Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DAN PENGAKUAN HUTANG

Nomor :

Pada hari ini, _____, tanggal _______


Pukul _____ WIB
Menghadap kepada saya, ______, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta, dengan dihadiri oleh para saksi yang saya,
Notaris, kenal dan akan disebutkan pada bahagian akhir
akta ini :
1. nyonya

-menurut keterangannya dalam hal ini telah menikah


dalam perkawinan pisah harta, sebagaimana
berdasarkan akta Perjanjian Kawin, tanggal ______,
Nomor ____, dibuat dihadapan __________, Sarjana
Hukum, Notaris di Jakarta. Selanjutnya disebut
“Pihak PERTAMA”
2. tuan

-Selanjutnya disebut “Pihak KEDUA”

Para penghadap saya, Notaris kenal.


Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut diatas,
menerangkan lebih dahulu :
-bahwa Pihak Pertama telah mendapat pinjaman uang dari
Pihak Kedua sebanyak Rp. ________ seluruh jumlah uang
tersebut telah diterima oleh Pihak Pertama dari Pihak
Kedua, dan untuk penerimaan sejumlah uang tersebut oleh
para pihak akta ini berlaku pula sebagai tanda
penerimaannya atau kwitansinya yang sah;
-Sehubungan dengan segala sesuatu yang diuraikan tersebut
diatas, maka Pihak Pertama dengan ini mengakui bahwa ia
dengan benar-benar dan sah berhutang kepada Pihak Kedua,
yang berjumlah sebagaimana tersebut diatas, yang
selanjutnya disebut : "hutang". Penghadap Pihak Kedua
menerangkan bahwa dengan ini menerima Pengakuan Hutang
tersebut diatas dari Pihak Kedua.
-bahwa Pihak Kedua menerangkan dengan ini menerima
pengakuan hutang Pihak Pertama tersebut diatas. Berhubung
dengan segala sesuatu yang diuraikan diatas, para
penghadap tersebut diatas, menerangkan dengan ini
menerangkan bahwa pengakuan hutang ini dilakukan dan
diterima dengan perjanjian-perjanjian dan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1.
Pinjaman Uang/Hutang sejumlah Rp. __________ yang
diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama, harus
dibayar kembali seluruhnya oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua dalam jangka waktu _______ tahun lamanya,
terhitung mulai tanggal _________ sampai dengan dan
berakhir pada tanggal ____________. demikian dengan
ketentuan bahwa jangka waktu tersebut diatas atas
persetujuan pihak-pihak dapat diperpanjang.

Pasal 2.
Atas hutang yang diberikan tersebut Pihak Pertama wajib
memberikan imbalan jasa/keuntungan kepada Pihak Kedua,
sebesar Rp. _______ per tahun.

Pasal 3.
Semua pembayaran hutang dan imbalan jasa/keuntungan
tersebut harus dilakukan oleh Pihak pertama kepada Pihak
Kedua ditempat kediaman/kantor Pihak Kedua dengan
mendapat kwitansi dari Pihak Kedua.

Pasal 4.
1. Untuk menjamin lebih jauh pembayaran kembali hutang
sebagaimana mestinya dan segala sesuatu yang atas
kekuatan akta ini atau karena apapun juga harus
dibayar oleh Pihak Pertama kepada Pihak karena pokok
hutang maupun imbalan jasa/keuntungan maka Pihak
Pertama memberikan jaminan kepada Pihak Kedua
memperoleh jaminan, atas :
-sebidang tanah HAK GUNA BANGUNAN, Nomor _____,
terletak di Propinsi _____, Kotamadya _____,
Kecamatan ____, Kelurahan _____, seluas ____ M2,
sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi, tanggal
_____, Nomor _____, kepunyaan dan tercatat atas nama
Pihak Pertama, menurut Sertipikat (Tanda Bukti Hak)
dari Kantor Pertanahan Kotamadya _____, berikut
segala sesuatu yang berada diatas tanah tersebut,
setempat dikenal sebagai _______
2. Pengikatan jaminan tersebut diatas akan/telah dibuat
secara tersendiri dalam suatu akta notariil berupa
akta Kuasa Menjual yang merupakan bagian-penting dan
tidak terpisahkan dari pengakuan hutang ini.

