ANTARA
PT PUTRI AYU
DAN
===================================================================
Nomor PENJUAL: 01/CDT/280621
Nomor PEMBELI : 003/GGI/KAKA
Perjanjian Jual Beli (“PERJANJIAN”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, hari
Senin , tanggal dua puluh delapan bulan Juni tahun dua ribu dua puluh satu (28-06-
2021), oleh dan antara:
I. PT PUTRI AYU
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan serta tunduk kepada hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Akta Pendirian Nomor tanggal Juni
2017, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Bandung dan telah
menerima Pengesahan Badan Hukum Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-3232.AH.01.01.Tahun 2017
tanggal 22 Agustus 2017, beralamat di Jalan Jalan Semolowaru Nomor 84
Surabaya, dalam hal ini diwakili oleh Dra Liliana Cantika dalam kedudukannya
selaku Pimpinan Cabang Surabaya ("PEMBELI”); dan
PENJUAL dan PEMBELI untuk selanjutnya dalam PERJANJIAN ini secara sendiri-
sendiri dapat disebut “PIHAK” dan secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”,
masing-masing digunakan sesuai dengan konteksnya.
d. bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi tanggal 25 Juni 2021
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan jual beli yang akan dituangkan dalam
suatu perjanjian jual beli.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
mengikatkan diri dalam PERJANJIAN dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut:
PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup PERJANJIAN ini adalah bahwa PEMBELI akan melakukan pembelian
kendaraan motor sejumlah 15 unit dengan merek Vespa beserta surat –surat
kelengkapan kendaraan (“OBJEK PERJANJIAN”) dan PENJUAL menyatakan bersedia
dan sanggup untuk memenuhi permintaan PEMBELI sesuai spesifikasi dari OBJEK
PERJANJIAN.
PASAL 2
PELAKSANAAN PERJANJIAN
(1) PEMBELI akan melakukan pembayaran Tahap I sebesar 50% (lima puluh persen)
dari HARGA PERJANJIAN kepada PENJUAL;
(3) Atas penyerahan oleh PENJUAl sebagaimana Ayat 2 diatas, PEMBELI akan
melakukan pembayaran Tahap II sebesar 50 % (lima puluh persen) dari HARGA
PERJANJIAN kepada PENJUAL.
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) Dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban PEMBELI sebagaimana diatur
dalam Pasal lainnya dalam PERJANJIAN ini, hak dan kewajiban PEMBELI adalah
sebagai berikut :
a. Melaksanakan kewajiban pembayaran atas pelaksanaan PERJANJIAN sesuai
dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN.
b. Menerima dan memeriksa OBJEK PERJANJIAN yang diserahkan dari
PENJUAL, sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN.
PASAL 4
HARGA PERJANJIAN DAN PERPAJAKAN
(1) Harga PERJANJIAN atas penyediaan OBJEK PERJANJIAN ini adalah sebesar
Rp. 480.000.000 ( empat ratus delapan puluh juta Rupiah) termasuk pajak-pajak
(“HARGA PERJANJIAN”).
(2) PENJUAL bertanggung jawab sepenuhnya atas semua pelunasan pajak, bea
materai dan lain-lainnya yang timbul dari pelaksanaan PERJANJIAN ini, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 5
TATA CARA PEMBAYARAN
(3) Pembayaran HARGA PERJANJIAN akan dilakukan oleh PEMBELI dengan cara
transfer ke rekening PENJUAL dengan rincian sebagai berikut :
Bank : PT Bank Negara Indonesia
Cabang : Surabaya
No. Rek : 0602035
Atas nama : PT Mandiri Motor Vespa
(4) Seluruh biaya yang berhubungan dengan transfer bank yang timbul di bank
PENJUAL akan menjadi tanggungan PENJUAL dan yang timbul di bank PEMBELI
akan menjadi tanggungan PEMBELI.
PASAL 6
GARANSI
(2) Dalam hal OBJEK PERJANJIAN tidak dapat dioperasikan pada saat serah terima
OBJEK PERJANJIAN sebagaimana Pasal 2 PERJANJIAN ini maka PENJUAL akan
bertanggungjawab dan akan melakukan penggantian OBJEK PERJANJIAN yang
tidak dapat beroperasi tersebut dengan OBJEK PERJANJIAN yang dapat
beroperasi.
