SOSIOLOGI OLAHRAGA
NAMA : YAFRULLAH
NIM : 15086242
PRODI : PENDIDIKAN OLAHRAGA
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
A. Olahraga sekarang ini telah berkembang sampai begitu banyak macamnya. Dengan
olahraga kita bisa menambah banyak pengalaman dan banyak teman. Tak sedikit juga
dengan media olahraga dapat mempersatukan berbagai jenis suku bangsa dalam satu
kesatuan yang pada masa sekarang ini kesatuan suatu bangsa telah banyak dilupakan
oleh masyarakat. Hanya beberapa macam olahraga yang tidak pernah dilupakan oleh
banyak orang. Seperti halnya olahraga sepak bola yang merupakan salah satu alat
pemersatu bangsa. Sebaiknya kita sebagai penerus dan pengemban amanat bangsa ini
kita berharap dapat memajukan segala aspek olahraga sebagai sarana pemersatu
bangsa. Sebenarnya tidak hanya olahraga sepak bola saja yang dapat memersatukan
bangsa, masih banyak cabang olahraga yang dapat dijadikan ajang pemersatu bangsa
antara lain olahraga bola volli, bola basket, renang, lari, hoki, polo air, atletik dan lain
sebagainya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam olahraga dilakukan dengan
pendekatan inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang dimanfaatkan adalah
sosiologi.
Dari sisi pelaku dan proses sosial yang terbentuk, semakin memantapkan keyakinan
bahwa olahraga merupakan kegiatan yang kecil dan dilakukan dalam perikehidupan
masyarakat, artinya fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat telah
tercermin dalam aktivitas olahraga dengan terdapatnya nilai, norma, pranata,
kelompok, lembaga, peranan, status, dan komunitas.
Sosiologi berupaya mempelajari masyarakat dipandang dari aspek hubungan antar
individu atau kelompok secara dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan
sebagai wujud terbentuknya dan terwarisinya tata nilai dan budaya bagi kesejahteraan
pelakunya untuk peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan secara utuh
menyeluruh.
PEMBAHASAN
1.Pengertian Sosiologi Olahraga
Sosiologi Olahraga adalah suatu ilmu yang khusus menangani masalah-masalah dalam
olahraga yang perlu dipecahkan bersama. Seperti perencanaan anggaran organisasi, prestasi, dan
control. Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapandari dua disiplin ilmu, yaitu sosiologi dan
olahraga, oleh Donald chu disebut sebagai perpaduan antara sosiologi dan olahraga. Sosiologi
olahraga berupaya membahas tentang perilaku sosial manusia, baik secara individu maupun kelompok
dalam situasi olahraga. Artinya saat melakukan kegiatan olahraga pada dasarnya manusia melakukan
aktivitas sosial yang berupa interaksi sosial.
2.Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan
Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan dan diungkapkan pertama
kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte
(1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal
sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
a.Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya berjumlah dua orang
atau lebih,
b.Manusia tersebut bergaul atau berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup
lama sehingga terjadilah adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya suatu
perasaan sebagai kesatuan,
c.Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan,
d.Suatu sistem kehidupan bersama.
Ciri-ciri interaksi sosial menurut Loomis:
1.Pihak yang berinteraksi berjumlah lebih dari satu orang,
2.Adanya komunikasi antara pihak-pihak tersebut dengan menggunakan lambang-lambang
tertentu,
3.Adanya dimensi waktu yang mencakup masa lampau, masa kini, dan masa mendatang,
4.Adanya tujuan-tujuan tertentu.
Kehidupan sosial dapat dilihat dalam struktur sosial. Struktur sosial adalah suatu pergaulan
hidup manusia meliputi berbagai tipe kelompok yang terjadi dari orang yang banyak dan
meliputi lembaga-lembaga. Di dalam struktur sosial terdapat pranata sosial atau lembaga
sosial. Talcot Parson mengatakan pranata-pranata atau pola-pola kelembagaan adalah suatu
aspek pokok mengenai apa yang digeneralisasikan merupakan struktur sosial. Salah satu
wujud dari struktur sosial adalah kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan kumpulan
manusia tetapi bukan sembarang kumpulan. Suatu kumpulan manusia dapat dikatakan
sebagai kelompok sosial apabila menemui kriteria sebagai berikut:
1.Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagaian dari
kelompok yang bersangkutan,
2.Adanya hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu,
3.Adanya suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok itu sehingga hubungan
antara mereka semakin erat,
4.Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai perilaku.
2. ISU OLAHRAGA
Strategi mengangkat isu olahraga
Untuk dapat mengangkat isu olahraga yang layak dijadikan karya ilmiah dapat diikuti
strategi berikut ini:
Kritisi permasalahan sehari-hari yang kita temuisejak bangun tidur sampai mau tidur
lagi. Permasalahan tersebut ditemui pada saat menjalankan profesi yang terkait
dengan olahraga.
