Anda di halaman 1dari 7

10 HEWAN YANG HAMPIR PUNAH

1. Macan tutul amur

Keberadaan macan tutul amur ini sekarang


berada di kebun binatang Mulhause yang letaknya berada di Perancis. Menurut kabar yang
terakhir, induk macan tutul ini baru saja melahirkan bayi yang saat ini berumur 15 bulan.
Satwa ini di kabarkan hendak berjalan ke masa kepunahan setelah berjuang hidup
bersembunyi dari para pemburu. Memang karakteristik bulu dari macan tutul ini indah,
menawan. Yang paling khas dari hewan ini adalah memiliki kualitas bulu yang lebih tebal
dari biasanya. Makanya banyak orang berusaha untuk membuat mantel dari bulunya.
Panthera pardus orientalis merupakan salah satu jenis marga kucing kucingan yang paling
langka di dunia. Habitat aslinya berada di antara Rusia, sebelah tenggara dan timur laut
Chinna. Kabar saat ini hanya tersisa sekitar 30 ekor jenis macan tutul yang masih bisa hidup
dan bertahan di dunia luar sana, di seluruh dunia. Mereka juga di sebut dengan nama Leopard
Far East, Leopard Manchuria atau Leopard Korea. Habitatnya sekarang ini berada di hutan
hutan campuran. Namun sayangnya, hutan tersebut sekarang di khawatirkan akan di bakar
dan hendak di gunakan untuk keperluan lainnya. Beberapa orang yang perduli dengan habitat
dan lingkungan dari hewan hewan langka ini melakukan beberapa cara pengenalan. Misalnya
seperti yang di lakukan oleh Guernsey yang menerbitkan gambar macan tutul amur dalam
perangkao salah satu hewan yang terancam punah. Perangko ini di desain oleh Joel Kirk yang
manadi presentasikan dalam satu lembar perangko kenangan.
2. Gajah Sumatera

Hewan besar, yang terkenal dengan telinga lebar


dan belalainya ini menjadi salah satu satwa langka dan perlu di lindungi. Sesuai dengan
namanya, habitat asli dari gajah ini tentu saja berada di Sumatra, Indonesia. Sayangnya
spesies gajah ini terus menurun dari tahun ke tahun. Bahkan dalam kurun waktu 25 tahun
terakhir ini, penurunan sampai berkisar 80% yang di sebabkan karena deforestasi. Gajah Asia
yang terkenal memiliki tubuh paling kecil ini hampir kehilangan habitatnya. Keberadaaannya
saat ini hanya tersisa sekitar 2.400 ekor sampai dengan 2.800 ekor saja yanng masih bertahan
di alam liar. Namun pada hasil akhirnya adalah sebanyak 65% dari populasina tadi akhirnya
mati. Ini terjadi karena semuanya sudah di buru oleh manusia. Susanya tinggal 35% juga ikut
menyusul karena kondisi keracunan. Mereka juga sudah kehilangan tempat tinggal. Sebab
habitat dahulunya yang menjadi rumah mereka, sekarang sudah di alih fungsikan sebagai
lahan perkebunan.
Karakteristik Elephas maximus sumatranus jantan ini memiliki gading yang relatif lebih kecil
dari sebangsanya yang lain. Tapi entah mengapa, pemburu tetap tergila gila untuk
memburunya demi perdagangan gelap. Inilah yang menyebabkan rasio pertumbuhan dan
perkembangbiakan hewan antara gajah jantan dan betina mengalami ketidak seimbangan. Hal
inilah yang menyebabkan mereka susah untuk bertahan di dunia.
3. Badak bercula satu

