Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN JUAL BELI

ANTARA

PT PUTRI AYU

DAN

PT MANDIRI MOTOR VESPA

===================================================================
Nomor PENJUAL: 01/CDT/280621
Nomor PEMBELI : 003/GGI/KAKA

Perjanjian Jual Beli (“PERJANJIAN”) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, hari
Senin , tanggal dua puluh delapan bulan Juni tahun dua ribu dua puluh satu (28-06-
2021), oleh dan antara:

I. PT PUTRI AYU
suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan serta tunduk kepada hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Akta Pendirian Nomor tanggal Juni
2017, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Bandung dan telah
menerima Pengesahan Badan Hukum Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-3232.AH.01.01.Tahun 2017
tanggal 22 Agustus 2017, beralamat di Jalan Jalan Semolowaru Nomor 84
Surabaya, dalam hal ini diwakili oleh Dra Liliana Cantika dalam kedudukannya
selaku Pimpinan Cabang Surabaya ("PEMBELI”); dan

II. PT MANDIRI MOTOR VESPA


Suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan serta tunduk kepada hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui Akta Pendirian Nomor 23 tanggal Mei
2018, yang dibuat di hadapan., Notaris di Surabaya dan telah menerima
Pengesahan Badan Hukum Perseroan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor: AHU-3333.AH.01.01.Tahun 2018 tanggal 31
Agustus 2018, , beralamat di Jalan Kertajaya Indah Nomor 100 Surabaya, dalam
hal ini diwakili oleh Sugiharta dalam kedudukannya selaku Kuasa Kepala Divisi
Pemasaran ("PENJUAL”); dan

PENJUAL dan PEMBELI untuk selanjutnya dalam PERJANJIAN ini secara sendiri-
sendiri dapat disebut “PIHAK” dan secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK”,
masing-masing digunakan sesuai dengan konteksnya.

PARA PIHAK menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PEMBELI merupakan suatu badan usaha yang berbentuk perseroan


terbatas yang bergerak dalam bidang usaha produk kecantikan;

b. bahwa PENJUAL merupakan suatu badan usaha yang berbentuk perseroan


terbatas yang bergerak di bidang jual beli kendaraan bermotor;

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


c. bahwa PEMBELI bermaksud untuk melakukan pembelian kendaraan bermotor
untuk memenuhi kebutuhan pemasaran PEMBELI dan PENJUAL bersedia untuk
menjual kendaraan bermotor tersebut kepada PEMBELI; dan

d. bahwa berdasarkan Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi tanggal 25 Juni 2021
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan jual beli yang akan dituangkan dalam
suatu perjanjian jual beli.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk
mengikatkan diri dalam PERJANJIAN dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat
sebagai berikut:

PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup PERJANJIAN ini adalah bahwa PEMBELI akan melakukan pembelian
kendaraan motor sejumlah 15 unit dengan merek Vespa beserta surat –surat
kelengkapan kendaraan (“OBJEK PERJANJIAN”) dan PENJUAL menyatakan bersedia
dan sanggup untuk memenuhi permintaan PEMBELI sesuai spesifikasi dari OBJEK
PERJANJIAN.

PASAL 2
PELAKSANAAN PERJANJIAN

PARA PIHAK dengan ini sepakat mekansime pelaksanaan PERJANJIAN adalah


sebagai berikut :

(1) PEMBELI akan melakukan pembayaran Tahap I sebesar 50% (lima puluh persen)
dari HARGA PERJANJIAN kepada PENJUAL;

(2) PENJUAL akan menyediakan OBJEK PERJANJIAN selambat – lambatnya pada


tanggal 8 Juli 2021 yang akan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima Objek
Perjanjian (“BAST OBJEK PERJANJIAN”);

(3) Atas penyerahan oleh PENJUAl sebagaimana Ayat 2 diatas, PEMBELI akan
melakukan pembayaran Tahap II sebesar 50 % (lima puluh persen) dari HARGA
PERJANJIAN kepada PENJUAL.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) Dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban PEMBELI sebagaimana diatur
dalam Pasal lainnya dalam PERJANJIAN ini, hak dan kewajiban PEMBELI adalah
sebagai berikut :
a. Melaksanakan kewajiban pembayaran atas pelaksanaan PERJANJIAN sesuai
dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN.
b. Menerima dan memeriksa OBJEK PERJANJIAN yang diserahkan dari
PENJUAL, sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN.

c. Hal-hal lainnya sebagaimana ditentukan dan disepakati secara tertulis oleh


PARA PIHAK dari waktu ke waktu.

