Anda di halaman 1dari 3

GASTROPATI OAINS

OAINS merupakan salah satu obat yang paling sering diresepkan. Obat
ini dianggap sebagai first line therapy untuk arthritis dan digunakan secara luas
pada kasus trauma, nyeri pasca pembedahan,

dan nyeri-nyeri

yang lain.

Sebagian besar efek samping OAINS pada saluran cerna bersifat ringan dan
reversible. Hanya sebagian kecil yang menjadi berat yakni tukak peptic,
perdarahan saluran cerna dan perforasi.
Risiko s e t i a p seorang dapat mengalami efek sampaing OAINS tidak
sama. Faktor risiko yang penting adalah : usia lanjut, digunakan bersama-sama
dengan

streroid,

riwayat

pernah

mengalami

efek

sampaing

OAINS,

penggunaan dosis tinggi atau kombinasi lebih satu macam OAINS dan
disabilitas. Berikut merupakan faktor risiko mendapatkan efek samping OAINS.
Terbukti sebagai faktor risiko
-

Usia lanjut > 60 tahun


Riwayat pernah menderita tukak
Digunakan bersama-sama dengan steroid
Dosis tinggi atau menggunakan 2 jenis OAINS Menderita penyakit
sistemik yang berat

Mungkin sebagai faktor fisiko


-

Bersama-sama dengan infeksi Helicobacter pylori


Merokok
Meminum alkohol

PATOFISIOLOGI GASTROPATI OAINS


Efek samping OAINS pada saluran cerna tidak terbatas pada lambung,
namun memang yang paling sering terjadi. OAINS merusak mukosa lambung
melalui 2 mekanisme yakni, secara tropikal dan sisternik. Kerusakan mukosa
secara tropikal terjadi karena OAINS bersifat asam dan lipofilik, sehingga
mempermudah trapping ion hydrogen masuk mukosa dan menimbulkan
kerusakan. Efek sistemik OAINS tampaknya lebih penting

yaitu

kerusakan

mukosa terjadi akibat produksi prostaglandin menurun. Hal ini dikarenakan


OAINS secara bemakna menekan prostaglandin. Seperti diketahui prostaglandin
merupakan substansi sitoprotektif yang amat penting bagi mukosa lambung.

Efek sitoproteksi prostaglandin.


substansi sitoprotektif

Seperti diketahui prostaglandin

merupakan

yang amat penting bagi mukosa lambung. Efek

sitoproteksi itu dilakukan

dengan

cara menjaga aliran darah mukosa,

meningkatkan sekresi mukosa dan ion bikarbonat dan meningkatkan epithelial


defense.
Aliran darah mukosa yang menurun menimbulkan adhesi netrolit pada
endotel pembuluh darah mukosa dan memacu lebih jauh proses imunologis.
Radikal bebas dan protease yang dilepaskan akibat proses imunologis tersebut
akan merusak mukosa lambung.
DIAGNOSIS GASROPATI OAINS
Spektrum klinis gastropati OAINS meliputi suatu keadaan klinis yang
bervariasi sangat luas, mulai yang paling ringan berupa keluhan gastrointestinal
discontrol.

Secara endoskopi akan dijumpai kongesti mukosa, erosi-erosi

kecil kadang-kadang disertai perdarahan kecil-kecil, lesi


sembuh

sendiri.

Kemampuan

mukosa

seperti ini dapat

mengatasi Iesi-lesi ringan akibat

rangsang kemis sering disebut adaptasi mukosa. Lesi yang lebih berat dapat
berupa erosi dan tukak multipel, perdarahan luas dan perforasi saluran cerna.
Secara histopatologi tidak khas. Dapat dijumpai regenerasi epitelial, hiperplasi
foveolar, edema lamina propria dan ekspansi serabut otot olos ke arah
mukosa. Ekspansi dianggap abnormal bila sudah mencapai kira-kira sepertiga
bagian

atas.

Tanpa

informasi

yang jelas

ten tang konsumsi OAINS

gambaran histopatologi seperti ini sering disebut sebagai gastropati reaktif.


PENGELOLAAN
Evaluasi sangat penting karena sebagian besar gasropati OAINS ringan
dapat sembuh sendiri walaupun OAINS tetap diteruskan. Antagonis reseptor H2
(ARH2) atau PPI dapat mengatasi rasa sakit dengan baik. Pasien yang dapat
menghentikan

gangguan

OAINS, obat-obat anti tukak seperti

golongan

sitoproteksi, ARH2 dan PPI dapat diberikan dengan hasil yang baik.

Pasien
berbagai

tidak

pertimbangan

mempunyai
diberi

yang
faktor

terapi

Misoprostol

fisiko

mungkin menghentikan

sebaiknya menggunakan
untuk mendapat

pencegahan menggunakan
adalah

OAINS
PPI.

komplikasi
PPI

analog prostaglandin.

dengan

Mereka
berat,

atau

yang

sebaiknya

misoprosto1.

Pemberiannya

dapat

mengimbangi penurunan produksi prostaglandin akibat OAINS. Sayangnya


efek samping obat ini sangat mengganggu, sehingga penggunaannya terbatas.
Daftar pustaka:
Hirlan, Gastritis di dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1, Jakarta:
InternaPublishing; 2009.

Anda mungkin juga menyukai