Anda di halaman 1dari 12

KEMACETAN DI INDONESIA

Masalah kemacetan di Indonesia masih menjadi masalah besar di negeri kita tercinta ini. Hampir
setiap hari kemacetan pasti terjadi. Terlebih hari kerja macetnya negeri ini sangatlah parah dan
akibatnya banyak peraturan lalu lintas yang di langgar. Ada polisi lalu lintas saja masih macet,
bagaimana kalau tidak atur. Biasanya pengguna jalan raya jika tidak ada polisi mereka melanggar
peraturan lalu lintas seenaknya ini yang menyebabkan salah satu kemacetan. Penyebab
kemacetan tidak lain disebabkan oleh kendaraannya sendiri. Meningkatnya jumlah kendaraan ini
tidak sebanding dengan luasnya jalanan yang digunakan. Akibatnya kemacetan terjadi sepanjang
jalan ibu kota. Tidak hanya hari kerja kemacetan terjadi. Bahkan hari liburpun kemacetan tetap
saja terjadi. Terlebih hari ini, hari sabtu saya masih masuk kuliah dan saat jalan pulang macet
masih saja ada padahal hari sabtu termasuk hari libur. Heran orang-orang tidak ada yang betah
dirumah untuk istirahat apa ? Masih saja memenuhi jalanan. Sekarang kendaraan pribadi lebih
mendominasi daripada kendaraan umum. Mobil pribadi sudah banyak beroperasi di jalan raya
padahal yang ada didalam mobil tersebut kebanyakan cuma ada satu orang. Banyaknya mobil
pribadi di jalan benar-benar memakan bahu jalanan jika yang ada dalam mobil tersebut cuma ada
satu orang. Dan kendaraan motor terlebih parah banyaknya daripada kendaraan mobil pribadi.
Motor sudah seperti semut karena banyaknya. Banyaknya kendaraan pribadi tidak pula tidak
menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Justru hampir setiap hari pasti ada berita tentang kecelakaan
lalu lintas. Kesabaran sangat diperlukan dalam menghadapi kemacetan ini. Kadang kemacetan
ini membuat orang mudah emosi dan tidak sabar sehingga kecelakaan sering kali terjadi. Oleh
karena itu para pengguna jalan diharapkan untuk lebih bersabar dan berhati-hati dalam
perjalanan.

Enam Kota Besar Indonesia Alami


Kemacetan Parah

Antara Kam, 19 Mei 2011

Email


Cetak

Konten Terkait

Lihat Foto

Enam Kota Besar Indonesia Alami Kemacetan Parah

Berita Lainnya

Antam: Permintaan Emas Tinggi Membuat Harga Meningkat

Antara

Industri Perminyakan Janda Berhias 10 Oktober Diresmikan

Antara

Perbanas: Antaboga Tanggung Jawab Pemilik Lama Mutiara

Antara

Lainnya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Perekonomian mengidentifikasi lalu lintas di
enam kota metropolitan di Indonesia mengalami kemacetan yang sudah cukup parah.

"Enam kota metropolitan tersebut memang mengalami kemacetan luar biasa," kata Menko
Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi membahas masalah kemacetan lalu lintas di
Jakarta, Kamis.

Hatta menyebutkan, enam kota itu adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan
dan Denpasar.

"Tadi para gubernur atau yang mewakili memaparkan strategi pembangunan mengatasi masalah
itu," katanya.

Rapat koordinasi, kata Hatta, juga membahas perkembangan jalan dan sarana lain yang dibangun
oleh pusat seperti oleh Kementerian PU dan Kemenhub yaitu bandara, jaringan kereta api,
pelabuhan dan lainnya.

"Semua harus terintegrasi dalam metropolitan priority area (MPA) yang mengintegrasikan
seluruh infrastruktur. Jadi tidak hanya masalah angkutan penumpang tapi juga logistik, power
plan, gas untuk industri, penentuan kawasan industri dan lainnya," katanya.

Mengenai pembatasan jumlah kendaraan, Hatta mengatakan, ke depan yang akan lebih
dikembangkan adalah dengan "electronic road pricing" (ERP).

"Ke depan ini istilah pembatasan itu 3 in 1 diubah menjadi ERP," katanya.

Sementara mengenai upaya mengatasi kemacetan di Bandung, Hatta mengatakan, di Bandung


sudah ada busway dan akan terus dikembangkan.
"Di samping ada jalur kereta bagian selatan akan dihidupkan kembali, kereta-kereta api yang
selama ini memang sudah ada relnya yang mati akan dihidupkan kembali," katanya.

