Anda di halaman 1dari 2

Tinjauan Pustaka

Melalui analisis manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif pendanaan
terhadap EPS ( Earning per share ) pada tingkatan EBIT ( Earning Before Interest and Tax )
yang bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS adalah laba bersih sesudah pajak atau Earning
After Tax ( EAT ) dibagi jumlah lembar saham perusahaan yang beredar. Hubungan antara
EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara : Menghitung EPS pada berbagai alternatif
pendanaan untuk EBIT tertentu dan mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda
beda. Hasilnya kemudian digambarkan dalam grafik EBIT-EPS.

Indifference point merupakan tingkat laba sebelum bunga dan pajak yang dapat
menghasilkan laba perlembar saham yang dapat memberikan masukan penting bagi
manajemen dalam memilih alternatif pembelanjaan, Jika expected EBIT lebih besar dari
indifference point, perusahaan sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya,
menggunakan saham akan lebih menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputusan ini bisa
salah jika actual EBIT tidak besar yang diharapkan. Oleh karena itu, didalam mengambil
keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi standard ( tingkat variabilitas )
EBIT perusahaan.

Expected dan deviasi standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah
skenario tentang EBIT dimasa mendatang beserta dengan probabilita terjadinya. Jika deviasi
standard EBIT relatif besar, manajemen harus lebih hati hati karena expected EBIT menjadi
kurang dapat dipercaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila
expected EBIT cukup jauh di atas indifference point.

EPS (Earning Per Share) juga dapat diartikan sebagai laba bersih yang siap dibagikan
kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Laporan
keuangan ini merupakan informasi akuntansi yang menggambarkan seberapa besar kekayaan
perusahaan, seberapa besar penghasilan yang diperoleh perusahaan serta transaksi-transaksi
ekonomi apa saja yang telah dilakukan perusahaan yang bisa mempengaruhi kekayaan dan
penghasilan perusahaan. Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan
salah satu jenis informasi yang paling mudah dan yang paling murah didapatkan dibanding
alternatif informasi lainnya dan juga sudah cukup menggambarkan kepada kita sejauh mana
perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah dicapainya. Dengan
menggunakan laporan keuangan, investor juga akan bisa menghitung berapa besarnya
pertumbuhan laba yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan.

Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling
mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek laba perusahaan di masa depan.
Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya bisa dibagi dalam
tiga laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan aliran kas
perusahaan. Neraca yang merupakan laporan keuangan yang menggambarkan kondisi
finansial perusahaan pada suatu waktu tertentu. Laporan Rugi laba yang merupakan
ringkasan profitabilitas perusahaan selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun.
Dalam analisis laporan rugi laba perlu dilakukan pembedaan unsur-unsur biaya yang
tercantum dalam laporan rugi laba, menjadi biaya produksi, Biaya Administrasi dan umum,
Biaya Bunga, dan Biaya Pajak Penghasilan. Informasi laba yang diperoleh perusahaan bisa
dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar nilai kembalian investasi yang dilakukan (atau
dikenal dengan istilah return on investmen/ROI) dan Laporan Arus Kas (the statement of cash
flow) yang memuat aliran kas yang berasal dari tiga sumber yaitu operasi perusahaan,
investasi, dan aktivitas finansial yang dilakukan perusahaan.

Ada dua perbedaan antara laporan arus kas dengan laporan rugi laba dan neraca
perusahaan, yaitu: yang pertama neraca dan laporan rugi laba disusun atas dasar metode
aktual akuntansi, sedangkan laporan arus kas hanya mencatat transaksi yang menyebabkan
aliran kas secara nyata. Dan yang kedua laporan rugi laba memasukkan pos depresiasi untuk
menghaluskan pengeluaran modal yang terlalu besar dalam laporan rugi laba. Sedangkan
laporan arus kas hanya mencatat transaksi pengeluaran modal perusahaan pada saat transaksi
itu terjadi.
Analisis EPS/EBIT adalah alat yang sangat bagus umtuk membuat keputusan
pembiayaan modal yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi, tetapi ada beberapa
pertimbangan yang harus dipikirkan setiap kali menggunakan teknik ini. Ketika
menggunakan analisis EPS/EBIT, waktu dalam kaitannya dengan pergerakan harga saham,
tingkat bunga, dan harga obligasi menjadi penting.

Referensi

https://kupastuntaskeuangan.wordpress.com/kebijakan-struktur-modal/

Anda mungkin juga menyukai