tercantum dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini digunakan dalam hal: a. terdapat petunjuk
bahwa pembukuan Wajib Pajak tidak benar sehingga tidak dapat dihitung besarnya pajak yang seharusnya terutang;
b. diperoleh bukti yang menunjukkan bahwa terdapat pembayaran gaji karyawan asing yang tidak seluruhnya
dibukukan untuk pelunasan PPh Pasal 21 atau Pasal 26; c. Pemeriksa tidak mendapatkan data yang dapat
digunakan untuk menentukan jumlah gaji karyawan asing dalam rangka penetapan jumlah PPh Pasal 21 atau Pasal 26
yang terutang.
karyawan asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 harus memperhatikan: a. Kebangsaan dari karyaw
asing yang bersangkutan; b. Jenis usaha dari perusahaan tempat karyawan asing memperoleh penghasilan
(pemberi kerja); C. Kedudukan atau jabatan karyawan asing dalam perusahaan tempat yang bersangkutan
bekerja.
Pajak ini mulai berlaku, Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-25/PJ.43/1993 tanggal 7 Oktober 1993 tentang
Pedoman Standar Gaji/Upah Karyawan Asing dinyatakan tidak berlaku.
tanggal 1 Januari 2002 dan digunakan mulai tahun pajak 2002. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengumuman Keputusan Direktur Jenderal Pajak ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : DIREKTUR JENDE
POERNOMO