Pokok Pembahasan
: Antenatal Care
Waktu Pelaksanaan
Sasaran
Tempat
Tahap
Pembukaan
Waktu
Kegiatan penyuluh
5 menit 1. Salam
2. Perkenalan
Menjelaskan
Pelaksanaan
kegiatan
20 menit Menjelaskan
tentang :
a. Pengertian
Kegiatan Peserta
Metode
Mendengarkan, memperhati
kan,
dan
Media
Verbal
menanggapi
Ceramah,
dan memperhatikan
Tanya
jawab,
leaflet
Antenatal Care
b. Tujuan Antenatal
diskusi.
Care
c. Perawatan selama
kehamilan
d. Jadwal
Pemeriksaan
kehamilan
Mempersilahkan
peserta untuk
bertanya.
Penutup
5 menit
Memberikan umpan
balik dengan
memberikan
pertanyaan pada
peserta
Membacakan
kesimpulan dan
3. Salam
4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
5. Media
Handout/leaflet
6. Materi (terlampir)
7. Kriteria Evaluasi
Menjawab pertanyaan
Tanya
jawab
verbal
Pengorganisasian:
Pembicara
Pembimbing
: Basyuki Rahmat
: Pembimbing Lahan
Pembimbing Akademik
Setting Tempat
Pembicara dan peserta berhadapan
pembicara
Peserta
MATERI
A. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care (ANC) adalah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau pada
masa hamil. ANC bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang kurang baik
bagi ibu dan anak. (Purwaningsih, 2010)
B. Tujuan Antenatal Care
1. Terhadap Ibu
a. Mengurangi penyulit masa antepartum
b. Mempertahankan kesehatan jasmaniah dan rohaniah ibu
c. Agar persalinan aman
d. Sesehat-sehatnya post partum
e. Agar ibu mampu memenuhi kebutuhan janin. (purwaningsih, 2010)
2. Terhadap Anak
a. Mengurangi prematuritas, kelahiran mati, dan kematian neonatal.
b. Kesehatan optimal bayi. (Purwaningsih, 2010)
C. Perawatan selama kehamilan
1. Kebutuhan Gizi
Kebutuhan gizi yang perlu diperhatikan selama masa kehamilan adalah perbanyak
mengkonsumsi yang mengandung zat putih telur, zat tepung, zat lemak, garam-garam terutama
garam kapur, fosfor, besi dan vitamin.
2. pergerakan dan gerak badan
Ibu hami boleh bekerja asalkan bersifat ringan. Istirahat diperlukan 8 jam malam hari dan 1 jam
siang hari meskipun hanya berbaring istirahat.
3. Coitus
Pada hamil muda jangan melakukan coitus karena akan mudah untuk keguguran. Pada hamil
muda coitus dapat dilakukan dengan hati-hati. Coitus diakhir kehamilan lebih baik ditinggalkan
karena kadang menimbulkan infeksi pada persalinan, nifas, dan dapat memecahkan ketuban pada
multipatra.
4. Hygiene umum kehamilan
a. Kebersihan badan
b. Pakaian
c. BAB
DAFTAR PUSTAKA
Purwaningsih. W. & Fatmawati. S. 2010. Asuhan keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.