Panduan Gizi Anak Rsby
Panduan Gizi Anak Rsby
DEFINISI
3. Asesmen gizi adalah suatu metoda pemecahan masalah yang sistematis, dimana
dietisien professional menggunakan cara berfikir kritisnya dalam membuat
keputusan untuk menangani asuhan gizi yang aman , efektif dan berkualitas
tinggi.
4. Asuhan Gizi Pasien Rawat Jalan adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan
gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet, pelaksanaan
konseling diet hingga evaluasi rencana diet kepada pasien rawat jalan.
5. Asuhan gizi rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari perencanaan diet hingga evaluasi rencana diet
pasien di ruang rawat inap.
7. Malnutrisi adalah keadaan gizi kurang atau gizi lebih karena asupan zat gizi
dibawah atau diatas kisaran asupan yang dianjurkan dalam waktu yang lama.
8. Anak adalah pasien yang datang berobat di unit rawat jalan atau yang dirawat
inap yang berusia < 14 tahun
1
9. Berat badan adalah ukuran dalam satuan kilogram yang digunakan untuk berat
badan pasien yang dirawat dengan menggunakan timbangan berat badan untuk
anak yang diukur dengan berdiri dan menggunakan baby scale untuk anak yang
diukur telentang.
10. Umur adalah umur pasien rawat inap yang dihitung dalam bulan penuh.
(contoh: umur 2 bulan 29 hari dihitung sebagai umur 2 bulan).
11. Panjang Badan (PB) adalah ukuran yang digunakan untuk anak umur 0-24
bulan yang diukur telentang. Bila anak umur 0-24 bulan diukur berdiri, maka
hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0.7 cm.
12. Tinggi badan adalah ukuran yang digunakan untuk anak umur di atas 24 bulan
yang diukur berdiri. Bila anak umur diatas 24 bulan diukur telentang, maka
hasil pengukurannya dikoreksi dengan mengurangkan 0,7 cm
13. Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat
Badan menurut Umur (BB/U).
14. Pendek dan Sangat Pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks
Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur
(TB/U).
15. Kurus dan Sangat Kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat
Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB).
16. Lingkaran Lengan Atas (LILA) adalah cara menentukan status gizi yang praktis
dengan mengukur lingkaran lengan kiri atas pada bagian tengah antara ujung
bahu dan ujung siku. Pengukuran dilakukan dengan posisi lengan kiri tidak
ditekuk tetapi lurus ke bawah.
2
17. SOAP : metode pencatatan dengan melakukan pengumpulan data subjektif,
objektif, asesmen dan plan.
19. Riwayat gizi adalah anamnesis kepada pasien secara kualitatif yaitu untuk
memperoleh gambaran kebiasaan makan sehari-hari berdasarkan frekuensi
penggunaan bahan makanan, dan secara kuantitatif dilakukan untuk
mendapatkan gambaran asupan zat gizi sehari.
20. Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah
gizi yang aktual dan atau berisiko menyebabkan masalah gizi yang merupakan
tanggung jawab dietisien untuk menanganinya secara mandiri.
21. Intervensi gizi adalah serangkaian aktifitas spesifik dan berkaitan dengan
penggunaan bahan untuk menanggulangin masalah.
23. Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 arah
untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu klien/pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi, dilaksanakan
oleh dietisien
3
BAB II
RUANG LINGKUP
3. Skrining gizi awal dilakukan oleh perawat dalam waktu 1x24 jam pasien masuk
rawat inap. Untuk pasien rawat jalan yang tidak dirawat skrining dilakukan oleh
dokter.
4. Jika dari hasil skrining ada resiko malnutrisi maka dilakukan kegiatan asuhan
gizi
1. Perawat di instalasi rawat inap sebagai penanggung jawab skrining gizi awal.
Skrining dilakukan dalam waktu 1x24 jam sejak pasien dirawat.
2. Dokter di poliklinik sebagai penanggung jawab skrining gizi awal pasien anak
rawat jalan
3. Kepala Instalasi Gizi berperan sebagai penanggung jawab kegiatan asuhan gizi.
4. Dietisien/ahli gizi yang telah mengikuti pelatihan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT) menjadi pelaksana kegiatan asuhan gizi.
