan
transform fault.Pergerakan dari sesar ini
gabungan antara horizontal dan vertikal.Gayagaya yang bekerja menyebabkan sesar
mendatar dan sesarnormal.

Anda mungkin juga menyukai