Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Makanan Pendamping ASI


Subtopik : Nutrisi pada bayi dan balita
Sasaran : ibu-ibu yang mempunyai bayi dan balita
Hari/tanggal : Rabu, 17 Januari 2017
Tempat : Pos Pelayanan Terpadu Kp. Suryalaksana
Waktu : 35 menit

A. TUJUAN :
TIU : Setelah diberikan penyuluhan diharapkan ibu menyusui mengetahui
tentang makanan pendamping ASI
TIK : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan makanan pendamping, ibu-ibu
menyusui dapat:
a. Menjelaskan makanan pendamping ASI
b. Menyebutkan apa saja makanan pendamping ASI yang boleh
dikonsumsi
c. Menyebutkan apa saja makanan pendamping ASI yang tidak boleh
dikonsumsi

B. MATERI : terlampir
Meliputi :
1. Pengertian MP-ASI
2. Permasalahan dalam pemberian MP-ASI
3. Hal-hal yang harus diingat dalam pemberian MP-ASI

C. METODE
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.

D. MEDIA
1. Lembar balik
2. Leaflet.
E. URAIAN KEGIATAN
1. Pengertian MP-ASI
2. Permasalahan dalam pemberian MP-ASI
3. Hal-hal yang harus diingat dalam pemberian MP-ASI

Kegiatan
Jenis Kegiatan
Penyuluh Peserta

Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam


(5 menit) Memperkenalkan diri Mendengarkan
Melakukan kontrak Memperhatikan dan
waktu menjawab
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Pelaksanaan Menjelaskan isi Mendengarkan dengan
(20 menit) materi tentang seksama
makanan
pendamping ASI dan
Menjawab pertanyaan
gizi pada balita
yang diberikan
Mengevaluasi secara penyuluh
verbal kepada peserta

Penutup - Mengevaluasi - Menyampaikan


(10 menit) perasaan peserta perasaan
setelah penyuluhan
- Menyampaikan - Menjawab/membalas
salam penutup salam

F. EVALUASI
1. Struktur
a) SAP sudah siap satu harisebelum dilaksanakan kegiatan
b) Alat dan tempat siap
c) Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi proses
a) Alat dan tempat dapat digunakan sesuai rencana
b) Peserta mauatau bersediauntukmengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi hasil
a) 80% peserta dapat menjelaskan tujuan MP-ASI
b) 80% peserta dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
memberikan MP-ASI
c) 80% peserta dapat menyebutkan dan mempraktekkan cara membuat dan
menyajikan MP-ASI
G. Daftar Pustaka
d. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak (1985) Buku Kuliah I Ilmu Kesehatan
Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
e. Patsy Wertcott (2003), Makanan Sehat Untuk Bayi Dan Balita, PT. Dian
Rakyat.
f. A..H. Murkun (1991), Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid I Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
MATERI

A. Pengertian.
1) Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya
2) Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk
maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak.
Indikator bahwa bayi siap untuk menerima makanan padat:
a) Kemampuan bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa
disangga
b) Menghilangnya refleks menjulurkan lidah
c) Bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara membuka
mulut, lalu memmajukananggota tubuhnya ke depan untuk menunjukkan rasa
lapar

B. Permasalahan dalam pemberian MP-ASI


Beberapa permasalahan dalam pemberian makanan bayi/anak umur 0 24 bulan:
1. Pemberian makanan pralaktal (makanan sebelum ASI keluar). Makanan pralaktal
adalah jenis makanan seperti air kelapa, air teh, madu, air tajin, pisang yang
diberikan pada bayi baru lahir sebelum ASI keluar.
2. Kolostrum dibuang
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat
melindungi bayi dari penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu
kolostrum jangan dibuang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan)
menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian
MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan anak.
4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak
boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada
makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi
dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Memberikan MP-ASI terlebih dahulu
berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat
menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi
anak tidak terpenuhi.
7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja
Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi
menyusui dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena
kurangnya pemahaman tentang manajemen laktasi pada ibu bekerja. Hal ini
menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada
anak kurang diperhatikan.
8. Kebersihan kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan
dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu yang menyuapi anak
dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan dengan tudung
saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya.