BAB III
4
TATA LAKSANA SKRINING GIZI AWAL DAN
ASESMEN ASUHAN GIZI ANAK
Pasien masuk di poliklinik atau di IGD dan tidak dirawat inap, dokter
melakukan skrining gizi awal pasien dengan menggunakan kriteria
Modifikasi STRONG-kids, yang bertujuan mendeteksi resiko malnutrisi
lebih awal.
Pasien masuk diruang rawat inap, perawat melakukan skrining gizi awal
pasien dengan menggunakan kriteria Modifikasi STRONG-kids, yang
bertujuan mendeteksi resiko malnutrisi lebih awal.
5
3. Apakah terdapat SALAH SATU
dari kondisi berikut?
6
Tabel 1.
(Tersangka) Kanker
Trauma
TB Paru
Terpasang stoma
Retardasi mental
Keterlambatan perkembangan
Tabel 2.
7
Resiko malnutrisi dan tindak lanjut berdasarkan skrining STRONG-kids
di RAWAT JALAN
Catatan :
Catatan :
Tabel 3.
Resiko malnutrisi dan tindak lanjut berdasarkan skrining modifikasi STRONG-kids
di RAWAT INAP
1-3 Beresiko Konsul DPJP dan asuhan gizi oleh ahli gizi
serta ulangi skrining 3 hari kemudian oleh
ahli gizi
8
Jika pasien tidak dirawat jika ada kondisi malnutrisi maka DPJP
mengirim pasien ke poliklinik gizi.
1. Riwayat Gizi
1. Antropometri :
Didapat dari data catatan medic pasien yang terbaru bisa diperoleh data
Berat Badan, Tinggi Badan, Panjang Badan dan Umur pasien.
9
Berat badan Aktual -Berat Badan Median
(median-1 Standar Deviasi (SD)
Berdasarkan data tersebut tentukan Kategori dan Ambang Batas status
gizi anak. Indeks berdasarkan standar Antropometri Penilaian Status
Gizi Anak Kementrian Kesehatan RI tahun 2011.
10
Status Gizi (Z-score)
Obesitas >2 SD
2. Biokimia
3. Klinik/fisik
11
a) Tanda-tanda klinis pada berat badan : penurunan berat badan
kemungkinan defisiensi zat gizi, penurunan berat badan secara akut
kemungkinan defisiensi cairan. Peningkatan berat badan
kemungkinan kelebihan asupan zat gizi.
12
Ahli Gizi melakukan ASESMEN :
1. Diagnosis Gizi
1. Intervensi Gizi
13
Golongan Kecukupan energi
Umur Laki - laki Perempuan
(tahun) (kkal/kg BB)
0-1 110-120 110-120
1-3 100 100
4-6 90 90
6-9 80-90 60-80
10-14 50-70 40-55
14-18 40-50 40
Preskripsi Diet
Konseling Gizi
Monitoring :
14
d. Kepatuhan terhadap anjuran gizi
Dampak asupan makanan dan zat gizi yaitu asupan makanan atau
zat gizi dari berbagai sumber.
15
ALUR ASUHAN GIZI ANAK
Poli Gizi
Asuhan Gizi
Pengumpulan
&Pengkajian
Antropometri
Diagnosa gizi
Pengumpulan
& pengkajian Intervensi:
data biokimia
Menghitung
kebutuhan energy,
preskripsi diet,
Riwayat Makan konseling gizi
Riwayat Monitoring
personal dan Evaluasi
16
B. Pasien Rawat Inap
Asuhan Gizi
Pengumpulan
&Pengkajian
Antropometri
Diagnosa gizi
Pengumpulan
& pengkajian
data biokimia Intervensi:
Menghitung
kebutuhan
Riwayat Makan energy,
preskripsi diet,
konseling gizi
Riwayat
personal
Monitoring
dan Evaluasi
17
BAB IV
DOKUMENTASI
Disyahkan : Di Depok
Pada Tanggal : 1 November 2016
Direktur
Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha,
18
REFERENSI
1. Kementrian Kesehatan RI, 2013, Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
19
PANDUAN ASUHAN GIZI ANAK
RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA
DEPOK - 2016
20
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul . i
21
Daftar Isi . ii
22