Contoh Penulisan Kasus
Contoh Penulisan Kasus
CONTOH PENGKAJIAN
DENGAN WAWANCARA
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Januari 2013, pukul 14.30 WITA, di ruang
NAKULA RSUD Sanjiwani Gianyar, pasien masuk rumah sakit pada tanggal 6
Januari 2013, dengan sumber data dari Pasien, Keluarga pasien dan catatan medis.
No.CM : 422400
A. Data Dasar
Identitas Pasien Penanggung
Nama : WT MW
Umur : 56 tahun 40 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Laki-laki
Agama : Hindu Hindu
Pekerjaan : Petani Petani
Pendidikan :- SMP
Status : Sudah menikah Sudah menikah
Alamat : Wanayu, Bedulu Wanayu, Bedulu
B. Alasan Dirawat
1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sering pusing dan badanny lemas serta kakinya terasa
kesemutan. Pasien juga tidak bisa melakukan aktivitas sendiri seperti berjalan
karena tidak kuat berdiri dan bermasalah dengan pengelihatannya.
2. Kronologi Keluhan
Pasien datang dengan keluhan badan dan kakinya terasa lemas dan kepalanya
terasa pusing di rawat di ruang Nakula dengan terapi : UFD DS% =
amnopilin pranza 1x1 vial cefotaxime 3x1 gr, m pred 2x vial, lasix 1x1 H 3,
briscasma 3x amp.
C. Data Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernafas
1
Saat pengkajian pasien mengatakan mengalami ganguan dalam bernafas.
Sesak (-), batuk (+), nyeri saat menarik atau menghembuskan nafas (+)
2. Makan dan Minum
Saat pengkajian, pasien mengatakan menghabiskan 1 porsi yang
diberikan. Pasien sudah makan 2x (pagi & siang). Sebelum masuk
rumah sakit pasien mampu menghabiskan 1 porsi makanan yang
diberikan, mual (-), muntah (-), kesulitan menelan (+)
Saat pengkajian pasien mengatakan, sudah minum 2 gelas sejak pagi.
3. Eliminasi
BAB : Saat pengkajian pasien mengatakan sudah BAB 1x konsistensi
padat, jumlahnya sedikit, warna kuning kecoklatan, darah (-), lender
(-)
BAK : Saat pengkajian pasien sudah BAK 3x sejak pagi, warnah
kuning keruh, bau khas urine, darah (-)
4. Aktivitas dan Gerak
Saat pengkajian pasien mengatakan mengalami gangguan dalam gerak dan
aktivitas. Pasien mengatakan badannya lemas, tidak kuat berdiri, pasien juga
mengatakan selalu di papah jika ingin turun dari tempat tidur dan di suapi
saat makan, pasien juga mengatakan tidak bisa berjalan dan makan sendiri
karena penglihatannya kurang jelas
5. Istirahat Tidur
Saat pengkajian pasien mengatakan tidurnya gelisah saat tidur. Pasien sering
terbangun karena badannya terasa sakit, kaki kesemutan dan
terkadangberganti posisi.
6. Kebersihan Diri
Saat pengkajian keluarga pasien mengatakan pasien di lap saja setiap pagi
dan sore. Sebelum MRS pasien mandi 2x sehari.
7. Pengaturan Suhu Tubuh
Pasien mengatakan suhu tubuhnya tidak meningkat, badan pasien tidak
terasa panas. Suhu tubuh 360 C normalnya 360 C-370 C
8. Rasa Nyaman
Saat pengkajian pasien mengatakan merasa nyaman, tidak ada rasa nyeri,
mual (-), dan muntah (-)
9. Rasa Aman
Saat pengkajian pasien mengatakan merasa cemas dengan penyakitnya
10. Sosialisasi dan Komunikasi
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik, baik dengan keluarga, perawat
maupun pengunjung dan pasien lainnya.
11. Rekreasi
Pasien mengatakan saat di RS ia mengisi waktu luang dengan mengobrol
dengan penunggu pasien maupun keluarganya
12. Bekerja
Saat pengkajian pasien mengatakan sudah tidak bekerja lagi. Sebelum MRS
pasien bekerja sebagai petani
13. Belajar/Pengetahuan
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengetahui banyak tenteng
penyakitnya
14. Spiritual
Pasien beragama hindu, pasien mengatakan hanya membanten yang
dilakukan oleh keluarganya.