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


(2) Dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban PENJUAL sebagaimana diatur
dalam Pasal lainnya dalam PERJANJIAN ini, hak dan kewajiban PENJUAL adalah
sebagai berikut :

a. PENJUAL berhak untuk menerima pembayaran dari PEMBELI pelaksanaan


PERJANJIAN sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN.

b. PENJUAL wajib menyediakan dan menyerahakan OBJEK PERJANJIAN sesuai


dengan ketentuan yang diatur di dalam PERJANJIAN ini.
c. Hal-hal lainnya sebagaimana ditentukan dan disepakati secara tertulis oleh
PARA PIHAK dari waktu ke waktu.

PASAL 4
HARGA PERJANJIAN DAN PERPAJAKAN

(1) Harga PERJANJIAN atas penyediaan OBJEK PERJANJIAN ini adalah sebesar
Rp. 480.000.000 ( empat ratus delapan puluh juta Rupiah) termasuk pajak-pajak
(“HARGA PERJANJIAN”).

(2) PENJUAL bertanggung jawab sepenuhnya atas semua pelunasan pajak, bea
materai dan lain-lainnya yang timbul dari pelaksanaan PERJANJIAN ini, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 5
TATA CARA PEMBAYARAN

(1) Pembayaran HARGA PERJANJIAN akan dilakukan dengan angsuran dalam 2


(dua) termin pembayaran sebagaimana berikut :

a. Termin I akan dibayarakan PEMBELI kepada PENJUAL, dibayarkan selambat


– lambatnya dihari yang sama pada saat ditandatanganinya PERJANJIAN ini ,
besaran biaya yang harus dibayarkan PEMBELIN kepada PENJUAL adalah
sebesar 50% (lima puluh persen) dari HARGA PERJANJIAN atau sebesar
Rp 240.000.000 (dua ratus empat puluh Juta Rupiah) sudah termasuk pajak-
pajak sebagaimana tercantum pada Pasal 4 ayat (1) PERJANJIAN ini
dibuktikan dengan Berita Acara Pembayaran Tahap I (“BAPT I”) yang
ditandatangani PARA PIHAK.

b. Termin II akan dibayarakan PEMBELI kepada PENJUAL, dibayarkan


selambat-lambatnya dihari yang sama pada saat penyerahan OBJEK
PERJANJIAN dilakukan dari PENJUAL kepada PEMBELI, besaran biaya yang
harus dibayarkan PEMBELI kepada PENJUAL adalah sebesar 50% (lima
puluh persen) dari HARGA PERJANJIAN atau sebesar
Rp 240.000.000 (dua ratus empat puluh Juta Rupiah) sudah termasuk pajak-
pajak sebagaimana tercantum pada Pasal 4 ayat 1 PERJANJIAN ini dibuktikan
dengan Berita Acara Pembayaran Tahap 2 (“BAPT II ”) dan BAST OBJEK
PERJANJIAN yang ditandatangani PARA PIHAK.

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


(2) HARGA PERJANJIAN sebagaimana termaksud dalam Ayat (1) dan dan (2) Pasal
ini akan dibayarkan PEMBELI kepada PENJUAL. Adapun kelengkapan dokumen
tagihan pembayaran yang harus disampaikan PENJUAL adalah sebagai berikut :
a. Invoice (faktur) 1 (satu) asli dan 1 (satu) copy;
b. Kwitansi bermeterai 1 (satu) asli dan 1 (satu) copy;
c. E-Faktur Pajak print out 1 (satu) copy;
d. Surat Nomor Seri Faktur Pajak (E-Nova);
e. BAPT I khusus untuk termin 1;
f. BAPT II dan BAST OBJEK PERJANJIAN khusus untuk termin 2;
g. Salinan PERJANJIAN beserta amendemennya (jika ada).