(3) Dalam hal OBJEK PERJANJIAN telah dilakukan serah terima dan dibutktikan
dengan BAST OBJEK PERJANJIAN, maka PENJUAL tidak bertanggungjawab atas
kondisi OBJEK PERJANJIAN dan PEMBELI akan membebaskan PENJUAL dari
semua tuntutan, klaim dan gugatan.
Pasal 7
JANGKA WAKTU
(1) Jangka Waktu PERJANJIAN ini adalah sejak 28 Juni 2021 sampai dengan 8 Juli
2021 (“JANGKA WAKTU PERJANJIAN”)
(2) JANGKA WAKTU PERJANJIAN sebagaimana ayat (1) Pasal ini dapat
diperpanjang sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
PASAL 8
DENDA
(1) Apabila PENJUAL tidak dapat menyerahkan OBJEK PERJANJIAN dalam JANGKA
WAKTU PERJANJIAN yang telah ditentukan di dalam PERJANJIAN ini, maka
PENJUAL dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 ‰ (satu permil) dari HARGA
PERJANJIAN tidak termasuk PPN 11% untuk setiap hari keterlambatan, dengan
ketentuan denda maksimum sebesar 5% (lima persen) dari HARGA PERJANJIAN
tidak termasuk PPN 11%, kecuali keterlambatan yang disebabkan karena
KEADAAN KAHAR.
PASAL 9
KEADAAN KAHAR
(1) Yang dimaksud dengan KEADAAN KAHAR dalam PERJANJIAN ini adalah
terjadinya suatu kegagalan yang disebabkan hal-hal diluar kemampuan yang wajar
dari salah satu PIHAK dan/atau PARA PIHAK untuk mengatasinya dan bukan
disebabkan karena adanya kesalahan dan/atau kesengajaan salah satu PIHAK
dan/atau PARA PIHAK yang mengakibatkan tidak dapat terlaksananya
PERJANJIAN ini, baik sebagian maupun seluruhnya.
(2) Yang termasuk KEADAAN KAHAR yang meliputi bencana alam seperti gempa
bumi, angin topan, bahaya letusan gunung berapi, banjir, epidemic, endemic
kebakaran, perselisihan perburuhan, gangguan industri lainnya, pemogokan
massal, wabah penyakit, embargo, blokade, perang, huru hara, revolusi,
kekacauan yang disebabkan keadaan ekonomi, politik sosial, pemberontakan,
perubahan Pemerintah secara inkonstitusional, perubahan peraturan perundang-
undangan dan terjadinya perubahan kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan
moneter yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini.
(3) Masing-masing PARA PIHAK dan/atau PIHAK tidak akan bertanggung jawab dan
tidak dapat menuntut ganti rugi kepada PIHAK lainnya atas kegagalan ataupun
keterlambatan dalam memenuhi ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini
apabila kegagalan ataupun keterlambatan tersebut terjadi disebabkan oleh
KEADAAN KAHAR dan PIHAK tersebut telah menggunakan segala upaya yang
mungkin untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa tersebut untuk terjadi.
(4) PIHAK yang mengalami KEADAAN KAHAR harus segera memberitahukan kepada
PIHAK lainnya secara lisan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam dan diikuti
dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja setelah terjadinya KEADAAN KAHAR dan menyampaikan bukti atau
keterangan resmi dari pihak yang bewenang dan dapat memperkirakan waktu atau
upaya yang akan atau telah dilakukan dalam mengatasi KEADAAN KAHAR
tersebut.
(6) Apabila PARA PIHAK menyetujui KEADAAN KAHAR tersebut terjadi, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menandatangani berita acara KEADAAN KAHAR serta
merundingkan kembali kelanjutan pelaksanaan PERJANJIAN ini namun apabila
PIHAK yang menerima pemberitahuan KEADAAN KAHAR ini tidak menyetujui,
maka PARA PIHAK sepakat untuk meneruskan kewajiban masing-masing sesuai
dengan ketentuan dan syarat-syarat dalam PERJANJIAN ini.
PASAL 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN
a. PARA PIHAK adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia.
d. Pada tanggal PERJANJIAN ini ditandatangani tidak ada kelalaian ataupun potensi
kelalaian yang timbul atau akan timbul sebagai akibat dari penandatanganan
PERJANJIAN ini.
e. Wakil PARA PIHAK yang menandatangani PERJANJIAN ini untuk dan atas nama
masing – masing PIHAK benar-benar berhak menandatangani PERJANJIAN ini
dan PERJANJIAN-PERJANJIAN serta dokumen-dokumen terkait lainnya
sehubungan dengan PERJANJIAN ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga masing – masing PIHAK.
f. Seluruh pernyataan dan jaminan yang dibuat dan/atau diberikan oleh masing –
masing PIHAK dalam PERJANJIAN ini adalah benar dan tidak menyesatkan, dan
tidak ada fakta yang disembunyikan oleh masing – masing PIHAK yang apabila
fakta tersebut terungkap dapat mempengaruhi pelaksanaan PERJANJIAN ini.
