DISUSUN OLEH :
NAMA : ANANDA ASMARA
NIM : 1420521029
JURUSAN : TEKNIK MESIN
PENGERTIAN MANAJEMEN
Secara etimologi, kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno mnagement,
yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen adalah suatu cara/seni
mengelola sesuatu untuk dikerjakan oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan tertentu secara
efektif dan efisien yang bersifat masif, kompleks dan bernilai tinggi tentulah sangat
dibutuhkan manajemen. Sebagai contoh, karya-karya seni peradaban manusia seperti menara
Eifel, tembok besar Cina, candi Borobudur dan lain sebagainya merupakan hasil dari suatu
proses manajemen yang sukses.
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).
Seorang manajer yang baik, adalah manajer yang mampu membentuk orang yang dapat
menggantikannya. Tugas-tugas yang harus dilakukan seorang manajer adalah fungsi pokok
manajemen, fungsi pokok manajemen tersebut adalah sebagai berikut:
TEORI MANAJEMEN
Ada 6 macam teori manajamen diantaranya:
PERAN MANAJEMEN
Peran manajemen di sini dapat dilihat dari peran seorang manajer dalam organisasi.
Organisasi dan manajemen adalah 2 bidang yang terkait erat. Organisasi untuk berhasil
memerlukan manajemen yang baik, dan manajemen tersebut dikelola oleh seorang manajer.
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.
Peran manajer menurut Mintzberg dalam Robbins dan Coulter (1999) adalah peran antar
pribadi, peran informasi, dan peran memutuskan, dengan penjelasan masing-masing adalah
sebagai berikut :
Pendukung pendekatan ilmiah lain adalah Frank dan Lilian Gilbreth yang merupakan pelopor
studi waktu, sebagai ilmu yang menganalisis tugas sampai pada gerak fisik dasar.
Diharapkan agar gerak tidak dihambur-hamburkan dan dihemat serta lancar sehingga
produktifitas kerja meningkat. Dalam konsep Gilbreth, gerakan dan kelelahan saling
berkaitan. Dengan kamera film ia berusaha mencari gerakan paling menghemat untuk setiap
pekerjaan, dengan demikian menaikkan prestasi dan mengurangi kelelahan.
Dapat diterapkan pada berbagai macam kegiatan organisasi, disamping organisasi industri.
Teknik efisiensi dari manajemen ilmiah seperti studi waktu dan gerak, menyadarkan bahwa
pekerjaan dapat dibuat efifisan dan masuk akal.
Manajemen ilmiah lebih berfokus pada manusia itu rasional untuk memperoleh material,
tetapi kurang memperhatikan segi-segi sosial para pekerja.
2. Teori Manajemen Klasik
Pelopornya adalah Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet, Herberd Simon,
Chester I. Banard. Manajemen klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk mengelola
organisasi yang kompleks, misalnya sebuah pabrik. Manajemen itu tidak dilahirkan, tetapi
dapat diajarkan, asalkan prinsip-prinsip mendasari dan teori umum manajemen dapat
diterapkan. Menurut Fayol (Robbins dan Coulter, 1999), manajemen adalah sebuah kegiatan
umum dari semua usaha manusia dalam bisnis, pemerintahan, dan rumah tangga. Ia
mengungkapkan ada 14 prinsip manajemen yang merupakan kebenaran universal yang
merupakan prinsip umum manajemen, yaitu :
Pembagian kerja
Otoritas
Tata tertib
Kesatuan komando
Kesatuan arah
Subordinasi kepentingan-kepentingan individu terhadap kepentingan umum
Balas jasa
Sentralisasi
Rantai skalar / hirarki
Tatanan
Kesamaan
Kemantapan para karyawan dalam pekerjaannya
Inisiatif
Semangat korps.
Fayol juga membagi perusahaan dalam 5 bidang kegiatannya, yaitu teknis (produksi),
komersial (pemasaran), keamanan, akuntansi, dan manajerial.
Para ahli teori manajemen klasik dibatasi oleh pengetahuan pada zamannya, namun banyak
dari teori klasik itu tetap bertahan sampai sekarang. Manajemen klasik masih diterima
sampai sekarang, karena membuat pemisahan kerja.