(3) Pembayaran HARGA PERJANJIAN akan dilakukan oleh PEMBELI dengan cara
transfer ke rekening PENJUAL dengan rincian sebagai berikut :
Bank : PT Bank Negara Indonesia
Cabang : Surabaya
No. Rek : 0602035
Atas nama : PT Mandiri Motor Vespa

(4) Seluruh biaya yang berhubungan dengan transfer bank yang timbul di bank
PENJUAL akan menjadi tanggungan PENJUAL dan yang timbul di bank PEMBELI
akan menjadi tanggungan PEMBELI.

PASAL 6
GARANSI

(1) PENJUAL menjamin kepada PEMBELI akan menyediakan OBJEK PERJANJIAN


sesuai dengan sepsifikasi dan dalam keadaan kondisi baik serta dapat
dioperasikan.

(2) Dalam hal OBJEK PERJANJIAN tidak dapat dioperasikan pada saat serah terima
OBJEK PERJANJIAN sebagaimana Pasal 2 PERJANJIAN ini maka PENJUAL akan
bertanggungjawab dan akan melakukan penggantian OBJEK PERJANJIAN yang
tidak dapat beroperasi tersebut dengan OBJEK PERJANJIAN yang dapat
beroperasi.

(3) Dalam hal OBJEK PERJANJIAN telah dilakukan serah terima dan dibutktikan
dengan BAST OBJEK PERJANJIAN, maka PENJUAL tidak bertanggungjawab atas
kondisi OBJEK PERJANJIAN dan PEMBELI akan membebaskan PENJUAL dari
semua tuntutan, klaim dan gugatan.

Pasal 7
JANGKA WAKTU

(1) Jangka Waktu PERJANJIAN ini adalah sejak 28 Juni 2021 sampai dengan 8 Juli
2021 (“JANGKA WAKTU PERJANJIAN”)

(2) JANGKA WAKTU PERJANJIAN sebagaimana ayat (1) Pasal ini dapat
diperpanjang sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Perpanjangan JANGKA WAKTU PERJANJIAN sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) Pasal ini, dituangkan dalam suatu amendemen terhadap PERJANJIAN atau

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


bentuk dokumen kesepakatan tertulis lainnya yang ditandatangani oleh PARA
PIHAK.

PASAL 8
DENDA

(1) Apabila PENJUAL tidak dapat menyerahkan OBJEK PERJANJIAN dalam JANGKA
WAKTU PERJANJIAN yang telah ditentukan di dalam PERJANJIAN ini, maka
PENJUAL dikenakan denda keterlambatan sebesar 1 ‰ (satu permil) dari HARGA
PERJANJIAN tidak termasuk PPN 11% untuk setiap hari keterlambatan, dengan
ketentuan denda maksimum sebesar 5% (lima persen) dari HARGA PERJANJIAN
tidak termasuk PPN 11%, kecuali keterlambatan yang disebabkan karena
KEADAAN KAHAR.

(2) Untuk pembayaran denda keterlambatan, PEMBELI akan melakukan pemotongan


langsung dari pembayaran HARGA PERJANJIAN kepada PENJUAL.

PASAL 9
KEADAAN KAHAR

(1) Yang dimaksud dengan KEADAAN KAHAR dalam PERJANJIAN ini adalah
terjadinya suatu kegagalan yang disebabkan hal-hal diluar kemampuan yang wajar
dari salah satu PIHAK dan/atau PARA PIHAK untuk mengatasinya dan bukan
disebabkan karena adanya kesalahan dan/atau kesengajaan salah satu PIHAK
dan/atau PARA PIHAK yang mengakibatkan tidak dapat terlaksananya
PERJANJIAN ini, baik sebagian maupun seluruhnya.

(2) Yang termasuk KEADAAN KAHAR yang meliputi bencana alam seperti gempa
bumi, angin topan, bahaya letusan gunung berapi, banjir, epidemic, endemic
kebakaran, perselisihan perburuhan, gangguan industri lainnya, pemogokan
massal, wabah penyakit, embargo, blokade, perang, huru hara, revolusi,
kekacauan yang disebabkan keadaan ekonomi, politik sosial, pemberontakan,
perubahan Pemerintah secara inkonstitusional, perubahan peraturan perundang-
undangan dan terjadinya perubahan kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan
moneter yang secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini.

