Anda di halaman 1dari 40

KROMATOGRAFI GAS

CAIR
Prinsip pemisahan pada KGC
Migrasi diferensial
Perbedaan kecepatan distribusi pada komponen sampel karena adanya
perbedaan koefisien partisi.
Distribusi partisi
Perbedaan distribusi komponen pada fase diam dan fase gerak karena adanya
perbedaan kepolaran.
Like dissolved like
Kecenderungan suatu senyawa untuk larut dalam pelarut yang memiliki
tingkat kepolaran yang relatif sama.
Perbedaan titik didih
Suatu senyawa yang memiliki titik didih yang relatif rendah akan lebih mudah
menguap sehingga akan terukur lebih dalam alat KGC
KROMATOGRAFI GAS

Diusulkan Martin dan Synge (1941)


Fasa gerak gas
Fasa diam cairan (GLC) atau padatan (GSC)
Percobaan pertama, Martin dan James (1952)
GLC lebiih disukai dari GSC
Pita lebih sempit, simetris
Banyak pilihan fasa diam
INSTRUMENTASI
Terdiri atas tempat penyuntikan (injection port), kolom
dan detektor yang dihubungkan satu sama lain.
Fasa gerak dialirkan (ke kolom melalui trap untuk
menghilangkan air, zat organik dan oksigen) dari silinder
gas tekan (2500 psi atau 150-160 atm), yang dilengkapi
regulator dengan tekan keluar 40-100 psi.
Dilengkapi juga dengan pengontrol alliran atau regulator
tekanan agar kecepatan aliran konstan.
Aliran gas dapat diukur dengan menggunakan flow
meter busa sabun.
Kolom ditempatkan dalam oven yang suhunya dapat
diatur antara 500C (Nitrogen cair atau es kering) sampai
4500C.
INSTRUMENTASI

@ Sampel dimasukan ke dalam GC menggunakan


suntikan (syringe) melalui septum (karet-silikon
atau silikon berlapis teflon).
@ Suhu injection port dan suhu detektor dapat
diatur secara terpisah (biasanya 500C di atas suhu
kolom).
@ Digunakan amplifier atau elektrometer untuk mem-
perbesar signal agar dapat dibaca/dicatat oleh rekor-
der atau integrator.
@ Untuk GC (dengan kolom) kapiler diperlukan
desain injection port yang khusus dan aliran gas
make-up.
FASA GERAK

@ Seringkali disebut gas pembawa (carrier gas).


@ Berfungsi membawa kompoen-komponen sampel
dari injection port, melalui kolom ke detektor.
@ Dalam GC, peranannya dalam menentukan selek-
tivitas tidak banyak.
@ Sifat dan kemurniannya menentukan sensitivitas
dan kinerja detektor.
@ Harus inert, murah aman dan sesuai dengan detektor.
JENIS-JENIS FASA GERAK

@Gas inert : Hidrogen (bahaya, hidrogenasi), helium, nitrogen, argon.


@Uap: Tersendiri atau ditambahkan pada gas pembawa untuk
memperbaiki elusi solut polar/titik didih tinggi. (Teknik ini
tidak berkembang)
@Fluida Superkritik : Misalnya, karbon dioksida melarutkan dengan
baik sennyawa yang kurang menguap dan labil
terhadap suhu. (Kromatografi fluida superkritik)
KOLOM
@ PACKED ATAU KAPILER
@ PACKED : - Dari gelas, baja, aluminium, tembaga.
- Spiral atau berbentuk U.
- Diameter : 5-8 mm.
- Panjang : 1-10 m.
@ KAPILER :
- Diperkenalkan oleh Golay (1957).
- Dari fused silica.
- Diameter kurang lebiih 0,25 mm.
- Panjang bisa sampai 100 m.
- Cairan fasa diam dilapiskan pada dinding dalam
kapiler
- Keping teoritik beberapa ratus ribu.
- Kecepatan alir gas pembawa 0,5-1 ml per menit.
- Perlu detektor yang sangat peka.
- Analisis cepat.
FASA DIAM UNTUK GLC

@ Cairan dengan tekanan uap rendah.


@ Stabil pada suhu tinggi.
@ Selektif terhadap molekul solute.
@ Viskositas rendah pada suhu operasi. (untuk packed-
columns)
@ Berbeda-beda dalam polaritas dan selektivitas.
@ Dilapiskan pada pendukung (support).
FASA DIAM UNTUK GLC

JENIS-JENISNYA :
@ Hidrokarbon (non-polar).
- Squalen (pembanding).
- Apiezon (dari minyak pelumas).
@ Fluorokarbon.
@ Poli (fenil ester).
@ Poli (etilen glikol) polar mis: Carbowax 20 M.
@ Poliester.
@ Polisiloksan (paling umum).
-O-(R) Si (R)-O-(R) Si (R)-O-
CONTOH-CONTOH FASA DIAM