Beranilah berpikir "nyleneh", berpikir alternatif, sehingga cakrawala penglihatan akan
lebih luas. Berilah kesempatan pada ide kreatif yang muncul spontan, yang kadang-
kadang tidak masuk di akal.
Pupuklah rasa ingin tahu, dan ingin mencoba hal baru dalam memecahkan
permasalahan. Dengan mencoba akan timbul permasalahan atau ide baru yang akan
lebih maju.
Kuasai metodologi penelitian beserta analisis statistiknya. Dengan menguasai
metodologinya, akan mudah untuk menyalurkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba
dengan tepat dan efisien.
Macam-macam Nasionalisme :
Di Indonesia, perhatian pemerintah bukannya tidak ada, tetapi masih amat kecil dan tidak
serius turun tangan dalam ikut mengangkat olahraga menjadi andalan.
Prestasi olahraga Indonesia makin merosot seiring dengan menurunnya perhatian pemerintah.
Memang Indonesia mampu merebut dua emas di Olimpiade Barcelona melalui bulutangkis.
Namun, ini menurun dan kini hanya satu emas kebanggaan Merah Putih di Olimpiade.
Kemerotan paling nyata terjadi pada ajang Asian Games dan SEA Games. Emas anjlok di
Asian Games, dan di SEA Games tak mampu lagi menjadi juara umum.Beruntung,
menipisnya perhatian pemerintah tidak membuat olahraga Indonesia mati. Prestasi di tingkat
internasional memang menurun, namun gairah olahraga di dalam negeri tetap tinggi.
Pemerintah dan masyarakat bahu membahu membangun kebanggaan dan meningkatkan
prestasi olahraga Indonesia. Untuk itu, perlu perencanaan yang lebih matang dan bertahap
dalam membangun kebanggaan dan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Salah satunya
adalah dengan penetapan dan perumusan Tujuan jangka Pendek, Menengah dan Panjang
untuk Pembangunan Olahraga Nasional serta Penyusunan Rencana dan Penganggaran
Penelitian Strategis untuk mencapai Prestasi Olahraga Bangsa Indonesia.
Sekarang sudah saatnya prestasi olahraga indonesia perlu diperhatikan dan ditingkatkan. perannya
sangat terasa menyatukan semua lapisan masyarakat. dari yang tua sampai muda, yang laki-laki
sampai perempuan, dari yang kaya sampai yang miskin. Tetapi banyaknya kendala dalam
mempersatukan bangsa semakin banyak saja. Tidak bisa kita pungkiri, sebelum menatap dan menuju
impian pemersatu, kasus demi kasus terus terjadi dalam persepakbolaan negeri, tak kunjung usai.
Entah itu dari klub, kelompok suporter dan yang paling ironi kasus yang terjadi dalam tubuh PSSI.
Sepak bola Indonesia sudah parahkah? ataukah hanya retorika dan permainan mereka yang tidak
menginginkan kemajuan sepakbola ditanah air?. Mungkinkah semua karena budaya Indonesia, walau
terkenal sebagai negara santun tapi pada dasarnya suka akan kekerasan, anarki serta korupsi. Masih
diawal tahun 2008 saja jika kita amati dalam persepak bolaan nasional banyak masalah terjadi. Kisruh
8 besar yang menyeret nama Aremania, semi final di Senayan yang rusuh antara Jakmania dan
Persipuramania menewaskan Fathul Mulyadin seorang Jakmania. Belum selesai, final Liga Indonesia
harus digelar tanpa penonton, ditambah inkonsistensi PSSI dengan menghilangkan degradasi untuk
musim ini. Oknum aparat juga tidak mau kalah, sebagai pengayom masyarakat justru membuat
masyarakat resah. Beberapa waktu lalu di Maluku Tengah, TNI kembali terjadi bentrok dengan Polisi,
bahkan Kantor dinas Mapolres Maluku Tengah rata dengan tanah dan beberapa rumah dinas Polres
dibakar. Ironi memang, di negeri yang katanya Bhinneka Tunggal Ika, yang sangat menjunjung
tinggi pluralitas dan egaliter, di dalamnya masih terdapat sendi-sendi pengganggu dan berusaha
merusak tatanan masyarakat madani yang dengan susah payah dibentuk, walau memang belum
sepenuhnya terbentuk.
Dalam kehidupan sehari-hari olahraga sering sebagai media hiburan, pengisi waktu luang,
senam, rekreasi, kegiatan sosialisasi, dan meningkatkan derajat kesehatan. Secara fisik
olahraga memang terbukti dapat mengurangi risiko terserang penyakit, meningkatkan
kebugaran, memperkuat tulang, mengatur berat badan, dan mengembangkan keterampilan.
Sayangnya, nilai-nilai yang lebih penting dalam konteks pendidikan dan psikologi, yaitu
pembentukan karakter dan kepribadian, masih kurang disadari oleh semua orang.
