PT. PT.ABC
USULAN JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI
TAHUN BUKU 2014
PT. ABC melakukan pembelian persediaan dengan kredit senilai USD 5.700
pada 2 Januari 2014, kurs saat pembelian 1 USD sebesar Rp. 11000 , PT.
1a Persediaan bahan Baku 62,700,000 ABC melunasi hutangnya dengan kurs tengah BI pada tanggal 31 Des 2014 1
Hutang Usaha 62,700,000 USD senilai Rp.13.400 dari transaksi tersebut tolong dijurnal karena
perusahaan belum melakukan jurnal (transfer lewat bank BCA)
PT. ABC melakukan pembelian persediaan dengan kredit senilai USD 5.700
5 Harga Pokok Penjualan pada 2 Januari 2014, kurs saat pembelian 1 USD sebesar Rp. 11000 , PT.
300,000,000 Setelah melakukan
ABC melunasi hutangnyapemeriksaan antara
dengan kurs tengah BI fisik
padabarang bahan
tanggal 31 baku
Des 2014 1
Persediaan bahan Baku 300,000,000 dengan catatan gudang dan akuntansi terjadi selisih antara
USD senilai Rp.13.400 dari transaksi tersebut tolong dijurnal karena
catatav tersebut, menurut fisik barang sebesar Rp.1,7milyar ,
perusahaan belum melakukan jurnal (transfer lewat bank BCA)
menurut catatan akuntansi sebesar 2 milyar setelah dilakukan
pengujian ternyata ada pemakaian persediaan bahan baku yang
belum dilaporkan bagian gudang dan produksi kebagian
akuntansi. Menurut anda selaku auditor langkah apa yang kamu
lakukan.
6a Investasi PT. Rahayu 8,000,000 PT. ABC menanamkan modal ke PT. Rayahu sebesar 20 % atau
Pendapatan lain lain 8,000,000 senilai Rp.1.000.000.000 dan ke PT. Sugeng rawuh sebesar 15
% atau senilai Rp.500.000.000. Pada tanggal 31 Desember
6b Biaya Kerugian Investasi 3,750,000 2013 masing perusahaan tersebut diatas telah meyerahkan LK
Investasi PT. Sugeng Rawuh 3,750,000 tahun 2013 yang belum di audit oleh Akuntan Publik.Masing
masing kedua perusahaan menunjukan kinerja atau laporan
laba rugi untuk PT. Rahayu LK laba sebesar Rp. 40.000.000 .
untuk PT. Sugeng Rawuh LK menunjukan rugi sebesar Rp.
25.000.000, jika kamu seorang auditor langkah yang akan kamu
PT. ABC Melakukan Penjualan keluar negeri senilai 5.milyar
lakukan.
7 Piutang Usaha 5,000,000,000 ,belum termasuk PPN, dari penjualan kredit (penjualan export)
Penjualan 5,000,000,000 dan nilai ini ditemukan waktu melakukan pemeriksaan pisah
batas rekening Penjualan dan perusahaan belum melakukan
jurnal, jika anda selaku auditor langkah apa yang saudara
lakukan.
8 Hutang Usaha 50,000,000
Kas/Bank 50,000,000 Auditor melakukan konfirmasi hutang usaha PT. ABC sebesar
50 % dari total hutang usaha, dari konfirmasi hutang usaha yang
dikirim Auditor hampir seratus % kembali semua kecuali ada
beberapa perusahaan yang tidak cocok saldo hutang
piutangnya salah satunya PT. Markindo. Menurut catatan PT.
ABC saldo hutangnya sebesar Rp.3 milyar menurut PT.
Markindo sebesar Rp. 2,95 milyar selisih Rp.50 juta , menurut
hasil konfirmasi ada pelunasan dari PT. ABC ke PT. Markindo
( bukti konfirmasi terlampir), dan setelah di uji oleh auditor
bagian akuntansi PT. ABC lupa belum di jurnal atas transaksi
pelunasan hutang tersebut. Jika anda auditor langkah apa yang
kalian lakukan.
9 Biaya Manfaat Karyawan 100,000,000 Selama tahun 2013 PT. ABC menambah biaya cadangan
Kewajiban manfaat karyawan 100,000,000 pensiun karyawan sebesar Rp. 100.000.000
6,114,118,450 6,114,118,450
3
No.No. Rek. Uraian D e b e t (Rp) K r e d i t (Rp) Penjelasan
PT. ABC melakukan pembelian persediaan dengan kredit senilai USD 5.700
- pada 2 Januari 2014, kurs saat pembelian 1 USD sebesar Rp. 11000 , PT.
ABC melunasi hutangnya dengan kurs tengah BI pada tanggal 31 Des 2014 1
USD senilai Rp.13.400 dari transaksi tersebut tolong dijurnal karena
perusahaan belum melakukan jurnal (transfer lewat bank BCA)
Madiun, 12 Pebruari 2013
Menyetujui,
KAP Herlina SW & Rekan, PT.ABC
Rustam Effendi
Manajer
4
5
8,625,000
6
7
PT. ABC
NERACA LAJUR
PER 31 DESEMBER 201
Ko. Adjustment
Per book No. No. Audited
Rek Nama Rekening
12/31/2014 AJE Debet Kredit AJE 12/31/2014
.
