Anda di halaman 1dari 2

1.

kelelahan pada sore hari


Kelelahan pada sore hari yang dialami oleh Ny. Ani ini disebabkan oleh adanya proses
peradangan sistemik yang dapat disebabkan oleh proses autoimun ataupun dicetuskan
oleh infeksi.
Mekanisme:
Adanya proses peradangan yang terjadi pada RA diperantarai oleh 3 mediator
proinflamasi utama, yaitu IL-1, IL-6, dan TNF-. Dimana ketiga mediator inflamasi ini
akan menyebabkan gangguan metabolisme selular berupa gangguan fungsi mitokondria
sehingga menyebabkan ATP yang dihasilkan akan berkurang kelelahan
Diduga pada siang/sore hari telah terjadi penumpukan atau akumulasi sitokin sehingga
kelelahan akan lebih dirasakan oleh pasien (Ny. Ani) pada siang/sore hari.
2. Nyeri tekan (MTP, knee, dan MCP) tanpa synovitis
Modifikasi epigenetik, kerentanan genetik, merokok, Porphyromonas gingivalis
(gingivitis), inflamasi pada sendi (synovial injury, hyperplasia, infeksi) modifikasi dari
antigen tubuh sendiri (autoantigen) sehingga dikenali sebagai benda asing oleh tubuh
autoantigen yang telah mengalami modifikasi dikenali oleh APC dan berikatan dengan
MHC kelas II dari APC APC teraktivasi dan bermigrasi ke limfonodus autoantigen
dipresentasikan ke sel limfosit T CD4+ aktivasi sel T CD4+ lainnya untuk
berproliferasi dan sel B untuk berproliferasi menjadi sel plasma di GC (germinal center)
limfonodus produksi autoantibodi dari sel plasma, sel plasma, dan sel T CD4+ yang
telah berproliferasi akan bermigrasi ke sendi melalui neovaskularisasi yang terbentuk
pada synovium yang mengalami inflamasi
Makrofag yang terdapat pada synovium, dengan adanya proses inflamasi yang
disebabkan oleh proses autoimun akan mengeluarkan mediator inflamasi lainnya
(disamping 3 mediator inflamasi utama: IL-1, IL-6, dan TNF-) yaitu prostaglandin dan
bradikinin yang akan langsung menstimulus free nerve ending. Rangsangan pada free
nerve ending ini akan menyebabkan aktivasi nociceptor dan sensitisasi saraf perifer
yang akan menurunkan ambang nyeri, sehingga dengan stimulus tekanan yang
seharusnya tidak menyebabkan nyeri, akan terasa nyeri pada Ny. Ani.
3. LED/ESR
Interpretasi : Abnormal

Nilai normal pria: 0-15 mm/jam


Nilai normal wanita: 0 -20 mm/jam
a. Peningkatan ESR terjadi akibat adanya reaksi inflamasi. Pada dasarnya terdapat
gaya tarik menarik antara bagian sentral eritrosit (muatan negatif) dengan bagian
lateral eritrosit (muatan positif), tetapi terdapat gaya tolakan antar eritrosit yang
disebut Zeta potensial. Secara fisiologis Zeta potensial lebih besar daripada gaya
atraktif antar eritrosit. Pada kondisi inflamasi, dilepaskan reaktan-reaktan pada
fase akut dan protein (muatan negatif) sebagai respon inflamasi ke dalam
sirkulasi yang menurunkan Zeta potensial. Ini menyebabkan gaya atraktif antar
eritrosit meningkat sehingga ESR meningkat.
b. Proses peradangan yang terjadi selain menyebabkan dilepaskannya reaktan fase
akut juga menyebabkan dilepaskannya fibrinogen dari hati dimana hal ini
diperantarai oleh sitokin proinflamasi terutama IL-6. Akibat pelepasan fibrinogen
ke dalam sirkulasi darah akan menyebabkan peningkatan proses agregasi
trombosit dan peningkatan viskositas plasma yang juga akan menyebabkan
eritrosit lebih mudah untuk mengendap atau menggumpal LED meningkat
4. Osteopenia
Mekanisme:
Inflamasi akibat proses autoimun/infeksi akan menyebabkan:
1. Sel T CD4+ mengeluarkan IL-17, dan sel ini juga dapat secara langsung
meningkatkan ekspresi RANKL/RANK pada synovium
2. Makrofag menghasilkan IL-1, IL-6, dan TNF-alpha, yang juga ditingkatkan
produksinya oleh sel T CD4+ (dengan mengeluarkan IL-17)
-

Selanjutnya dengan tingginya jumlah mediator inflamasi ini, utamanya IL-1, IL-6,

dan TNF-alpha, akan menyebabkan proliferasi dari fibroblast like synoviocytes (FLS)
IL-1, IL-6, TNF-alpha + proliferasi FLS + Sel T CD4+ peningkatan ekspresi
RANK ligand aktivasi reseptor RANK pada osteoklas resorpsi pada tulang
meningkat/berlebihan + konsumsi kortikosteroid + kurangnya aktivitas akibat
nyeri sendi (menurunkan aktivitas osteoblast untuk melakukan formasi)
osteopenia

Anda mungkin juga menyukai