Anda di halaman 1dari 3

PEMULASARAAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU BHAKTI 1/3
HUSADA

DITETAPKAN
Kepala RSU Bhakti Husada
Tanggal Terbit
SPO
dr. Syaiful Nur Hamzah
Pengertian 1. Pemulasaraan Jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal,
termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga,
transportasi ke kamar jenazah dan melakukan disposisi (penyerahan)
barang-barang milik pasien.
2. Penyakit melular atau infeksius adalah penyakit (infeksi) tertentu yang
dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung, seperti HIV/AIDS, hepatitis, dll.
Tujuan 1. Menangani tubuh pasien secepat mungkin untuk mencegah kerusakan
jaringan atau perubahan bentuk tubuh (setelah kematian tubuh akan
mengalami kerusakan fisik)
2. Membersihkan dan merapihkan jenazah
3. Memberikan pelayanan yang optimal kepada keluarga dalam
pemulasaaan jenazah pasien infeksius.
4. Menghindari penularan baik langsung maupun tidak langsung.
Kebijakan Berdasarkan SK Pemberlakuan Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi No: tentang Pemulasaraan Jenazah
Prosedur A. PERSIAPAN ALAT
1. Kapas digulung kecil (se-ibu jari) : 20 biji
2. Plastik jernih/transparan lembut : 6 x 8 kaki (2 x 3 meter)
3. Cairan Klorin0,5%: 4 liter
4. Ember/baskom : 4 buah
5. Sarung tangan karet (Glove) : 20 pasang
6. Apron/Jubah Plastik : 4 helai
7. Masker (penutup mulut) : 4 helai
8. Sepatu boot : 4 pasang
9. Pinset/Penjepit Kapas : 1 pasang
B. MEMBUAT LARUTAN KLORIN
PEMULASARAAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU BHAKTI 1/3
HUSADA

1. 1 botol cairan Klorin (1 liter) dituang dalam ember, kemudian


2. 9 liter air dituang dalam ember berisi klorin tadi.
3. Aduk sampai tercampur rata.
4. Jumlah yang diperlukan (2 ember , 1 baskom): 1 ember larutan klorin
untuk memandikan mayat, 1 ember larutan klorin untuk merendam
pakaian jenazah, 1 baskom larutan klorin untuk merendam kapas
C. PERSIAPAN PETUGAS
1. Tak ada luka yang terbuka
2. Luka kecil/lecet dibalut dengan pembalut anti air
3. Memakai peralatan pelindung diri (APD): Sarung tangan karet (2
lapis), Apron/Jubah Plastik, Masker (penutup mulut/hidung), Kaca
mata, Topi dan Sepatu boot
4. Petugas sebaiknya bejumlah maksimal 4 orang (paling sedikit 1
orang)
D. MENYIAPKAN KAIN KAFAN
Lapisan Kain Kafan:
1. Lapisan No.1 (Paling luar) (dibawah sekali) : Kain kafan
2. Lapisan No.2 : Kain kafan
3. Lapisan No.3 : Plastik Jernih
4. Lapisan No.4 : Kain kafan
5. Lapisan Akhir (Paling dalam/ diatas sekali) : Kapas
E. TATA CARA MEMANDIKAN
1. Jenazah dicuci dan dimandikan dengan larutan klorin
2. Bersihkan rongga (mulut, telinga, hidung, dubur, kemaluan)/ luka
jenazah boleh dibersihkan dan disumbat dengan kapas yang
direndam dengan larutan klorin (gunakan alat penjepit/pinset)
3. Jenazah dimandikan mengikuti hukum agama (syariat)
4. Sekiranya perlu dibersihkan kembali rongga (mulut, telinga, hidung,
dubur, kemaluan)/ luka jenazah boleh dibersihkan dan disumbat
PEMULASARAAN JENAZAH DENGAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU BHAKTI 1/3
HUSADA

dengan kapas yang direndam dengan larutan klorin (gunakan alat


penjepit)
5. Lap jenazah dengan kain yang bersih dan kering.
6. Sumbatkan kapas (direndam larutan klorin) pada rongga (mulut,
hidung, dubur, kemaluan) / luka (gunakan alat penjepit)
F. TATA CARA MENGANGKAT JENAZAH
1. Jenazah Baru : Angkat jenazah dengan bungkusan kain
bersih ketempat mengkafani.
2. Jenazah Lama : Angkat jenazah dengan kain direndam
larutan klorin/ plastik (Balut jenazah dengan 1 lapisan
plastik 1 lapis)
G. TATA CARA MENGKAFANI JENAZAH
1. Balut jenazah dengan kapas dan kain kafan 1 lapis, kemudian
2. Balut jenazah dengan 1 lapisan plastik 1 lapis (gunting kelebihan
plastik)
3. Balut lapisan terakhir dengan kain kafan 2 lapis (pastikan tidak
nampak plastik)
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat
Rawat Inap
Apotek
Administrasi

Anda mungkin juga menyukai