Mengenai anggaran untuk mengatasi kemacetan di enam kota itu, Hatta mengatakan, banyak
sekali langkah yang dilakukan sehingga harus dijelaskan secara detil.

"Saya tak bisa jelaskan detil karena banyak sekali langkahnya seperti membangun jalan tol,
menghidupkan jalur kereta api dan lainnya," kata Hatta.

Kemacetan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kemacetan di Jakarta.

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang
disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak
terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau
memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,
misalnya Jakarta dan Bangkok.

Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan
dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Daftar isi

1 Penyebab kemacetan

2 Dampak negatif kemacetan

3 Pemecahan permasalahan kemacetan

o 3.1 Peningkatan kapasitas

o 3.2 Keberpihakan kepada angkutan umum

o 3.3 Pembatasan kendaraan pribadi

4 Lihat pula

Penyebab kemacetan
Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan:

Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan

Terjadi kecelakaan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang


menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat
kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,

Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan

Ada perbaikan jalan,

Bagian jalan tertentu yang longsor,

Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat
sirene tsunami.

Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, spt : berjalan
lambat di lajur kanan dsb.

Adanya parkir liar dari sebuah kegiatan.

Pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga
pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang
akan melewati area tersebut.

Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi
rendahnya arus lalu lintas
Dampak negatif kemacetan
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:
[rujukan?]

Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah

Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar


lebih rendah,

Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak
yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem
yang lebih tinggi,

Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi


lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,

Meningkatkan stress pengguna jalan,

Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam


kebakaran dalam menjalankan tugasnya

Pemecahan permasalahan kemacetan


Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu
lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:

Peningkatan kapasitas

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah dengan meningkatkan
kapasitas jalan/parasarana seperti:

1. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu


memungkinkan,

2. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,

3. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,


biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.

4. Meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas,


persimpangan tidak sebidang/flyover,

5. Mengembangkan inteligent transport sistem.

Keberpihakan kepada angkutan umum


Jalur Bus Transjakarta (Busway)

Untuk meningkatkan daya dukung jaringan jalan dengan adalah mengoptimalkan kepada
angkutan yang efisien dalam penggunaan ruang jalan antara lain:

1. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum

2. Pengembangan lajur atau jalur khusus bus ataupun jalan khusus bus yang di
Jakarta dikenal sebagai Busway,

3. Pengembangan kereta api kota, yang dikenal sebagai metro di Perancis,


Subway di Amerika, MRT di Singapura

4. Subsidi langsung seperti yang diterapkan pada angkutan kota di Transjakarta,


Batam ataupun Jogjakarta maupun tidak langsung melalui keringanan pajak
kendaraan bermotor, bea masuk kepada angkutan umum,

Pembatasan kendaraan pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah harus dilakukan
manajemen lalu lintas yang lebih ekstrem sebagai berikut:

1. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu


seperti yang direncanakan akan diterapkan di Jakarta melalui Electronic Road
Pricing (ERP). ERP berhasil dengan sangat sukses di Singapura, London,
Stokholm. Bentuk lain dengan penerapan kebijakan parkir yang dapat
dilakukan dengan penerapan tarip parkir yang tinggi di kawasan yang akan
dibatasi lalu lintasnya, ataupun pembatasan penyediaan ruang parkir
dikawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya,

2. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya


pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea
masuk yang tinggi.

3. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu,


seperti d
Manajemen Lalu Lintas/Trotoar

Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia

< Manajemen Lalu Lintas

Langsung ke: navigasi, cari

Manajemen lalu lintas

Pendahuluan

Definisi: Lalu lintas Manajemen lalu


lintas Permasalahan lalu lintas Prinsip
pengendalian lalu lintas

Keselamatan lalu lintas

Penegakan hukum Keselamatan lalu


lintas Pembatasan Kecepatan
Pelambatan lalu lintas Tempat istirahat

Manajemen Prioritas

Prioritas angkutan umum

Jalur bus Bus Rapid Transit Fasilitas pendukung


Prioritas kendaraan tidak bermotor

Fasilitas pejalan kaki (Trotoar


Penyeberangan pejalan kaki Kawasan
pejalan kaki) Jalur sepeda

Manajemen Pembatasan

Pengendalian kendaraan pribadi Retribusi


pengendalian lalu lintas Pengendalian
parkir Sel Lalu Lintas

Manajemen Kapasitas
Jaringan jalan Kapasitas jalan Kawasan
lalu lintas terpadu Sistem satu arah
Simpang susun Jalur berlawanan arah
Jalan pintas