C. Hal-hal yang Harus Diingat Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI


1. Jenis-jenis makanan padat antara lain:
a. Pisang
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.
Pisang yang dipilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya
diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah
cukup dan bisa dikerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi
anak yang belum punya gigi saat ini.
b. Bubur beras merah
Ibu dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di
supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda
dapat mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan
susu formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali,
buatlah sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak
bosan.
c. Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang
dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan
sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan
pencuci sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.
d. Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu
biscuit agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan
air hangat.
2. Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan
dengan umur bayi:
a. Bayi 0 6 Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping,
dengan ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan
memang sampai dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak
mencukupi, atau ada hal tertentu yang menyangkut kondisi sang ibu seperti
tidak keluarnya ASI, pemberian makanan penunjang bisa dilakukan.
Pada usia 3-4 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan air
jeruk manis. Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik)
disesuaikan dengan keperluan masing-masing bayi. Makanan padat bayi
pertama ini (bubur susu) dapat dibuat dari tepung seperti tepung beras,
jagung atau havermouth dengan ditambahkan susu dan gula. Pemberian
bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus
waspada kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi,
pemberian telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7
bulan ke atas.
Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan
sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya
tidak diberi apa-apa. Pada bayi usia 5-6 bulan dapat diberikan 2x bubur susu
sehari, buah-buahan dan juga telur.
b. Bayi 6 8 Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan
makanan campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan
makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan)
dan makanan sumber protein nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam),
buah tomat dan wortel. Sehingga nasi tim ini merupakan makanan yang
mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat
pencernaan.
c. Bayi 8 12 Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari
sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00
sebagai makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya
anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain
sehingga anak bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita
penyakit malnutrisi energi protein.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran
pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan
abyi menerima makanan 3x sehari

3. Jenis dan karakter dari makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur
bayi:
a. Bayi 0 6 bulan
Bayi 0 6 bulan
b.
D. Kegunaan Nutrisi.
1. Memelihara kesehatan dan memulihkan bila sakit.
2. Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor.

E. Kebutuhan Nutrisi Bayi.


1. Air.
Bayi muda jumlah air yang dianjurkan untuk diberikan sangat penting dibanding
bayi yang lebih tua karena air merupakan nutrisi yang menjadi medium untuk
nutrisi lainnya.
Untuk bayi yang menyusui pada ibunya, masukan air rata-rata 175 200
ml/kg/BB/hari dalam triwulan I kemudian menurun 150-175 ml/kgBB/hari dalam
triwulan II, 130-140 ml/kgBB/hari dalam triwulan III dan 120 140 ml/kgBB/hari
dalam triwulan terakhir.
2. Energi.
Komisi ahli FAO/WHO tahun 1971 mengemukan bahwa rekuiremen dari kalori
harus disesuaikan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.

Kebutuhan energi (kal/kgBB/hari


Umur
FAO (1971) Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa bayi 112 110(100-120)
Tabel : Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.
3. Protein
Dalam workshop On Food dari International Kongres Of pediatric Diwina (1971)
dikemukan :
Age (Months) Intake (Gr/kg/hari)
1 3,0
2 2,7
4 2,3
6 2,2
8 1,6
10 1,6
12 1,6
Tabel kebutuhan protein bayi.
4. Lemak
Tidak perlu dalam jumlah yang banyak kecuali asam lemak esensial (asam linoleat
dan arakkidonat).
Arti lemak dalam makanan :
a. Lemak merupakan bahan makanan berkalori yang diperlukan untuk memenuhi
kalori bayi
b. Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari 0,1 % dapat
mengakibatkan gangguan kulit bersisik, rambut mudah rontok, hambatan
pertumbuhan
c. Lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat oleh bayi sekurang-kurangnya sampai 3 bulan.
d. Lemak merupakan zat penyedap makanan
e. Lemak mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak (Vitamin A, D,
E, dan K)
5. Karbohidrat
Bayi yang menyusui mendapat 40% kalori dari laktosa. Pada usia lebih tua kalori
dan hidrat arang bertambah jika bayi telah diberi makanan lain terutama
mengandung banyak tepung, seperti bubur susu dan nasi Tim.
6. Vitamin dan Mineral
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin, mineral dan zat gizi lainnya (zat ini
penting meskipun dalam jumlah kecil). Vitamin yang penting bagi bayi adalah
vitamin A, terdapat dalam buah-buahan dan sayuran berwarna merah, hijau,
kuning, Vitamin C yang banyak terdapat dalam buah dan sayuran khusus sayuran
yang berwarna hijau dan jeruk, papaya melon dan mangga.

