BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kemampuan emosi dan sosial anak, yang mana pada perkembangan awal
(Nursalam, 2005).
anak sejak usia dini, orang tua maupun tenaga kesehatan dapat bergerak
meliputi gerak kasar, gerak halus, sosialisasi dan kemandirian serta bicara
1
2
dan bahasa pada anak usia 3-72 bulan serta berisi 10 pertanyaan yang
harus dijawab oleh pengasuh maupun orang tua dari anak ( Nursalam,
2005).
serta gerak halus maka perlu dicurigai adanya gangguan pada saraf otot
dan gangguan susunan saraf pusat serta pada syaraf motorik anak yang
(Pusponegoro, 2006).
dari kemampuan secara simbol atau abstrak seperti berbicara dan bahasa
nantinya akan merasa asing dengan kehadiran orang lain dan pada usia
dengan teman dan orang lain yang ada disekitarnya (Hidayat, 2008).
perlu diketahui atau dipahami sejak konsepsi hingga dewasa. Dalam hal
ini aspek tumbuh kembang pada masa anak merupakan suatu hal yang
sangat penting namun sering diabaikan oleh orang tua maupun tenaga
sehingga sering terjadi setelah anak sembuh dari sakitnya, justru timbul
sudah adanya banyak data tentang pertumbuhan anak yang meliputi status
Kembang (DDTK ) anak balita dan pra sekolah belum mencapai target
yang diharapkan terlihat data pada tahun 2007, cakupan DDTK anak balita
dibawah target tahun 2006 sebesar 75% (Profil kesehatan jawa tengah,
2008).
2009, cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 50,29%, meningkat
bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2008 sebesar 44,76. Namun, hal
bahwa pada tahun 2011dengan jumlah sasaran 89.944 balita dan yang
target Standar Pencapaian Minimal (SPM) Jateng 2010 dan 2011 yaitu
sebesar 90%.
Wedung sehingga belum ada data tentang jumlah anak yang mengalami
Minimal (SPM) Jateng tahun 2010 dan 2011 serta belum adanya data
penghubung dari sel-sel saraf otak berkembang cepat pada usia ini dan
B. Rumusan Masalah
(SPM) Jateng tahun 2010 dan tahun 2011, maka rumusan masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
KPSP
2. Tujuan khusus
bulan
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
a. Bagi Pembaca
b. Bagi Ibu
Skrening Perkembangan.
7
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Institusi
E. Keaslian penelitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul, Nama, Tahun Sasaran Variabel Hasil
1 Pengetahuan ibu tentang stimulasi Ibu yang Variabel terikat: Observasi dan
dengan perkembangan anak usia 1 tahun mempunyai Pengetahuan ibu wawancara dari
di Kelurahan Wonolopo Kecamatan anak usia 1 tentang stimulasi 10 ibu yang
Mijen, 2010 tahun Variabel bebas: memiliki anak
Perkembangan umur 1 tahun
anak usia 1 tahun yaitu: 40%
belum mengerti
tentang
stimulasi, 20%
anak
perkembangann
ya tidak sesuai
tahap umur
2. Hubungan pola asuh orang tua dengan Orang tua dan Variabel terikat: Dari 112 anak
perkembangan bahasa anak umur 2-4 anak umur 2 Pola asuh orang usia balita
tahun di Dusun Mrayun Desa Termas, tahun tua diantaranya
KecamatanKkarangrayung , Grobogan, Variabel bebas: anak usia 2-4
2011 Perkembangan tahun 60%
bahasa anak umur mengalami
2-4 tahun ketrlambatan
bicara,
diantaranya
umur 3 tahun
belum dapat
menggunakan
4-5 kata dalam
kalimat, anak
belum dapat
merangkai kata
dan anak belum
bisa
menunjukkan 3
bagian tubuhnya
3. Pengetahuan keluarga tentang Keluarga yang Variabel terikat: Jumlah
perkembangan motorik kasar pada anak mempunyai Pengetahuan ibu responden
usia hoodler di Desa Tropodo RT 04/RW anak usia tentang stimulasi adalah 30 orang,
IV,2010 hoodler variabel bebas: 15 orang (15%)
Perkembanga pengetahuan
anak cukup, 12 orang
(40%)
pengetahuan
kurang, 5 orang
(10%)
mempunyai
pengetahuan
yang baik
tentang
perkembangan
anak usia
hoodler
9
tahun dan tempat penelitian serta rancangan penelitian yang digunakan. Dari
penelitian yang dilakukan oleh Sari Agustia pada tahun 2010 dengan judul
dilakukan oleh Melani Rahayuningsih pada tahun 2011 dengan judul hubungan
pola asuh orang tua dengan perkembangan dan bahasa anak umur 2-4 tahun di
motorik kasar pada anak usia hoodler di Desa Tropodo mempunyai perbedaan
dengan penelitian yang akan dilakukan yakni dari ketiga penelitian sebelumnya