Kepribadian, karakter, dan pendidikan olahraga,adalah hal yang sangat penting dalam
proses pendidikan. Sebagaimana pentingnya membaca, menulis, dan berhitung. Dalam
sejarah sudah sejak lama pendidikan jasmani dan olahraga dijadikan sebagai sarana yang
efektif untuk pembentukan watak, karakter, dan kepribadian. Bahkan pembentukan sifat
kepemimpinan seseorang dapat dicapai melalui media ini.
Dalam kehidupan masyarakat, orang tua mengharapkan generasi baru memahami norma
salah-benar, kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, memiliki sikap sportif, disiplin,
serta taat peraturan. Hidup bersama melalui olahraga bagi anak-anak dapat memberi
pelajaran bahwa permainan dengan tata aturan tertentu dapat menguntungkan semua pihak
dan mencegah konflik . Anak-anak juga dapat belajar bersosialisasi melalui permainan-
permainan, yang sayangnya fasilitas seperti ini nyaris luput dari perhatian publik. Padahal
melalui aktivitas seperti ini, mereka yang memiliki minat sejenis dapat berbagi
pengalaman dalam kelompok yang dapat ditransformasikan melalui komunikasi dan
interaksi.
6. PERUBAHAN SOSIAL
a. Pengertian
Menurut Jocobus Ranjabar, perubahan sosial adalah proses dimana terjadi perubahan
struktur masyarakat yang berjalan dengan perubahan kebudayaan dan fungsi suatu sistem
sosial. Menurut Samuel Koening mengatakan bahwa perubahan sosial merupakan modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern
maupun ekstern. Menurut Gillin merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima,
baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi
penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi maupun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.
Secara garis besar, perubahan sosial dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam
masyarakat dan luar masyarakat itu sendiri. Diantara faktor dari dalam masyarakat yaitu
perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, dan perkembangan IPTEK. Adapun yang berasal
dari luar masyarakat biasanya yang terjadi diluar perencanaan manusia seperti bencana alam.
3. Inovasi
Inovasi adalah gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang.
Kebaruan inovasi itu diukur secara subyektif, menurut pandangan individu yang
menangkapnya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang, maka itu adalah inovasi.
a. Olahraga
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi
juga secara rohani (misalkan catur).
b. Politik
Pengertian Politik atau definisi dan makna politik secara umum yaitu sebuah tahapan dimana
untuk membentuk atau membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang
berguna sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi
masyarakat. Olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, bukan hanya dengan
politik. Sebab olahraga memiliki multimakna, yaitu sosial, ekonomi, politik atau ideologi,
dan kesehatan.
Seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan
bagi kaum sosialis, olahraga adalah manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang
rasional dan higienis.
Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga
dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali
kandungan multimakna itu, bahkan sudah tidak terlihat makna olahraga itu sendiri setelah
semuanya terbaur oleh politik, yang ada hanyalah manipulasi sebuah kepuasan pribadi.Jika
kita ingin mengerti olahraga dan politik kita harus membaca dua buku yang berbeda karena di
zaman seperti sekarang ini jika olahraga dicampur dengan politik akan menjadi sesuatu yang
sangat berbahaya. Unsur fairplay hilang, keselamatan atlet terabaikan, tujuan utama olahraga
sebagai sarana untuk mencapai atau mendapat kesehatan serta ajang untuk meraih prestasi
tercoreng.
Dari segi hal kecil saja globalisasi kebudayaan sangat berpengaruh terhadap perilaku maupun
kegiatan yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Namun ada baiknya kita tetap
menjaga nilai-nilai kebudayaan yang sudah seharusnya tetap dipertahankan. Walaupun
globalisasi kebudayaan terus berkembang dan akan semakin banyak perubahan yang akan
dihadapi oleh seluruh lapisan masyarakat.
[1] Jocobus Ranjabar, Perubahan Sosial Dalam Teori Makro Pendekatan Realitas
Sosial. (Bandung: Alfabeta, 2001), 17.
[2] Samuel Koening, Mand and Society The Basic Teaching of sociology. Cetakan
kedua (New York: Barners & Noble Inc, 1957), 279.
[3]Amal Taufiq dkk, Pengantar Sosiologi, (Surabaya: CV. Mitra Media Nusantara,
2013), 175-176.
[4] Soerjono soekanto, sosiologi sebuah pengantar, Edisi ke-2, (Jakarta, Rajawali
pers, 1986), 285.
http://briliano .multiply.com/journal/item/11.Olahraga sebagai sebuah perdamaian.17 Agustus
2008 21:20 PM.
http://hariansib.com/2007/08/25/menegpora-ri-adhyaksa-dault-letakan-batu-pertama-
pembangunan-gor/.17 Agustus 2008 21:20 PM.
http://lapantuju.wordpress.com/2008/02/13/sepakbola-media-pemersatu-bangsa/.17 Agustus
2008 21:20 PM.
COSER, L. (1964). The Function of Social Conflict. New York, The Free Press.
DURKHEIM, E. (1966). The Division of Labour (Translation). New York, The Free
Press.