Anda di halaman 1dari 7

1. a.

Nephotoxic : Efek kerusakan pada ginjal yang dimediasi oleh obat-


obatan dan zat toxic yang berdistribusi didalam tubuh.
b. Alfatoksin : Toxin atau racun yang dihasilkan oleh jamur terutama
jenis aspergillus,dan yang paling terkenal adalah jenis aspergilus
flavus dan a. parasiticus.
c. Uji Toksisitas : Merupakan uji keamanan pra-klinis. Untuk
penapisan spektrum efek toksik

2. Selainhati, ginjalmerupakan organ sasaranutamadariefektoksik.Hal


inidisebabkanurin/ginjaladalahmerupakanjalurutamaekskresitoksikans
ehingga volume alirandarah yang
mengandungtoksikancukupbesardanterjadiakumulasitoksikanpadafiltra
tglomerolus, melewatisel-
seltubulusdanterjadibioaktivasitoksikantertentu.

3. Acute Renal Failure(ARF) adalah kelainan yang sering disebabkan


oleh nephrotoxicity, yaitu dimana ginjal gagal memiltrasi dan
memisahkan toxins danproduk metabolic waste dari tubuh. ARF dapat
juga dikarakterisasi oleh penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR),
Diawali dengan tingginya metabolic wastes yang harusnya dikeluarkan
oleh ginjal seperti Blood Urea Nitrogen and Creatininejuga produksi
jumlah urine menurun.

4. 1. ZattambahanMakananLangsung (disengaja)
a. BahanPengawet, untukmemperpanjang shelf life
makanandenganmencegahataumenghambatpertumbuhanmikrob
a. Ex. Asambenzoat, asampropionat,asamsorbat, nitratdan lain-
lain.
b.
Antioksidanditambahkanpadaminyakataubuahdansayuranuntukm
encegahtengikdanpencoklatanenzimatikakibatoksidasi. Ex. BHA
dan BHT, Asamaskorbat, dll.
c. Zatpengemulsi, pengentaldanpenstabil.
Ditambahkanuntukmemperbaikikehomogenan, stabilitas. Ex.
Gom, turunanselulosa, dan lain-lain.
d. Zatpewarna, digunakanuntukmempertinggidayatarik visual
produkmakanan.Ex. BahanalamiyaituKolorofil,
karotendankokineal, serta yang sintesissepertimerahalura,
amarantdantartrazin.Yang seringdisalahgunakansepertiRhodamin
b, metanil yellow danwantek yang
dapatmeningkatkanresikokankerhatidangangguanpencernaan.
e. Bumbupenyedap, Ex. Monosodium glutamat (MSG) sebagaipenyedap
rasa yang dapatmeningkatkanresikokanker, ginjal,
danmerusakjaringanlemak.
f. Bahanpemanisbuatanmempunyai rasa
manistapitidakmengandungkalori, Ex. Siklamat,
aspartamdansakarinzattersebutakanmengendapdiginjalterakumulasidanm
emicupertumbuhankankermukosakandungkemih.
Bahaninibisadikonsumsiolehpenderita diabetes melitus.
g. Zat giziseperti vitamin, mineral danasam amino esensial.
Disinidipakaiuntukmenjaganilaigizidarisuatumakananatauminuman.
h. Kelompoklain, sepertipengaturkeasaman yang
digunakanuntukmenyesuaikan pH minimum
padamakananbuahdansayurankalengan.

2. Zattambahanmakanantidaklangsung (tidakdisengaja)
Zat-
zathadirdalammakanantidakdisengajaadadalambahanmakanankaren
aproduksi, pengolahan, ataupadasaatpenyimpanan,
sepertiantibiotikaatauzatanabolikselamapemeliharaanhewan,
residudarimesinpengolah, danzat yang lolosdaripengemas.
3. Pencemarmakanan
Zatinihadirdalammakanansebagaiakibatdaripencemaranlingkunagana
tausalaholahmakanan.Contohnyamercuripadaikan yang
airnyaterkontaminasi, ataumikotoksinpadakacang-kacangan yang
disimpan lama.

5. 1. Kontaminanfisikyaituberupabendaasing yang
terdapatdalammakanan, yang
bukanmenjadibagiandarimakanantersebut. Contohnyakerikil,
pecahanlogam, dll.
2. Kontaminasibiologisyaitumerupakanorganisme yang
hidupdanmenimbulkankontaminanmakanan.Mahlukhidupmulaidari
yang tidakkelihatandenganmatasepertimikroorganisme (bakteri :
clostridium perfringens, streptococi fecal, salmonella), fungi
(Aspergillus, Penicillinum, fusarium), Parasit (entamoebahistolytica,
taeniasagita), Virus bahkansampaike yang
lebihbesarmisalnyaserangga.
3. KontaminanKimiawiyaitumerupakanunsurkimia yang
menimbulkankontaminanpadabahanmakanan.Misalnyazatpembersih,
logam-logamdarimesin, dll.

