a. Kista Folikuler
Kista yang terjadi dari folikel normal yang melepaskan ovum yang ada di
dalamnya. Terbentuk kantung berisi cairan atau lendir di dalam ovarium.
b. Kista Corpus Luteum
Kista jenis ini lebih jarang terjadi, ukurannya lebih besar dari kista
fungsional. Kista ini timbul karena waktu pelepasan sel telur terjadi
perdarahan, dan lama-lama bisa pecah dan timbul perdarahan yang
terkadang perlu tindakan operasi untuk mengatasinya. Keluhan biasanya
timbul rasa sakit yang berat di rongga panggul.
c. Kista Teka Lutein
Kista jenis ini lebih jarang terjadi dan sering dihubungkan dengan
terjadinya kehamilan di luar kandungan (ektopik pregnansi). Kista ini
akan hilang sendiri tanpa pengobatan atau tindakan begitu kehamilan
diluar kandungan dikeluarkan
d. Polikistik kista
Kista jenis ini banyak yang mengandung cairan jernih. Bisa timbul di
kedua ovarium kiri dan kanan, berhubungan dengan gangguan hormon
dan gangguan menstruasi.
Wanita yang mengandung polikistik dapat diketahui antara
lain :
- Mengeluh darah menstruasi yang keluar sedikit (oligomennorhea)
- Tidak keluar darah menstruasi (amenorrhea)
- Tidak terjadi ovulasi
- Mandul
- Berjerawat
Posted in Kista Ovarium | Tagged ciri-ciri kista ovarium, definisi kista ovarium, kista dermoid
ovarium, kista ovarium,kista ovarium adalah, kista ovarium kanan, latar belakang kista
ovarium, operasi kista ovarium, penanganan kista ovarium, pengertian kista ovarium, penyakit kista
ovarium | Leave a comment
ovarium, kista ovarium, kista ovarium adalah, makalah kista ovarium, operasi kista
ovarium, pencegahan kista ovarium, penyakit kista ovarium | Leave a comment
sehingga penyakit ini disebut juga sebagai silent killer. Angka kejadian
penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti karena pencatatan
dan pelaporan penyakit di negeri kita kurang baik. Sebagai gambaran di
RS. Kanker Dharmais ditemukan kira-kira 30 penderita setiap tahun.
Kanker Ovarium yang kebanyakan berawal dari kista ovarium yang
diderita sebelumnya kemudian berkembang menjadi kanker ovarium
karena pengobatan yang terlambat dilakukan. Kanker Ovarium erat
hubungannya dengan wanita yang mempunyai tingkat kesuburan rendah
atau Intenfertilitas. Study epidemiologic menyatakan beberapa faktor
resiko yang penting sebagai penyebab kanker ovarium adalah wanita
nullipara, melahirkan pertama kali pada usia diatas 35tahun dan wanita
yang mempunyai keluarga dengan riwayat ovarium, kanker payudara atau
kanker kolon. Sedangkan wanita dengan riwayat kehamilan pertama
terjadi pada usia dibawah 25tahun, penggunaan pil kontrasepsi dan
menyusui akan menurunkan kanker ovarium seanyak 30% 60%. Faktor
lingkungan seperti penggunaan talk, konsumsi galaktose dan sterilisasi
ternyata tidak mempunyai dampak terhadap perkembangan penyakit ini.
Tidak
ada upaya pencegahan khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari
penyakit ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah untuk mengetahui secara
dini penyakit ini sehingga pengobatan yang dilakukan memberikan hasil
yang baik dengan komplikasi yang minimal.Upaya yang dapat