Anda di halaman 1dari 5

Kecemasan

Kecemasan dikatakan menyimpang bila individu tidak dapat meredam


(merepresikan) rasa cemas tersebut dalam situasi dimana kebanyakan
orang mampu menanganinya tanpa adanya kesulitan yang berarti.

Gangguan kecemasan muncul bila rasa cemas tersebut terus berlangsung


lama, terjadi perubahan perilaku, atau terjadinya perubahan metabolisme
tubuh.

Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak


menyenangkan, dan samar samar, sering kali disertai oleh gejala
otonomik, seperti nyeri kepala, berkeringat, palpitasi, kekakuan pada
dada, dan gangguan lambung ringan.

Penyebab kecemasan neurotik dengan memasukan persepsi diri sendiri,


dimana individu beranggapan bahwa dirinya dalam ketidakberdayaan,
tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan perpisahan, terabaikan
dan sebagai bentuk penolakan dari orang yang dicintainya. Perasaan-
perasaam tersebut terletak dalam pikiran bawah sadar yang tidak disadari
oleh individu.
Onset usia (gangguan kecemasan primer biasanya memiliki onset sebelum
usia 35 tahun)

Etiologi

ketidak seimbangan kimia otak yang terjadi secara alami


(neurotransmiter) seperti serotonin, dopamin atau norepinefrin
Trauma ketika anak anak. Anak-anak yang mengalami pelecehan atau
trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis

Stres karena sakit memiliki kondisi kesehatan kronis atau penyakit


serius seperti kanker

Penumpukan stres. Sebuah peristiwa besar atau penumpukan yang


lebih kecil dalam situasi kehidupan yang penuh stres, kekhawatiran
yang sedang berlangsung tentang keuangan atau kematian anggota
keluarga

Memiliki hubungan darah dengan penderita gangguan kecemasan

Penyalahgunaan obat penyalahgunaan narkotik atau alkohol dapat


menyebabkan atau memperburuk kecemasan
Berbagai macam kondisi medis dapat menyebabkan gejala yang mirip
dengan yang ditemukan pada gangguan kecemasan hipertiroidisme,
hipotiroidisme, hipoparatiroidisme, defisiensi vitamin B12, aritmia
jantung, hipoglikemia (Gangguan kecemasan karena kondisi medis)

Gejala Umum

1. Berdebar diiringi dengan detak jantung yang cepat

2. Rasa sakit atau nyeri pada dada

3. Rasa sesak napas

4. Berkeringat secara berlebihan

Cemas kenaikan suhu tubuh yang tinggi. Keringat yang muncul


disebabkan otak mempersiapkan perencanaan fight or flight terhadap
stressor.

5. Kehilangan gairah seksual atau penurunan minat terhadap


aktivitas seksual

6. Gangguan tidur

7. Tubuh gemetar

Gangguan kecemasan rasa takut dan gugup tersebut terekspresikan


secara berlebihan rasa gemetar pada kaki, atau lengan maupun
pada bagian anggota tubuh yang lain.

8. Tangan atau anggota tubuh menjadi dingin dan bekeringat

9. Kecemasan depresi memunculkan ide dan keinginan untuk


bunuh diri

10. Gangguan kesehatan seperti sering merasakan sakit


kepala (migrain)

Kecemasan mempengaruhi berpikir, persepsi, dan belajar. Kecemasan


cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi, tadak hanya
pada ruang dan waktu tetapi pada orang dan arti peristiwa.
Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar dengan menurunkan
kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat, dan
mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan hal
lain, yaitu untuk membuat asosiasi.
Secara klinis gejala kecemasan dibagi dalam beberapa kelompok yaitu:

1. Gangguan Cemas (anxiety disorder)


2. Gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder / GAD)
3. Gangguan panik (panic disorder)
4. Gangguan phobic (Phobik disorder)
5. Gangguan obsesif-komplusif (obsessive-complusive disorder)

Gangguan Panik

dapat mulai tiba-tiba dan menyebabkan kekhawatiran, rasa takut atau


teror. Anda mungkin memiliki perasaan bahwa malapetaka akan
datang, sesak napas, palpitasi jantung atau nyeri dada. Anda mungkin
merasa seolah-olah Anda sedang tersedak, tertutupi atau bahwa Anda
gila.

