BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan di bidang alat transportasi darat yang tidak lepas dari kebutuhan manusia.
Pemakaian kendaraan roda empat (mobil) pada saat ini semakin menjamur seiring dengan
ke berbagai tempat, mulai dari hotel, tempat makan atau restaurant, tempat wisata, tempat
berbelanja baik pasar tradisional maupun supermarket atau pertokoan. Di dalam perjalanannya
mobil melewati begitu banyak jalan-jalan rusak maupun berlubang, hal ini menyebabkan kondisi
mobil menurun dan bahkan terjadi kerusakan-kerusakan pada salah satu atau lebih komponen
pada bagian kaki-kaki atau penyangga badan mobil dan mengakibatkan kenyamanan pengendara
terganggu.
Hal ini dikarenakan terdapat komponen-komponen kendaraan yang mengalami
kerusakan, misalnya adalah bantalan roda yang berfungsi untuk mengurangi gesekan antara
dudukan roda dengan poros roda atau poros roda dengan sistem suspensi saat kendaraan berjalan.
Jika komponen tersebut mengalami kerusakan, maka harus diganti, karena bantalan roda
kurang praktis karena masih menggunakan pompa manual untuk penggerak hidroliknya dan
tidak memiliki penunjuk apakah bantalan sudah mencapai dasar dari dudukannya atau belum.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis memutuskan untuk memodifikasi alat pres
hidrolik tersebut dengan menggunakan motor listrik sebagai penggerak pompa hidrolik.
mengganti bantalan roda dengan baik dan benar agar tidak merusak komponen.
Alat pres hidrolik ini dirancang berdasarkan kebutuhan dunia kerja. Adapun
rumusan masalah yang akan dibahas dalam MODIFIKASI ALAT PRES HIDROLIK
1. Apa komponen utama yang dibutuhkan untuk modifikasi alat pres hidrolik kapasitas 5 ton
motor listrik?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dalam penyusunan Tugas Akhir ini
adalah:
1.3.1. Tujuan Umum
1. Dapat memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin
1. Untuk mendapatkan komponen utama yang diperlukan pada modifikasi alat pres hidrolik
2. Sebagai sarana adik kelas untuk mencari inspirasi dalam pembuatan Tugas Akhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bantalan
Menurut Sularso bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran atau gerak bolak-balik dapat bekerja dengan aman, halus dan panjang umur.
Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros atau elemen mesin lainnya dapat bekerja
dengan baik. Jika bantalan tidak bekerja dengan baik, maka prestasi kerja seluruh sistem akan
menurun atau tidak dapat bekerja dengan semestinya. Adapun jenis-jenis bantalan antara lain
adalah :
1. Berdasarkan gerakan terhadap poros bantalan, dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis :
1) Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros dan
2) Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam
melalui elemen gelinding seperti bola, rol atau rol jarum dan rol bulat.
3. Berdasarkan arah beban terhadap poros, bantalan dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis :
1) Bantalan radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus dengan sumbu
poros.
2) Bantalan aksial
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.
2.2. Hidrolik
Menurut Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat sederhana dan
sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang
ditempatinya. Karena sifat cairan yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga
akan mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati berbagai ukuran dan bentuk, sehingga fluida
cair tersebut dapat mentransferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah
sistem pemindah dan pengontrol gaya serta gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli. Fluida
minyak hidrolik yang bekerja pada sistem tertutup ditekan, tekanannya akan diteruskan sama
besarnya ke segala arah. Besarnya gaya penekan dapat diatur sesuai dengan perbandingan
diameter luas penampang pertama (A1) dan luas penampang kedua (A2), berdasarkan persamaan
atau
Keterangan:
Motor listrik adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai tenaga penggerak.
Pengguanaan motor elektrik disesuaikan dengan kebutuhan daya mesin. Motor listrik pada
umumnya berbentuk silinder dan dibagian bawah terdapat dudukan yang berfungsi sebagai
lubang baut agar motor listrik dapat dirangkai dengan rangka mesin atau konstruksi mesin yang
lain.