6. Jenis Racun Peptisida


a. Racun Sistemik
Dapatdiserapmelaluisistemorganismemisalnyamelaluiakarataudaunk
emudiandiserapkedalamjaringantanaman yang
akanbersentuhanataudimakanolehhamasehinggamengakibatkanper
acunanbagihama.
b. Racun Kontak
Langsungdapatmenyerapmelaluikulitpadasaatpemberianinsektisidaa
taudapat pula serangga target kemudiankenasisainsektisida (residu)
insektisidabeberapawaktusetelahpenyemprotan
Jenis-jenis Pestisida Berdasarkan Sasaran
Akarisida, Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
Bakterisida, berfungsi untuk membunuh bakteri.
Fungsida, berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
Herbisida, berfungsi untuk membunuh gulma.
Insektisida, berfungsi untuk membunuh serangga.
Molluskisida, berfungsi untuk membunuh siput.
Nematisida, berfungsi untuk membunuh nematoda.
Rodentisida, berfungsi untuk membunuh binatang pengerat.
Termisida, berfungsi untuk membunuh rayap.

7. 1. Stabilisasi Pasien
Pemeriksaan saluran nafas, pernafasan, dan sirkulasi merupakan
evaluasi primer yang harus dilakukan serta diikuti evaluasi terhadap
tanda dan symptom toksisitas kolinergik yang dialami pasien.
2. Dekontaminasi
Dekontaminasi harus segera dilakukan pada pasien yang mengalami
keracunan. Baju pasien harus segera dilepas dan badan pasien
harrus segera dibersihkan dengan sabun. Proses pembersihan ini
harus dilakukan pada ruangan yang mempunyai ventilasi yang baik
untuk menghindari kontaminasi skunder dari udara.

3. Pemberian Antidotum
a. Agen Antimuskarinik
Agen antimuskarinik seperti atropine, ipratopium, glikopirolat, dan
skopolamin biasa digunakan mengobati efek muskarinik karena
keracunan organofosfat. Salah satu yang sering digunakan adalah
Atropin karena memiliki riwayat penggunaan paling luas. Atropin
melawan tiga efek yang ditimbulkan karena keracunan
organofosfat pada reseptor muskarinik, yaitu bradikardi,
bronkospasme, dan bronkorea.
b. Oxime
Oxime adalah salah satu agen farmakologi yang biasa digunakan untuk
melawan efek neuromuskular pada keracunan organofosfat. Terapi ini
diperlukan karena Atropine tidak berpengaruh pada efek nikotinik yang
ditimbulkan oleh organofosfat. Oxime dapat mereaktivasi enzim
kholinesterase dengan membuang fosforil organofosfat dari sisi aktif
enzim.

8. 1.
Memblokirataumenghalangikerjagugusfungsibiomolekulygesensialuntu
k proses biologi, seperti protein danenzim
2. Menggantikan ion-ion logamesensial yang
terdapatdalammolekulterkait
3. Mengadakanmodifikasiatauperubahanbentukgugusaktifygdimilikiole
hbiomolekul

9. a. Karsinogenitas
Senyawaarsen, nikel, cromium, cobalt, kadmium,
danzinkdilaporkanmemicukarsinogenpadamanusia.
b. FungsiImun
Berilium, kromium, nikel, emas, mercuri, platina,
danzirkoniumdapatmenginduksireaksihipersensitivitas.
c. SusunanSaraf
Senyawametyl mercury dantimbaldilaporkan organ
sasarantoksisitasnyakesistemsarafpusat,

d.Ginjal
Sebagaiekskresiutamamemungkinkanlogam-
logamakantoksikuntukselginjalterutamakadmiumakanmerusaktubulusprok
simal
e.Sistempernafasan
Biasanya orang yang bekerjadilingkungan yang
tinggipencemaranlogamnya,
sistempernafasanmerupakansasaranutamaterjadinyakerusakan.Contohny
aarsenakanmempengaruhibronkhi, beriliummempengaruhiparu-paru,
Pemaparan yang lama dapatmenyebabkan fibrosis, karsinoma, dan
granuloma.

