Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN PEMBIAYAAN INVESTASI

Nomor : ____________________

Perjanjian Pembiayaan investasi ini (selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan ditandatangani
pada hari ________ tanggal ___, bulan ____________, tahun _______, oleh dan antara :

1. PT TIRTA FINANCE (Perseroan) yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum Indonesia,
berkedudukan di Indonesia melalui kantornya di ___________________________________,
dalam hal ini diwakili oleh ____________ bertindak dalam kedudukannya selaku
____________, dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama perseroan
tersebut;
(Selanjutnya disebut sebagai “KREDITUR”).

2. _________________, berkedudukan di ______________, beralamat kantor di


____________, dalam hal ini diwakili oleh ______________, bertindak dalam kedudukannya
selaku _______, dan untuk melakukan perbuatan hukum ini telah mendapat persetujuan dari
_______________ yang turut menandatangani perjanjian ini/sebagaimana dalam surat
persetujuan tertanggal ______________ );
(Selanjutnya disebut sebagai “DEBITUR”).

Atau

2. Tuan/Nyonya _________________, Pengusaha, bertempat tinggal di _____________,


Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor _______________________, status menikah/
tidak menikah), dan untuk melakukan tindakan hukum tersebut dalam Perjanjian ini telah
memperoleh persetujuan dari suami/isteri _________________________ yang turut
menandatangani perjanjian ini/ sebagaimana dalam suratnya tertanggal ______________,
(Selanjutnya disebut sebagai “DEBITUR”).

Bahwa KREDITUR dan DEBITUR (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak”).
Para pihak yang bertindak dalam kedudukannya tersebut di atas, terlebih dahulu menerangkan hal-
hal sebagai berikut :

- Bahwa sesuai surat nomor _________________ tanggal _____________, DEBITUR telah


mengajukan permohonan kepada KREDITUR untuk memperoleh fasilitas pembiayaan
dengan jenis dan keperluan sebagaimana diuraikan dalam perjanjian ini.
- Bahwa KREDITUR telah setuju untuk memberikan fasilitas pembiayaan dalam jumlah dan
jenis sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian ini.

Bahwa selanjutnya Para Pihak saling setuju dan sepakat untuk membuat dan melaksanakan
perjanjian ini dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1
JENIS, JUMLAH, BUNGA FASILITAS PEMBIAYAAN

1. Bahwa atas dasar permohonan pembiayaan secara tertulis dan data-data yang diserahkan
oleh DEBITUR kepada KREDITUR yang dijamin kebenarannya oleh DEBITUR, maka dengan
ini KREDITUR memberikan Fasilitas Pembiayaan Investasi kepada DEBITUR dan DEBITUR
telah menerima Fasilitas Pembiayaan Investasi dari KREDITUR dengan cara Pembelian
Dengan Pembayaran Secara Angsuran (selanjutnya disebut “Fasilitas Pembiayaan”) dengan
rincian sebagai berikut:

Harga barang/jasa : Rp.


Uang muka/Pembiayaan sendiri : Rp.
__________________________ (-)
Fasilitas Pembiayaan : Rp.
Bunga ….. (……………..)% p.a : Rp.
__________________________ (+)
Jumlah Pembiayaan : Rp.
Biaya-biaya : Rp.

2. DEBITUR menyetujui bahwa DEBITUR wajib membayar bunga atas Pembiayaan Investasi
dengan cara Fasilitas Pembelian dengan cara Pembayaran secara Angsuran yang
diterimanya dari KREDITUR sebagaimana tersebut pada Pasal 1 di atas sebesar ____ %
(____ persen) per tahun.

Pasal 2
TUJUAN PENGGUNAAN DAN JANGKA WAKTU FASILITAS PEMBIAYAAN
1. Penggunaan fasilitas pembiayaan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 di atas untuk
pembelian/penggunaan _____________, barang/jasa) dari _________, penyedia barang/jasa
(selanjutnya disebut “barang/jasa”) untuk digunakan sebagai aktifitas usaha :
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
____

2. Jangka waktu fasilitas pembiayaan berlangsung selama _________ ( _______________ )


tahun terhitung sejak tanggal ________________________ dan akan berakhir/lunas pada
tanggal ___________________, pembayaran angsuran ke-1 (pertama) dimulai tanggal
______________, sebesar Rp. ___________, ( _______________rupiah), dan angsuran
selanjutnya dibayar setiap tanggal _____ setiap bulannya sesuai dengan jadwal angsuran
tang dibuat tersendiri dalam lmapiran Perjanjian ini yang merupakan satu kesatuan dari
Perjanjian ini.