Siapa yang tidak kenal dengan jenis hewan


ini? Tentu saja kita tahu, salah satu jenis hewan yang paling terancam punah. Namanya paling
sering di elu elukan oleh guru saat belajar ilmu alam di sekolah dasar. Hewan ini hanya bisa
bertahan di daerah yang memiliki iklim hutan tropis. Rhinoceros sondaicus merupakan salah
satu satwa yang masih hidup saat masa kolonial. Pemburu paling gemar mengambil cula.
Selain bentuknya artistik, cula ini memiliki harga jual yang tinggi.
Keberadaan badak bercula satu ini menyisakan sekitar 58 ekor individu yang saat ini berada
di taman nasional Ujung Kulon, Jawa. Menjadi salah satu hewan yang amat di lindungi oleh
pemerintah nasional pusat. Spesies ini sangat rentan pada kondisi kepunahan. Tubuhnya yang
tidak bisa bertahan lama karena adanya bencana alam yang paling rawan terjadi di Indonesia.
Juga karena penyakit menular, dan keragaman genetik yang sangat minim. Bahkan menurut
Badan Konservasi Dunia IUCN, menyebutkan bahwa binatang ini masuk ke dalam daftar
merah. Artinya sanat terancam punah atau critically endangered. Salah satu spesies terdekat
dari badak jawa yang ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam mengabarkan bahwa badak
mereka sudah terbunuh oleh pemburu pada tahun 2010. Untuk itu, hanya yang ada di Ujung
Kulonlah habitat terakhir badak ini.
4. Penyu belimbing

Merupakan salah satu jenis spesies yang ada di


Papua Barat. Penyu belimbing ini memiliki bentuk tubuh yang sangat besar, bahkan menjadi
penyu terbesar di seluruh dunia. Hewan ini memang paling hobi melakukan migrasi kemana
mana. Sayangnya populasi Dermochelys coriacea beberapa tahun ini sudah mulai menurun.
Hal ini di sebabkan karena perburuan yang semakin banyak. Atau karena terkena jaring
nelayan secara tanpa sengaja, serta kotornya tempat habitat yang menyebabkan penyu
belimbing memakan sampah plastik.
Selain itu, habitat hidup penyu ini sudah beberapa rusak karena adanya pembangunan di
kawasan pesisir. Hal ini menyebabkan penyu kehilangan tempat untuk bertelur. Saat ini
beberapa peneliti sudah mengupayakan untuk mempertahankan keberadaan penyu yang
semakin sedikit ini. Bahkan peneliti Indonesia yang bekerja sama dengan peneliti dari
University of Alabama memasang alat pemantau satelit.
Sponsors Link

5. Gorila dataran rendah

Sudah di masukan dalam kategori hewan


yang hampir punah, namun pemburu tetap kebal dengan peraturan tersbeut. Perburuan gorila
dataran rendah terus saja di lakukan, secara ilegal. Mereka banyak menggunakan daging dari
gorila ini sebagai bahan olahan untuk di makan. Induk yang sudah besar, memiliki daging
banyak dan cocok di gunakan untuk bahan makanan. Sedangkan untuk anaknya, di bawa dan
di pelihara. Nantinya jika sudah sampai pada umurnya, ia juga akan bernasip sama dengan
induknya.
Sayang, beberapa waktu akhir akhir ini banyak tersebar virus ebola yang menghancurkan dan
membunuh manusia. Pergerakan yang cepat, juga ikut membunuh spesies spesies dari kera
kera liar ini. Bahkan di sekitar daerah hutan Minkebe, kawasan Gabon, virus ebola sudah
membunuh lebih dari 90% populasi di sana. Bukan hanya gorila, juga simpanse yang ada.
6. Saola

Apakah anda mengetahui, apa itu saola?


Merupakan sejenis kuda unicorn asia yang memang sangat terbatas spesiesnya. Pseudoryx
nghetinhensis hanya sedikit sekali berada di alam liar untuk di lepas. Di dalam penangkaran
pun juga tidak ada. Maka populasi yang ada memang hanya tinggal sangat sedikit,
kemungkinan sekitar puluhan saja yang masih ada di alam bebas.
Satwa ini banyak di buru, karena manfaatnya yang luar biasa. Rakyat cinna banyak
memanfaatkannya untuk bahan baku obat obatan tradisional. Sedangkan beberapa daerah
menjadiakan hewan ini sebagai bahan makanan, seperti yang ada di Vietnam dan Laos.
Tanduk yang di miliki oleh hewan ini mampu menyita perhatian beberapa manusia. Mereka
menjadikan tanduk ini sebagai pajangan di rumah. Menurut tata bahasa yang ada, saola
memiliki arti sebagai hewan yang sopan. Sebab hewan ini memang sangat jinak dengan
manusia. Makanya sangat mudah di buru. Cepat habis pula keberadaanya. Saat ini saola
sudah kehilangan habitat aslinya. Variasi genetiknya juga sudah mulai berkurang sejak saat
itu. Makanya satwa ini sekarang sudah berjalan ke ambang kepunahan.
7. Vaquita

