Anda di halaman 1dari 4

Nama : Desti Oki Lestari

NIM : 2014730017

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan Bagian Atas

a. Mulut
Memiliki bagian: bibir, gigi, lidah dan kelenjar ludah. Rongga mulut dilapisi oleh tunica
mucosa yang mengandung epitel berlapis menanduk dan mengelupas. Dibawah lapisan
epitel terdapat lamina propria, yang membentuk banyak lekuk atau papilla seperti halnya
pada kulit.
b. Bibir
Terdiri dari dua daerah, bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar sama seperti kulit di
daerah lain wajah. Epidermis terdiri atas jaringan epitel berlapis banyak, menanduk dan
mengelupas, ditumbuhi bulu dan berkelenjar peluh. Di bagian dermis terdapat akar bulu,
kelenjar dan kelenjar minyak bulu. Bagian dalam mengandung tunica mucosa yang
mengandung jaringan epitel berlapis dan mengelupas, tetapi tidak menanduk. Pada
lamila propria terdapat banyak kelenjar lendir, yang salurannya bermuara ke rongga
mulut. Di bawah lapisan lendir terdapat lapisan otot. Tepat pada batas kulit luar dengan
lendir bibir bagian dalam terdapat daerah merah, karena banyak mengandung pembuluh
kapiler. Histologi rongga mulut sama seperti bibir bagian dalam. Lapisan dekat
permukaan terdiri dari tunica mucosa, di bawahnya tunica submucosa. Pada lapisan
submucosa terdapat kelenjar lendir. Sekitar kelenjar itu terdapat lamina propria tunica
mucosa oleh jaringan rapat serat elastis.Didaerah langit-langit tak ada tunica submucosa.
Di daerah langit-langit lunak, di bawah tunica mucosa terdapat lapisan otot lurik dan
jaringan ikat fibrosa. Di daerah langit-langit lunak dekat rongga hidung, jaringan epitel
tunica mucosa terdiri dari sel batang berlapis semu, yang lapisan luarnya bersilia,
menumpu pada lamina basalis yang tebal.
c. Gigi
Gigi baru tumbuh sesudah bayi berusia 6 bulan, gigi pertama disebut gigi susu atau gigi
sementara. Susunan gigi sementara pada anak-anak, berjumlah 20 buah, yaitu gigi seri
berjumlah 8 buah gunanya unutk memotong makanan, gigi taring sebanyak 4 buah
digunakan untuk mencabik-cabik makanan serta 8 buah gerahan kecil untuk mengunyah
makanan. Orang dewasa mempunyai gigi sebanyak 32 buah, terdiri dari atas 8 buah gigi
seri 4 gigi taring, 8 buah geraham muka serta 12 buah geraham belakang. Separuh dari
gigi-gigi tersebut berada di rahang bawah dan lainnya dirahang atas. Pada beberapa
orang jumlah gigi kurang dari 32 buah hal ini biasanya disebabkan geraham bungsu tidak
tumbuh, setalah berumur antara 18-45 tahun.
d. Lidah
Terdiri atas otot lurik yang letaknya menurut tiga arah dan tegak lurus sesama. Lapisan
otot diselaputi oleh tunica mucosa. Di bagian atas lidah tidak terdapat tunica submucosa,
hanya dibagian bawah. Permukaan lidah bagian atas memiliki tonjolan yang disebut
papillae. Ada 4 macam papillae, yaitu: 1) Filiform (terdapat di daerah belakang
lidah), 2) Fungiform (tersebar di antara filiform dan ternayak berada di ujung lidah),
3) Circumvallate (jumlahnya sedikit, terdapat dalam satu barisan melintang pada
pangkal lidah), dan 4) Foliate (terdapat di daerah pinggiran pangkal lidah). Pada
umumnya papilla mengandung kuncup rasa (taste bud). Tiap kuncup rasa mengandung
dua macam sel yang utama, yaitu sel penyokong dansel epitel saraf. Kedua macam sel
memiliki mikrovili yang umumnya bergabung mengacu ke arah lobang rasa, yang pada
periode pra-ME (mikroskop elektron) disebut bulu rasa. Cabang saraf vagus masuk lidah
dan bercabang halus mencapai setiap kuncup rasa. Tonsil liah kecil-kecil dan banyak,
terletak di dasar lidah dan diselaputi oleh epitel berlapis yang menelupas. Tiap tonsil
memiliki ceruk, dan sepanjang pinggir ceruk itu tertanam nodul-nodul limfa. Lidah
berfungsi membantu mengatur penempatan makanan hingga dapat digilas oleh geraham,
dalam hal ini dapat dikatakan makanan mengalami pencernaan secara mekanik.
e. Kelenjar ludah
Kelenjar ludah berguna untuk memudahkan menelan dan mencerna. Ada dua macam
ludah yang dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar, yaitu kelenjar parotis, kelenjar ludah
bawah rahang (glandula submaxilaris) dan kelenjar bawah lidah (glandula sublingualis).
Glandula parotis menghasilkan ludah berbentuk air, infeksi pada parotis disebut parotitis
(penyakit gondong). Glandula sub-maxilaris dan glandula lingualis keduannya
menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir, selain itu berguna sebagai
pelindung selaput mulut terhadap panas, dingin, asam dan basa.
f. Kerongkongan (oesophagus)
Kerongkongan disebut juga oesophagus, dari kata oisob = bawa, dan phagelon =
mekanan. Menghubungkan mulut dengan lambung. Terdiri dari 4 lapisan: 1) Tunica
mucosa Terdiri ataskaringan epitel, yang terdiri dari sel-sel berlapis banyak dan
mengelupas, tetapi tidak menanduk. Di beawah lamina propria ada lapisan tambahan,
disebut tunica muscularis-mucosa, terdiri atas serat-serat otot polos yang letak-letaknya
memanjang dan melingkar. Lamina propria membentuk tonjolan-tonjolan rendah,
sehingga tuniac ini jadi bergelombang. Jika makanan lewat gelombang itu hilang dan
umen membuka besar. 2) Tunica submukosa Terdiri dari jaringan ikat dengan serat
kolagen dan elastis, dengan banyak pembuluh darah serta urat saraf. 3) Tunica
muscularis Terdiri dari dua lapisan otot polos: bagian luar berupa serat otot memanjang,
bagian dalam berupa serat otot melingkar. Kedua lapisan otot ini pada beberapa tempat
tidak kentara bedanya. Serat itu 1/3 bagian dari anterior (pangkal) kerongkongan sebagin
besar terdiri atas oto lurik, di bagian tengah gabungan otot lurik dan otot polos, dan 1/3
bagian posterior (ujung) terdiri semata-mata dari otot polos. 4) Tunica serosa Terdiri
dari jaringan ikat renggang yang mengandung banyak jaringan lemak, pembuluh drah
dan urat saraf. Lapisan ini relatif tebal jika dibandingkan dengan saluran pencernaan
yang di posteriornya.
g. Lambung (ventrikulus) Lambung (ventrikulus), merupakan kantung besar dibawah kiri
rusuk terakhir, terdiri atas tiga bagian, bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut
kardiak, di tengah membulat disebut fundus, dan bagian bawah dekat usus disebut
pilorus. Seluruh bagian dalam lambung menghasilkan asam chlorida. Akibat gerak
peristaltik makanan diubah menjadi seperti bubur getah lambung dinamakan chym.
Lingkungan asam dalam lambung dapat membunuh kuman-kuman yang turut masuk ke
dalam, sihingga menggiatkan kerja getah lambung. Getah lambung mengandung
pepsinongen yang belum aktif bekerja, oleh asam cholrida pepsinogen tersebut
diaktifkan menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein
menjadi molekul-molekul yang lebih kecil disebut peptor. Selain itu berfungsi mengatur
pengeluaran makanan dari lambung masuk ke dalam usus. Pengturan dimungkinkan oleh
kedua bagian otot pilorus. Otot pilorus bagian lambung akan mengendur apabila kena
rangsangan asam, berarti protein telah dicernakan. Otot pilorus bagian usus dua belas jari
akan mengerut bila kena asam sebaliknya mengendur apabila kena rangsang basa.
Dengan demikian makanan dapat masuk ke usus dua belas jari sedikit demi sedikit.
h. Duodenum
Duodenum atau juga disebut dg usus 12 jari merupakan usus yg berbentuk seperti huruf
C yg menghubungkan antara gaster dg jejunum. Duodenum melengkung di sekitar caput
pancreas. Duodenum merupakan bagian terminal/ muara dr system apparatus biliaris dr
hepar maupun dr pancreas. Selain itu duodenum jg merupakan batas akhir dr saluran
cerna atas. Dimana saluran cerna dipisahkan mjd saluran cerna atas dan bawah oleh
adanya lig. Treitz (m. suspensorium duodeni) yg terletak pd flexura duodenojejunales yg
merupakan batas antara duodenum dan jejunum. Di dalam lumen duodenum terdapat
lekukan2 kecil yg disebut dg plica sircularis. Duodenum terletak di cavum abdomen pd
regio epigastrium dan umbilikalis.

Anda mungkin juga menyukai