Pasal 3
UANG MUKA DAN ATAU PEMBIAYAAN SENDIRI
Debitur wajib dan dengan ini setuju membayar uang muka (down payment) dan/atau membiayai
sendiri sebesar ____ % (____ persen) dari harga perolehan barang yang dibiayai.

Pasal 4
SYARAT-SYARAT DAN CARA PEMBIAYAAN
1. KREDITUR memberikan Fasilitas Pembiayaan kepada DEBITUR dengan syarat-syarat dan
cara :
a. DEBITUR telah mengajukan permohonan tertulis kepada KREDITUR;
b. KREDITUR telah menyetujui permohonan tertulis fasilitas pembiayaan DEBITUR;
c. DEBITUR dapat menentukan sendiri jenis dan spesifikasi barang yang dibutuhkan
dan membayar uang muka;
d. Pembiayaan diberikan harus berdasarkan bukti/faktur pembelian barang/Jasa yang
diterima DEBITUR dari pihak Penjual/Supplier/penyedia Barang/Jasa;
e. Purchase Order (PO) atas nama DEBITUR dan permohonan pembelian Barang/Jasa
telah disetujui oleh Penjual Barang/Jasa;

Pasal 5
PENGAKUAN HUTANG DAN PEMBUKUAN
1. Bahwa DEBITUR dengan ini sekarang atau nanti pada waktunya mengaku berhutang kepada
KREDITUR sejumlah uang sebesar sebagaimana disebutkan pada Pasal 1 ayat (1) perjanjian
ini sebesar jumlah uang yang telah dibayarkan oleh KREDITUR kepada penjual barang/
supplier untuk digunakan DEBITUR ditambah biaya-biaya, bunga, denda, dan lain-lain jumlah
uang yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR. Dengan ini DEBITUR menerima
baik pengakuan hutang tersebut.
2. DEBITUR menyetujui dan mengakui bahwa semua catatan dan pembukuan yang dibuat
KREDITUR merupakan satu-satunya bukti yang sah dan lengkap atas hutang DEBITUR
kepada KREDITUR, dan mengikat DEBITUR mengenai kewajiban-kewajiban kepada
KREDITUR.

Pasal 6
DENDA DAN BIAYA –BIAYA
1. Apabila DEBITUR lalai untuk membayar kewajibannya baik hutang pokok, bunga, biaya-biaya
dan/atau suatu jumlah lain yang tertuang dan wajib dibayar oleh DEBITUR kepada
KREDITUR karena sebab apapun pada tanggal jatuh waktunya sebagaimana ditentukan
dalam perjanjian ini, maka DEBITUR setuju untuk membayar denda sebesar ________‰
( __________ permil) per hari.
2. DEBITUR dengan ini setuju dan karenanya wajib membayar kepada KREDITUR segala biaya
yang timbul sehubungan dengan perjanjian ini, yaitu meliputi :
- Biaya provisi/ komisi sebesar : Rp.
- Biaya survey sebesar : Rp.
- Biaya Administrasi sebesar : Rp.
- Biaya asuransi sebesar : Rp.
- Biaya appraisal sebesar : Rp.
- Biaya notaris sebesar : Rp.
- Dan Biaya lain-lain yang ada maupun yang akan timbul sebagai akibat dari perjanjian ini
sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan hanya dibayar oleh DEBITUR.
3. Biaya –biaya tersebut di atas harus dibayar secara seketika dan sekaligus lunas sesuai
tanggal perjanjian atau tanggal pencairan fasilitas pembiayaan.

Pasal 7
PENYERAHAN BARANG
1. DEBITUR dengan ini menyetujui untuk menerima penyerahan barang langsung dari penjual/
supplier.
2. Atas penyerahan barang, DEBITUR wajib segera meneruskan kepada KREDITUR surat
penyerahan dan penerimaan barang yang di tandatangani oleh DEBITUR dan penjual/
supplier, dalam mana dinyatakan bahwa barang telah diterima oleh DEBITUR dari penjual/
supplier sesuai surat pesanan DEBITUR dan atau Purchase Order dari KREDITUR serta
berada dalam keadaan yang baik dan berfungsi sebagaimana mestinya.
3. KREDITUR tidak bertanggungjawab atas kerugian-kerugian yang disebabkan karena
keterlambatan dalam penyerahan barang oleh penjual/ supplier maupun untuk kerugian
secara langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kelalaian penjual/ supplier,
termasuk namun tidak terbatas pada jaminan-jaminan (warranties) mengenai cacat-cacat
yang tersembunyi.
4. Apabila keterlambatan barang melebihi 60 (enam puluh) hari kalender, maka KREDITUR atas
pertimbangan sendiri dapat mengakhiri kewajibannya untuk menyediakan Fasilitas
Pembiayaan kepada DEBITUR.
5. Setiap akibat hukum yang timbul dari pengakhiran sebagaimana angka 4 menjadi beban dan
ditanggung sepenuhnya oleh DEBITUR.
6. KREDITUR adalah pemilik sah secara hukum dari barang yang dibiayai tersebut di atas dan
walaupun menurut kenyataan bahwa penjual/ supplier akan menyerahkan barang tersebut
langsung kepada DEBITUR. Penyerahan barang dianggap telah dilakukan oleh KREDITUR
dan diterima dengan baik oleh DEBITUR dan oleh karenanya perjanjian ini juga dianggap
sebagai tanda terima yang sah.