Rumus yang digunakan untuk menentukan daya motor listrik adalah sebagai berikut :
T = Torsi (Nm)
Rantai transmisi daya biasanya dipergunakan di mana jarak poros lebih besar dari pada
transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada dalam transmisi sabuk. Rantai mengait pada
roda gigi sprocket dan meneruskan daya tanpa selip, jadi menjamin perbandingan putaran yang
tetap.
Dimana :
4. Mudah memasangnya.
2.5. Poros
Menurut Sularso poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap
putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Hampir semua mesin yang mengandung mekanisme bergerak atau berputar memiliki
poros, dari yang berukuran kecil hingga poros-posos besar. Kemudian berdasarkan posisi dalam
mesin, poros bias diletakan dalam arah vertikal maupun arah horizontal.
1) Poros transmisi
Poros ini mendapat beban puntir atau torsi dan beban lentur. Daya yang ditransmisikan ke poros
ini melalui roda gigi, puli, kopling, sabuk atau rantai dan sebagainya.
2) Spindle
Poros yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas,dimana
beban utama berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus
3) Gandar
Poros ini dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat beban puntir dan
tidak berputar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur, kecuali jika digerakan oleh penggerak
Ada beberapa beban yang bekerja pada poros yang perlu dihitung. Adapun beban-beban
Untuk mencari diameter poros dari persamaan tegangan geser diatas, yaitu:
Untuk kondisi poros yang lebih aman maka perlu dimasukan factor keamanan (FS). Maka
Untuk mendapatkan persamaan akhir untuk menghitung diameter poros masukan persamaan 2.3
FS = Faktor keamanan
Poros yang menerima beban lentur akan menghasilkan tegangan normal di dalam poros.
Tegangan normal akan mencapai harga maksimum dibagian permukaan dan besarnya adalah:
Untuk mencari diameter poros dapat dilakukan dengan memodifikasi persamaan sehingga
menjadi:
Untuk mendapatkan dimensi poros yang aman maka perlu memasukan factor keamanan (FS).
Dengan demikian variable maksdalam persamaan diatas perlu menjadi tegangan normal yang
diizinkan allowable.
Untuk mendapatkan persamaan akhir untuk menghitung diameter poros yang menerima beban
FS = Faktor keamanan
Akibat beban lentur dan beban puntir pada poros memunculkan tegangan normal dan tegangan
geser. Untuk mendapatkan diameter poros perlu dilakukan perhitungan dari kombinasi kedua
tegangan
tersebut.
Agar sambungan las cukup kuat, sambungan tersebut harus dirancang sesuai dengan
cara penggunaannya nanti. Di bawah ini disebutkan beberapa jenis sambungan las :
1. Sambungan Temu
Gambar di bawah memperlihatkan sebuah alur las berbentuk V tunggal yang dibebani oleh gaya
tarik F untuk pembebanan tarik ataupun tekan, tegangan normal rata-rata adalah :
= Panjang las
Menurut Sularso mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam
suatu rangkaian mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga penggunaannya
disesuaikan dengan kebutuhan. Pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan
teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya sebagai usaha
untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin. Pemakaian mur dan baut pada
konstruksi mesin
Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin, pemilihan baut dan mur
sebagai alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang sesuai.
