PENGENALAN MIKROSKOP
I. Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda/jasad renik yang tidak dapat dilihat
dengan mata biasa.
Berdasarkan jumlah lensa okulernya mikroskop dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Mikroskop Monokuler
b. Mikroskop Binokuler
1. Lensa Okuler
2. Tabung mikroskop/tubus
3. Revolver
4. Pengunci Tabung Tubus
5. Lensa Objektif
6. Penjepit Preparat
7. Meja Preparat
8. Kondensor
9. Pemutar Kondensor
10. Diafragma
11. Pengatur Diafragma
12. Pengatur Penjepit Preparat
13. Makrometer sekrup
14. Mikrometer sekrup
15. Pengatur penjepit preparat
16. Sakelar Lamput/tombol on atau off
17. Pengatur Intensitas Cahaya
18. Lampu
B. PENGGUNAAN MIKROSKOP
1. Letakkan diatas meja yang statis da rata
2. Sambungkan saklar ke sumber listrik
3. Tekan tombol ON
4. Letakkan sediaan di atas meja benda
5. Atur kondesor dan diafragma sesuai lensa objektif yang digunakan
Jika menggunakan lensa objektif 10 X maka kondensor rapat ke bawah dan
diafragma tertutup
Jika lensa objektif 40 X maka kondensor agak ke tengah dan diafragma
setengah terbuka.
Jika menggunakan lensa objektif 100 X maka kondensor rapat ke atas dan
diafragma terbuka.
6. Putar makrometer untuk mencari lapangan pandang
7. Fokuskan dengan menggunakan mikrometer sehingga kelihatan gambar yang jelas.
8. Setelah selesai pemeriksaan mikroskop dimatikan dengan cara meneka tombol OFF dan
simpan pada tempat yang telah disediakan.
C. PEMELIHARAAN MIKROSKOP
1. Mikroskop harus selalu dalam keadaan bersih dan bebas debu.
2. Jika selesai dipakai, lensa 10 X dan 40 X serta lensa okuler dibersihkan dengan tissue
pembersih lensa.
3. Jika menggunakan lensa 100 X (oil emersi) bersihkan dengan menggunakan xilol.
4. Jika tidak dipergunakan mikroskop disimpan dalam lemari mikroskop dan ditutup dengan kain
5. Pada saat mengangkat mikroskop hendaknya digunakan kedua tangan, satu tangan memegang
lengan mikroskop dan tangan yang lain untuk menyangga bagian dasar mikroskop.
6. Pada pemakaian mikroskop dipilih posisi yang nyaman dan perlu dipertimbangkan faktor-
faktor kemungkinan terjadinya getaran, intensitas cahaya yang datang, ketinggian meja harus
sesuai dengan pekerja.
Bagaimana kita dapat mengamati benda-benda kecil seperti komponen jam tangan? Alat
apa yang kita gunakan untuk melihat benda-benda kecil ? untuk melihat benda-benda kecil, kita
dapat menggunakan alay yang dinamakan lup.
Pada dasarnya, lup adalah sebuah lensa cembung. Lensa ini dapat berfungsi sebagai kaca
pembesar jika diletakkan pada posisi yang tepat antara objek benda yang akan diamati dan mata.
Berdasarkan pembentukkan bayangan pada lensa cembung, untuk menghasilkan
bayangan yang diperbesar, benda diletakkan di antara titik F1 dan O. Perhatikan Gambar 21.14.
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Jadi, pabila kita ingin
menggunakan lensa cembung sebagai lup, maka benda harus kita letakkan diantara titik F 1 dan
O. Pembentukan bayangan pada lup (lensa cembung). Kita juga telah mempelajari bagaimana
mata melihat sebuah objek. Jika kita ingin melihat benda dengan mata rileks supaya tidak lekas
lelah, benda yang kita amati kharus berada di titik jauh dari mata. Dalam keadaan seperti ini,
dikatakan mata tidak berakomodasi. Jika kita menginginkan pembesaran yang lebih besar lagi,
kita dapat mendekatkan benda (objek) asalkan tidak lebih dekat dari titik dekat kita. Jika kita
meletakkan benda di titik paling dekat yang masih dapat kita lihat, kita akan memperoleh
perbesaran maksimum, dan mata kita cepat lelah karena mata dalam keadaan berakomodasi
maksimum.
B. Sejarah Penemu Lup
Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang
dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau
jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup
tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh
seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham. Abu Ali Muhammad al-Hassan
ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham lahir (Basra,965 Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik
pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang
sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan
penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop.Dalam kalangan cerdik
pandai di Barat, beliau dikenali dengan nama Alhazen. Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah pada
tahun 354H bersamaan dengan 965 Masehi. Ia memulai pendidikan awalnya di Basrah sebelum
dilantik menjadi pegawai pemerintah di bandar kelahirannya. Setelah beberapa lama
berkhidmat dengan pihak pemerintah di sana, beliau mengambil keputusan merantau ke Ahwaz
dan Baghdad. Di perantauan beliau telah melanjutkan pengajian dan menumpukan perhatian
pada penulisan. Kecintaannya kepada ilmu telah membawanya berhijrah ke Mesir. Selama di
sana beliau telah mengambil kesempatan melakukan beberapa kerja penyelidikan mengenai
aliran dan saliran Sungai Nil serta menyalin buku-buku mengenai matematika dan falak.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan uang cadangan dalam menempuh perjalanan menuju
Universitas Al-Azhar.
Perhitungan
Si = -PP = -Sn
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang
dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak
antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari
segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi.
Dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s= f ).
Perhitungan
Si = -PR
So = f
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak
berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Keuntunganya adalah
untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran
berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
Keterangan:
M = PP / f
M =perbesaran lup
PP = titik dekat mata
F = jarak titik fokus lensa
D. Fungsi Lup
Lup berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran kecil sehingga tampak
menjadi lebih besar dan lebih jelas yang tidak dapat dilihat dengan mata secara langsung dengan
menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif . Lup biasanya digunakan oleh para
tukang arloji dan arkeolog ketika mereka bekerja.