Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

PADA CV INDAH UTAMA 171

Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com)


Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com)
Jurusan Akuntansi
STIE MDP

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana penerapan pajak penghasilan pasal 25 pada
CV Indah Utama 171. Metode penelitian yang digunakan terbagi menjadi beberapa bagian pendekatan
penelitian yaitu menggunakan pendekatan deskriptif. Dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara dan dokumentasi untuk pengumpulan data. Teknik analisis data menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif. Hasil analisis laporan keuangan perusahaan, menunjukkan bahwa perhitungan pajak
penghasilan yang dilakukan perusahaan belum sesuai dengan Undang-Undang perpajakan No. 36 tahun
2008, dimana terdapat perbedaaan dalam perhitungan pajak penghasilan. Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah CV Indah Utama 171 melakukan kesalahan perhitungan tarif pajak penghasilan pasal 25 dengan
masih menggunakan tarif yang lama yang seharusnya CV Indah Utama 171 menggunakan tarif pajak
penghasilan pasal 25 yang terbaru.

Kata kunci: PPh Badan

Abstract

The purpose of this study was to knowing how the application of income tax article 25 on CV Indah
Utama 171. The method used is divided into several sections, namely research approach using a
descriptive approach. In this study using interviews and documentation techniques for data collection.
Analysis using qualitative descriptive analysis method. The results of the analysis of financial statements,
income tax calculations indicate that the company has not performed in accordance with Law No
taxation 36 of 2008, where there is a difference in the calculation of income tax. The conclusion of this
study is CV Indah Utama 171 miscalculated rate of income tax article 25 by still using the old tariff CV
Indah Utama 171 should use the income tax rate 25 most recent article.

Keywords: Corporate Income Tax

1
I. PENDAHULUAN II. LANDASAN TEORI

Pajak merupakan salah satu aspek 2.1 Definisi Pajak


penting dalam perusahaan dan pemerintah. Pajak merupakan suatu kewajiban
Bagi perusahaan pajak merupakan yang menyerahkan sebagian kekayaan
cerminan kinerja perusahaan secara kepada negara dan memberikan
keuangan dan dapat meningkatkan kedudukan tertentu. Tetapi bukan
kepercayaan para investor atas kinerja sebagai hukuman dan tidak ada jasa
keuangan yang terdapat di perusahaan. balik dari negara secara langsung.
Sedangkan bagi pemerintah, pajak Untuk memelihara kesejahteraan umum.
merupakan pendapatan yang saat ini
menjadi salah satu perhatian khusus 2.2 Fungsi Pajak
pemerintah karena pendapatan pemerintah Menurut Suandy (2005, h.14) fungsi
saat ini tidak hanya dari sektor migas yang pajak dibagi dua,yaitu:
telah diketahui mengalami penurunan 1. Fungsi Budgetair (sumber
dalam beberapa tahun ini. Pemerintah keuangan negara).
pada akhirnya meletakkan penerimaan 2. Fungsi Regulerend (mengatur).
sektor pajak menjadi penerimaan yang
perlu ditingkatkan untuk membiayai 2.3 Jenis Pajak
seluruh pengeluaran negara yang bertujuan Menurut Resmi (2007, h.7 - 8)
untuk mensejahterakan rakyat. perpajakan teori dan kasus dibagi ke
dalam beberapa kelompok, antara lain:
Sejalan dengan perkembangan 1. Berdasarkan penggolongannya
ekonomi, teknologi, informasi, sosial a. Pajak Langsung
dan politik, disadari perlu dilakukan b. Pajak Tidak Langsung
perubahan Undang-undang tentang 2. Berdasarkan sifatnya
ketentuan umum dan tata cara perpajakan a. Pajak Subjektif
maka pemerintah melalui reformasi b. Pajak Objektif
perpajakan yakni dengan mengganti official 3. Berdasarkan lembaga pemungut
assessment system menjadi self assessment a. Pajak Pusat
system yakni sistem pemungutan pajak b. Pajak Daerah
yang memberi wewenang kepada wajib
pajak untuk menentukan sendiri besarnya 2.4 Definisi Pajak Penghasilan
pajak terutang. Menurut pasal 4 ayat 1 Undang-
undang No. 36 Tahun 2008 disebutkan
Sistem pemungutan pajak di bahwa yang dimaksud dengan penghasilan
Indonesia adalah menganut self assessment. adalah:
Self assessment merupakan sistem Setiap tambahan kemampuan ekonomis
pemungutan pajak yang memberi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
wewenang penuh kepada wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun
untuk melakukan perhitungan, dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
pembayaran dan pelaporan sendiri atas untuk konsumsi atau untuk menambah
besarnya pajak yang harus dibayarkan kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan,
oleh Wajib Pajak. Berdasarkan sistem yang dengan nama dan dalam bentuk apapun.
dianut oleh Indonesia tersebut,
masyarakatlah yang melakukan pendaftaran 2.5 Subyek Pajak Penghasilan Badan
diri sebagai Wajib Pajak, melakukan Menurut Waluyo dan Ilyas (2009,
perhitungan atas besarnya pajak yang h.17) subyek pajak penghasilan badan
terhutang, melakukan pelaporan ke Kantor dibedakan menjadi dua yaitu:
Pelayanan Pajak (KPP). 1. Subyek pajak dalam negeri

2
2. Subyek pajak luar negeri 2. Berdasarkan pasal 31 E Undang-
undang No. 36 Tahun 2008 tentang
2.6 Objek Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Wajib Pajak
Moljono (2007, h.19) mengemukakan badan dalam negeri dengan
bahwa definisi objek pajak penghasilan peredaran bruto sampai dengan Rp.
adalah: Objek pajak penghasilan 50.000.000.000,- (lima puluh miliar
merupakan setiap tambahan kemampuan rupiah) mendapat fasilitas berupa
ekonomis yang diterima atau diperoleh pengurangan tarif sebesar 50%
wajib pajak, baik yang berasal dari (lima puluh persen) dari tarif
Indonesia maupun dari luar Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam Pasal
yang dapat dipakai untuk konsumsi 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a)
atau untuk menambah kekayaan yang dikenakan atas Penghasilan
wajib pajak yang bersangkutan dengan Kena Pajak dari bagian peredaran
nama dan dalam bentuk apapun bruto sampai dengan Rp.
termasuk penggantian imbalan, hadiah dari 4.800.000.000,- (empat miliar
undian atau pekerjaan atau kegiatan dan delapan ratus juta rupiah).
penghargaan, laba usaha, keuntungan 3. Untuk keperluan penerapan tarif
karena penjualan atau karena pengalihan pajak jumlah Penghasilan Kena
harta, penerimaan kembali pembayaran Pajak dibulatkan ke bawah dalam
pajak yang telah dibebankan sebagai biaya, ribuan rupiah.
bunga termasuk premium, diskonto, dan
imbalan lain karena jaminan, dividen, 2.9 Definisi Surat Pemberitahuan
royalti, sewa, penerimaan atau perolehan (SPT)
pembayaran berkala, keuntungan karena Menurut UU No. 28 Tahun 2007
pembebasan utang. yang membahas mengenai ketentuan
umum dan tata cara perpajakan, pengertian
2.7 Definisi PPh Pasal 25 Surat Pemberitahuan adalah:
Menurut Resmi (2007, h.74) Surat Pemberitahuan adalah surat yang
perpajakan teori dan kasus PPh pasal 25 oleh wajib pajak digunakan untuk
merupakan angsuran yang harus dibayar melaporkan perhitungan dan atau
sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan pembayaran pajak, objek pajak dan atau
dalam tahun berjalan sebagaimana bukan objek pajak dan atau harta dan
dimaksud dalam PPh 25 Undang-undang kewajiban, menurut ketentuan peraturan
Nomor 17 Tahun 2000. Tujuan pembayar- perundang-undangan perpajakan.
an angsuran setiap bulan itu sendiri
dimaksudkan untuk meringankan beban 2.1.10 Fungsi Surat Pemberitahuan
pajak dalam membayar pajak terutang. (SPT)
Berdasarkan UU No. 28 Tahun
2.8 Tarif dan Penerapan PPh Pasal 25 2007 mengenai ketentuan umum dan tata
Tarif Pajak PPh Pasal 25 untuk Wajib cara perpajakan, menjelaskan fungsi SPT
Pajak Badan untuk Tahun Pajak 2012 dan adalah:
Tahun 2011 adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Saran Wajib Pajak untuk
1. Berdasarkan pasal 17 Undang- melaporkan dan mempertanggung-
undang No. 36 Tahun 2008 tentang jawabkan penghitungan jumlah
Pajak Penghasilan Wajib Pajak pajak yang sebenarnya terutang.
badan dalam negeri dan bentuk 2. Sebagai sarana Wajib Pajak untuk
usaha tetap adalah sebesar 25% melaporkan tentang pembayaran
(dua puluh lima persen) dikalikan atau pelunasan pajak yang telah
Penghasilan Kena Pajak. dilaksanakan sendiri atau melalui
pemotongan atau pemungutan

