Anda di halaman 1dari 1

Topik: ileus paralitik (kasus etik)

Tanggal kasus: 25 Desember 2011 Presenter: dr.Hie Sukiyanto


Tanggal presentasi: Pendamping: dr.David Sianipar,M.Kes
Tempat presentasi:
Objektif presentasi
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-laki, 6 bulan, penurunan kesadaran dan sesak napas.
Tujuan: mempertahankan survival time pada anak.
Bahan Bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas: Diskusi Presentasi & diskusi e-mail pos

Data Pasien: Nama: L MR: 110231


Nama Rumah Sakit: RSUD dr.Rubini Mempawah
Data Utama untuk Bahan Diskusi:
Diagnosis/ Gambaran Klinis: ileus paralitik; keadaan umum tampak sakit sedang.
Riwayat pengobatan: Pasien telah berobat perawat dengan diberikan obat anti diare 2 jenis.
Setelah tiba di rumah sakit, dilakukan pemasangan NGT dan diberikan terapi cairan (RL),
Cefotaxim 3x1gr iv, Ketorolac 2x1amp iv, Ranitidin 2x1amp iv, dan Metronidazole 3x500mg
drip.
Riwayat kesehatan/ penyakit: 5 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami diare.
Setelah mengkonsumsi obat selama 4 hari pasien menjadi kembung, tidak ada buang angin, tidak
ada buang air besar, dan muntah-muntah.
Riwayat keluarga: tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.
Lain-lain: edukasi kepada keluarga pasien agar pasien dipuasakan sementara waktu; edukasi
kemungkinan penyebab keluhan pasien diakibatkan obat anti diare.

Daftar Pustaka:
IDAI, 2010, Pedoman .

Hasil Pembelajaran:
Faktor risiko dan diagnosis ileus paralitik
Penatalaksanaan ileus paralitik
Terapi yang rasional untuk diare akut
Edukasi ke pasien dan keluarga untuk lebih perhatian bila diberikan obat anti-diare

Anda mungkin juga menyukai