(3) Masing-masing PARA PIHAK dan/atau PIHAK tidak akan bertanggung jawab dan
tidak dapat menuntut ganti rugi kepada PIHAK lainnya atas kegagalan ataupun
keterlambatan dalam memenuhi ketentuan-ketentuan dalam PERJANJIAN ini
apabila kegagalan ataupun keterlambatan tersebut terjadi disebabkan oleh
KEADAAN KAHAR dan PIHAK tersebut telah menggunakan segala upaya yang
mungkin untuk menanggulangi penyebab atau peristiwa tersebut untuk terjadi.

(4) PIHAK yang mengalami KEADAAN KAHAR harus segera memberitahukan kepada
PIHAK lainnya secara lisan dalam waktu 24 (dua puluh empat) jam dan diikuti
dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari
kerja setelah terjadinya KEADAAN KAHAR dan menyampaikan bukti atau
keterangan resmi dari pihak yang bewenang dan dapat memperkirakan waktu atau
upaya yang akan atau telah dilakukan dalam mengatasi KEADAAN KAHAR
tersebut.

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


(5) PIHAK yang menerima pemberitahuan KEADAAN KAHAR wajib menjawab
pemberitahuan KEADAAN KAHAR paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
pemberitahuan tersebut diterima.

(6) Apabila PARA PIHAK menyetujui KEADAAN KAHAR tersebut terjadi, maka PARA
PIHAK sepakat untuk menandatangani berita acara KEADAAN KAHAR serta
merundingkan kembali kelanjutan pelaksanaan PERJANJIAN ini namun apabila
PIHAK yang menerima pemberitahuan KEADAAN KAHAR ini tidak menyetujui,
maka PARA PIHAK sepakat untuk meneruskan kewajiban masing-masing sesuai
dengan ketentuan dan syarat-syarat dalam PERJANJIAN ini.

PASAL 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN

PARA PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa:

a. PARA PIHAK adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan yang didirikan
menurut dan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia.

b. PARA PIHAK mempunyai wewenang berdasarkan hukum untuk menandatangani


dan melaksanakan PERJANJIAN ini.

c. PARA PIHAK telah mengambil semua tindakan dan memperoleh semua


persetujuan yang diperlukan untuk menandatangani dan melaksanakan
PERJANJIAN ini.

d. Pada tanggal PERJANJIAN ini ditandatangani tidak ada kelalaian ataupun potensi
kelalaian yang timbul atau akan timbul sebagai akibat dari penandatanganan
PERJANJIAN ini.

e. Wakil PARA PIHAK yang menandatangani PERJANJIAN ini untuk dan atas nama
masing – masing PIHAK benar-benar berhak menandatangani PERJANJIAN ini
dan PERJANJIAN-PERJANJIAN serta dokumen-dokumen terkait lainnya
sehubungan dengan PERJANJIAN ini sesuai dengan ketentuan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga masing – masing PIHAK.

f. Seluruh pernyataan dan jaminan yang dibuat dan/atau diberikan oleh masing –
masing PIHAK dalam PERJANJIAN ini adalah benar dan tidak menyesatkan, dan
tidak ada fakta yang disembunyikan oleh masing – masing PIHAK yang apabila
fakta tersebut terungkap dapat mempengaruhi pelaksanaan PERJANJIAN ini.

g. Pernyataan, jaminan dan kesanggupan yang dibuat oleh PARA PIHAK


sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK
selama keberlakuan PERJANJIAN ini.

PASAL 11
KERAHASIAAN

(1) Setiap atau seluruh informasi, data dan dokumen yang diberikan, dipertukarkan
atau didapatkan oleh salah satu PIHAK (“PIHAK PENERIMA”) dari PIHAK lainnya

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


(“PIHAK PEMBERI”) secara langsung maupun tidak langsung, baik sebelum, pada
saat yang sama atau setelah tanggal penandatanganan PERJANJIAN ini dalam
bentuk apapun, termasuk tetapi tidak terbatas pada bentuk lisan, tertulis, grafik,
atau file elektronik dan setiap bentuk turunan maupun salinannya terkait dengan
pelaksanaan PERJANJIAN ini adalah bersifat rahasia (“INFORMASI RAHASIA”).
Oleh karenanya, masing-masing PIHAK baik wakil maupun afiliasinya wajib
menjaga INFORMASI RAHASIA yang diketahui dan/atau diterima berkaitan
dengan PERJANJIAN ini.