Pasal 5.
Jika terjadi penjualan tanah dan/atau bangunan tersebut
yang dijadikan jaminan oleh Pihak Pertama, maka Pihak
Pertama diwajibkan segera sebelum 1 (satu) bulan sebelum
penjualan tersebut diadakan menyerahkan persil tersebut
seluruhnya dalam keadaan kosong tanpa penghuni kepada
Pihak Kedua dan Pihak Pertama tidak berhak menuntut Pihak
Kedua untuk memperoleh suatu ganti kerugian atas
pengosongan tersebut dalam bentuk dan cara apapun juga,
dan manakala Pihak Pertama lalai atau tidak memenuhi
kewajibannya tersebut, maka Pihak Pertama harus membayar
denda kepada Pihak Kedua uang sebesar Rp._____ untuk
tiap-tiap hari Pihak Pertama lalai, maksimal dalam 7
(tujuh) hari kelalaian dan denda itu harus dibayar
seketika dan sekaligus.Setelah lewatnya 7 (tujuh) hari
kelalaian tersebut, maka Pihak Kedua berhak dan diberi
kuasa oleh Pihak Kedua untuk mengosongkan tanah dan/atau
bangunan tersebut, jika perlu dengan bantuan alat
kekuasaan Negara, segala akibat dan biaya dari
pengosongan tersebut atas tanggungan dan dibayar oleh
Pihak Pertama.

Pasal 6.
Semua kuasa tersebut diatas tidak dapat berakhir atau
ditarik kembali dan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari perjanjian hutang ini, yang tanpa kuasa-
kuasa tersebut tidak akan dibuat dan kuasa-kuasa itupun
diberikan dengan melepaskan semua peraturan-peraturan
yang ditetapkan dalam Undang-Undang yang mengatur segala
sebab dan dasar yang mengakhiri suatu kuasa.

Pasal 7.
Segala biaya yang bersangkutan dengan penagihan hutang
Pihak Pertama berdasarkan pengakuan hutang ini, termasuk
juga biaya pengacara atau kuasa lainnya yang oleh Pihak
Kedua diserahi penagihan tersebut harus dipikul dan
dibayar oleh DEBITUR.

Pasal 8.
Dalam hal Pihak Kedua menjalankan hak-hak dan hak-hak
istimewanya berdasarkan pengakuan hutang ini, maka baik
tentang adanya maupun tentang jumlahnya hutang Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua tidak perlu terlebih dahulu
ditetapkan oleh atau terbukti bagi para pihak,akan tetapi
Pihak kedua berhak menetapkan sendiri jumlah penagihan
yaitu pokok hutang, imbalan jasa/keuntungan, biaya
penagihan dan biaya-biaya lainnya demikian dengan tidak
mengurangi hak Pihak Pertama untuk setelah membayar
seluruh hutang dan tagihan tersebut kepada Pihak Kedua
menuntut pembayaran kembali dari Pihak Kedua dari jumlah-
jumlah yang ternyata telah dibayar kelebihan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua, untuk pembayaran kelebihan
tersebut Pihak pertama tidak berhak meminta kerugian
suatu apapun juga dari BANK.

Pasal 9.
Biaya pembuatan akta ini dan biaya lainnya berkenaan
dengan dibuatnya akta ini, menjadi tanggungan dan harus
dibayar oleh Pihak Kedua.

Pasal 10.
Mengenai akta ini dan segala akibatnya serta
pelaksanaannya Pihak pihak telah memilih tempat kediaman
hukum (Domicillie) yang umum dan tetap di Kantor Panitera
Pengadilan Negeri _______ di_______.

----------------------DEMIKIAN AKTA INI -----------------


Dibuat sebagai minuta dan diselesaikan di _____, pada
hari dan tanggal seperti tersebut pada bahagian awal akta
ini, dengan dihadiri oleh :
1.
2.
-kedua duanya pegawai Kantor Notaris,sebagai para saksi.
Setelah saya Notaris, membacakan akta ini kepada(Para-)
penghadap dan para saksi, maka segera (Para-)penghadap,
para saksi dan saya, Notaris menanda tangani akta ini.
Dibuat dengan ___________
Minuta akta ini bermeterai cukup dan telah ditanda
tangani dengan sempurna.
Diberikan sebagai turunan.
Notaris di Jakarta

____________________

Anda mungkin juga menyukai