Pasal 8
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
1. DEBITUR berkewajiban menggunakan dan memelihara serta menjaga agar barang tetap
dalam keadaan baik dan terpelihara, sesuai dengan pengarahan-pengarahan dari
KREDITUR, penjual dan/atau pabrikan, dan juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan
serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku serta menurut kebiasaan professional
sebagaimana mestinya.
2. DEBITUR harus bertanggungjawab atas semua kerusakan dan/atau kerugian yang
ditimbulkan oleh dan terhadap barang, baik karena penyimpanan, penggunaan dan/atau
pemeliharaan ataupun dikarenakan adanya kerusakan atau musnahnya tempat dimana
barang diletakan/ digunakan, dan DEBITUR wajib memperbaiki segala kerusakan pada
barang secara tepat dan sesuai petunjuk/ saran-saran yang diberikan oleh KREDITUR,
Dealer, Supplier, dan/atau pabrikan dan wajib memperlengkapi barang itu dengan alat
peralatan yang diperlukan dan mengganti alat peralatan yang rusak, satu dan lain atas biaya
DEBITUR.
3. DEBITUR tidak boleh merubah barang dengan cara apapun tanpa persetujuan secara tertulis
terlebih dahulu dari KREDITUR, semua bagian tambahan-tambahan, perlengkapan-
perlengkapan atau benda lain yang sekarang telah atau dikemudian hari termasuk dan/atau
diletakan / ditambahkan pada barang tersebut menjadi bagian dari barang milik KREDITUR.
4. DEBITUR atas permintaan KREDITUR wajib memasang nama-nama, pelat-pelat, atau tanda-
tanda lain yang permanen pada barang yang dibiayaai oleh KREDITUR.
5. DEBITUR wajib menggunakan barang tersebut secara terampil, dan tepat serta oleh orang-
orang yang cakap dan mempunyai keahlian serta ijin untuk menjalankannya, sepanjang hal
ini disyaratkan menurut peraturan Perundang-undangan/peraturan yang berlaku diseluruh
Indonesia
6. KREDITUR pada suatu dan setiap waktu berhak dan dengan ini diberi kuasa yang tidak
dapat ditarik kembali untuk memeriksa keadaan, keberadaan dan penggunaan barang
tersebut oleh DEBITUR.
7. Karena itu DEBITUR dengan ini memberikan ijin kepada atau mengusahakan untuk
diperolehnya ijin kepada KREDITUR untuk memasuki kantor DEBITUR, tempat atau lokasi
usaha dimana barang tersebut berada, dan memeriksa dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan barang atau singkatnya ke semua tempat dimana barang itu disimpan atau diduga
tersimpan ataupun ke lokasi tempat dimana barang itu digunakan, untuk melaksanakan hak
KREDITUR memeriksa barang; satu dan lain atas biaya DEBITUR.
8. Kerugian terhadap Pihak ketiga.
DEBITUR harus menjaga agar barang tersebut tidak disita dan wajib setiap saat melindungi
dan mempertahankan hak-hak, serta kepentingan-kepentingan KREDITUR atas barang.
Pasal 9
PEMBAYARAN KEMBALI DAN PELUNASAN DIPERCEPAT
1. DEBITUR wajib membayar kembali seluruh hutang kepada KREDITUR sesuai dengan waktu
yang dibuat dalam jadwal angsuran, dibuat dan diuraikan tersendiri dalam lampiran ________
yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Setiap pembayaran dari DEBITUR akan digunakan terlebih dahulu untuk membayar biaya-
biaya, denda, bunga kemudian hutang pokok.
3. Semua pembayaran harus dilakukan sesuai dengan lampiran yang terdapat dalam perjanjjian
ini.
4. Dalam hal DEBITUR melakukan pelunasan dipercepat atas hutang-hutang DEBITUR
berdasarkan perjanjian ini, maka DEBITUR wajib membayar penalty sebesar ___%
( ____________persen) dari baki debit pinjaman DEBITUR atau minimal sebesar Rp.
________________, ( ____________rupiah).
5. DEBITUR dapat membayar kembali sebagian atau seluruh hutang sebelum berakhir jangka
waktunya, dengan menyampaikan surat pemberitahuan kepada KREDITUR selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sebelumnya dengan menyebutkan jumlah hutang yang
akan dilunasi dan kapan dilakukan pembayaran, hal mana tidak dapat ditarik kembali oleh
DEBITUR.
6. Pembayaran dengan Cek atau Bilyet Giro dianggap sebagai pembayaran yang sah apabila
Cek atau Bilyet Giro telah diuangkan atau dipindahbukukan dengan cara sebagaimana
mestinya, dan dananya telah masuk dalam rekening bank KREDITUR.
7. Dalam hal DEBITUR melunasi seluruh hutang, maka DEBITUR berhak mengambil bukti
kepemilikan barang pembiayaan dalam waktu 14 (empat belas) hari Kerja setelah tanggal
pelunasan hutang pembiayaan dengan menunjukan bukti pelunasan hutang oleh DEBITUR
dan apabila melampaui dari 30 (tiga puluh) hari, maka KREDITUR tidak bertanggungjawab
atas bukti kepemilikan barang tersebut baik berupa kerusakan, kehilangan dan musnah yang
karena terjadi kebakaran atau sebab lainnya.

Pasal 10
WANPRESTASI
Peristiwa Wanprestasi timbul apabila berdasarkan pertimbangan KREDITUR terjadi salah satu
atau lebih dari kejadian kejadian sebagai berikut:
a. DEBITUR lalai membayar baik jumlah hutang pokok, bunga, provisi, biaya-biaya, denda
dan/atau jumlah lain yang terutang dan wajib dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR
pada waktu dan dengan cara sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian, dalam hal mana
lewatnya waktu saja sudah memberikan bukti yang sah dan cukup tentang terjadinya
kelalaian DEBITUR;
b. DEBITUR dan/atau Penjamin lalai memenuhi atau melanggar syarat-syarat dan ketentuan-
ketentuan dalam Perjanjian atau Dokumen Agunan dan/atau dokumen-dokumen lainnya;
c. Suatu jaminan atau keterangan atau pernyataan yang dibuat atau diserahkan, terbukti tidak
sah dan/atau tidak benar dan atau tidak lengkap;
d. DEBITUR menggunakan Fasilitas menyimpang dari tujuan penggunaannya;
e. DEBITUR mengalami kerugian secara material yang mempengaruhi kegiatan usaha atau
kondisi keuangan DEBITUR;
f. DEBITUR menyatakan tidak dapat membayar hutang pada tanggal jatuh waktunya atau
mengajukan permohonan penundaan pembayaran utang;
g. DEBITUR dan/atau penjamin mengajukan permohonan pailit atau diajukan atau dinyatakan
pailit atau ditaruh dibawah pengampuan atau karena apapun juga tidak berhak lagi
menguasai dan mengurus harta kekayaannya;
h. Kegiatan usaha DEBITUR diragukan dan kemungkinan akan terhenti;
i. Analisis arus kas menunjukan bahwa DEBITUR tidak mampu menutup biaya produksi dan
tidak mampu memenuhi kewajibannya;
j. DEBITUR memperoleh tambahan pinjaman baru yang digunakan untuk memenuhi kewajiban
yang jatuh tempo.

Pasal 11
AKIBAT WANPRESTASI
Dalam hal terjadi salah satu kejadian wanprestasi sebagai disebut dalam Pasal 5, maka untuk
melaksanakan hak-hak KREDITUR berdasarkan Perjanjian, DEBITUR dengan ini berjanji dan
akan mengikatkan diri untuk:
a. Seketika pada waktu diminta oleh KREDITUR dan/atau wakilnya yang sah menyerahkan
secara sukarela Barang atau Barang Jaminan berikut seluruh perlengkapan dan peralatan
pendukungnya yang menurut sifat dan fungsinya merupakan satu kesatuan dari Barang atau
Barang Jaminan tersebut kepada KREDITUR atau wakilnya yang sah menurut hukum.
b. Jika karena suatu sebab penyerahan secara sukarela tidak dapat atau tidak memungkinkan
dilaksanakan, maka KREDITUR akan meminta bantuan aparat hukum yang berwenang untuk
mengambil Barang atau Barang Jaminan dalam rangka pelaksanaan eksekusi sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fiducia berikut ketentuan
pelaksanaanya, untuk sekarang atau nanti pada waktunya dengan ini DEBITUR memberikan
persetujuan kepada KREDITUR atau wakilnya yang sah untuk mengambil Barang-barang
Jaminan dari tangan atau kekuasaan siapapun Barang atau Barang Jaminan berada
termasuk dari kekuasaan DEBITUR sendiri.
c. Seluruh utang DEBITUR kepada KREDITUR sekaligus dan seketika menjadi jatuh tempo dan
DEBITUR wajib melunasinya.
d. KREDITUR akan memberikan surat peringatan kepada DEBITUR yang tidak memnuhi
kewajibannya untuk melakukan pembayaran angsuran, yaitu masing-masing (i) Surat
Peringatan Pertama setelah melewati 7 (tujuh) hari kewajiban pembayaran jatuh tempo, (ii)
Surat Terakhir setelah 7 (tujuh) hari dari Surat Peringatan Pertama dan (iii) Surat Peringatan
Ketiga sekaligus terakhir setelah 7 (tujuh) hari dari Surat Peringatan Kedua.
e. KREDITUR berhak mengambil dan menguasai Barang atau Barang Jaminan untuk
melaksanakan proses eksekusi berdasarkan sertifikat jaminan Fiducia dengan penjualan
dibawah tangan atau melalui lelang. Hasil penjualan tersebut dipergunakan untuk membayar
seluruh utang DEBITUR kepada KREDITUR, bila masih ada kekurangan pembayaran maka
KREDITUR berhak menuntur atas sisanya. Namun bila terdapat kelebihan, maka sisanya
akan dikembalikan kepada DEBITUR melalui transfer ke rekening DEBITUR.

Pasal 12
PAJAK
Semua dan setiap jumlah yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada KREDITUR berdasarkan
perjanjian adalah bebas, bersih dan tanpa pengurangan atau pemotongan pajak, bea, pungutan, atau
beban berupa apapun dan berapapun.

Pasal 13
JAMINAN
1. Memberikan dan menjamin kebenaran dan keaslian seluruh data, informasi dan dokumen
yang diminta oleh KREDITUR.
2. Menjamin lebih lanjut pembayaran kembali hingga lunas seluruh hutang DEBITUR kepada
KREDITUR, baik berupa hutang pokok, bunga, denda, dan biaya lain (bila ada) berdasarkan
perjanjian ini, maka DEBITUR dengan ini setuju menyerahkan Hak Milik atas barang (barang-
barang) dan dokumen kepemilikannya kepada KREDITUR, dan KREDITUR menerima baik
penyerahan barang jaminan tersebut berupa :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__
3. DEBITUR dengan ini setuju dan mengikatkan diri baik sekarang maupun dikemudian hari
untuk melangsungkan pengikatan jaminan, termasuk namun tidak terbatas pada
pembebasan fidusia, hak tanggungan dan lain-lain sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku dengan dan syarat-syarat yang ditetapkan oleh KREDITUR.

Pasal 14
ASURANSI
1. Selama perjanjian ini berlangsung DEBITUR wajib mengasuransikan barang yang dibiayai
dan diserahkan kepada KREDITUR dengan jumlah dan pada Perusahaan Asuransi yang
ditetapkan oleh KREDITUR, premi-premi mana menjadi tanggungan dan wajib dibayar oleh
DEBITUR, sedangkan dalam polisnya harus ditunjuk bahwa KREDITUR yang berhak atas
pertanggungan.
2. KREDITUR berhak untuk mengajukan tuntutan/klaim asuransi kepada perusahaan asuransi,
menerima uang penggantiannya serta memberikan bukti penerimaan jumlah uang ganti rugi
yang diterima KREDITUR dari perusahaan asuransi, ganti rugi tersebut terlebih dahulu
mengkompensasikan jumlah seluruh kewajiban keuangan DEBITUR berdasarkan perjanjian
ini. Apabila ganti rugi yang dibayarkan tersebut tidak mencukupi, maka DEBITUR wajib dan
tetap bertanggungjawab terhadap pembayaran seluruh hutangnya kepada KREDITUR
sampai dengan lunas dan jika masih ada kelebihan dari sisa hasil klaim asuransi tersebut
akan dikembalikan kepada DEBITUR.

Pasal 15
HAL-HAL YANG WAJIB DILAKUKAN DEBITUR
a. Menggunakan Fasilitas Pembiayaan tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya;
b. Wajib membayar setiap angsuran tepat waktu sebagaimana ditentukan dalam perjanjian ini
beserta lampirannya (jika ada) dan tidak dapat menggunakan alas an apapun untuk menunda
pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran karena alas an-
alasan yang terjadi bagi DEBITUR;
c. Menyerahkan kepada KREDITUR semua bukti kepemilikan dan transaksi pembelian barang/
jasa termasuk faktur, dan lain-lain untuk disimpan KREDITUR selama DEBITUR belum
melunasi hutangnya kepada KREDITUR;
d. Bertanggungjawab penuh untuk memelihara dan mengurus barang tersebut sebaik-baiknya,
melakukan segala perawatan atas biayanya sendiri, sehingga barang tersebut tetap dalam
kondisi baik;
e. Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi dan pengawasan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum diterima di Indonesia yang diterapkan secara
konsisten;
f. Segera memberitahu KREDITUR secara tertulis tentang kejadian-kejadian yang diketahui
DEBITUR, yang dapat mempengaruhi kemampuan DEBITUR untuk melaksanakan
kewajibannya berdasarkan perjanjian ini atau membahayakan barang/ jasa.