ASET LANCAR
Kas :
Kas Kecil 116,890,450 116,890,450
Kas Kecil Cabang madiun 1,591,600 1,591,600
Kas kecil cabang ponorogo 20,213,700 2 53,788,450 74,002,150
Sub Jumlah Kas 138,695,750 192,484,200
Bank Rupiah :
BNI 1946 Madiun 2,583,507,644 50,000,000 8 2,533,507,644
Bank BRI Madiun 80,486,639 3 400,000,000 480,486,639
Bank Sinarmas 7,092,755 7,092,755
Bank Mandiri : -
Bank Mandiri Madiun 23,887,105 23,887,105
Bank Mandiri Ponorogo 76,634,637 76,634,637
Sub Jumlah Bank Mandiri Rupiah 2,771,608,780 3,121,608,780
Bank USD:
BNI 1946 Madiun 36,244,224 36,244,224
BRI Madiun 22,826,615 22,826,615
Bank BCA 88,912,038 76,380,000 1b 12,532,038
Bank Mandiri : -
Mandiri Surabaya Ex BDN 137,671,693 137,671,693
Mandiri Madiun 12,856,072 12,856,072
Mandiri Madiun 120,446,136 120,446,136
Sub Jumlah Bank USD 418,956,778 342,576,778
Jumlah Bank Rupiah + USD 3,190,565,558 3,464,185,558
Deposito :
Mandiri Probolinggo 100,000,000 100,000,000
Jumlah Kas dan Setara Kas 3,429,261,308 3,756,669,758
PIUTANG USAHA:
Piutang pihak ketiga 11,630,774,063 7 5,000,000,000 400,000,000 3 16,230,774,063
Piutang pihak berelasi 2,745,451,289 2,745,451,289
Cadangan Piutang Usaha Pihak ketiga (4,573,341,916) 34,500,000 4 (4,607,841,916)
Piutang Usaha Neto 9,802,883,436 14,368,383,436
PERSEDIAAN :
Persediaan Produk Jadi 32,560,423,565 32,560,423,565
Persediaan Barang dalam proses 903,450,330 903,450,330
Persediaan Bahan Baku 9,488,186,579 1a 62,700,000 300,000,000 5 9,250,886,579
Jumlah Persediaan 42,952,060,474 42,714,760,474
UANG MUKA :
Pembelian Lokal 1,734,072,297 1,734,072,297
Karyawan 182,361,781 182,361,781
Lain Lain 864,476,730 864,476,730
Jumlah Uang Muka 2,780,910,808 2,780,910,808
Ko. Adjustment
Per book No. No. Audited
Rek Nama Rekening
12/31/2014 AJE Debet Kredit AJE 12/31/2014
.
JUMLAH ASET LANCAR 62,332,721,848 66,934,541,848
KEWAJIBAN
Hutang bank BNI 51,500,000,000 51,500,000,000
Hutang Usaha
Pihak ketiga 125,353,000,000 1b,8 112,700,000 62,700,000 1a 125,303,000,000
Pihak berelasi 543,123,000 543,123,000
Jumlah Hutang Usaha 125,896,123,000 125,846,123,000
Hutang Pajak :
PPH Psl 21 152,030,845 152,030,845
PPh Psl 22 17,714,870 17,714,870
PPh Psl 23 10,624,017 10,624,017
Hutang Pajak PBB 50,240,682 50,240,682
Hutang PPN 230,000,000 230,000,000
Hutang PPh pasal (4) final 26,786,797 26,786,797
Jumlah Hutang Pajak 487,397,211 487,397,211
Ko. Adjustment
Per book No. No. Audited
Rek Nama Rekening
12/31/2014 AJE Debet Kredit AJE 12/31/2014
.
Jumlah Hutang lain-lain 258,926,956 258,926,956
Modal
Saham Prioritas 100,000,000,000 100,000,000,000
Saham Biasa 187,308,539,803 187,308,539,803
Saldo Laba 123,000,347,900 123,000,347,900
Laba/Rugi Tahun berjalan (17,022,489,937) 4,581,070,000 (12,441,419,937)
Jumlah Modal 393,286,397,766 397,867,467,766
PE N J UALAN :
Kertas 54,650,789,000 5,000,000,000 7 59,650,789,000
Jumlah Penjualan 54,650,789,000 59,650,789,000
Biaya Usaha
Biaya Administrasi & Umum
Biaya Karyawan 12,345,000,120 12,345,000,120
Biaya manfaat karyawan 142,527,888 9 100,000,000 242,527,888
Biaya Administrasi Bank 167,437,779 167,437,779
Biaya Energi & Air 2,020,054,603 2,020,054,603
Biaya perjalanan Dinas 48,872,920 48,872,920
Biaya Rapat,tamu Manajemen 14,888,900 14,888,900
Biaya Sumbangan 24,323,080 24,323,080
Biaya telepon dan telex 16,253,070 16,253,070
Biaya reparasi pemeliharaan 11,498,214 11,498,214
Biaya Pajak & Retribusi 192,262,534 192,262,534
Biaya Litbang / Diklat 146,703,690 146,703,690
Biaya penyusutan / Amortisasi 4,124,460,000 4,124,460,000
Biaya Operating Supplies 6,476,616 6,476,616
Biaya Piutang tak tertagih/Penyisihan 255,000,700 4 34,500,000 289,500,700
Biaya Konsultan 50,000,000 50,000,000
Biaya Perayaan 72,157,655 72,157,655
Biaya Pemakaian Bahan Baku 0 -
Biaya Lainnya 5,000,000 5,000,000
Jumlah Biaya Umum & Administrasi 19,642,917,769 19,777,417,769
Biaya Pemasaran
Biaya Angkutan kertas 1,165,407,928 1,165,407,928
Biaya karyawan 4,328,694,798 4,328,694,798
Biaya promosi dan iklan 14,523,673 14,523,673
Biaya ekspor dan komisi ekspor 8,936,760 8,936,760
Biaya pergudangan 1,838,585 1,838,585
Biaya telepon & Telex 54,553,594 54,553,594
Biaya perjalanan Dinas 64,297,191 64,297,191
Biaya Energi & Air 248,812,554 248,812,554
Biaya penyusutan / Amortisasi 3,075,000,000 3,075,000,000
Biaya reparasi pemeliharaan 82,022,877 82,022,877
Biaya pemasaran lainnya 252,594,445 252,594,445
Jumlah biaya pemasaran 9,296,682,405 9,296,682,405
10
Ko. Adjustment
Per book No. No. Audited
Rek Nama Rekening
12/31/2014 AJE Debet Kredit AJE 12/31/2014
.