Pengembangan transportasi yang


berkelanjutan

Prinsip transportasi yang berkelanjutan


Transit Oriented Development
Transportasi hijau

Pendanaan

Pendanaan sistem transportasi Kemitraan


pemerintah dengan swasta

Status:

l b s

Trotoar dikiri kanan jalan yang sibuk

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan yang berfungsi untuk meningkatkan keamanan pejalan kaki yang
bersangkutan.
Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan,
maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari
manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan
bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan
pembangunan trotoar.Untuk keamanan pejalan kaki maka trotoar ini harus dibuat terpisah dari
jalur lalu lintas kendaraan, oleh struktur fisik berupa kereb.

Perlu tidaknya trotoar dapat diidentifikasikan oleh volume para pejalan kaki yang berjalan
dijalan, tingkat kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan pengaduan/permintaan
masyarakat.

Daftar isi

1 Penempatan trotoar

2 Aspek desain trotoar

o 2.1 Lebar fasilitas pejalan kaki

o 2.2 Jenis perkerasan

3 Referensi

Penempatan trotoar
Fasilitas pejalan kaki dapat ditempatkan disepanjang jalan atau pada suatu kawasan yang akan
mengakibatkan pertumbuhan pejalan kaki dan biasanya diikuti oleh peningkatan arus lalu lintas
serta memenuhi syarat-syarat atau ketentuan-ketentuan untuk pembuatan fasilitas tersebut.
Tempat-tempat tersebut antara lain :

Daerah perkotaan secara umum yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi

Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap

Daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi, seperti misalnya jalan-
jalan dipasar, pusat perkotaaan, daerah industri

Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi dengan periode yang


pendek, seperti misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah, rumah
sakit, lapangan olah raga

Lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari tertentu,


misalnya lapangan/gelanggang olah raga, masjid
Aspek desain trotoar

kelandaian pada akses yang dilengkapi dengan bolard untuk menghalangi mobil
naik ke trotoar

Aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan/desain trotoar:

Perbedaan tinggi trotoar dari muka jalan yang tidak terlalu rendah tetapi juga
tidak terlalu tinggi karena akan mengurangi kapasitas jalan. Ketinggian dari
perkerasan jalan yang disarankan adalah 150 mm.

Kelandaian pada akses jalan untuk memungkinkan penderita cacat yang


menggunakan kursi roda untuk bisa menggunakan trotoar dengan gampang
dan mudah.

Lintasan yang bisa dilewati oleh penderita cacat yang buta.

Lebar yang sesuai dengan jumlah pejalan kaki yang menggunakan trotoar

Lebar fasilitas pejalan kaki

Lebar fasilitas pejalan kaki yang ideal bisa dihitung dengan menggunakan pendekatan sebagai
berikut:

Dimana: P = volume pejalan kaki (Orang/menit/meter) W = lebar fasilitas pejalan kaki (meter)

Bila pada fasilitas pejalan kaki masih ditambah dengan perabot jalan atau fasilitas lainnya maka
perlu ada pelebaran untuk fasilitas tersebut dari hasil perhitungan sebagaimana rumus diatas.
Pada daftar berikut[1] ditunjukkan tambahan lebar yang dibutuhkan:
No Jenis Fasilitas Tambahan lebar, Cm

1 Kursi roda 100 - 120

2 Tiang lampu penerang 75 - 100

3 Tiang lampu lalu lintas 100 - 120

4 Rambu lalu lintas 75 - 100

5 Kotak Surat/Pos 100 - 120

6 Keranjang sampah 75 - 100

7 Pohon/Tanaman peneduh 60 - 120

8 Pot Bunga 150

Jenis perkerasan

Perkerasan yang digunakan dapat berupa:

Perkerasan lentur/aspal

Perkerasan kaku/beton

Paving block

Perkerasan ini harus diberikan elevasi sekurang-kurangnya sebesar 2 % sampai dengan


maksimum 3 % agar tidak terjadi genangan air pada waktu hujan. Sedangkan kelandaian
memanjang trotoar maksimum bisa sampai 7 %.

Referensi

1. Direktorat Jenderal Bina Marga, Pedoman Perencanaan Jalur Pejalan Kaki


pada Jalan Umum, [1]

Anda mungkin juga menyukai