Anda di halaman 1dari 2

Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Soal

Psikotest atau Tes Psikotes


Posted on March 1, 2011

Tes psikologi atau yang lebih dikenal dengan psikotes merupakan salah satu produk ilmu
psikologi yang banyak digunakan saat ini. Namun produk ini tidak seluruhnya dipahami oleh
masyarakat dengan tepat. Berikut beberapa pernyataan yang merupakan mitos psikotes:

1. Saya gagal saat psikotes

Tes psikologi adalah tes yang dilakukan untuk mengenal diri individu secara cepat dan tepat.
Oleh karena itu tes psikologi bukanlah penyebab gagalnya seseorang untuk lolos seleksi. Adapun
pernyataan kegagalan yang menjadi mitos psikotes adalah ketidak-sesuaian intelegensi dan/atau
kepribadian individu dengan tugas yang akan dijalani di tempat baru.

Pemilihan kesesuaian antara tugas dengan kepribadian yang dilakukan oleh psikolog/ assesor-
pun tidak harus individu dengan skor kepribadian yang paling tinggi namun yang dipilih adalah
individu dengan kepribadian paling sesuai antara beban tugas yang akan diterima dengan
gambaran kepribadiannya.

2. Psikotes saya jelek

Psikotes adalah gambaran mental individu, oleh karena itu tidak ada hasil psikotes yang jelek.
Ungkapan Psikotes saya jelek hanya dapat diberikan pada pelaksanan psikotes yang tidak
menjalankan prosedur psikotes dengan benar dan baik. Kalaupun hasil psikotes dianggap jelek,
hal ini akan merujuk pada kondisi diri sendiri bahwa pernyataan tersebut menjadi ejekan kepada
diri sendiri.

Karena semua manusia diciptakan sempurna dengan potensi dan kekurangannya masing-masing
maka ungkapan hasil psikotes saya jelek tidak pantas dikeluarkan karena menunjukkan bahwa
kita tidak mensyukuri kelebihan serta tidak mau menerima kekurangan diri sendiri.

3. Psikotes digunakan untuk seleksi karyawan

Seleksi dilakukan untuk melihat apakah seseorang cocok untuk ditempatkan pada posisi tertentu
atau tidak di perusahaan yang mengadakan seleksi. Namun psikotes bukanlah alat seleksi. Dalam
seleksi digunakan banyak cara untuk memilih karyawan yang paling tepat untuk mengisi posisi
yang ada, diantaranya: tes kemampuan teknik, psikotes, wawancara, tes administrasi, dll.

Psikotes dalam seleksi adalah salah satu cara psikolog/ assesor untuk mencari individu yang
cocok untuk mengisi lowongan yang tersedia. Oleh karena itu, seseorang sebaiknya tidak terlalu
mencemaskan psikotes karena jika seseorang pantas mengisi lowongan yang tersedia, maka ia
lebih cocok dari yang lain walaupun yang lain lebih pintar, lebih berpengalaman, dll.

4. Psikotes bisa dipelajari

Segala sesuatu dapat dipelajari, namun psikotes selayaknya hanya dipelajari oleh psikolog/ ahli
psikologi. Sebelum psikotes, seseorang tidak perlu belajar karena psikotes hanya berupaya
menggambarkan kepribadian seseorang. Yang perlu dilakukan menjelang psikotes adalah
istirahat dan makan yang cukup karena psikotes bisa dilakukan selama beberapa jam.

Source : http://jasapsikologi.com/?p=71

Anda mungkin juga menyukai