Manajemen klasik mebuat pemisahan bidang-bidang utama praktek para manajer, sehingga
sampai sekarang masih dapat diterima oleh para manajer praktisi (praktek).
Dalam organisasi modern yang kompleks seperti sekarang, manajemen klasik dianggap
terlalu umum. Di manajemen modern, terkadang garis wewenang agak kabur. Saat ini
terkadang teknisi bisa mendapat perintah dari manajer pabrik (atasan dari atasan teknisi
(mandor)). Ini membuat pertentangan antara prinsip pembagian kerja dan kesatuan perintah.
3. Manajemen Hubungan Manusiawi
Pelopornya adalah Hawthorn studies, Elton Mayo, Fritz Roethlisberger, dan Hugo
Munsterberg. Teori hubungan manusia adalah teori yang menggambarkan cara-cara
bagaimana manajer berhubungan dengan bawahannya. Aliran ini muncul karena manajer
mendapati bahwa pendekatan klasik tidak dapat dicapai dengan keserasian sempurna. Masih
terdapat kesulitan di mana bawahan tidak selalu mengikuti pola tingkah laku yang rasional
dan dapat diduga. Perlu ada upaya untuk meningkatkan hubungan antar manusia agar
organisasi lebih efektif. Aliran ini untuk memperkuat aliran klasik, yaitu dengan
menambahkan wawasan sosial dan psikologi.
Kalau manajemen manusia mendorong kerja yang lebih baik dan lebih keras, itu berarti
hubungan antar manusia dalam organisasi itu baik. Hawthorn studies mengatakan yang
penting diperhatikan untuk meningkatkan produktifitas adalah faktor perilaku manusia dan
sosial. Pekerja akan bekerja lebih keras kalau mereka yakin bahwa supervisor memberi
perhatian kepada mereka.
Peningkatan kondisi kerja dan peningkatan kepuasan kerja tidaklah menghasilkan kenaikan
produktifitas sedramatis yang diperkirakan. Peningkatan produktifitas dipengarahui oleh
banyak faktor antara lain teknologi, efisien, semangat kerja, dan lain-lain.
4. Manajemen Modern
Pelopornya adalah Abraham Maslow, Chris Argyris, Douglas Mc Gregor, Edar Schien, David
Mc Cleland, Robert Blake and Jane Mouton, Ernest Dale, Peter Drucker dan ahli-ahli
manajemen operasi/manajemen sains. Manajemen modern adalah perluasan manajemen
ilmiah. Manajemen modern mulai berkembang sejak tahun 1940 an dan banyak
menggunakan manajemen sains atau manajemen operasi atau riset operasi sebagai
pendekatan ilmu manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk
memecahkan masalah oprasional. Pada awalnya ilmu manajemen operasi digunakan dalam
ilmu kemiliteran dalam hal-hal operasional militer. Tujuan dari manajemen sains/manajemen
ilmu adalah untuk memberikan landasan kuantitatif dalam pengambilan keputusan (Gibson,
Donelly, Ivancevich, 1996).
Fungsi kepemimpinan merupakan kunci yang paling utama dalam kegiatan manajemen, maka
dari itu peran seorang manajer sangatlah penting. Untuk membuat orang lain mengerjakan
sesuatu mencapai suatu tujuan organisasi tentu bukanlah hal yang mudah, karena dibutuhkan
seni dan skill dari seorang manajer yang handal. Manajer handal yang baik adalah manajer
yang mampu membentuk orang lain sebagai pengganti dirinya. Keberadaan manajer yang
handal merupakan aset terbesar sebuah organisasi atau perusahaan yang sangat bernilai.
Ada banyak teori mengenai manajemen yang efektif dan efisien, bahkan antara teori yang
satu dan lainnya dapat saling bertolak belakang. Dalam pengaplikasiannya manajemen yang
efektif dan efisien dapat dilakukan oleh seorang manajer dengan berbagai teori yang berbeda
seusia dengan situasi dan kondisi. Definisi dari manajemen itu sendiri, belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal.
TERIMA KASIH