Pasal 16
HAL-HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DEBITUR
a. Mengubah anggaran dasar perusahaan beserta persentase pemegang saham, susunan
anggota direksi, komisaris dan merubah struktur perusahaan tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu kepada KREDITUR;
b. Memperoleh atau mendapatkan tambahan pinjaman atau pembiayaan lain yang dapat
mengakibatkan terjadinya dilusi terhadap kepentingan KREDITUR;
c. Bertindak atau mengikatkan diri baik langsung atau tidak langsung sebagai penjamin atas
suatu kewajiban untuk kepentingan Pihak lain;
d. Mengakhiri, mencabut, mengubah, menghentikan, menunda atau menghapus salah satu atau
lebih ketentuan dan persyaratan dokumen perusahaan DEBITUR;
e. Memberikan pinjaman atau melakukan investasi kepada Pihak lain manapun, kecuali dalam
rangka kegiatan bisnis yang biasa dan wajar;
f. Melakukan suatu tindakan yang dapat menyebabkan tidak berlakunya, terhenti atau
berubahnya, ketentuan dari polis atau perjanjian asuransi sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian ini;
g. Melakukan penggabungan (merger) atau konsolidasi dengan perusahaan lain;
h. Membayar deviden dalam bentuk apapun kepada pemegang saham DEBITUR atau
membayar bunga atau pokok atas pinjaman pemegang saham;
i. Menjual, mengalihkan, meminjamkan, menjaminkan, menyewakan atau menyerahkan
penguasaan atau penggunaan barang/ jasa kepada pihak lain dengan jalan apapun tanpa
persetujuan secara tertulis dari KREDITUR.

Pasal 17
HAK-HAK KREDITUR
1. Mendapatkan dari DEBITUR seluruh data, informasi dan dokumen yang dijamin kebenaran,
keaslian dan keabsahannya oleh DEBITUR.
2. Menerima pembayaran angsuran secara tepat waktu dan sesuai nominalnya dengan yang
sudah disetujui oleh DEBITUR sampai berakhirnya pelunasan secara menyuluruh terhadap
utang dan kewajiban DEBITUR sebagaimana dalam Perjanjian antara Para Pihak.
3. Mendapat pelunasan seluruh utang dan kewajiban secara sekaligus dan seketika dari
DEBITUR dalam hal terjadi Wanprestasi yang dilakukan oleh DEBITUR.
4. KREDITUR pada suatu dan setiap waktu berhak untuk memeriksa keadaan, keberadaan
serta penggunaan barang tersebut oleh DEBITUR.
5. DEBITUR dengan ini memberikan ijin kepada KREDITUR untuk memasuki kantor DEBITUR,
tempat atau lokasi usaha dimana barang/ jasa berada, dan memeriksa dokumen-dokumen
yang berkaitan dengan barang/ jasa atau singkatnya kesemua tempat dimana barang itu
disimpan atau diduga tersimpan ataupun kelokasi tempat dimana barang/ jasa itu digunakan,
untuk melaksanakan hak KREDITUR memeriksa barang/ jasa satu dan lain atas biaya
DEBITUR.
6. KREDITUR berhak mengambil barang/ jasa dimanapun dan ditempat siapapun barang/ jasa
berada apabila DEBITUR tidak melunasi hutangnya atau tidak memenuhi salah satu
kewajibannya kepada KREDITUR, memasuki halaman kantor atau rumah DEBITUR,
termasuk menjual barang/ jasa dimuka umum melalui pelelangan umum, menjual kepada
pihak ketiga dengan harga yang pantas dan ditetapkan KREDITUR guna pelunasan hutang
DEBITUR.