@ SQUALEN
@ APIEZON
@ SE-30.
@ OV-1, OV-17,OV-101.
@ CARBOWAX.
PENDUKUNG (SUPPORT)

@ CHROMOSORB (A,G,F,W).
@ TANAH DIATOMI.
@ FIREBRICK.
PELAPISAN DENGAN FASA STASIONER
@Permukaan dalam kolom kapiler harus dideaktivasi
(gugus silanol) dan di-deionisasi terlebih dahulu dengan
pelepasan oleh asam (acid leaching)
@ Kapiler dari fused silica tak perlu acid leachinng karena
relatif inert, cocok untuk fasa stasioner non-polar.
@ Proses hidrotermal dengan asam diikuti dengan pem-
bilasan dengan asam sangat encer dan poses dehidrasi.
@ Kapiler gelas lebih mudah dilapis fasa stasioner dengan
berbagai polaritas.
@ Wetability kapiler gelas diperbaiki dengan memperkasar
permukaan dalam kapiler dengan bahan korosif seperti
HF, HCL, barium karbbonat, dan natrium hidroksida.
PELAPISAN DENGAN FASA STASIONER
@ Permukaan dalam ditutup dengan polimer yang
mempunyai polarisasi sama dengan polaritas
fasa stasioner.
@ Proses hidroternal diikuti oleh sililasi, zat
pensililasi yang dipilih tergantung pada
polarisasi fasa stasioner yang akan dilapis.
ZAT PEN-SILILASI (SYLILATING AGENTS).
@ Heksametildisilazan (HMDS, untuk fasa stasioner
nonpolar seperti SE-30 dan OV-1).
@ Difeniltetrametildisilazan (DPTMDS, untuk fasa
stasioner yang tidak polar sampai yang setengah
polar seperti OV-37 dan SE-54).
@ Disianopropiltetrametildisilazan (CPTNMDS,
untuk fasa yang agak polar seperti XE-60 dan
OV-225).
DETEKTOR

FUNGSI : mendeteksi eluat dari kolom.


SYARAT : * Responsnya cepat.
* Sensitif (peka).
* Kuantitatif

DETEKTOR INTEGRAL Vs DIFERNSIAL


KROMATOGRAM INTEGRAL
KROMATOGRAM DIFERENSIAL
KARAKTERISTIK DETEKTOR
@ Noise dan MDQ.
@ Sensitivitas dan Detektivitas.
@ Spesifilitas.
@ Respons.

JENIS-JENIS DETEKTOR GC
@ Detektor Ionisasi :
FID,ECD,PID,TID.
@ Detektor Sifat Fisik Bulk
@ Detektor Optik.
@ Detektor Elektrokimia.
TCD (Katharometer)
Susunan : * Terdiri atas 4 (atau 2) filamen (W,Pt) yang
membentuk Jembatan Wheatstone.
* Dua (2) filamen lagi dilewati efluen kolom
(gas pembawa + sampel).
Prinsip Kerja :
* Berdasarkan perbedaan daya hantar panas, relatif
terhadap gas pembawa.
* Filamen dipanaskan. Suhu (dan pada gilirannya
tahanan) filamen tergantung pada konduktivitas
panas gas disekelilingnya.
* Konduktivitas panas efluen kolom lebih rendah
(karena adanya sampel).
* Adanya sampel melewati kolom menyebabkan
Jembatan Wheatstone tak seimbang terjadi signal
TCD (Katharometer)
Sifat/Karakteristik :
* Universal.
* Tidak Destruktif.
* Limit Deteksi 5 x 10-6 g/mL.
* Rentang Dinamik 105.

Kegunaan:
* Untuk senyawa organik dan gas anorganik.
* Dapat Preparatif.

