Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut:


1. Proses pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas PT. Willson

Tirta Distribusindoraya yaitu proses penerimaan kas dimulai dari petugas

accounting menyiapkan invoice customer yang diberikan kepada sales

untuk dilakukan penagihan. Setelah sales selesai melakukan penagihan

maka petugas accounting akan memeriksa dan melakukan perhitungan

terhadap total tagihan yang diterima dengan invoice yang dikeluarkan.

Kemudian petugas accounting akan mencatat penerimaan kas kedalam

Kartu Penerimaan Kas dan di input ke dalam sistem. Apabila sales

menerima cek ataupun pembayaran dilakukan melalui transfer bank maka

penerimaan kas akan dicatat ke dalam Kartu Penerimaan Bank dan di input

ke dalam sistem.
2. Pelaksanaan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas yang

diterapkan oleh perusahaan belum sesuai dengan teori yang berlaku. Hal ini

dapat dilihat dari tidak ada pemisahaan tugas secara tepat, perushaaan hanya

memiliki 1 orang petugas accounting. Sehingga petugas yang

bertanggungjawab terhadap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas,

mencatat transaksi dan semua kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi

dilakukan oleh 1 orang petugas accounting. Pelaksanaan pengendalian

intern pengeluaran kas telah sesuai dengan teori yang berlaku yaitu semua

pengeluaran dilakukan dengan cek dan pengeluaran dalam jumlah kecil

19
20

dilakukan dengan kas kecil. Perusahaan telah menerapkan toeri tersebut

namun dalam hal ini perlu adanya pembatasan terhadap pengeluaran dalam

jumlah kecil untuk memudahkan perusahaan dalam mengontrol pengeluaran

secara efektif dan efisien.


5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan kerja praktek di

PT. Willson Tirta Distribusindoraya, masih terdapat permasalahan yang belum

diselesaikan oleh pihak perusahaan dengan baik. Dengan demikian, penulis ingin

memberikan beberapa saran kepada pihak perusahan, yaitu sebagai berikut:


1. Perusahaan seharusnya melakukan pemisahan tugas secara tepat, sehingga

petugas yang bertanggungjawab menangani transaksi kas baik penerimaan

dan pengeluaran kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas

pencatat transaksi kas yang berguna untuk menghindari terjadinya

penyalahgunaan kas untuk kepentingan pribadi oleh orang-orang yang tidak

bersangkutan.
2. Semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara

harian. Hal ini untuk menghindari terjadinya resiko yang dapat

menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena apabila terjadi kriminalitas

seperti perampokan, pencurian atau kebakaran bisa saja terjadi, maka kas

yang belum disetorkan tersebut menjadi kerugian finansial bagi perusahaan.


3. Setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas harus diotorisasi oleh

pejabat yang berwenang. Sehingga memudahkan director maupun manager

untuk memantau setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran kas di

perusahaan.
4. Perusahaan seharusnya mempunyai suatu kebijakan untuk mengantisipasi

terjadinya resiko penggelapan uang. Misalnya setiap transaksi diatas 5 juta


21

Rupiah harus dibayar melalui bank. Hal ini untuk mengurangi resiko

terjadinya pelarian uang dari sales perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai