Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN PEMELIHARAAN FASILITAS

DALAM PENGELOLAAN GEDUNG


Mastura Labombang**

Abstract
Maintenance frequently considered not urgently compared than construction, so the maintenance aspect is
not be taken care. If the maintenance not doing, it will cause the economics value and physical value will be
descending.
The complex problems to maintenance the facility of building needs an examination toward maintenance
management aspects. This research evaluates The Facility Maintenance Management in maintaining
Building.
Keyword: Facility Maintenance Management

1. Pendahuluan pengelola fasilitas beranggapan bahwa


Perkembangan property saat ini telah pemeliharaan bangunan merupakan masalah teknis
mendorong munculnya gedung-gedung bertingkat, saja yang tidak dikaitkan dengan tujuan fungsi
seperti gedung perkantoran, hotel, pusat bangunan sesuai keinginan pemakai, tidak adanya
perbelanjaan, dan rumah sakit. Keberadaan strategi dan kebijaksanaan yang jelas atas nilai
bangunan gedung dimaksudkan untuk mendukung investasi fasilitas.
tercapainya tujuan-tujuan dan terlaksananya fungsi Apabila pengelola fasilitas tidak
utama dari pemakaian gedung secara optimal memperhatikan pemeliharaan fasilitas dengan
Tiga aspek yang perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh, maka dapat mempengaruhi usia
selama usia ekonomis bangunan atau fasilitas bangunan yang kemungkinan akan berkurang.
yaitu : Manajemen Pemeliharaan Fasilitas pada intinya
1) Bangunan harus mampu memberikan pelayanan merupakan berbagai kegiatan yang mempunyai
secara efisien dan efektif kontribusi pada upaya pencapaian tujuan
2) Bangunan harus mampu memenuhi kinerja penggunaan fasilitas melalui pelaksanaan
teknis yang disyaratkan pemeliharaan bangunan gedung.
3) Selama pengoperasian bangunan harus dapat Studi ini merupakan studi literatur tentang
memberikan andil dalam proses pengembalian Manajemen pemeliharaan fasilitas dalam
investasi yang ditanamkan. pengelolaan gedung.
Kegiatan pembangunan fisik yang terus
meningkat tampa dibarengi dengan peningkatan
pemeliharaan fasilitas akan menyebabkan nilai 2. Tinjauan Pustaka
ekonomi dan nilai fisik fasilitas menurun. 2.1 Pengertian fasilitas
Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa Fasilitas adalah perwujudan fisik dalam
kegiatan pemeliharaan pada umumnya kurang bentuk bangunan yang dipergunakan sebagai wadah
mendapat perhatian. Ada beberapa hal yang aktivitas manusia. Secara umum fasilitas dapat
menyebabkan kurangnya perhatian terhadap berupa bangunan gedung, jalan, jembatan, pabrik
kegiatan pemeliharaan yaitu : kegiatan dan lainnya yang dibangun sebagai bangunan baru
pemeliharaan dipandang tidak mendesak atau hasil renovasi.
dibandingkan dengan kegiatan pembangunan, Fasilitas merupakan bagian dari investasi
struktur organisasi pemeliharaan yang tidak tepat, dirancang dan dibangun untuk kebutuhan bisnis dan