PASAL 11
KERAHASIAAN
(1) Setiap atau seluruh informasi, data dan dokumen yang diberikan, dipertukarkan
atau didapatkan oleh salah satu PIHAK (“PIHAK PENERIMA”) dari PIHAK lainnya
(2) Tidak ada kewajiban untuk merahasiakan atau membatasi penggunaan atau
pengungkapan informasi-informasi, apabila informasi dimaksud telah menjadi milik
umum (public domain) tanpa tindakan dari atau keterlibatan PIHAK PENERIMA
serta tanpa melanggar ketentuan dalam Pasal ini, yang dapat dibuktikan oleh
PIHAK PENERIMA.
(4) Ketentuan mengenai kerahasiaan sebagaimana tercantum dalam Pasal ini berlaku
sampai dengan jangka waktu 2 (dua) tahun setelah berakhir atau diakhirinya
PERJANJIAN ini atau apabila INFORMASI RAHASIA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini tunduk pada suatu ketentuan kewajiban kerahasiaan tertentu
yang jangka waktu kerahasiaannya melebihi jangka waktu sebagaimana tersebut
dalam ayat ini, maka berakhirnya kewajiban untuk menjaga INFORMASI RAHASIA
tersebut adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan termaksud.
(5) Kegagalan dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal ini
akan menyebabkan PIHAK yang gagal menaatinya harus memberikan ganti rugi
kepada PIHAK lainnya.
PASAL 12
KEBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan PERJANJIAN ini,
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk
mufakat.
(2) Dalam hal perselisihan atau perbedaan pendapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ini tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, maka
perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Surabaya.
PASAL 14
KORESPONDENSI
PENJUAL PEMBELI
Jalan Kerta jaya Indah Nomor 100 Jalan semolo waru nomor 84
(2) Masing-masing PIHAK wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
apabila terjadi perubahan alamat sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini paling
lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya perubahan tersebut.
PASAL 15
KETENTUAN LAIN – LAIN
(1) Masing-masing PIHAK tidak dapat mengalihkan setiap dan seluruh hak dan
kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK lainnya.
(2) PERJANJIAN ini tidak dapat diubah atau ditambah tanpa persetujuan secara
tertulis dari PARA PIHAK. Persetujuan PARA PIHAK untuk perubahan atau
penambahan PERJANJIAN ini akan dituangkan dalam suatu Amandemen terhadap
PERJANJIAN atau dokumen kesepakatan tertulis lainnya yang merupakan satu
kesatuan dengan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
PERJANJIAN ini.
(3) Dalam hal terdapatnya satu atau lebih ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang
menjadi tidak berlaku karena suatu peraturan perundang-undangan maka
ketidakberlakuan ketentuan tersebut tidak mengakibatkan batalnya PERJANJIAN
ini dan ketentuan-ketentuan lainnya dalam PERJANJIAN ini masih tetap berlaku
dan mengikat PARA PIHAK, PARA PIHAK menyetujui dan mengikatkan diri serta
wajib untuk membuat dan menandatangani ketentuan yang baru untuk
menggantikan ketentuan yang telah tidak berlaku tersebut, dengan suatu atau lebih
ketentuan yang sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.
(4) Sehubungan dengan hak, wewenang atau tuntutan salah satu PIHAK kepada
PIHAK lainnya berdasarkan PERJANJIAN ini, maka suatu tindakan yang dilakukan
atau tidak dilakukan oleh PIHAK tersebut atau keterlambatan dalam melaksanakan
suatu hak, wewenang atau tuntutan oleh PIHAK tersebut tidak akan melemahkan
hak, wewenang atau tuntutannya dan juga tidak dapat diartikan bahwa PIHAK
tersebut melepaskan hak, wewenang atau tuntutannya tersebut.
PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing diberi meterai yang
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani di Surabaya pada
hari dan tanggal yang telah disebutkan pada awal PERJANJIAN ini.
PENJUAL PEMBELI
PT MANDIRI MOTOR VESPA PT PUTRI AYU