Gangguan Kecemasan Umum

ditandai oleh kecemasan dan kekhawatiran berlebihan tentang sesuatu


hal yang besar atau kecil yang menetap sedikitnya selama enam
bulan. Jenis gangguan kecemasan ini sering dimulai pada usia dini. Ini
sering terjadi bersamaan dengan gangguan kecemasan lain atau
depresi.

Fobia

a. Fobia Spesifik

Ketakutan berlebih yang disebabkan oleh benda, atau peristiwa


traumatik tertentu, misalnya: ketakutan terhadap kucing (ailurfobia),
ketakutan terhadap ketinggian (acrofobia), ketakutan terhadap tempat
tertutup (agorafobia), fobia terhadap kancing baju, dsb yang
memicu serangan panik

b. Fobia Sosial

Ketakutan berlebih pada kerumunan atau tempat umum. ketakutan ini


disebabkan akibat adanya pengalaman yang traumatik bagi individu
pada saat ada dalam kerumunan atau tempat umum. Misalnya
dipermalukan didepan umum, ataupun suatu kejadian yang
mengancam dirinya pada saat diluar rumah.

Gangguan Obsesif Kompulsif


ditandai dengan terus-menerus, berulang, gambar pikiran atau impuls
atau keinginan tak tertahankan (obsesi) untuk melakukan tindakan
irasional atau yang tampaknya tanpa tujuan atau ritual (kompulsif)).

Post-traumatic stress disorder (PTSD)

ditandai oleh perasaan bahwa Anda kembali mengalami suatu


peristiwa yang sangat traumatis. Hal ini menyebabkan emosi yang
intens dan reaksi fisik bersama dengan keinginan untuk menghindari
apa pun yang mungkin mengingatkan Anda tentang peristiwa tersebut.

Gangguan stres akut

ditandai dengan gejala mirip dengan pasca-traumatic stress disorder


yang terjadi segera setelah peristiwa yang sangat traumatis.

Pemeriksaan

Pemeriksaan status mental

TERAPI GANGGUAN KECEMASAN

Antidepresan mempengaruhi aktivitas kimia otak


(neurotransmitter): fluoxetine (Prozac)
Buspirone. (obat anti-kecemasan)

Benzodiazepin obat penenang untuk menghilangkan gejala


kecemasan: diazepam (Valium)

Psikoterapi

Edukasi

Lakukan latihan/ olah raga


o Latihan adalah peredam stres yang kuat, yang dapat
meningkatkan mood Anda dan menjaga Anda tetap sehat, 3x
seminggu rutin

Hindari alkohol dan obat penenang lain. Ini dapat memperburuk


kecemasan

Gunakan teknik relaksasi. Teknik visualisasi, meditasi dan yoga adalah


contoh dari teknik relaksasi yang dapat meringankan kecemasan

Kontrol pernafasan yang baik


o Tarik napas dalam-dalam menghindari serangan panik.

Kualitas tidur yang cukup

Berhenti merokok dan mengurangi atau berhenti minum kopi. Baik


nikotin dan kafein dapat memperburuk kecemasan.

Melakukan intervensi pikiran negatif dengan pikiran positif, sugesti diri


dengan hal yang positif, singkirkan pikiran-pikiran yang tidak realistic

Pendekatan agama

o Pendekatan agama akan memberikan rasa nyaman terhadap


pikiran, kedekatan terhadap Tuhan dan doa-doa yang
disampaikan akan memberikan harapan-harapan positif

Pendekatan keluarga

o Dukungan (supportif) keluarga efektif mengurangi kecemasan.


Jangan ragu untuk menceritakan permasalahan yang dihadapi
bersama-sama anggota keluarga

Differential Diagnoses

Depression
Personality Disorders

Schizophrenia

Anda mungkin juga menyukai