1
PENGEMBANGAN KURIKULUM DI
INDONESIA
Terdapat dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran. Kurikulum senantiasa berkembang secara dinamis sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman.
Kurikulum sebagai satu kesatuan dari beberapa komponen pastilah ada memiliki peran dan
fungsi. Peran kurikulum yaitu:
a. Peran konservatif. Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai budaya
sebagai warisan masa lalu.
b. Peran kreatif. Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga
dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar
dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju
secara dinamis.
c. Peran kritis dan evaluatif. Kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana
yang perlu dipertahankan, dan mana yang harus dimiliki oleh siswa.
Sedangkan fungsi kurikulum yaitu:
a. Fungsi umum pendidikan. Maksudnya untuk mempersiapkan peserta didik agar menjadi
anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan baik.
b. Suplementasi. Kurikulum sebagai alat pendidikan harus dapat memberikan pelayanan
kepada setiap siswa.
c. Eksplorasi. Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat
masing-masing siswa.
d. Keahlian. Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan
keahliannya yang didasarkan atas minat dan bakat siswa.
Ciri pembelajaran matematika pada kurikulum 1968 antara lain sebagai berikut (Russeffendi,
1985): penekanan lebih diberikan pada keterampilan berhitung, lebih mengutamakan
hafalan, program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas dengan materi
berikutnya, kurang terkait dengan dunia luar, dan penyajian materi kurang
memberikan peluang untuk tumbuhnya motivasi serta rasa ingin tahu anak.
Pada tahun 1975, terjadi perubahan besar dengan dimasukannya matematika modern.
Matematika modern tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut: terdapat topik
himpunan, pergeseran ke pengajaran yang lebih mengutamakan pengertian, soal lebih
diutamakan yang pemecahan masalah, ada kesinambungan dalam penyajian bahan
ajar antar jenjang, terdapat penekanan kepada struktur, program pengajaran
memperhatikan keberagaman antar siswa, pergeseran ke pengajaran yang lebih
berpusat pada siswa, metode mengajar lebih ke penemuan dan pemecahan masalah
dengan teknik diskusi, serta upaya pengajaran matematika lebih menarik, misalnya
Pada tahun 1994 terjadi lagi perubahan terhadap kurikulum. Pada kurikulum matematika SD
ini, terdapat penekanan khusus pada penguasaan bilangan (number sense) termasuk di
dalamnya berhitung. Untuk SLTP, bahan kajian intinya mencakup: aritmetika, aljabar, geometri,
peluang, dan statistika. Terdapat upaya untuk menanamkan pemikiran deduktif yang ketat
melalui struktur deduktif terbatas pada sebagian bahan geometri. Materi matematika SMU
terdapat pengenalan teori graf (bagian matematika diskrit).
Pada Tahun 2006 terjadi lagi perubahan dan masyarakat mengenalnya dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ciri-ciri Kurikulum pendidikan matematika adalah:
dikembangkan berdasarkan kompetensi tertentu, berpusat pada anak sebagai
pengembang pengetahuan, terdapat penekanan pada pengembangkan kemampuan
pemecahan masalah, kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif serta kemampuan
mengkomunikasikan matematika, mencakup komponen kompetensi dasar, materi
pokok dan indikator hasil pencapaian belajar, terdapat sedikit perubahan pada cakupan
materi misalnya dengan dimaksukkannya pemecahan masalah, penalaran dan
komunikasi matematis, namun bukan merupakan pokok bahasan lebih merupakan
tujuan pembelajaran.
b. Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum 2006. Di dalam
kerangka pengembangan kurikulum 2013, hanya 4 standar yang berubah, yakni Standar
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan Standar Penilaian. Standar
Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai SKL. Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik.
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan SKL berdasarkan
kesiapan siswa, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan
kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses
pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan
waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang memberatkan guru.
Penguatan materi pada Kurikulum 2013 dilakukan dengan pengurangan materi yang tidak
relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Juga
menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional, serta
penguatan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Cakupan materi di SMP meliputi
bilangan rasional, real, pengenalan aljabar, himpunan, geometri dan pengukuran (termasuk
transformasi, bangun tidak beraturan), dan statistika dan peluang (termasuk metode
statistik sederhana.
DISCLAIMER