Jumlah Biaya Usaha 28,939,600,174 29,074,100,174
Pajak Penghasilan :
Pajak Kini 0 -
Pajak(Manfaat) Tangguhan 35,631,972 25,000,000 10 60,631,972
Jumlah Pajak Penghasilan 35,631,972 60,631,972
PT ABC
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
ASET
Rp Rp
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2b,c,3 3,756,669,758 3,756,669,758
Piutang Usaha setelah dikurangi
Penyisihan piutang usaha tak tertagih sebesar
Rp 4.607.841.916 tahun 2014 dan 2d,4 14,368,383,436 14,368,383,436
Rp 4.573.341.916 tahun 2013
Piutang lain-lain setelah dikurangi
Penyisihan piutang tak tertagih sebesar
Rp 3.411.258.409 tahun 2013 2d,5 1,035,393,005 1,035,393,005
Persediaan 2e,6 42,714,760,474 42,714,760,474
Uang muka 7 2,780,910,808 2,780,910,808
Pajak dibayar dimuka 2m,8a 1,491,503,898 1,491,503,898
Biaya dibayar dimuka 9 786,920,469 786,920,469
Jumlah Aset Lancar 66,934,541,848 66,934,541,848
PT ABC 5
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
EKUITAS 19
Modal 287,308,539,803 287,308,539,803
Saldo Laba 110,558,927,963 110,558,927,963
Akumulasi Laba Komprehensif Lainnya - -
Jumlah Ekuitas 397,867,467,766 397,867,467,766
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Berdasarkan Surat Keputusan Pemegang saham dan sesuai hasil RUPS Stanggal 17 September 2011
susunan Dewan Direksi PT.ABC yaitu sebagai berikut :
Dewan Direksi :
- Direktur Utama :
- Direktur Keuangan, Adm.& Umum :
- Direktur Produksi & Pengembangan :
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan
Laporan posisi keuangan, Laba/(Rugi) Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus
Kas disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (PSAK) yang telah diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK).
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun atas dasar akrual. Dasar pengukuran yang
digunakan di dalam laporan keuangan adalah biaya historis (historical cost basis), kecuali untuk
beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lainnya sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan
yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
Kebijakan akuntansi periode berjalan diterapkan secara konsisten dengan periode sebelumnya, kecuali
untuk beberapa hal yang terkait dengan revisi dan terbitan baru dari PSAK yang telah disahkan oleh
DSAK dan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2012. Beberapa dari PSAK tersebut yang teridentifikasi terkait erat dengan pelaporan posisi dan kinerja
Keuangan Perusahaan, adalah :
9
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
1. PSAK No. 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan yang memperkenalkan konsep
penghasilan komprehensif dan laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan PSAK ini, Perusahaan
memiliki opsi untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dan komponennya dalam satu atau
dua laporan hasil usaha di mana Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi
komprehensif dalam satu laporan.
2. PSAK No. 2 (Revisi 2009) tentang Laporan Arus Kas yang memberikan tambahan panduan untuk
mengklasifikasikan transaksi tertentu ke dalam bagian arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
3. PSAK No. 3 (Revisi 2010) tentang Laporan Keuangan Interim yang mewajibkan perusahaan
untuk menyajikan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku terakhir. Sebelumnya,
laporan posisi keuangan komparatif yang disajikan adalah laporan posisi keuangan periode interim
yang sama.
4. PSAK No. 8 (Revisi 2010) tentang Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan yang memberikan
panduan kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangan untuk peristiwa setelah periode
pelaporan dan pengungkapan yang dibuat terkait dengan peristiwa tersebut.
5. PSAK No. 16 ( Revisi 2011) tentang "Aset Tetap" yang mengatur perlakuan akuntansi aset tetap,
sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam
aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah
pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilainya.
6. PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang Pendapatan yang mengatur secara lebih luas perlakuan
akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.
7. PSAK No. 25 (Revisi 2009) tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan yang menentukan kriteria dalam pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, berikut
dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan
estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan. PSAK ini dimaksudkan untuk meningkatkan relevansi,
keandalan, dan daya banding laporan keuangan.