*
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
sosial manusia. Dalam ilmu arsitektur, fasilitas mengatur unsur-unsur sumber daya perusahaan
adalah suatu perwujudan fisik arsitektur berupa dalam suatu gerak langkah yang sesuai, untuk
bangunan dan infrastruktur untuk dipergunakan mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan
sebagai wadah kegiatan manusia. efisien. Kegiatan ini disebut sebagai proses
mengorganisasi yang terdiri dari beberapa aktivitas,
2.2 Manajemen pemeliharaan fasilitas seperti melakukan identifikasi dan klasifikasi
Manajemen pemeliharaan fasilitas adalah pekerjaan, menentukan wewenang dan tanggung
suatu upaya untuk menangani fasilitas secara tepat, jawab pekerjaan serta menyusun mekanisme
menyeluruh dan terpadu dengan maksud bahwa organisasi.
semua tindakan yang dilakukan adalah untuk Proses mengorganisasi memerlukan wadah
mempertahankan dan memulihkan kondisi fasilitas berupa struktur organisasi. Struktur organisasi
sesuai dengan spesifikasi semula sehingga fasilitas memberi gambaran hubungan formal dan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. menunjukkan macam pokok kegiatan organisasi.
Tujuan pemeliharaan sangat tergantung
pada tujuan penggunaan fasilitas, untuk itu setiap 2.4.1 Organisasi fungsional
tujuan pemeliharaan harus ditetapkan terlebih Bentuk organisasi fungsional
dahulu. Dalam program pemeliharaan fasilitas mengelompokkan unit-unit berdasarkan fungsinya.
dibedakan atas : Ciri utama organisasi fungsional adalah memiliki
a. Pekerjaan pemeliharaan langsung: kegiatan struktur piramid, memiliki konsep otoritas dan
memelihara dan mengembalikan fungsi fasilitas hirarki vertikal dengan sifat-sifat sebagai berikut:
dari ketidakberesan yang dibagi menjadi sub- a. Mempunyai prinsip komando tunggal yang
devisi antara lain: house keeping, ground menempatkan masing-masing personil hanya
keeping, pemeliharaan umum, pemeliharaan memiliki satu atasan
preventif, penggantian suku cadang dan b. Setiap personil mempunyai wewenang dan
peningkatan. tanggung jawab yang jelas
b. Pekerjaan pemeliharaan tidak langsung: aktivitas c. Arus informasi dan pelaporan bersifat vertikal
pekerjaan untuk mendukung pekerjaan langsung. d. Hubungan kerja horizontal diatur dengan
Elemen pekerjaan tak langsung dalam kegiatan prosedur kerja, kebijaksanaan, dan petunjuk
pemeliharaan fasilitas berupa: identifikasi pelaksanaan
pekerjaan, estimasi biaya, pembelian, e. Mekanisme koordinasi antar unit dilakukan
penyediaan, inventarisasi, penjadwalan, dengan mengadakan rapat
monitoring dan rekayasa teknik.
Kegiatan pemeliharaan dirancang untuk 2.4.2 Organisasi produk/area
menghasilkan fungsi, penampilan dan unjuk kerja Struktur organisasi produk/area menyusun
fasilitas sesuai dengan harapan pengelola dan divisi bersifat agak mandiri yaitu dengan memberi
pemakai. wewenang untuk merencanakan, memproduksi dan
memasarkan aktivitasnya sendiri. Didalam divisi ini
2.3 Siklus hidup fasilitas (Facilities life cycle) kemudian dibentuk sub-divisi yang pembagian
Fasilitas baik berupa satu bangunan atau kerjanya didasarkan pada fungsi masing-masing.
beberapa bangunan memiliki siklus hidup, mulai Struktur organisasi ini bersifat otonomi artinya
dari tahap gagasan, disain, pembangunan, bertanggung jawab atas keberhasilan organisasinya
penggunaan, pemeliharaan, perbaikan, dan masing-masing.
rehabilitasi. Siklus hidup fasilitas digambarkan
sebagai pola kegiatan dinamis dari saat mulai 2.4.3 Organisasi matriks
konsep meningkat sampai puncaknya berupa Organisasi matriks mempunyai bentuk
kegiatan implementasi dan operasional kemudian lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan
turun lalu berakhir. bentuk lainnya, karena disamping memiliki
hubungan vertikal juga memiliki hubungan
2.4 Bentuk organisasi horizontal. Model organisasi matriks merupakan
Perusahaan dapat dikatakan sukses apabila pengembangan organisasi fungsional dan organisasi
ada pertumbuhan, ada penambahan sumber daya produk/area, dengan demikian kelemahan dari
dan ada upaya untuk mengembangkan struktur masing-masing bentuk organisasi tersebut dapat
organisasi. Kegiatan mengorganisir adalah diatasi.

44
Manajemen Pemeliharaan Fasilitas dalam Pengelolaan Gedung

Didalam organisasi matriks terdapat a. Usia fisik : usia yang membatasi kekuatan fisik
penanggung jawab tunggal sehingga kepentingan fasilitas. Fasilitas akan rusak menurut laju waktu
kegiatan dapat dijaga dan dipelihara. Dalam dan berlainan satu sama lain tergantung pada
aktivitas yang banyak, kompleks dan multi disiplin material yang digunakan. Komponen yang
maka organisasi matriks dapat memanfaatkan berbeda akan mempunyai usia fisik yang
sumber daya manusia untuk menangani kegiatan berbeda pula.
akan lebih optimal. b. Usia fungsional : usia yang membatasi fasilitas
menurut fungsinya. Fasilitas dapat berubah
2.5 Biaya siklus hidup fasilitas fungsi karena adanya perkembangan teknis
Biaya siklus hidup fasilitas diperlukan ataupun sosial. Pada keadaan tertentu fasilitas
antara lain pada: mungkin hanya dilakukan penyesuaian dan
a. tahap awal berupa: gagasan, studi kelayakan, kemungkinan lain memerlukan modifikasi.
b. tahap disain berupa: sketsa disain, dokumentasi c. Usia ekonomi : usia yang menunjukkan bobot
kontrak, nilai ekonomis fasilitas. Indikator terbaik untuk
c. tahap konstruksi berupa: fase pelaksanaan menilai usia ekonomi adalah dengan
d. tahap penggunaan berupa: fase pemakaian, membandingkan biaya pemeliharaan fasilitas
pemeliharaan, penggantian, modifikasi dan dengan biaya penggantian. Dalam praktek
penghapusan fasilitas estimasi usia ekonomis harus dilakukan oleh
Sebelum adanya fasilitas (bangunan) baru, tenaga ahli berdasarkan data historis dan
semua perkiraan biaya potensial harus dapat pertimbangan profesional.
dikendalikan dan diprediksi. Segera setelah siklus
hidup fasilitas dimulai, maka realisasi kegiatan
nyata memerlukan biaya siklus hidup fasilitas. 3. Pembahasan
Rencana anggaran biaya siklus hidup merupakan 3.1 Manajemen pemeliharaan fasilitas
suatu rencana mengenai pengeluaran dari proyek Manajemen pemeliharaan fasilitas adalah
sepanjang usia proyek tersebut. suatu upaya untuk menangani fasilitas secara tepat,
menyeluruh dan terpadu dengan maksud bahwa
semua tindakan yang dilakukan adalah untuk
Tabel 2.1. Biaya Siklus Hidup Fasilitas mempertahankan dan memulihkan kondisi fasilitas
JENIS BIAYA SIKLUS HIDUP sesuai dengan spesifikasi semula sehingga fasilitas
NO.
FASILITAS dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
1 Biaya Persiapan Tujuan pemeliharaan tergantung pada
2 Biaya Pembebasan Tanah tujuan penggunaan fasilitas dan aktivitas
3 Biaya Administrasi dan perijinan penggunanya. Sebagai contoh tujuan pemeliharaan
4 Biaya rekayas teknik ( perencanaan, yang sesuai dengan fungsi fasilitas adalah :
perancangan) 1) Menciptakan lingkungan kerja yang memadai,
5 Biaya Pelaksanaan Fisik aman, bersih, nyaman untuk berbagai kondisi
6 Biaya Operasional penyewa dalam sebuah gedung perkantoran.
7 Biaya Pemeliharaan 2) Menciptakan lingkungan yang aman, bersih,
sehat, dan nyaman dalam lingkungan kampus.
Definisi bentuk tujuan pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan fasilitas ditekankan dan diarahkan untuk usaha
merupakan komponen kegiatan dalam siklus hidup pemeliharaan dan memberikan beberapa indikasi
fasilitas dan memerlukan biaya. Biaya dari intensitas kegiatan yang diperlukan.
pemeliharaan ini akan diestimasi secara tahunan
dengan memanfaatkan informasi dan data historis 3.1.1 Pekerjaan pemeliharaan langsung (Direct
yang digabungkan dengan pengetahuan terbaru. maintanance)
Menurut Magee, PE.,GH. (1998) dalam
2.6 Usia fasilitas bukunya Facilities Maintenance Management
Usia fasilitas ditentukan oleh sejumlah dijelaskan bahwa kegiatan pemeliharaan langsung
faktor seperti metode konstruksi pada saat desain, yang dilaksanakan oleh pengelola fasilitas terdiri
pelaksanaan dan pemeliharaan yang dilakukan dari beberapa aktivitas yaitu:
selama usia fasilitas. Usia fasilitas dibedakan atas:

MEKTEK TAHUN X NO.1 JANUARI 2008 45


a. House Keeping dan Ground Keeping dilakukan tampa melihat kegiatan lainnya yang
Huose Keeping adalah suatu kegiatan terjadwal.
untuk menjadikan keberadaan fasilitas tetap layak
dipakai dan melindungi fasilitas tetap berfungsi e. Penggantian (Replacement)
sepanjang hari. Kegiatan house keeping yaitu: Penggantian adalah kegiatan penggantian
membersihkan ruangan, membersihkan kaca komponen/suku cadang fasilitas sesuai dengan
eksterior, dan kaca common area, membuang persyaratan yang diperlukan. Kegiatan ini
sampah dari tempat sampah, menyapu, dilakukan karena batas usia ekonomis peralatan.
mengepel,dan menghisap debu. Dengan kata lain Contoh: penggantian kompresor pada system air
house keeping adalah kegiatan untuk menjamin condition karena telah mencapai usia ekonomis.
agar seluruh ruangan dalam keadaan bersih
sepanjang hari dan melakukan pemeriksaan terus f. Peningkatan (Improvement)
menerus termasuk peduli terhadap tugas dan Peningkatan adalah kegiatan untuk
tanggung jawabnya. Kegiatan seperti di atas apabila mempertinggi unjuk kerja yang layak atau
dilakukan pada infrastruktur disebut kegiatan memperkecil biaya operasional fasilitas. Kegiatan
ground keeping seperti : merawat/memotong ini dapat berupa pemasangan peralatan hemat
taman, pemeliharaan jalan lingkungan dan halaman energi pada fasilitas.
parkir.
3.1.2 Pekerjaan pemeliharaan tak langsung
b. Pemeliharaan Umum (General Maintenance) (Indirect maintanance)
Pemeliharaan umum adalah kegiatan yang Pekerjaan pemeliharaan tak langsung
ditujukan untuk menjaga penampilan fasilitas tetap adalah merupakan bentuk elemen aktivitas untuk
handal sepanjang waktu. Pekerjaan pemeliharaan mendukung pekerjaan pemeliharaan langsung,
umum dilakukan dalam kurun waktu tertentu yaitu :
berdasarkan pertimbangan yang diperlukan, terlebih
yang menyangkut pengalaman masa lalu dan a. Identifikasi Pekerjaan
estetika yang diperlukan. Biasanya pekerjaan Semua kegiatan fisik untuk pemeliharaan
pemeliharaan umum memerlukan tenaga terlatih fasilitas memerlukan identifikasi pekerjaan agar
dan memerlukan peralatan. Sebagai contoh : sesuai dengan tujuan pemeliharaan yang hendak
pekerjaan memoles lantai atau mengecat ulang dicapai seperti menentukan kegiatan house keeping,
dinding. ground keeping, pemeliharaan umum, perbaikan,
penggantian suku cadang dan peningkatan.
c. Pemeliharaan preventif (Preventive b.Perkiraan Biaya
Maintenance) Perkiraan biaya adalah merupakan bagian
Pemeliharaan preventif adalah segala integral dari seluruh segi penanganan fasilitas.
kegiatan yang berusaha untuk menjaga peralatan Estimasi biaya mulai dari perencanaan hingga
atau fasilitas tetap berfungsi layak tampa gangguan. pengembangan anggaran biaya tahunan kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu operasional dan pemeliharaan fasilitas perlu
dan dikerjakan oleh tenaga trampil. Pemeliharaan dilakukan dan diperlukan untuk memprediksi
preventif dilaksanakan dengan menggunakan frekuensi dan jangkauan dari pekerjaan
pedoman dari pabrik pembuatnya atau buku pemeliharaan yang dilaksanakan selama tahun
petunjuk operasional dan pemeliharaan yang telah berjalan.
di buat sebelumnya. Apabila pemeliharaan
preventif ini diabaikan, maka kerusakan lebih parah c. Pembelian, Pengadaan dan Kontrol Inventaris
akan timbul dan dapat menyebabkan biaya Pekerjaan pemeliharaan mencakup
perbaikan yang lebih besar. kesinambungan dari kebutuhan material dan pola
pengadaan dalam menunjang pelaksanaan
d. Perbaikan (Repair) pekerjaan pemeliharaan fasilitas. Untuk itu
Pekerjaan perbaikan meliputi kegiatan diperlukan sistem untuk memperkirakan kebutuhan
penanganan untuk memulihkan komponen fasilitas material, cara memperolah material dan tingkat
setelah mengalami kerusakan agar kembali ketersediaan untuk suatu periode anggaran tertentu.
berfungsi. Kegiatan perbaikan harus segera

46
Manajemen Pemeliharaan Fasilitas dalam Pengelolaan Gedung

d. Laporan dan Pengendalian Biaya 3.2.2 Pekerjaan Pemeliharaan Terencana


Laporan keuangan diperlukan untuk Pekerjaan pemeliharaan terencana adalah
memberikan gambaran kebutuhan yang akurat atas merupakan kegiatan pemeliharaan fasilitas seperti
biaya pemeliharaan yang sedang berlangsung dan kegiatan huose keeping, ground keeping,
baiya masa lalu dari setiap aktivitas pemeliharaan. pemeliharaan umum dan preventif. Kegiatan
Setiap tahun perlu melakukan evaluasi antara pemeliharaan terencana disusun oleh Manajer
rencana dan realisasi anggaran biaya pengelolaan Fasilitas (Facilities Manager) dengan
fasilitas dan kemudian dicatat sebagai data historis. menggunakan pengalaman masa lalu. Pekerjaan
pemeliharaan terencana merupakan kegiatan
e. Penjadwalan pemeliharaan harian. Kegiatan disusun dalam
Pekerjaan pemeliharaan memerlukan program kerja yang terjadwal.
perencanaan. Untuk efesiensi dan efektivitas perlu
dibuat jadwal kegiatan yang menunjang usaha 3.2.3 Pekerjaan Pemeliharaan Tak Terencana
pemeliharaan fasilitas. Jika seluruh kegiatan pemeliharaan dapat
direncanakan sebelumnya, maka ketepatan
f. Menelusuri dan Monitoring Pekerjaan anggaran biaya akan sangat mudah diperoleh,
Penelusuran dan monotoring dilakukan namun tidak demikian halnya,. Adapula pekerjaan
terhadap kegiatan pemeliharaan yang sedang pemeliharaan yang tidak dapat diperkirakan
berjalan dan yang telah sesuai, untuk menjamin sebelumnya seperti: kerusakan mendadak, adanya
bahwa tidak ada permintaan pekerjaan gangguan alam, kegiatan perubahan penyewa setiap
pemeliharaan yang terlupakan. Sistem penelusuran saat. Setiap ada pengaduan pemeliharaan yang tak
dan monitoring pekerjaan dapat digunakan untuk terencana harus dicatat oleh pengelola fasilitas
mengevaluasi antara rencana dan realisasi kemudian dievaluasi untuk penanganan.
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan fasilitas.
3.2.4 Program Pemeliharaan Fasilitas
g. Historis Fasilitas Untuk dapat merencanakan anggaran
Untuk memprediksi dan mengatur pemeliharaan yang akurat maka pihak Manajer
program pemeliharaan diperlukan pengetahuan Fasilitas menyusun program kerja dalam kurun
yang baik tentang usia ekonomis fasilitas dan waktu setahun, sehingga dapat dengan jelas
komponen fasilitas. Hanya dengan data historis menetapkan kegiatan pemeliharaan fasilitas. Agar
bangunan akan dapat memberikan keputusan yang dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang
tepat dalam menyusun tugas pemeliharaan sesuai mungkin timbul pada fasilitas maka pihak
dengan kebutuhan. Pencatatan yang akurat dari manajemen pemeliharaan perlu melakukan inspeksi
pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan preventif, lapangan guna memperoleh data permasalahan
perbaikan, penggantian suku cadang, peningkatan lapangan dan digunakan sebagai bahan penyusun
dan modifikasi harus disimpan dengan baik. program kerja. Dengan data ini maka program
pemeliharaan terencana akan semakin lengkap dan
3.2 Model manajemen pemeliharaan fasilitas pemeliharaan tak terencana akan dapat diperkecil
Dalam mengelola fasilitas diperlukan kemungkinan timbulnya., dengan demikian akurasi
suatu konsep penerapan manajemen pemeliharaan penyusunan anggaran dapat terjamin.
fasilitas yang sistematis dan mudah untuk
dilaksanakan. Langkah-langkah yang harus 3.3 Model organisasi pemeliharaan
dilakukan yaitu : Dalam mengelola fasilitas maka struktur
organisasi pemeliharaan harus ditetapkan terlebih
3.2.1 Identifikasi Pekerjaan Pemeliharaan dahulu. Lingkup organisasi ini tergantung dari
Identifikasi pekerjaan pemeliharaan ukuran dan kompleksitas fasilitas yang dikelola,
merupakan kegiatan awal dalam menangani tenaga ahli yang diperlukan untuk mengelola dan
pemeliharaan fasilitas. Masukan atas pekerjaan cakupan pengendalian fasilitas.
pemeliharaan dapat berasal dari pemakai atau staf Departemen pemeliharaan diorganisir
pemeliharaan. Semua kegiatan pemeliharaan menurut aktivitas pemeliharaan langsung atau tidak
memerlukan identifikasi sesuai dengan tujuan langsung. Ukuran setiap sub-divisi dari pekerjaan
pemeliharaan yang hendak dicapai. tergantung dari type dan volume pekerjaan. Dalam