Keterangan:
penentuan jenis dan ukuran mur dan baut harus memperhatikan berbagai faktor
seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan bahan, dan lain sebagainya.
c. Beban geser
................................................(2.2); (Sularso,2008:296)
Keterangan :
BAB III
METODOLOGI
Penggantian bantalan biasanya dilakukan dengan cara memukul dengan palu jika
bantalan menggunakan suaian pas atau longgar, namun jika bantalan menggunakan suaian sesak
maka diperlukan bantuan alat pres hidrolik untuk membuka maupun memasang bantalan. Namun
alat yang tersedia dilapangan saat ini tidak memiliki penunjuk untuk menyatakan bahwa bantalan
sudah terpasang pada posisinya atau belum, sehingga saat memasang bantalan harus diperhatikan
dengan baik.
menggunakan motor listrik sebagai penggerak pompa hidrolik dan dengan dilengkapi dengan
stopper untuk menghentikan putaran motor listrik jika bantalan sudah terpasang pada posisinya.
Adapun rancangan yang diusulkan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
1. Motor listrik
2. Gear box
3. Roda gigi 1
4. Rantai
5. Roda gigi 2
6. Poros
7. Roda perubah putaran
8. Conecting rod
9. Dongkrak hidrolik
10. Dudukan benda kerja
11. Tombol start
12. Tombol stop
13. Mistar pengukur
Putaran dimulai dari motor listrik diteruskan ke gearbox untuk menurunkan putaran
motor listrik yang tinggi menjadi putaran rendah untuk memutar roda gigi sproket penggerak,
gerakan diteruskan oleh rantai dan memutar roda gigi sproket yang digerakkan untuk memutar
poros, poros memutar roda engkol untuk merubah gerak putar menjadi gerak naik-turun untuk
menggerakkan pompa hidrolik. Hidrolik dipompa dan penekan bergerak turun, penekan
dikaitkan engan mistar pengukur yang sekaligus berfungsi untuk menekan tombol stop jika
penekan sudah turun sesuai ukuran yang ditentukan sebelum mesin dioperasikan.
revisi
ya
tidak
Start
Permasalahan
Ide
Pembuatan gambar kerja secara detail
Proses pembuatan dan perakitan
Uji coba alat
1.Apakah alat yang dirancang bisa digunakan untuk membuka dan memasang bantalan?
2.Apakah alat yang dirancang lebih praktis dari alat yang sudah ada?
Selesai
Perencanaan
Gambar 3.3. Skema Aliran Proses Perancangan Alat
Ruang lingkup pembahasan dalam Tugas Akhir ini hanya memodifikasi dan
bengkel resmi TOYOTA Agung Automall dan beberapa data penulis peroleh dari internet. Oleh
karena itu penulis memodifikasi alat pres hidrolik ini agar proses penggantian bearing menjadi
lebih mudah. Untuk perhitungan alat, penulis mengambil dari berbagai buku - buku penunjang
yang relevan.
Dalam pembuatan alat pres bearing ini ada beberapa variabel yang direncanakan
yaitu motor listrik, puli, sabuk-V, poros, roda perubah gerak putar menjadi gerak naik-turun dan
3. Mistar baja : alat untuk mengukur panjang yang terbuat dari plat baja (satuan : cm),
4. Jangka sorong : alat untuk mengukur panjang, diameter luar dan dalam, dan kedalaman dengan
ketelitian 0,05mm-0,02mm,
9. Mesin las : alat untuk menyambung dua buah logam atau lebih.
Proses pengumpulan data yang penulis gunakan dalam pembuatan alat bantu
a. Metode Wawancara
Metode pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi alat pengganti bantalan yang sudah
tersedia dan bertanya langsung pada mekanik TOYOTA Agung Automall yang bersangkutan.
b. Metode Literatur
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan dengan mengambil bahan penelitian dari buku-
buku dan situs-situs internet yang bersangkutan sebagai bahan acuan perencanaan Tugas Akhir.
Analisis data modifikasi alat pres hidrolik ini dapat dilakukan dengan menentukan
kapasitas dongkrak hidrolik yang digunakan, maka dapat dicari diameter dan bahan poros,
kekuatan sambungan las dan sambungan ulir, roda gigi sproket, daya motor serta beban bengkok
PEMBAHASAN
Adapun komponen-komponen dari modifikasi alat pres hidrolik ini terdiri dari :