(2) Tidak ada kewajiban untuk merahasiakan atau membatasi penggunaan atau
pengungkapan informasi-informasi, apabila informasi dimaksud telah menjadi milik
umum (public domain) tanpa tindakan dari atau keterlibatan PIHAK PENERIMA
serta tanpa melanggar ketentuan dalam Pasal ini, yang dapat dibuktikan oleh
PIHAK PENERIMA.

(3) PIHAK PENERIMA dapat memberikan INFORMASI RAHASIA tanpa persetujuan


PIHAK PEMBERI dengan terlebih dahulu memberikan pemberitahuan tertulis
kepada PIHAK PEMBERI selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pemberian
INFORMASI RAHASIA tersebut, dalam hal sebagai berikut:
a. apabila INFORMASI RAHASIA terpaksa diungkapkan berdasarkan putusan
dan perintah pengadilan, Pemerintah Republik Indonesia, lembaga arbitrase,
atau berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku;
b. apabila INFORMASI RAHASIA diungkapkan kepada afiliasi dan/atau
konsultan PIHAK PENERIMA berkaitan dengan pelaksanaan PERJANJIAN
ini, dengan ketentuan PIHAK PENERIMA harus memastikan bahwa afiliasi
dan konsultan PIHAK PENERIMA tersebut tunduk atau terikat pada ketentuan
PERJANJIAN ini dengan menandatangani PERJANJIAN Kerahasiaan dengan
PIHAK PENERIMA; dan
c. apabila INFORMASI RAHASIA diungkapkan kepada penerima pengalihan
atas seluruh atau sebagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban PIHAK
PENERIMA berdasarkan PERJANJIAN ini.

(4) Ketentuan mengenai kerahasiaan sebagaimana tercantum dalam Pasal ini berlaku
sampai dengan jangka waktu 2 (dua) tahun setelah berakhir atau diakhirinya
PERJANJIAN ini atau apabila INFORMASI RAHASIA sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini tunduk pada suatu ketentuan kewajiban kerahasiaan tertentu
yang jangka waktu kerahasiaannya melebihi jangka waktu sebagaimana tersebut
dalam ayat ini, maka berakhirnya kewajiban untuk menjaga INFORMASI RAHASIA
tersebut adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan termaksud.

(5) Kegagalan dalam melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal ini
akan menyebabkan PIHAK yang gagal menaatinya harus memberikan ganti rugi
kepada PIHAK lainnya.

PASAL 12
KEBERLAKUAN DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) PERJANJIAN berakhir apabila:

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


a. Berakhirnya JANGKA WAKTU PERJANJIAN sebagaimana dimaksud Pasal 7
PERJANJIAN;
b. PARA PIHAK secara tertulis sepakat untuk mengakhiri PERJANJIAN sebelum
berakhirnya JANGKA WAKTU PERJANJIAN sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 PERJANJIAN;
c. Dalam hal terjadi KEADAAN KAHAR selama 12 (dua belas) bulan secara
terus menerus; dan
d. Salah satu PIHAK dinyatakan pailit sesuai keputusan Pengadilan.

(2) PENJUAL berhak memutuskan PERJANJIAN apabila:


a. PEMBELI tidak memenuhi ketentuan pembayaran Pasal 5 PERJANJIAN ini;
b. PEMBELI tidak memenuhi sebagian atau seluruh ketentuan yang diatur dalam
PERJANJIAN.

(3) Dalam hal terjadi pengakhiran atau pemutusan PERJANJIAN sebagaimana


dimaksud dalam Pasal ini, masing-masing PIHAK tetap harus menyelesaikan
kewajibannya yang masih ada sampai dengan tanggal pengakhiran atau
pemutusan PERJANJIAN kepada PIHAK lainnya.