MEKTEK TAHUN X NO.1 JANUARI 2008 47


menyusun organiasasi pemeliharaan ada beberapa 4. Kesimpulan
faktor yang mempengaruhinya : Dari studi ini maka kesimpulan yang dapat diambil
a. Ukuran fasilitas yang akan dikelola yaitu :
b. Kompleksitas dari fasilitas a. Dalam menangani fasilitas dituntut sistem kerja
c. Tujuan dari pemeliharaan yang sistematis dan profesional dengan cara
d. Pemahaman tentang manajemen pemeliharaan memahami Manajemen Pemeliharaan Fasilitas
e. Usia Perusahaan secara benar.
Dengan beberapa faktor tersebut, dapat b. Diperlukan model siklus tindakan pemeliharaan
dibedakan menjadi tiga jenis organisasi pengelolaan yang dapat mendukung kualitas sistem
fasilitas yaitu : organisasi besar (large pengelolaan fasilitas secara profesional.
organization), organisasi sedang (intermediate
organization) dan organisasi kecil (small
organization). 5. Daftar Pustaka
Alexander, 1996, Facilities Management : Theory
3.4 Evaluasi pekerjaan pemeliharaan & Practice, Chapman & Hall.
Evaluasi aktivitas pemeliharaan Christian, J and Amar Pandeya, 1997, Cost
menyangkut beberapa pertimbangan yaitu : Predictions of Facilities, Journal of
a. Kepantasan : suatu permintaan perbaikan application of Total Produktivity M
fasilitas untuk memulihkan fungsi fasilitas aintenance, Prentice Hall.
seperti semula. Pertanyaan yang menyangkut
pantas tidaknya dilakukan perbaikan selalu Magee, PE, GH, 1988, Facilities Maintenance
diperlukan. Management, R.S Mean Company Inc.
b. Kebutuhan : dalam hal permintaan pemeliharaan Meredith J.R and Samuel J. Mantel, Jr, 1988,
dibuat berdasarkan alasan kebutuhan atau Project Management : A Managerial
keperluan. approach, John Weley & Son.
c. Nilai : setelah menerima permintaan pekerjaan
pemeliharaan, estimasi biaya pemeliharaan Nugraha, P. Natan dan Soetjipto,1986, Manajemen
harus dibuat. Apabila permintaan berupa Proyek Konstruksi, Kartika Yudha.
perbaikan besar atau penggantian akan dipilih White, John R, dan Gray Kevin D, 1996, Shopping
maka evaluasi metode present value diperlukan. Centers and Other Retail Properties :
Invesment, Development, Financing and
3.5 Prioritas pelaksanaan Management, John Weley & Son, Inc.
Prioritas pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan memerlukan penilaian lebih lanjut
agar diperoleh hasil yang memuaskan. Ada empat
klasifikasi prioritas pelaksanaan pemeliharaan
yaitu:
a. Kondisi darurat: pekerjaan pemeliharaan yang
diprioritaskan karena pertimbangan kondisi
darurat agar sebuah sistem dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Contoh : pipa air yang
bocor
b. Urgensi: pekerjaaan pemeliharaan fasilitas
yang diprioritaskan karena pertimbangan
urgensi. Contoh : tidak berfungsinya alarm
kebakaran.
c. Prioritas rutin: pekerjaan pemeliharaan yang
berdasarkan permintaan yang datang setiap hari
sesuai evaluasi yang telah dilakukan.
d. Prioritas yang dapat ditunda: pekerjaan
pemeliharaan yang dapat ditunda
pelaksanaannya karena tidak mempengaruhi
operasional fasilitas. Contoh : pengecetan.

48

Anda mungkin juga menyukai