F. Pengaturan Makanan Pada bayi dan balita


1. Bayi usia 0 6 bulan.
Diberikan air susu ibu eksklusif (ASI eksklusif).
Manfaat menyusui :
- Praktis, mudah dan murah
- Sedikit kemungkinan terjadinya kontaminasi dan tidak terjadi kekeliruan
pemberian dalam mempersiapkan makanan.
- Mejalin hubungan psikologis yang erat antara ibu dan bayi yang penting bagi
perkembangan psikologis anak.
- Memberikan keuntungan dalam pencegahan carsinoma payudara
Manfaat ASI :
- Makanan alam, ideal dan fisiologis
- Nutrient lengkap dan sesuai untuk pertumbuhan bayi
- Nutrient dalam keadaan segar dengan suhu yang optimal dan bebas dari basil
pathogen.
- Mengandung zat anti danzat kekebalan lain yang dapat mencegah berbagai
penyakit infeksi terutama pada usus.
Menyusui bayi tidak dapat dilakukan pada keadaan :
- Bila bayi sakit berat sehingga tidak dapat mampu menghisap, stomatitis berat,
dehidrasi dan asidosis, bronkopneumoni, meningitis dan ensepalitis.
- Bila ibu mempunyai kelainan pada putting payudara sehingga tidak dapat
menyusui
Hal ini dapat diatasi dengan pemberian susu fomula. Namun ini memiliki beberapa
kerugian antara lain;
- Tidak mengandung kekebalan
- Pemborosan
- Makan waktu dan tenaga
- Menyebabkan mencret
- Takaran tidak tepat dan membahayakan.
2. Bayi usia lebih dari 6 bulan
ASI diteruskan
Makanan tambahan:
Makanan lumat
Adalah semua makanan yang dimasakyang disajikan secara
halus,diberikan pertama kali kepada bayi sebagai peralihandari ASI ke
makanan padat,misalnya bubur susu
Makanan lembik
Adalah makanan bayi sebagai peralihan dari makanan lumat ke makanan
anak, misalnya nasi tim atau bubur nasi.
.
G. Gangguan Pemenuhan Nutrisi
1. Penyebab kurang gizi
- Jenis makanan tidak seimbang
- Makanan tidak teratur
- Jumlah makanan yang dimakan kurang dari kebutuhan
- Masalah dalam mengolah makanan
2. Tanda gejala bayi kurang gizi
- Badan kurus, lemah dan tidak bergairah
- Rambut pirang, mudah rontok
- Grafik berat badan menurun.
- Kulit kering.
3. Akibat kurang gizi.
- Mudah terserang diare dan ISPA.
- Gangguan tumbuh kembang
- Kurang cerdas.

H. Menilai Kecukupan Makanan.


Pengaturan makanan yang berhasil tercermin dalam pertumbuhan dan perkembangan
bayi yang memuaskan.
1. Penilaian kecukupan ASI secara obyek dilihat dari :
a. Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir
minggu kedua setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan
lebih dari 10 %
b. Kurva pertumbuhan berat badan memuaskan yaitu menunjukan
kenaikan berat badan sebagai berikut :
- Triwulan I = Kenaikan berat badan 150-250gr/minggu
- Triwulan II = 500 600 gr/bulan
- Triwulan III = 350-450 gr/bulan
- Triwulan IV = 250-350 gr/bulan
Atau pada umur 4-5 bulan berat badan menjadi 2 kali lipat. Berat badan waktu
lahir dan menjadi 3 kali lipat pada umur 1 tahun
2. Kecukupan ASI secara subyektif dilihat dari :
a. Bayi tampak puas dan tidur nyenyak setelah menyusui
b. Ibu merasa bayi tampak puas dan tidur nyenyak setelah menyusui.
c. Ibu merasa perubahan tegangan payudara sebelum dan sesudah
menyusui dan merasakan aliran ASI yang cukup deras atau banyak selama
menyusui.
Evaluasi : dalam bentuk tanya jawab
1. Sebutkan pengertian nutrisi bayi ?
2. Sebutkan makanan yang diberikan untuk bayi 0 6 bulan ?
3. Sebutkan manfaat ASI?
4. Jelaskan cara membuat bubur Tim !

Anda mungkin juga menyukai