Pasal 18
PERNYATAAN DEBITUR
DEBITUR dengan ini menyatakan dan menjamin KREDITUR atas kebenaran dari pernyataan
DEBITUR atas hal-hal sebagai berikut :
a. Pada saat penandatanganan perjanjian ini, perubahan terakhir anggaran dasar DEBITUR
adalah sebagaimana termaktub dalam Akta __________________ nomor _______ tanggal
______________, yang telah dibuat dihadapan ________________________ Notaris di
___________, dan telah mendapatkan persetujuan dari atau telah diberitahukan kepada
instansi pemerintah yang berwenang yang dibuktikan dengan surat nomor ______________
tanggal _______________, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia nomor ______________ pada Berita Negara Republik Indonesia nomor
__________________ tanggal ____________, dan terhadap anggaran dasar tersebut saat
ini tidak/ belum diadakan perubahan apapun juga baik yang telah maupun yang belum
memperoleh persetujuan dari atau diberitahukan kepada instansi pemerintah yang
berwenang.
b. Pada saat penandatanganan perjanjian ini, susunan pengurus perseroan DEBITUR
berdasarkan Akta ______________________ nomor ______________ tanggal
________________ yang dibuat dihadapan ______________ Notaris di
_________________, adalah sebagai berikut :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________

c. Pada saat penandatanganan perjanjian ini, susunan seluruh pemegang saham DEBITUR
berdasarkan Akta ______________________ nomor ______________ tanggal
________________ yang dibuat dihadapan ______________ Notaris di
_________________, adalah sebagai berikut :
- _______________________________, selaku pemegang saham ________ lembar saham
- _______________________________, selaku pemegang saham ________ lembar saham
- _______________________________, selaku pemegang saham ________ lembar saham
- _______________________________, selaku pemegang saham ________ lembar saham
Dan tidak ada orang/pihak lain yang menjadi pemegang saham DEBITUR.

Pasal 19
BERAKHIRNYA FASILITAS PEMBIAYAAN
1. Fasilitas pembiayaan akan berakhir sesuai dengan berakhirnya jangka waktu sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 2 ayat (2) perjanjian ini atau dapat berakhir lebih dulu apabila terjadi
salah satu keadaan sebagai berikut :
a. Pembayaran seluruh hutang dan kewajiban DEBITUR telah diterima oleh KREDITUR;
b. Terjadinya peristiwa cidera janji sebagaimana tersebut dalam Pasal 10 perjanjian ini;
c. Karena satu dan lain hal KREDITUR berada dalam keadaan tidak atau kurang layak untuk
meneruskan pemberian fasilitas, tanpa perlu dibuktikan kepada DEBITUR;
d. Berdasarkan peraturan hukum, perjanjian atau atau dokumen agunan menjadi melanggar
hukum atau tidak sah;
e. Terjadi keadaan yang secara material, termasuk penuruan kondisi ekonomi atau moneter
atau sengketa yang dapat menghambat/membahayakan/menurunkan usaha, keuntungan,
kekayaan atau sumber pembayaran hutang, pada DEBITUR dan/atau penjamin.
2. DEBITUR dan KREDITUR sepakat mengesampingkan ketentuan Pasal 1266, 1267
KUHPerdata, dalam hal KREDITUR mengakhiri perjanjian ini sebelum jangka waktunya
berakhir dan seluruh hutang DEBITUR kepada KREDITUR dapat ditagih dengan seketika
dan sekaligus tanpa pemberitahuan secara tertulis kepada DEBITUR terlebih dahulu apabila :
a. DEBITUR lalai melaksanakan salah satu kewajiban pembayaran angsuran dan/atau
kewajiban keuangan lain yang ditetapkan dalam perjanjian ini;
b. DEBITUR mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau DEBITUR
mengajukan permohonan penundaan pembayaran hutang (surseance van betaling)
atau terdapat pemohonan pailit yang ditujukan kepada DEBITUR;
c. Harta kekayaan DEBITUR sebagian atau seluruhnya disita oleh pihak lain atau
instansi yang berwenang;
d. DEBITUR meninggal dunia kecuali bila penerima hak/ahli waris dapat memenuhi
kewajiban dan memenuhi syarat sebagai DEBITUR;
e. DEBITUR ditaruh dibawah pengampuan (onder curatele-gesteld) atau karena sebab
atau tidak cakap atau tidak berwenang lagi untuk melakukan tindakan pengurusan
atau kepemilikan atas harta kekayaan;
f. Barang/ jasa dipindahtangankan atau dijaminkan kepada pihak ketiga tanpa
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari KREDITUR;
g. DEBITUR tersangkut dalam perkara Pidana;
h. DEBITUR mengubah bentuk, warna dan fungsi atau merusak dengan cara apapun
barang/ jasa objek pembiayaan.
3. Dalam hal fasilitas berakhir, maka hutang menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar oleh
DEBITUR secara seketika dan sekaligus lunas, dan KREDITUR berhak untuk melaksanakan
hak-haknya untuk memperoleh pembayaran kembali hutang dengan jalan pelaksanaan hak-
haknya terhadap DEBITUR dan/atau penjamin dan/atau harta kekayaannya, termasuk namun
tidak terbatas pada pelaksanaan hak-hak KREDITUR terhadap agunan/ jaminan.