3
pihak lain dalam satu Tahun Pajak Penelitian ini menggunakan
atau Bagian Tahun Pajak pendekatan deskriptif dengan maksud
penghasilan yang merupakan objek peneliti dapat mendeskripsikan secara jelas
pajak dan atau bukan objek pajak. dan rinci, serta mendapat data yang
3. Sebagai saranan Wajib Pajak yang mendalam dari penelitian tentang analisis
melakukan pemotongan terhadap pajak penghasilan pasal 25 pada CV. Indah
penerima penghasilan untuk Utama 171.
melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pajak 3.2 Objek dan Subjek Penelitian
yang dipotong atau dipungut dan Objek dalam penelitian ini adalah
disetorkan. analisis perhitungan pph pasal 25 dan
subyek dalam penelitian ini adalah CV
2.1.11 Definisi Surat Setoran Pajak (SSP) Indah Utama 171 yang berlokasi di Jalan
Berdasarkan UU No. 28 tahun 2007 Mesjid Lama No. 152 Palembang.
mengenai ketentuan umum dan tata cara
perpajakan pasal (1) butir 14 menyatakan 3.3 Pemilihan Informan Kunci
bahwa Surat Setoran Pajak (SSP) adalah Informan kunci dalam penelitian ini
bukti pembyaran atau penyetoran pajak adalah Bapak Susanto mejabat sebagai
yang telah dilakukan dengan menggunakan Direktur pada CV. Indah Utama 171.
formulir atau telah dilakukan dengan cara
lain ke kas negara melalui tempat 3.4 Jenis Data
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Menurut Abdi (2009, h.53) jenis data
Keuangan. Surat Setoran Pajak merupakan dibagi menjadi 2 yaitu:
alat bukti bagi Wajib Pajak sebagai 1. Data Primer
tanda Wajib Pajak tersebut telah selesai 2. Data Sekunder
membayar semua kewajibannya Data yang akan digunakan dalam
untuk membayar pajak terutang penelitian ini adalah data primer yang
. berupa wawancara langsung kepada
2.1.12 Fungsi Surat Setoran Pajak narasumber dan data sekunder yang
(SSP) berupa dokumen-dokumen dan arsip-arsip
Fungsi dari SSP (Surat Setoran yang berhubungan dengan perpajakan.
Pajak) adalah:
1. Sebagai sarana Wajib Pajak dalam 3.5 Teknik Pengumpulan Data
melakukan pembayaran pajak. Teknik pengumpulan data menurut
2. Sebagai sarana Wajib Pajak dalam Hadi (2009, h.62-71) terdiri dari:
bukti dan laporan pembayaran 1. Observasi
pajak. 2. Wawancara
3. Dokumentasi
III. METODE PENELITIAN 4. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang akan
3.1 Pendekatan Penelitian penulis ambil adalah:
Berdasarkan sifat-sifat masalahnya, a. Wawancara
Dharma (2008, h.15) b. Dokumentasi
mengemukakan sejumlah metode
penelitian yaitu sebagai berikut: 3.6 Teknik Analisis Data
1. Penelitian Historis Menurut Hadi (2009, h.87) metode
2. Penelitan Deskriptif analisis terbagi menjadi dua yaitu:
3. Penelitian Korelasional 1. Data Kualitatif
4. Penelitan Eksperimental 2. Data Kuantitatif
5. Penelitian Kausal-komparatif

4
Teknik analisis data yang digunakan perusahaan dapat mengetahui keadaan dan
dalam penelitian ini adalah metode posisi keuangan suatu perusahaan.
analisis deskriptif kualitatif yang
digunakan untuk penelaahaan secara 4.2.2 Perhitungan Penyusutan Menurut
sistematis dalam penerapan analisis CV Indah Utama 171
perhitungan pajak penghasilan pasal 25 Laporan keuangan fiskal adalah
dengan melakukan analisis dalam laporan keuangan yang disusun sesuai
berbagai prosedur yang meliputi dengan peraturan perpajakan dan
wawancara, penelitian dokumen atas semua digunakan untuk keperluan penghitungan
prosedur di atas. pajak. Undang-undang pajak tidak
mengatur secara khusus bentuk dari laporan
IV. HASIL PENELITIAN DAN keuangan, hanya memberikan pembatasan
PEMBAHASAN untuk hal-hal tertentu baik dalam
pengakuan penghasilan maupun biaya.
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.3 Pembahasan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
CV Indah Utama 171 merupakan 4.3.1 Perbandingan Perhitungan PPh
sebuah perusahaan yang bergerak di Badan Menurut CV Indah Utama
bidang jasa/travel dengan jumlah 171 dengan Ketentuan Perpajakan
karyawan sebanyak 11 orang. CV Indah Perhitungan PPh terutang pada CV
Utama 171 ini berlokasi di Jalan Mesjid Indah Utama 171 dikenakan sebesar Rp
Lama No. 152 Palembang dan didirikan 16.064.300 dan angsuran pajak sebesar
pada tanggal 15 Oktober 1995. Rp 1.338.692. Perhitungan PPh terutang
tersebut menggunakan tarif 28% dari
4.1.2 Struktur Organisasi penghasilan kena pajak.
Struktur Organisasi adalah gambaran Perhitungan PPh terutang pada CV
yang memperlihatkan suatu susunan yang Indah Utama 171 menurut ketentuan
berkaitan erat, logis, tertib, dan perpajakan dikenakan sebesar Rp
memperlihatkan hubungan-hubungan 14.345.125 dan angsuran pajak sebesar
yang serasi dan sesuai. Rp 1.195.260. Perhitungan PPh terutang
tersebut menggunakan tarif 25% dari
4.2 Hasil Penelitian penghasilan kena pajak dengan mengikuti
aturan perpajakan terbaru seperti yang
4.2.1 Laporan Keuangan CV Indah tercantum pada peraturan perpajakan.
Utama 171
Untuk meningkatkan aktivitas V. PENUTUP
operasional suatu perusahaan, maka
perusahaan perlu menyusun suatu laporan 5.1 Kesimpulan
keuangan. Laporan keuangan merupakan Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil dari proses akuntansi yang dapat telah diperoleh, penulis mengambil
digunakan sebagai alat untuk kesimpulan sebagai berikut:
berkomunikasi antara perusahaan dengan CV Indah Utama 171 melakukan
pihak-pihak yang berkepentingan baik kesalahan perhitungan pajak penghasilan
internal maupun eksternal. Peranan laporan pasal 25 dikarenakan masih memakai
keuangan dalam perusahaan dimaksudkan tarif perhitungan pajak penghasilan yang
untuk dapat menyajikan informasi lama yaitu sebesar 28% yang
keuangan terhadap pengambil keputusan seharusnya digunakan tarif yang baru
keuangan bagi suatu perusahaan, sebab yaitu sebesar 25%, oleh karena itu
dengan adanya laporan keuangan maka terjadi selisih perhitungan dalam

