Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KALIMAT EFEKTIF, CIRI-CIRI KALIMAT

EFEKTIF DAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF


(Diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)

Di susun oleh

KELOMPOK 4 :

1. ZULKIFLI WALANGADI.
2. DESRIANTI ADAM.
3. ADE CHINTYA DEWI HASAN.
4. NURFADHILA ABDUL.
5. MELISA ARSYAD.

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas karunia dan
rahmat-Nya, shalawat serta salam marilah kita curah dan limpahkan kepada
baginda alam yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan 1 yang Insya allah akan membantu dalam menambah pengetahuan
mahasiswa tentang jenis-jenis sel dan fungsi spesifik sel.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami sangat menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, karena kami masih dalam tahap belajar dan kurangnya
keterbatasan pengetahuan kami.

Gorontalo, Oktober 2015

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan
BAB II. PEMABAHASAN
A. Konsep Kalimat Efektif.
B. Ciri-Ciri Kalimat Efektif.
C. Cara Menuyun Kalimat efektif.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang mencoba menyusun dan
menuangkan gagasan-gagsan seseorang secara terbuka dikomunikasikan
kepada orang lain. Dalam makalah ini akan membahas konsep kalimat efektif,
ciri-ciri kalimat efektif dan mennyusun kalimat efektif dengan tepat. Kalimat
efektif adalah jenis kalimat yang menyatakan informasi secara tajam denga
bentuk pengungkapan yang menarik. Kalimat efektif juga mengandung unsure
keindahan, dengan kata lain kalimat efektif itu memnuhi tuntutan rasional
yang berupa pemahaman isi dan tuntutan emosional dalam wujud keindahan
dan kemenarikan pengungkapan.

B. Rumusan Masalah:
1. Apa saja yang menjadi konsep kalimat efektif?
2. Apa saja cirri-ciri kalimat efektif?
3. Bagaimana cara menyusun kalimat efektif?

C. Tujuan:
1. Mengetahui konsep kalimat efektif.
2. Mengetahui cirri-ciri kalimat efektif.
3. Mengetahui cara menyusun kalimat efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kalimat Efektif.
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang
dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah
satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan
cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru
(!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak
memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan
hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan,
sikap dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Ada bebrapa
persoalan yang harus diperhatikan dalam mencapai penulisan atau
pengungkapan kalimat yang efektif:
1. Penulis harus memiliki objek yang akan dibahas dalam tulisannya.
2. Memikirkan dan merenungkan gagasan atau ide secara jelas.
3. Mengembangkan gagasan-gagasan itu secara segar, jelas, dan
terperinci.
4. Gagasan-gagasan tersebut dituangkan dalam bentuk kalimat-kalimat
yang baik dan cukup efektif mendukung gagasan-gagasan itu, agar
pembaca dapat memahami dan mengerti dan dapat menghayati
kembali secara jelas bagaimana gagasan-gagasan itu pada waktu
pertama kali muncul dalam pikiran penulis atau pengarang.
5. Jika kalimat-kalimat yang ditulis oleh penulis atau pengarang
tersebut dapat menciptakan daya khayal dalam diri pembaca atau
pendengar minimal dapat mendekati apa yang dipikirkan oleh
penulis atau pengarang, maka dapat dikatakan kalimat-kalimat
tersebut sudah memnuhi standar keefektifan atau sudah cukup baik
menjalankan fungsinya.
B. Ciri-ciri kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif terdiri :
1. Kesepadanan struktur bahasa.
Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa
yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan
yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa
dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak
diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam
beberapa ide penjelas.
Beberapa ciri-ciri kesepadanan :
- Mempunyai struktur jelas.
- Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak
menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada,
sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang
ditempatkan di depan subjek.
- Tidak terdapat subjek ganda.
- Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh-contoh Kesepadanan.
- Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki
surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas.
- Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani.
unsur S-P-O tidak berkaitan erat Mestinya.
- Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat
izin mengemudi.
- Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.
2. kepararelan atau kesejajaran bentuk.
Kepararelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsure-unsur yang
sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di
dalamkalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan
seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan
bentuk-bentuk lain.
Contoh-contoh Kepararelan:
1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok,
memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.
2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar
3 Ketegasan atau penekanan kata.
Ketegasan atau penekanan kata merupakan perlakuan khusus pada kata
tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara
keseluruhan.
Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat
2. Melakukan pengulangan (repetisi)
3. Melakukan pengontrasan kata kunci
4. Menggunakan partikel penegas.
5. Penghematan kata.
Contoh penekanan kata :
1. Menempatkan kata yang ditonjolkan
di awal kalimat.
- Sumitro menjelaskan bahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak
puas
- Persoalan itu dapat diselesaikan dengan mudah.
2. Repetisi
- Saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, kita
tidak suka dibodohi
- Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak
dimensi, tidak hanya berdimensi ekonomi tapi juga dimensi politik,
dimensi sosial, dan dimensi budaya
3. Pengontrasan kata kunci
- Informasi ini tidak bersifat sementara, tetapi bersifat tetap.
- Peserta kegiatan ini adalah laki-laki, bukan perempuan.
4. Partikel Penegas
- Andalah yang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu
- Meskipun hujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah
4. Kehematan kata.
Kehematan kata adalah upaya menghindari pemakaian kata yang
tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi. Dapat dilakukan dengan cara:
- Menghilangkan pengulangan subyek.
- Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
- Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
- Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak

1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek


- Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu. Mestinya
menggilangkan kata ia
2. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata
- Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merah Mestinya
menggilangkan kata warna
3. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat
- Jangan naik ke atas karena licin. Mestinya menggilangkan kata ke atas
Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak
- Ia mengambil semua jeruk- jeruk yang masih ada dimeja.
5. Kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah
kalimat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang jelas memperlihatkan
kesatuan gagasannya dan mengandung satu ide pokok. Pada sebuah kalimat
tidak boleh terjadi perubahan dari satu kesatuan gagasan ke kesatuan gagasan
yang lain yang tidak ada keterkaitan. Apabila menyatukan dua kesatuan
gagasan yang tidak mempunyai keterkaitan, maka akan rusak kesatuan
gagasan dalam sebuah kalimat. Kesatuan gagasan dapat terbentuk dari dua
gagasan pokok atau lebih.
Contoh:
- Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan
kepada pegawai baru.
6. Kelogisan.
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan
penulisannya sesuai EYD.
Contoh:
- Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki
- Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan.
- Jalur ini terhambat oleh iring- iringan jenazah.
C. Menyusun kalimat efektif.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan
yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh . Dalam suatu kalimat terdiri
dari beberapa unsur antara lain subyek,predikat, obyek ,pelengkap dan
keterangan. seperti sedikit yang telah dijelaskan pada sub BAB mengenal
kalimat. maka tahap selanjutnya adalah untuk membuat kalimat dengan benar
sesuai dengan struktur-struktur kalimat atau komponen-komponen kalimat
yang ada dengan benar. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara
membuat kalimat dengan benar beserta contoh kalimat.

Kalimat dikatakan sempurna jika minimal memliki unsur Subyek dan


Predikat.

1. Ciri-Ciri Subjek.
Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1. Lino memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawab : Lino. (maka Lino adalah S sedangkan
memelihara adalah )
Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban
2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja.
Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga
sebagai pembatas antara subyek dan predikat)

Contoh : Anak itu mengambil bukuku

2. Ciri-Ciri Predikat.
Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa. Dalam hal ini jika
predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara
bersama-sama.
- Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah.
Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan
pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti
predikat.
- Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat
disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum,
dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva.
Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga
disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap
pembicara (subjek), seperti ingin, hendak, dan mau.

3. Ciri-Ciri Objek.
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber-
atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek
kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut.
- Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah
mendahului predikat.
- Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif.
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek
dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan
perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam
kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
- Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak
kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

4. Ciri-Ciri Pelengkap.
Perbedaannya terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi
subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam
kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan
pelengkap.
Berikut ciri-ciri pelengkap:
- Di Belakang Predikat
Ciri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek langsung di belakang
predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek.
Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
a) Diah mengirimi saya buku baru.
b) Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap
dan tidak mendahului predikat.

- Hasil jawaban dari predikat dengan pertanyaan apa.

Contoh :
a. Pemuda itu bersenjatakan parang.
Kata parang adalah pelengkap.
Bersenjatakan apa ? jawab parang ( maka parang sebagai pelengkap ).

b. Budi membaca buku.


Membaca apa ? jawab buku (buku sebagai obyek karena dapat
menempati Subyek)

5. Ciri-Ciri Keterangan

Ciri keterangan adalah dapat dipindah pindah posisinya . perhatikan


contoh berikut:

Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.

SPOK

Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue .


Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik
ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau
pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan
kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang
dimaksudkan oleh penulis. Dalam kalimat efektif ada bebarapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya ciri-ciri kalimat efektif dan cara menyusun kalimat
yang efektif sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
B. SARAN
Penulis berharap agar pembaca dapat mengerti tentang materi yang
telah dipaparkan di atas. Mulai dari definisi sampai dengan hal apa saja yang
perlu diperhatikan dalam benda kalimat efektif. Mahasiswa selaku calon
perawat dapat lebih mengenal tentang pembahasan ini, dan dapat
mensosialisasikan kepada masyarakat luas disekitarnya. Penulis berharap
dengan makalah ini pembaca agar mengetahui seperti apa kalimat efektif dan
bagaimana cara menyusun kalimat efektif dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/54311055/Kalimat-efektif -PRINT.

http://id.shvoong.com.2010. Kalimat efektif, dilihat pada 1 Oktober 2015.

Anda mungkin juga menyukai