8. PSAK No. 46 ( Revisi 2010) tentang " Akuntansi Pajak Penghasilan " yang mengatur perlakuan
akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk
memastikan /(penyelesaian) jumlah tercatat aset/ (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan
posisi keuangan dari transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan
keuangan entitas.
9. PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang Penurunan Nilai Aset yang memberikan tambahan panduan
untuk mengidentifikasi unit penghasil kas, penentuan nilai pakai, penentuan kerugian penurunan
nilai dari aset yang telah direvaluasi, perhitungan goodwill dan alokasi biaya penurunan nilai. Di
samping itu, berdasarkan standar revisi ini, tidak dimungkinkan adanya pembalikan penurunan nilai
goodwill.
10
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
11
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3
(tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya serta tidak dijadikan sebagai jaminan atas liabilitas
dan pinjaman lainnya serta tidak dibatasi penggunaannya.
d. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan.
Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Dalam kaitannya
dengan itu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan manajemen mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan
nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai
penurunan nilai di mana:
1. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukur sebagai
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat asset keuangan tersebut
disajikan setelah dikurangi penurunan nilai baik secara langsung maupun menggunakan pos
penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
2. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas asset
keuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan
nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan
dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif.
3. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (termasuk investasi dalam instrument ekuitas
yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal),
kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat asset keuangan dengan nilai
kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang
berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
4. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi meskipun
aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif tersebut adalah
selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan
keuangan laba rugi komprehensif.
Piutang disajikan sebesar nilai bruto dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih. Perusahaan
membentuk penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan penelahaan terhadap masing-masing akun
piutang pada akhir tahun dan umur piutang setelah jatuh tempo dengan ketentuan sebagai berikut:
Piutang yang berumur lebih dari 5 (lima) tahun diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk
dihapusbukukan.
12
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Piutang yang berumur lebih dari 5 (lima) tahun diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk
dihapusbukukan.
13
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
e. Persediaan
Sesuai dengan PSAK No. 14 (Revisi 2008) tentang Persediaan, persediaan diukur berdasarkan biaya
perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya persediaan, yang
meliputi seluruh pengeluaran yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini,
dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method).
Penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai persediaan ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan
terhadap keadaan masing-masing persediaan pada akhir periode untuk mengurangi nilai tercatat
persediaan menjadi nilai realisasi neto.
Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya
penyelesaian dan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
g. Aset Tetap.
Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang Aset Tetap dan menggunakan model
biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
Aset tetap dengan menggunakan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansinya untuk pengukuran aset
tetapnya setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dicatat
pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang
cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan jumlah
yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada akhir periode pelaporan.
Penyusutan dimulai sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan
rincian sebagai berikut:
14
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang Akuntansi Tanah, hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya
perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya tertentu yang berhubungan dengan perolehan atau
perpanjangan hak atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau
taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya pembelian aset tetap dan biaya-biaya lainnya yang
terkait. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke akun masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat aset tersebut secara substansial selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
pelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa datang yang diharapkan dari penggunaan atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang muncul dari penghentian pengakuan asset tetap (diperhitungkan
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih) dimasukkan pada laporan laba rugi
komprehensif periode berjalan.
Bila jumlah tercatat suatu aset non-keuangan (atau unit penghasil kas) melebihi estimasi jumlah yang
terpulihkan maka jumlah tersebut diturunkan ke jumlah yang terpulihkan tersebut, yang ditentukan
sebagai nilai tertinggi antara nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi biaya untuk menjual atau
nilai pakai. Penurunan tersebut diakui sebagai rugi penurunan nilai dan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif.
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan
posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program penyesuaian atas keuntungan atau kerugian
aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan
pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat
15
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUKKewajiban
TAHUN YANG BERAKHIR
imbalan PADA
pensiun tersebut TANGGAL
merupakan 31kini
nilai DESEMBER 2015 DAN
kewajiban imbalan 2014
pasti pada tanggal laporan
posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program penyesuaian atas keuntungan atau kerugian
aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan
pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkat
bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal laporan posisi keungan dalam mata uang rupiah
sesuai dengan mata uang dimana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu
yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
Perseroan harus menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003 yang
merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun berdasarkan UU no. 13/2003 lebih besar
daripada program pensiun yang ada, maka perseroan membukukan selisih tersebut sebagai kewajiban
imbalan pasca kerja.
j Pajak Penghasilan.
Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak (deferred tax method) untuk menentukan taksiran
pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai Akuntansi Pajak Penghasilan. PSAK
tersebut mensyaratkan pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan atas pengaruh pajak di masa datang
yang berasal dari perbedaan temporer (beda waktu) antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial
dari aset dan liabilitas serta atas rugi fiskal kumulatif.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada
periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan
perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi
keuangan.
16
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan untuk
penjualan ekspor pada saat barang dikapalkan di mana pada saat itu seluruh kondisi sebagaimana
disebutkan di dalam PSAK No. 23 (Revisi 2010) tentang Pendapatan telah terpenuhi (di antaranya
Perusahaan telah memindahkan seluruh risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pihak pelanggan).