5
laporan laba rugi yang seharusnya dengan Undang-undang, edisi
pajak penghasilan yang d ibebankan pertana, Andi Yogyakarta.
kepada CV Indah Utama 171 sebesar Rp
14.343.125 namun yang dibayarkan Resmi, Siti 2007, Perpajakan Teori &
sebesar Rp 16.064.300. Jadi Kasus, Salemba Empat, Jakarta.
seharusnya jika CV Indah Utama 171
menggunakan tarif pajak penghasilan Suandy, Erly 2008, Hukum Pajak, Jakarta,
yang baru maka CV Indah Utama 171 Salemba Empat.
akan menghemat pembayaran pajak
penghasilan pasal 25 sebesar Rp. Suandy, Erly 2010, Perpajakan, edisi
1.721.175,- kedua, cetakan kedua, Salemba
Empat, Jakarta.
5.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari hasil Usman Rianse Abdi 2009, Metode
penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian Sosial dan Ekonomi,
1. CV Indah Utama 171 harus Teori dan Aplikasi, Alfabeta,
mengikuti informasi perkembangan Bandung.
terbaru terkait dengan tarif
peraturan perpajakan khususnya Waluyo, Wirawan B. Ilyas 2003,
pajak penghasilan pasal 25 Perpajakan Indonesia, Buku 1,
sehingga kekeliruan dalam Salemba Empat, Jakarta.
perhitungan pajak penghasilan
badan dapat diminimalisir bahkan ____ 2011, Undang-undang No. 7 Tahun
terhindarkan dari kesalahan dalam 1983 Tentang Pajak Penghasilan
perhitungan pajak penghasilan Sebagaimana yang Telah Diubah
tersebut. dengan Undang-undang nomor 36
2. Sebaiknya CV Indah Utama 171 Tahun 2008.
menggunakan jasa konsultan pajak
dalam menangani perhitungan ____ 2011, Undang-undang No. 17 Tahun
pajak penghasilan badan ini 2000 Tentang Pajak Penghasilan.
sehingga dapat mempermudah CV Hadi Syamsul 2009, Metodologi
Indah Utama 171 dalam Penelitian Kuantitatif untuk
mengetahui berapa besar pajak Akuntansi dan Keuangan,
penghasilan badan yang akan Ekonosia, Yogyakarta.
dibayarkan kepada kantor pajak.
____ UU RI No. 28 Tahun 2007: Tentang
Perubahan Ketiga Atas UU RI No.
DAFTAR PUSTAKA 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Dharma, Surya 2008, Pendekatan, Jenis,
dan Metode Penelitian Pendidikan, ____ UU RI No. 36 Tahun 2008: Tentang
Jakarta. Perubahan Keempat Atas UU RI
No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Mardiasmo, Soemitro 2006, Perpajakan. Penghasilan.
Edisi revisi 2006. Andi
Yogyakarta.

Moljono, Djoko 2007, Pengantar Pajak


Penghasilan dan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Dilengkapi

Anda mungkin juga menyukai