10. Macam Uji Toksisitas


Uji Toksisitas Umum / Tak Khas
- Dosis tunggal: Uji Toks. Akut
- Dosis berulang:Sub-akut, Sub-kronis, Kronis
Uji Toksisitas Khusus / Khas : Reproduksi, karsinogenik,
mutagenik, iritatif, sertateratogenik.

11. 1. Uji Pendahuluan


Menentukantingkatdosis 0 100 % hewanmati
2. Hewanuji
-Tikusataumencit (murah, mudahdidapat, mudahditangani)
-Duajeniskelamin
-Jumlah 5 10 ekor (biasanya 5)
3. Kondisiruangan
-Suhu, kelembabandanpenerangan
-Pengandangan
-Makanandanminumanharuscukup
4. Dosisuji
-5 sampai 10 dosis
-Dosistertinggi = 100% kematian
-Dosisterendah = 0 % kematian
5. Cara pemberian
-Sesuaipenggunaan
-Dosistunggalataudosisterbagidalam 24 jam
6. Periodepengamatan
-7 sampai 14 hari
-Waktutimbulgejalatoksikdankematian.
7. Prosedur pengujian
- Aklimatisasi (biasanya 1 minggu)
- Randomisasi
- Puasa 16 18 jam
- Pemberian sediaan uji
- Pengamatan 2 kali sehari
- Penimbangan bobot badan setiap hari (selama 14 hari)
- Otopsi jika ada yang mati atau pada akhir pengamatan (hari ke 15)
- Histopatologi dan penimbangan bobot organ (bila perlu)
8. Evaluasi hasil
- Perubahan BB
- Gejala toksik (jumlah)
- Kematian (jumlah dan waktu)
- Makropatologi
- Histopatologi (Bila perlu)
- LD50/TD50

12. Zatatau proses yang


diketahuimenyebabkanteratogenikdiantaranya :
1. Terapiradiasidengansinar X
padaawalkehamilanmenyebabkanbayidenganlingkarkepalakecildanc
acat mental.
2. Kekurangan vitamin A
sebelumataupadabulanpertamakehamilanmengakibatkananoftalmia
.
3. Infeksioleh virus rubella
padaibuhamilmenyebabkankebutaan, ketulian,
dankematianpadaanaknya.
4. Kekurangangizimenyebabkancacatjaninsepertibibirsumbing.
5. Obatsepertithalidomidmenyebabkanfokomeliayaitucacatbaw
aanberupapendekatautidak adanyaanggotabadan. Selainituhormon
androgen, busulfan, derivatkumadin, siklofosfamid, diestilbestrol,
isotretinoin, metimazol, penisilamin, fenitoin, trimetadion,
tetrasiklin, metotreksatterbuktibersifatteratogenik.

13. Mekanismekerjateratogenik
1. GangguanterhadapAsamNukleat
Disinizatkimiadapatmempengaruhireplikasidantranskripsiasamnukleat,
atautranslasi RNA, misalzatpengalkil, antimetabolit, dan intercalating
agent.
2. KekuranganPasokanEnergidanOsmolaritas
Teratogen tertentudapatmempengaruhipasokanenergi yang
dipakaiuntukmetabolismedengancaralangsungmengurangipersediaan
substrat
sepertidefisiensimakananataubertindaksebagai analog atauantagonis
vitamin, asam amino esensial, danlainnya.
Ketidakseimbanganosmolaritaszatkimiadapatmengurangipasokanoksi
gendalam proses metabolismesehinggaakibatnyaoedemaatau
hematoma.
3. PenghambatanEnzim
Penghambatenzimmetabolismesepertipada 5-fluorourasil
dapatmenyebabkancacatkarenamengganggudiferensiasidanpertubuh
anselmelaluipenghambatantimidilatsintetase.
4. Gangguan stimulasi sel saraf (Sistem persarafan yang merupakan
suatu sistem regulasi di dalam tubuh janin),
5. Gangguan endokrin (Padapertumbuhan dan perkembangan janin,
dibutuhkan suatu metabolism yang normal dan mempengaruhi
perkembangan janin. sehingga jika dalam fase pertumbuhan janin
tersebut
terganggu akibat kelainan metabolisme endokrin, tentunya akan
berdampak
pada bentuk dan performens janin),
6. Stres oksidatif, jika ini terjadi yang mungkin disebabkan oleh
kelainan oksidatif hipoksia atau kekurangan oksigen janin, akan
berdampak pada perkembangan otak sang janin, yang akan
berakibat
retardasi mental
7. Gangguan pembuluh darah janin, dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan janin, hal ini didasarkan bahwa fungsi pembuluh darah
sebagai alat transportasi di dalam tubuh janin.

Anda mungkin juga menyukai