Hewan laut ini juga berada pada ambang batas


kepunahan. Phocoena sinus merupakan salah satu satwa biota laut yang kondisinya saat ini
berada kurang dari 100 ekor individu tersisa. Bahkan hewan ini masuk ke dalam satwa laut
paling langka di dunia. Habitat aslinya berada di sekitar Teluk California, Inggris.
Hewan ini bisa langka karena pada rasio satu di banding dengan 5 vaquita terjerat dalam laut
yang lebih dalam. Atau karena tenggelam oleh pukat yang di maksudkan untuk menangkap
ikan jenis lain. Insnag dari hewan ini bernilai sangat mahal. Bahkan mencapay $4.000 per
pound
8. Harimau Siberia

Harimau jenis ini juga kerap di namakan


dengan nama harimau amur. Sama seperti kisah macan tutul amur, harimau amur juga
merupakan salah satu spesies yang hampir punah saat ini. Panthera tigris altaica merupakan
salah satu genus kucing kucingan yang memiliki bentuk tubuh paling besar di seluruh dunia
di bandingkan jenisnya yang lain. Hewan ini banyak di buru oleh pemburu, demi di olah
untuk pengobatan tradisional di Chinna.
Saat ini keberadaanya terus memperinhatinkan. Semakin banyaknya perburuan yang
merajalela, pembangunan pertambangan di beberapa wilayah vital, banyak pembakaran hutan
yang di sengaja maupun tidak, kerusakan hutan yang semakin parah, sampai undang undang
hukum keadilan yang mudah goyah dan rendah. Kondisi kondisi dan konflik inilah yang
semakin mengancam keberadaan harimau siberia. Sampai kala ini, keberadaan populasinya
hanya mencapai 400 ekor sampai dengan 500 ekor yang ada di alam liar sana.
9. Gorila gunung
Merupakan salah satu satwa yang banyak di
temukan di daerah Uganda, Rwanda, Republik Demokratik Kongo. Hewan ini termasuk ke
dalam salah satu pengelompokan hewan langka yang sangat di jaga ketat oleh pemerintah
nasional pusat. Gorila beringei beringei di masukan ke dalam penangkaran Taman nasional
Bwindi, yang mana tempat ini tidak boleh di kunjungi oleh orang luar sam sekali.
Penjagaannya ketat, karena di takutkan orang luar berpotensi untuk bisa merusak habitat alam
yang ada di sana.
Karena banyaknya perburuan yang di lakukan secara besar besaran, sampai pengrusakan
habitat asli menyebabkan gorila gunung ini kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga karena
adanya penyakit menular yang malah merusak generasi yang ada. Saat ini gorila gunung
hanya tersisa sekitar 880 individu yang sedang berjuang hidup di alam bebas.
10. Lemur bambu besar