Saldo kas dan setara kas tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp Rp
- Kas 192,484,200 192,484,200
- Bank 3,464,185,558 3,464,185,558
- Deposito 100,000,000 100,000,000
Jumlah 3,756,669,758 3,756,669,758
Rincian saldo bank per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp Rp
Dalam Rupiah :
- PT Bank BNI Cabang Madiun 2,533,507,644 2,533,507,644
- PT Bank BRI Cabang Madiun 480,486,639 480,486,639
- PT Bank Mandiri Cabang Madiun 23,887,105 23,887,105
- Bank Mandiri Cabang Ponorogo 76,634,637 76,634,637
- Bank Sinar Mas 7,092,755 7,092,755
J u m l a h (a) 3,121,608,780 3,121,608,780
17
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
2015 2014
Rp Rp
Dalam mata uang US$ :
- PT Bank BNI Madiun 36,244,224 36,244,224
- PT Bank BRI Madiun 22,826,615 22,826,615
- Bank BCA 12,532,038 12,532,038
- Mandiri Surabaya Ex BDN 137,671,693 137,671,693
- Bank Manidi Madiun 133,302,208 133,302,208
Saldo deposito per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 merupakan deposito yang ditempatkan di Bank
Mandiri (dalam rupiah) masing-masing sejumlah Rp 100.000.000.
4. PIUTANG USAHA
Saldo piutang usaha tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp
- Pihak Ketiga 16,230,774,063 16,230,774,063
- Pihak yang berelasi 2,745,451,289 2,745,451,289
Jumlah Piutang Usaha (Bruto) 18,976,225,352 18,976,225,352
5. PIUTANG LAIN-LAIN
Saldo piutang lain-lain tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp Rp
- Pihak ketiga 3,730,004,836 3,730,004,836
- Pihak yang berelasi 716,646,578 716,646,578
Jumlah Piutang Lain-lain (bruto) 4,446,651,414 4,446,651,414
- Penyisihan Piutang tak tertagih (3,411,258,409) (3,411,258,409)
Jumlah (netto) 1,035,393,005 1,035,393,005
Piutang lain-lain merupakan piutang yang bukan berasal dari usaha pokok perusahaan tetapi berasal dari
piutang karyawan, sewa alat-alat dan pendapatan lainnya.
6. P E R S E D I AA N
Saldo persediaan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp Rp
18
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
7. UANG MUKA
Saldo uang muka tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari :
2015 2014
Rp Rp
- Pembelian lokal 1,734,072,297 1,734,072,297
- Karyawan 182,361,781 182,361,781
- Lain-lain 864,476,730 864,476,730
Jumlah 2,780,910,808 2,780,910,808
8. PERPAJAKAN
b. Hutang Pajak
Saldo hutang pajak tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- PPh. Pasal 21 152,030,845 152,030,845
- PPh. Pasal 22 17,714,870 17,714,870
- PPh. Pasal 23 10,624,017 10,624,017
- Hutang PBB 50,240,682 50,240,682
'- Hutang Pajak Keluaran 230,000,000 230,000,000
- Hutang PPh pasal 4 (Final) 26,786,797 26,786,797
Jumlah 487,397,211 487,397,211
c. Pajak Penghasilan
2015 2014
Rp Rp
Pajak kini 0 0
Pajak tangguhan 60,631,972 60,631,972
19
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
d. Pajak Tangguhan
2015 2014
Rp Rp
Beda waktu
Beban Manfaat Karyawan 142,527,888 142,527,888
Manfaat (beban) Pajak tangguhan
(tarif pajak x beda waktu) 35,631,972 35,631,972
Aset pajak tangguhan awal tahun 516,964,548 481,332,576
Aset pajak tangguhan akhir tahun 552,596,520 516,964,548
2015 2014
Rp Rp
Biaya asuransi 786,920,469 786,920,469
20
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Nilai buku aset tetap kecuali tanah tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan :
- Emplasemen 1,050,000,000 1,050,000,000
- Bangunan 30,750,000,000 30,750,000,000
- Mesin dan Instalasi 54,000,000,000 54,000,000,000
- Kendaraan Bermotor 1,525,800,000 1,525,800,000
- Inventaris 572,580,000 572,580,000
Total akumulasi penyusutan 87,898,380,000 87,898,380,000
Nilai buku aset tetap kecuali tanah tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut :
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
Tahun 2012
Tgl. 31-Des-2012 Tahun 2013 Tahun 2013 Tgl. 31-Des-2013
Rp Rp Rp Rp
Harga Perolehan
-Tanah 15,000,000,000 15,000,000,000
- Emplasemen 7,000,000,000 7,000,000,000
- Bangunan 205,000,000,000 205,000,000,000
- Mesin dan Instalasi 450,000,000,000 450,000,000,000
- Kendaraan Bermotor 2,543,000,000 - 2,543,000,000
- Inventaris 954,300,000 954,300,000
Nilai Perolehan AT 680,497,300,000 - - 680,497,300,000
Akumulasi Penyusutan :
22
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Saldo Aset lain lain tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Uang Jaminan 27,879,976 27,879,976
- Aset Non Produktif 212,054,827 212,054,827
Jumlah 239,934,803 239,934,803
13 HUTANG BANK
Saldo Hutang Bank tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Hutang bank BNI 51,500,000,000 51,500,000,000
0 -
Jumlah 51,500,000,000 51,500,000,000
14 HUTANG USAHA
Saldo hutang usaha tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Pihak ketiga 125,303,000,000 125,303,000,000
- Pihak berelasi 543,123,000 543,123,000
Jumlah 125,846,123,000 125,846,123,000
Saldo biaya YMH Dibayar tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
23
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Rp Rp
- Biaya Bunga 6,000,000,000 6,000,000,000
- Biaya YMA Dibayar 250,000,000 250,000,000
- Hutang Biaya Karyawan 125,000,700 125,000,700
Jumlah 6,375,000,700 6,375,000,700
Saldo Hutang Jangka Pendek lainnya tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Hutang Bonus 251,486,956 251,486,956
- Hutang Dana Industri kecil 2,940,000 2,940,000
- Hutang lain lain 4,500,000 4,500,000