Kondisi Kerja :
* Perlu Kalibrasi Seksama.
* Gas Pembawa He (tidak N2).
TCD (Katharometer)
FID
Sifat/Karakteristik :
* Destruktif.
* Peka terhadap zat organik dengan gugus CH2.
* Sensitivitas tinggi.
* Stabil.
* Volume mati rendah.
* Respons cepat, tidak tergantung pada kecepatan
alir dan suhu detektor.
* Rentang Linier Lebar (ppb-%).
Kegunaan:
* Untuk senyawa organik.
* Luas, paling banyak.
TCD (Katharometer)
FID
Tidak memberi respons terhadap :
* Gas-gas permanen.
* Oksida nitrogen.
* CO2, CS2, COS.
* NH3, SO2, dsb.
* Air
TCD (Katharometer)
ECD
Prinsip Kerja :
* Mekanisme deteksi melibatkan emisi partikel
radioaktif () dari 63 Ni.
* Partikel menghasilkan elektron termal dari gas
pembawa.
* Berdasarkan penangkapan elektron termal oleh
molekul sampel.
Sifat/Karakteristik :
* Selektif terhadap struktur.
* Peka terhadap senyawa dengan gugus elektro-
negatif.
TCD (Katharometer)
ECD
Kondisi Kerja Dengan ECD :
* Gas pembawa N2, Ar/CH4.
* Aliran gas pembawa konstan.
* Tak ada O2 atau air dalam gas pembawa.
* Tak ada kebocoran.
* Suhu tinggi (ECD mudah kotor).
TCD (Katharometer)
TID
@ Hampir sama dengan FID.
@ Ditempatkan garam logam alkali (Rubidium silikat
yang dipanaskan secara elektrik) diatas nyala api.
@ Manik garam berfungsi menguatkan respons detek-
tor terhadap: N, P, B, S, Halogen dan logam-logam
Sb, As, Sn, dan Pb.
@ Manik bertindak sebagai katalis membentuk ion-ion
nitrogen dan fosfor secara selektif.
@ Sensitivitas tergantung pada kecepatan alir Hidrogen.
@ MDQ Nitrogen: 10-13 g N/detik
(500 x lebih sens. dari pada FID).
Fosfor : 5 x 10-14 g P/detik
(50 x lebiih sens. dari pada FID).
@ Rentang Linier : 104 - 105.
TCD (Katharometer)
DETEKTOR LAINNYA
1. Detektor Fotoionisasi (PID).
Ionisasi dengan sinar UV.
2. Detektor Optik.
FPD : Penguraian dengan nyala.
Eksitasi emisi.
Pengukuran emisi :
S(394 nm) : 5 - 10 x 10-12 g S/detik.
P(526 nm) : 5 x 10-13 g P/detik.
3. Elektrokimia
Efluen kolom dibakar molekul kecil mengion
dalam air. Larutan ion diukur konduktivitas
listriknya.
4. MS
5. FTIR
6. Dll.
TCD (Katharometer)
OVEN/PENGATURAN SUHU
Injection port : Suhu kamar -200/3000C.
Kolom : Suhu kamar -200/3000C
Detektor : Lebih tinggi dari suhu kolom.

Menyuntikkan sampel :
@ Menggunakan micro syringe.
@ Melalui injection port.
@ Secepat mungkin.
@ 0.1 - 10 L (packed-column).
@ <1 L (kapiler).
@ Dengan teknik : * On-column.
* Flash-vaporization.
Bentuk sampel : * Gas
* Cairan/larutan.
TCD
GERBANG (Katharometer)
SUNTIKAN (INJECTION PORT)

@ Untuk kolom yang dikemas (packed column).


@ Untuk kolom kapiler :
- Inlet splitter.
- Splitless (direct) injector.
- Cold on-column injector.
- Programmed-tempera-
ture vaporizer (PTV).
TCDOPTIMASI
(Katharometer)
GC
Parameter yang harus dioptimasi :
1. Penyiapan sampel.
2. Derivatisasi (jika perlu).
3. Ukuran sampel.
4. Metode memasukkan sampel.
5. Desain injection port.
6. Pemilihan fasa gerak dan kecepatannya.
7. Ukuran dan bahan kolom.
8. Sifat padatan pendukung.
9. Diameter partikel dan distribusi ukurannya.
10. Pemilihan fasa diam dan ketebalannya.
11. Metode pelapisan fasa diam pada pendukung.
12. Metode pengepakan bahan ke dalam kolom.
13. Suhu kolom dan variasinya.
14. Pemilihan detektor.
15. Penanganan Data.
KROMATOGRAFI
@ Analisis secara kualitatif =
Mengetahui jumlah senyawa dengan menghitung berapakah
jumlah puncak,
Membandingkan puncak sampel dengan puncak standar
@ Analisis secara kuantitatif
Menghitung luas puncak sehingga dapat diketahui konsentrasi
dari sampel tersebut
N 16

2
Tr
N 16
W
Luas puncak dan HETP
L = rumus segitiga
luas alas (w) x Tinggi (h)
2

HETP merupakan ukuran keseimbangan dalam kromatografi


HETP = L
N
TCDAPLIKASI
(Katharometer)
GC

@ Pemisahan, isolasi dan identifikasi (kualitatif dan


kuantitatif).
@ Untuk senyawa-senyawa organik menguap.
@ Analisis Gas.
@ Analisis kompleks logam.
@ Pemisahan isomer.

KETERBATASAN :
@ Hanya untuk zat-zat yang mudah menguap.
@ Untuk zat-zat yang stabil terhadap perubahan suhu.
@ Hanya untuk kuantitas sampel yang kecil
(tidak preparatif).
Perbedaan KCKT dan KGC
KCKT KGC
Fasa gerak cairan gas
Suhu Suhu kamar (25oC) Suhu tinggi (50o-250oC)
Kolom Kolom pendek (20-30 Panjang dan dibuat
cm) melingkar ( Kolom
packed = 1-10 m,
sedangkan kolom
kapiler sampai 100 m)
Sampel Hampir semua zat Hanya untuk senyawa
dapat dijadikan sampel yang mudah menguap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai