Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BENGKULU

DINAS KESEHATAN KOTA BENGKULU


UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG
JL. Pangeran Natadirja KM. 7 Kota Bengkulu Kode Pos 38225
Telepon (0736) 347930

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG


NOMOR : kode pkm/ nomor /pkm xxxx/bulan/2017

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPTD PUSKESMAS JALAN
GEDANG

KEPALA UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang lebih bermutu, perlu ditetapkan penerapan
Manajemen Risiko Klinis;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Jalan Gedang tentang Manajemen Resiko
Klinis;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,Tempat
praktik Mandiri dokter dan dokter gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN


MANAJEMEN RESIKO KLINIS UPTD PUSKESMAS JALAN
GEDANG

KESATU : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam


lampiran surat keputusan ini.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bengkulu,
.2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS
JALAN GEDANG

Budi Sasongko
Nip : 196906122001121002
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS JALAN GEDANG
NOMOR kode pkm/nmr/namapkm/bln/2017
TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
KLINIS UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


UPTD PUSKESMAS JALAN GEDANG

A. Pendahuluan
Manejemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan baik di rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka
mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis. Resiko klinis
dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis
yang diberikan kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimalkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimalkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
finansial bagi Puskesmas) dan dokter.

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Posyandu

D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medis.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medis, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA : Tipe medical Error, Sumber Medical Error, FMEA :
perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak lanjut.

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien (Patient care and patient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan Atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan Puskesmas terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber medical report
1. Manusia
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan.penegendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelsan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan SPO

G. Tipe medical Error


1. Kekeliruan Konsep
a. Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
2. Kekeliaruan diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow up
f. Hasil pemeriksaaan penunjang
3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medis
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapak dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan
diagnosis sudah jelas
f. Melakukan tindakan medis yang tidak adekuat dan tidak ada
indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya

H. Penutup
Demikian program ini didesain untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan manajemen resiko klinis di UPTD Puskesmas Jalan Gedang.

Anda mungkin juga menyukai