Jumlah 258,926,956 258,926,956
18 EKUITAS
Saldo Ekuitas tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Modal Disetor 287,308,539,803 287,308,539,803
- Saldo Laba 123,000,347,900 123,000,347,900
- Saldo Laba tahun berjalan (12,441,419,937) (12,441,419,937)
Jumlah 397,867,467,766 397,867,467,766
19 PENJUALAN
Saldo Penjualan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
- Kertas 59,650,789,000 54,650,789,000
Jumlah 59,650,789,000 59,650,789,000
24
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Saldo Harga Pokok Penjualan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
Bahan baku dan penolong :
- Saldo awal 6,489,954,089 6,489,954,089
- Pembelian Bahan Baku 20,466,797,900 20,466,797,900
- Bahan Baku Tersedia untuk dipakai 26,956,751,989 26,956,751,989
- Saldo akhir Bahan Baku 6,489,954,089 6,489,954,089
- Pemakaian bahan baku dan penolong 20,466,797,900 20,466,797,900
- Biaya Tenaga Kerja Langsung 10,204,003,400 10,204,003,400
- Beban overhead pabrik 13,094,514,300 13,094,514,300
Beban produksi 43,765,315,600 43,765,315,600
Persediaan dalam proses :
-- Awal tahun 1,202,089,730 1,202,089,730
-- Akhir tahun 1,202,089,730 1,202,089,730
Beban pokok produksi 43,765,315,600 43,765,315,600
Persediaan barang jadi :
- Awal tahun 2,655,263,892 2,655,263,892
- Akhir tahun 2,655,263,892 2,655,263,892
Jumlah Beban Pokok penjualan 43,765,315,600 43,765,315,600
21 BEBAN PENJUALAN
Saldo beban Penjualan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
Biaya Angkutan kertas 1,165,407,928 1,165,407,928
Biaya karyawan 4,328,694,798 4,328,694,798
Biaya promosi dan iklan 14,523,673 14,523,673
Biaya ekspor dan komisi ekspor 8,936,760 8,936,760
Biaya pergudangan 1,838,585 1,838,585
Biaya telepon & Telex 54,553,594 54,553,594
Biaya perjalanan Dinas 64,297,191 64,297,191
Biaya Energi & Air 248,812,554 248,812,554
Biaya penyusutan / Amortisasi 3,075,000,000 3,075,000,000
Biaya reparasi pemeliharaan 82,022,877 82,022,877
Biaya pemasaran lainnya 252,594,445 252,594,445
Jumlah 9,296,682,405 9,296,682,405
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Saldo beban Umum dan administrasi tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
Biaya Karyawan 12,345,000,120 12,345,000,120
Biaya manfaat karyawan 242,527,888 242,527,888
Biaya Administrasi Bank 167,437,779 167,437,779
Biaya Energi & Air 2,020,054,603 2,020,054,603
Biaya perjalanan Dinas 48,872,920 48,872,920
Biaya Rapat,tamu Manajemen 14,888,900 14,888,900
Biaya Sumbangan 24,323,080 24,323,080
Biaya telepon dan telex 16,253,070 16,253,070
Biaya reparasi pemeliharaan 11,498,214 11,498,214
Biaya Pajak & Retribusi 192,262,534 192,262,534
Biaya Litbang / Diklat 146,703,690 146,703,690
Biaya penyusutan / Amortisasi 4,124,460,000 4,124,460,000
Biaya Operating Supplies 6,476,616 6,476,616
Biaya Piutang tak tertagih/Penyisihan 289,500,700 289,500,700
Biaya Konsultan 50,000,000 50,000,000
Biaya Perayaan 72,157,655 72,157,655
Biaya Pemakaian Bahan Baku 0 0
Biaya Lainnya 5,000,000 5,000,000
Jumlah 19,777,417,769 19,777,417,769
Saldo Pendapatan Lain-lain tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :
2015 2014
Rp Rp
Pendapatan klaim 9,107,290 9,107,290
Pendapatan sewa gudang 500,000,000 500,000,000
Pendapatan jasa service 204,462,875 204,462,875
Pendapatan bunga deposito & Jasa Giro 25,000,000 25,000,000
Penjualan barang bekas dan idle 188,643,841 188,643,841
Pendapatan Lain-Lain 28,000,000 28,000,000
Pendapatan jamsos,bankes,THT dll 2,559,456 2,559,456
Jumlah 957,773,462 957,773,462
PT. ABC
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
PT ABC
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Beban Usaha
Pajak Penghasilan
Kini - -
Tangguhan 2l,9c 60,631,972 60,631,972
PT ABC
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Rp Rp Rp
2015 2014
Uraian Rp Rp
B. Pengeluaran
1. Penambahan Aset Tetap 95,098,225 95,098,225
2. Penambahan Aset Lainnya 392,903,237 392,903,237
Jumlah Pengeluaran (B) 488,001,462 488,001,462
B. Pengeluaran
Biaya Bunga 1,291,666,666 1,291,666,666
Angsuran Kredit Pembiayaan - ###
Halaman
2. Laporan Laba (Rugi) Komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 ................................................................................................................... 3
Oleh
Herlina Sofi Wijayanti
132300064
Kepada Yth:
Pemegang Saham,Dewan Komisaris & Direksi
PT. ABC
Kami telah mengaudit neraca PT. ABC per tanggal 31 Desember 2013 , serta laporan laba rugi,
laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak
pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasar audit yang kami lakukan.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu
audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian,bukti bukti yang mendukung jumlah jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh menajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai
untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material posisi keuangan PT.ABC per tanggal 31 Desember 2013 , serta
hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
HERLINA SW
Ijin Akuntan Publik No. 12345
Kepada Yth. Madiun ,.. 2014
Bank BRI Madiun
Jl. RA Kartini No. 236
Kartini Building Kav. 2-3 Madiun
Dengan hormat,
Hadori Sugiarto Adi & Rekan Surabaya Jl.Manyar Rejo IV No. 4 Surabaya
Telp. 031-5939787, Fax 031 5945616, Surabaya 60115.