Pasal 20
PEMBERITAHUAN DAN KOMUNIKASI
Setiap komunikasi maupun dokumentasi dari KREDITUR kepada DEBITUR berdasarkan perjanjian
ini, DEBITUR wajib memberitahukan secara tertulis kepada KREDITUR mengenai alamat yang akan
dipergunakan untuk surat menyurat sehubungan dengan perjanjian ini dan setiap perubahan alamat
harus diberitahukan kepada KREDITUR paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah perubahan
alamat tersebut terjadi. Khusus mengenai penagihan dan atau tindakan lain yang dianggap perlu
sehubungan dengan kemungkinan kelalaian atau tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban DEBITUR,
maka pada waktu menggunakan hak-haknya berdasarkan perjanjian ini, KREDITUR berhak untuk
menghubungi KREDITUR melalui media komunikasi dan atau dengan menggunakan cara-cara lain
yang dianggap baik oleh KREDITUR. Surat pemberitahuan dan surat lain dialamatkan ke alamat
DEBITUR tersebut pada awal perjanjian ini. Apabila dikirim langsung dengan kurir, maka dianggap
telah diterima DEBITUR pada tanggal yang tercantum pada bukti penerimaan surat, apabila dikirim
dengan pos tercatat, maka dianggap telah diterima DEBITUR 3 (tiga) hari setelah tanggal pengiriman
untuk alamat surat didalam kota, atau 6 (enam) hari untuk alamat surat luar kota.

DEBITUR
Nama :
Alamat :
Telepon :
U.p :

KREDITUR
Nama :
Alamat :
Telepon :
U.p :

Pasal 21
HUKUM YANG BERLAKU DAN YURISDIKSI
1. Perjanjian ini dan pelaksanaannya tunduk dan diatur sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia.
2. Bahwa apabila timbul perbedaan pendapat mengenai Perjanjian ini, Para Pihak telah sepakat
untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut secara musyawarah untuk mufakat,
melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) yang telah terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), yaitu Badan Mediasi Pembiayaan, Pegadaian dan Ventura Indonesia
(BMPPVI).
3. Namun jika tidak tercapai penyelesaian, secara musyawarah, maka Para Pihak sepakat
bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mempunyai yurisdiksi yang non eksklusif untuk
memeriksa dan memutuskan segala gugatan, tuntutan atau tindakan hukum yang timbul
berkenaan dengan Perjanjian, tanpa membatasi hak KREDITUR untuk mengajukan gugatan,
tuntutan terhadap DEBITUR, Penjamin. Jaminan pada Pengadilan Negeri lain didalam
maupun diluar wilayah Republik Indonesia.

Pasal 22
LAIN-LAIN
1. Perjanjian ini berikut syarat dan ketentuan umum dan ketentuan khusus beserta lampiran-
lampirannya telah disesuaikan dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
2. Sistem pengendalian internal wajib dibuat/dibentuk oleh KREDITUR guna mendeteksi
kelemahan dan penyimpangan yang terjadi dalam pelayanan dan penyelesaian terhadap
keluhan DEBITUR.
3. DEBITUR dan/atau penjamin dengan ini menyetujui dan memberikan kewenangan
sepenuhnya kepada KREDITUR untuk mengalihkan dengan cara apapun atas piutangnya
terhadap DEBITUR berikut segala jaminannya kepada pihak Bank dan/atau pihak ketiga
lainnya, apabila dianggap perlu oleh pihak KREDITUR dengan syarat-syarat yang dianggap
baik oleh KREDITUR. Dalam hal KREDITUR mengalihkan dan/atau menjamin ulangkan
tagihan tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya, DEBITUR dan KREDITUR sepakat
untuk tetap terikat dan tunduk pada syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian
ini berikut setiap perubahan dan/atau perpanjangannya serta perjanjian-perjanjian lainnya
yang berhubungan dengan pemberian fasilitas pembiayaan ini.
4. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini termasuk perubahan-perubahan yang
dianggap perlu oleh Para Pihak akan diatur kemudian dalam suatu perjanjian tambahan
(addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
5. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak dan akan berakhir setelah seluruh
kewajiban DEBITUR kepada KREDITUR dipenuhi (lunas).

Pasal 23
KETENTUAN TAMBAHAN
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________.
Untuk menjadi bukti yang sah, perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak atau wakilnya
yang sah dalam rangkap _______ (_____) pada tanggal, bulan dan tahun sebagaimana di awal
perjanjian ini.

KREDITUR, DEBITUR,

PT. TIRTA FINANCE _________________


Nama : Nama :
Jabatan : Jabatan :

Menyetujui,

___________________
Nama :
Jabatan :

Suami/Isteri*)

____________________
Nama :

Anda mungkin juga menyukai