Hewan imut dan lucu ini bisa di temui di daerah


Madagascar bagian tenggara. Jenis lemur bambu besar merupakan salah satu jenis lemur
yang paling langka dan hanya bisa di temukan di daerah Madagascar. Keberadaan
populasinya saat ini berkurang banyak, dan hanya ada sekitar 60 ekor individu yang masih
bisa hidup di alam liar. Sedangkan sisanya sekitar 150 ekor individu berada di pusat pusat
penangkaran yang tersebar di seluruh dunia.
Satwa ini bisa langka karena banyaknya perburuan liar yang di lancarkan secara gencar
gencaran. Perburuan bukan hanya sebatas pada hewan lemurnya, juga perburuan pada bambu
bambu yang merupakan tempat hidup dan makanan dari hewan ini membuat keberadaan
lemur semakin sedikit. Selain itu karena adanya banyak perubahan iklim yang tidak menentu,
sering muncul dengan ekstrim, lalu tiba tiba hilang semakin membuat lemur bumbu besar ini
susah untuk beradaptasi dan mempertahankan kehidupannya.
11. Orang utan Sumatra
Habitat asli dari hewan ini tentu saja berada di
Sumatra, Indonesia. Keberadaan dari hewan Pongo abeli akan terus berkurang semakin heri
semakin banyak saja. Baik di sebabkan karena adanya pembakaran hutan yang semakin
banyak, adanya kegiatan untuk melakukan pembukaan lahan secara besar besaran demi
perkebunan kelapa sawit, pembalakan liar di mana mana, sampai dnegan melakukan
pembangunan pertanian. Semua kegiatan yang di nilai merusak ini akan semakin membuat
nyawa dari orang utan ini rentan. Jika terus menerus di lakukan, mungkin pula saat ini tahun
ini amat langka di temukan. Peburunan spesies yang terus menurun dar tahun ke tahun
semakin mengkhawatirkan kita semua. Sisa populasi dari hewan ini tidak sampai dalam
jumlah 7.300 ekor individu yang masih ada.

12. Badak hitam

Merupakan salah satu jenis hewan yang paling


banyak di buru oleh pemburu. Ini di sebabkan karena karakteristik dari badak yang menawan.
Culanya yang menjulang dua, kuat, dan indah. bahkan jika anda menjualnya di pasar gelap,
harga dari satu culanya saja akan menghasilkan uang yang cukup banyak. Selain itu, badak
ini juga memiliki rasa yang enak jika di konsumsi. Makanya mereka yang mengambil cula,
sekalian untuk menyantap daging dari badaknya. Satwa badak hitam masuk dalam salah satu
satwa tertua dari golongan mamalia yang ada di dunia. Bahkan di kawasan Afrika sana,
adanya badak bercula ini menjadi salah satu atraksi yang paling di nikmati dan di tunggu
tunggu oleh para penduduk lokal maupun wisatawan.
Sayangnya, berbagai upaya untuk di lakukan pengembang biakan dan perlindungan
mengalami berbagai hambatan dan rintangan. Karena masih tingginya tingkat kemiskinan
dan rendahnya ekonomi, menjadikan orang orang lebih perduli pada dirinya. Mereka lebih
memilih untuk melengkapi kebutuhan pribadinya, seperti makan enak dari hasil penjualan
cula badak yang akan memberikan harga tinggi, dari pada harus menangkarnya. Apalagi
keadaan pasar gelap saat ini juga sangat tinggi permintaan untuk cula badak hitam. Jumlah
populasi badak hitam saat ini hanya mencapai 4.848 individu saja.
13. Lumba lumba tidak bersirip yangtze
Sungguh cantik dan menarik bentuk dari
lumba lumba ini. Sekali anda melihatnya, pastilah jatuh hati. Hewan yang terkenal dengan
nama panda air raksasa merupakan salah satu jenis mamalia air yang sedang berjalan ke arah
kepunahan. Neophocaena phocaenoides juga merupakan salah satu makhluk yang terkenal
cerdas. Habitat aslinya berada di bantaran Sungai Yangtze, Chinna, yang juga merupakan
sungai paling panjang di daerah Asia.
Satwa ini mengalami kepunahan karena adanya penangkapan yang di lakukan secara besar
besaran dan berlebihan. Selain itu juga karena pasokan makanan yang kian hari kian
menurun. Serta polusi air laut dan sungai yang menyebabkan satwa ini kehilangan tempat
tinggalnya. Manusia banyak membuang sampah dan limbah kotoran di sungai. Juga mereka
yang banyak membangun bendungan dan pabrik pabrik yang menyebabkan spesies ini
semakin sulit untuk bertahan hidup. Saat ini, kondisi dari satwa air sungai ini terus menurun.
Bahkan keberadaanya hanya sekita 1.800 ekor sampai 1.000 ekor saja di alam liar. Saudara
dekat dari lumba lumba ini, lumba lumba baiji sudah di nyatakan punah. Hal ini di sebabkan
karena ulah aktivitas manusia yang semakin lama semakin memperkaya diri.

Anda mungkin juga menyukai