Potong Disini
Kepada Yth. .2014
Kantor Akuntan Publik Herlina SW & Rekan
Certified Public Accountants
Jl. Ranumenggalan No.5 Madiun
Telp. 0351 768840, Fax 0351 753243
Dengan hormat,
Dalam rangka pemeriksaan akuntan yang Saudara lakukan terhadap PT.ABC, kami
memberitahukan bahwa :
Hormat kami,
(_______________________
_)
Buku Besar
Biaya Bunga
Mutasi
Tanggal Keterangan Ref Saldo Akhir
Debet Kredit
01/03/2014 Saldo Awal 2,000,000,000
23/04/2014 Pembayaran Beban Bunga 1,050,000,000 - 3,050,000,000
28/05/2014 Pembayaran Beban Bunga 380,000,000 - 3,430,000,000
03/06/2014 Penerimaan Pinj. Dari Bank - 10,000,000 3,420,000,000
05/07/2014 Bunga Terutang 620,000,000 - 4,040,000,000
15/09/2014 Pembayaran Beban Bunga 1,960,000,000 - 6,000,000,000
Buku Besar
Biaya YMA Dibayar
Mutasi
Tanggal Keterangan Ref Saldo Akhir
Debet Kredit
03/03/2014 Saldo Awal 98,000,000
03/03/2014 Pembayaran Sewa 35,000,000 - 133,000,000
13/05/2014 Pembayaran Asuransi 25,000,000 - 158,000,000
25/08/2014 Pembayaran Tenaga Ahli 17,000,000 - 175,000,000
01/10/2014 Hutang Listrik dan Air - 12,000,000 163,000,000
01/11/2014 Pembayaran Pajak 87,000,000 - 250,000,000
Buku Besar
Hutang Biaya Karyawan
Mutasi
Tanggal Keterangan Ref Saldo Akhir
Debet Kredit
20/03/2014 Saldo Awal 65,000,000
04/04/2014 Pembayaran Gaji Karyawan 10,700,000 - 75,700,000
08/04/2014 Gaji yang masih harus dibayar - 5,300,000 70,400,000
03/06/2014 Gaji yang masih harus dibayar - 3,500,000 66,900,000
17/08/2014 Pembayaran Gaji Karyawan 20,000,700 - 86,900,700
02/11/2014 Pembayaran Gaji Karyawan 38,100,000 - 125,000,700
125,000,700
125,000,700
Kantor Akuntan Publik Herlina SW & Rekan
Certified Public Accountants
PERHITUNGAN KAS:
1. Jumlah Uang Tunai (Lampiran 1) Rp 170,678,900
2. Jumlah Cek/Giro Bilyet (Lampiran 2) Rp -
3. Jumlah Pos wesel (lampiran 3) Rp -
4. Jumlah Bon Sementara (Lampiran 4) Rp -
Jumlah Rp 170,678,900
Juwita
Saya sebagai pemegang dana tersebut diatas, telah menyaksikan perhitungan kas dan
mengakui bahwa:
Jumlah dana per tanggal kas opname adalah sebesar jumlah menurut hasil
perhitungan tersebut diatas.
Pemegang Dana
UANG KERTAS
UANG LOGAM
LEMBAR @ Rp 1.000,00. = Rp -
LEMBAR @ Rp 500,00. = Rp -
9 LEMBAR @ Rp 100,00. = Rp 900
LEMBAR @ Rp 50,00. = Rp -
MATERAI
LEMBAR @ Rp 6.000,00. = Rp
LEMBAR @ Rp 3.000,00. = Rp
Jumlah Rp.