(4) Pengakhiran atau pemutusan PERJANJIAN dengan alasan apapun tidak


membatalkan atau mengurangi:

a. Hak dan kewajiban PARA PIHAK yang timbul sebelum pengakhiran


PERJANJIAN;
b. Kewajiban pembayaran PARA PIHAK yang terkait dengan PERJANJIAN;
c. Ketentuan penyelesaian perselisihan sebagaimana diatur dalam Pasal 12
PERJANJIAN.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan pendapat dalam rangka pelaksanaan PERJANJIAN ini,
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk
mufakat.

(2) Dalam hal perselisihan atau perbedaan pendapat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal ini tidak dapat diselesaikan dengan cara musyawarah untuk mufakat, maka
perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut akan diselesaikan melalui
Pengadilan Negeri Surabaya.

PASAL 14
KORESPONDENSI

(1) Semua komunikasi/pemberitahuan dari PENJUAL kepada PEMBELI atau


sebaliknya baik tertulis, melalui telepon atau faksimili dialamatkan kepada kantor
masing-masing PIHAK sebagai berikut :

PENJUAL PEMBELI

Jalan Kerta jaya Indah Nomor 100 Jalan semolo waru nomor 84

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


Surabaya Surabaya

Telepon : 031-2907 1415 Telepon : 031-2907 1455


Faksimili : 031-290 71421 Faksimili : 031-290 71455

Untuk perhatian : Divisi Pemasaran Untuk perhatian : Kepala Cabang


Surabaya

(2) Masing-masing PIHAK wajib memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya
apabila terjadi perubahan alamat sebagaimana dimaksud ayat 1 Pasal ini paling
lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya perubahan tersebut.

PASAL 15
KETENTUAN LAIN – LAIN

(1) Masing-masing PIHAK tidak dapat mengalihkan setiap dan seluruh hak dan
kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari PIHAK lainnya.

(2) PERJANJIAN ini tidak dapat diubah atau ditambah tanpa persetujuan secara
tertulis dari PARA PIHAK. Persetujuan PARA PIHAK untuk perubahan atau
penambahan PERJANJIAN ini akan dituangkan dalam suatu Amandemen terhadap
PERJANJIAN atau dokumen kesepakatan tertulis lainnya yang merupakan satu
kesatuan dengan dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
PERJANJIAN ini.

(3) Dalam hal terdapatnya satu atau lebih ketentuan dalam PERJANJIAN ini yang
menjadi tidak berlaku karena suatu peraturan perundang-undangan maka
ketidakberlakuan ketentuan tersebut tidak mengakibatkan batalnya PERJANJIAN
ini dan ketentuan-ketentuan lainnya dalam PERJANJIAN ini masih tetap berlaku
dan mengikat PARA PIHAK, PARA PIHAK menyetujui dan mengikatkan diri serta
wajib untuk membuat dan menandatangani ketentuan yang baru untuk
menggantikan ketentuan yang telah tidak berlaku tersebut, dengan suatu atau lebih
ketentuan yang sah dan berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.

(4) Sehubungan dengan hak, wewenang atau tuntutan salah satu PIHAK kepada
PIHAK lainnya berdasarkan PERJANJIAN ini, maka suatu tindakan yang dilakukan
atau tidak dilakukan oleh PIHAK tersebut atau keterlambatan dalam melaksanakan
suatu hak, wewenang atau tuntutan oleh PIHAK tersebut tidak akan melemahkan
hak, wewenang atau tuntutannya dan juga tidak dapat diartikan bahwa PIHAK
tersebut melepaskan hak, wewenang atau tuntutannya tersebut.

PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing diberi meterai yang
cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, ditandatangani di Surabaya pada
hari dan tanggal yang telah disebutkan pada awal PERJANJIAN ini.

PENJUAL PEMBELI
PT MANDIRI MOTOR VESPA PT PUTRI AYU

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:


Sugiharta Dra. Liliana Cantika
Kuasa Divisi Pemasaran Kepala Cabang Surabaya

PENJUAL : - halaman 1 PEMBELI:

Anda mungkin juga menyukai