170,678,900
( Tiga puluh lima juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah )
Juwita Rahayu
Kantor Akuntan Publik Herlina SW & Rekan
Certified Public Accountants
Jumlah 66,600,000
( Tuju puluh lima juta rupiah )
Juwita
( ) Rahayu
(
)
( ) ( )
BON-BON SEMENTARA
No.BoTgl Bon Nama Unit/Bag Jumlah Keperluan
( ) ( )
Pengujian Balik saldo 31 Desember 2014
Dengan hormat
Dalam rangka pemeriksaan akuntan, kami minta saudara mengisi formulir berikut
ini dan mengirimkannya kembali langsung ke :
Hormat kami,
Kadep Adm & Keuangan
SURAT INI BUKAN SURAT TAGIHAN, HANYA MERUPAKAN KONFIRMASI ATAS SALDO
HUTANG SAUDARA.
potong disini
Dengan hormat,
Hormat kami,
(Dedis Jadmiko )
*) Jumlah tersebut cocok/tidak cocok Manajer Akun & Keuangan
Penjelasan mengenai ketidakcocokkan :
Saldo hutang PT. Rahayu ke PT. ABC Rp.800.000.000 , yang Rp.400.000.000
sudah kami lunasi tanggal 30 Desember 2014 dengan No. Inv 045/RY/12/2013
KOP Surat PT.ABC
Kepada Yth. Madiun, 2014
PT. Markindo Reka Teknik
Jl.Bubakan No. 20-21 Ruko B Semarang
Dengan hormat,
Dalam rangka pemeriksaan akuntan, kami minta Saudara mengisi formulir berikut ini dan mengirimkannya
langsung ke :
KantorAkuntan
Kantor AkuntanPublik
PublikHerlina
HerlinaSWSW& & Rekan
Rekan
CertifiedPublic
Certified Public Accountants
Accountants
Jl. Manyar
Jl. Ranumenggalan
Erjo IV No. No.5
4 Madiun
Telp. 031
0351593
768840,
9787,Fax
Fax0351
031 594
753243
5616
Hormat kami,
Kadep Adm & Keuangan
Dengan hormat,
Dalam rangka pemeriksaan akuntan yang Saudara lakukan terhadap laporan keuangan PT.ABC, unt
periode 31 Desember 2013, kami memberitahukan bahwa catatan kami menunjukkan saldo debet atas nama perusaha
Saudara periksa tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 3.000.000.000.,00 *)
Hormat kami,
adep Adm & Keuangan
Sobarin
....2014
Hormat kami,
(...)
1 Pengujian Substantif dan Kepatuhan terhadap Kas dan Bank
2 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Piutang
3 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Persediaan
4 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Investasi
5 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Aktiva Tetap
6 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Aktiva Tidak berwujud
7 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Hutang Lancar
8 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Hutang Jangka Panjang
9 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Hutang Modal
10 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Pendapatan
11 Pengujian Substantif dan kepatuhan terhadap Biaya
12 Penyelesaian pekerjaan pemeriksaan
13 Laporan Akuntan
14 Penghitungan Pajak Tangguhan
15 Penghitungan pajak PPh 29
16 Praktek audit
17 Praktek audit
18 Praktek audit
Kelompok 1
1 Arta arlita Rizki Model Belajar-Mengajar Metodologi Audit
2 Arum Tin Kudianti Audit terhadap Siklus Pendapatan :Pengujian Substantif
Kelompok 2
1 Avifatul Mutmainah Audit Terhadap Siklus Pendapatan Pengujian Substantif
Terhadap saldo Piutang Usaha
Kelompok 3
1 Azharul Jamilah Audit terhadap siklus pengeluaran :pengujian pengendalian
2 Bhintang Nusan P
Keompok 4
1 Bidari Chyntia S.S Audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap saldo Hutang us
2 Yuni Pratiwi
Kelompok 5
1 Dyah Ambarwati Audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap aktiva tetap
2 Fa'jeril Islami
Kelompok 6
1 Dyah Astuti Audit terhadap siklus pengeluaran pengujian substantif terhadap aktiva
2 Vitria Dwi R tidak berwujud
Kelompok 7
1 David Pradana T Audit terhadap siklus produksi :Pengujian substantif
2 Veronica I.S
Kelompok 8
1 Faris Nur R Audit Terhadap siklus produksi : Pengujian substantif terhadap sado persediaan
2 Sulis Setyowati
Kelompok 9
1 Firman Pujo P Audit Terhadap Siklus Jasa Personil : Pengujian Pengendalian dan
2 Fitria Pengujian Substantif
Kelompok 10
1 Herlina Sofi W Pengujian Substantif terhadap investasi
2 Sukma Maharani
Kelompok 11
1 Ivan Algarani Pengujian Substantif Terhadap hutang Jangka Panjang
2 Sri Maharani
Kelompok 12
1 Lusi Tri Lestari Pengujian susbstantif terhadap ekuitas Pemegang saham
2 Ruli Handaayani
Kelompok 13
1 Muhammad S.F Pengujian susbstantif terhadap kas dan setara kas
2 Erna T.S
3 Rudy S.P
Kelompok 14
1 Oka Andri N Penyelesaian Pekerjaan audit dan penyusunan laporan audit
2 Oktavia S.P.M
3 Putri Nur H
piutang usaha timbul karena penjualan barang dan jasa yang ada diperusahaan piutang lain"diluar dari piutang usaha
stantif terhadap saldo Hutang usaha