2
PEMERIKSAAN: INSPEKSI, PALPASI, AUSKULTASI, PERKUSI DAN PENUNJANG
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Umum : Baik
Bentuk Tubuh : Kurus
Postur Tubuh : Tegak
Warna Kulit : Sawo Matang
Turgor Kulit : Sedang
2. Gejala Kardinal
Tekanan Darah : 130/70mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 360C
Respirasi : 16x/menit
3. Keadaan Fisik
o Kepala : Bentuk bulat simetris, nyeri tekan(-), lesi(-),
benjolan/massa(-), warna rambut sebagian putih dan tersebar merata,
kebersihan terjaga
o Mata : Bentuk simetris, sklera putih, konjungtiva pucat,
bengkak(-), refleks pupil baik
o Hidung : Bentuk simetris, sekret(-), pendarahan(-), cuping
hidung(-), nyeri(-), lesi(-)
o Telinga : Bentuk simetris, serumen(-), pendarahan(-),
nyeri(-), lesi(-)
o Mulut : Bentuk simetris, mukosa bibir kering, gigi bersih
namun tidak lengkap.
o Leher : pembesaran vena jugularis(-), pembesaran kelenjar
tiroid(-), nyeri(-), lesi(-)
o Thorax : bentuk dada simetris, nyeri tekan(-), lesi(-), adanya
penggunaan otot bantu nafas
o Abdomen : Bentuk simetris, nyeri tekan(-), lesi(-), asites(-)
o Ekstermitas : *Atas: edema(-), nyeri(-), lesi(-) terpasang infuse di
tangan kanan
*Bawah : edema(-), varises(-), sering terasa
kesemutan
o Genetalia : tidak terpasang kateter
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil Pemeriksaan Hematologi
3
MCV 97,4 [fL] 36,0-110
MCH 27,1 [pg] 26,0-37,0
MCHC 34,1 [g/dL] 31,0-37,0
PLT 65,7 [ 10A3/uL] 150-400
RDW SD 36,0 [fL] 37,0-54,0
RDW CV 13,0 [%] 26,050,0
PDW 11,0 [fL] 860-110,0
MPV 9,7 [fL] 26,0-38,0
P-LCR 23,6 [%] 31,0-37,0
PCT 0,61 [%] 150-400
B. Analisa Masalah
1. P : Gangguan/hambatan mobilitas fisik
E : Berhubungan dengan penurunan ketangkasan motorik atau kelemahan otot
S : Pasien tidak bisa berjalan sendiri dan tidak bisa turun dari tempat tidur
sendiri
Proses Terjadinya
Gerak merupakan serangkaian koordinasi yang berhubungan antara tulang
otot, dan sendi. Ketiganya saling berhubungan dan bila salah satunya
terganggu maka menimbulkan gangguan koordinasi ataugerak yang
berpengaruh pula pada aktivitas sehari-hari.
C. Rumusan Diagnosa
4
1. Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan ketangkasan motorik atau kelemahan
otot ditandai dengan pasien tidak berjalan sendiri dan tidak dapat turun dari
tempat tidur sendiri.
LAMPIRAN PERENCANAAN
III. PERENCANAAN
A. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan mobilitas fisik b/d penurunan ketangkasan motorik atau kelemahan
otot d/d pasien tidak berjalan sendiri dan tidak dapat turun dari tempat tidur
sendiri.
B. Intervensi
3. Tingkatkan
3. Untuk
lamanya
meningkatkan
berjalan
kemampuan
secara
otot pasien
progresif
setiap hari
4. Agar keluarga
4. Memberi
pasien mengerti
penjelasan
5
pada keluarga pentingnya
pasien tentang mobilisasi dan
mobilisasi dapat melatih
mobilisasi
secara mandiri
IV. IMPLEMENTASI
- S: 36,20C
1 - RR : 16x/menit
Pk. 17.00
WITA - Pasien belum
- Memberikan individu mampu
menjuntaikan tungkai menjuntaikan
disamping tempat tungkai selama 5
tidur selama 5 menit menit, pasien
sebelum mengambil hanya mampu
posisi berdiri kurang lebih 3
menit dan masih
dipegang oleh
keluarga
1
Pk. 18.00
WITA
- Pasien minta
- Memberikan makan disuapi oleh
dan minum keluarga
6
2. Rabu 9 1
Januari - Memandikan pasien - Pasien belum
20013 mampu mandi
sendiri, hanya
minta di lap oleh
keluarganya saja
Pkl 07.00 1
WITA
- Memberikan makan - Pasien belum bisa
dan minum makan sendiri dan
minta disuapi oleh
1 keluarga
Pk. 07.30
WITA - Membantu pasien - Pasien belum
mobilisasi turun dari mampu dan
tempat tidur dan berjalan sendiri
berjalan 15 menit
- N : 80x/menit
Pk. 11.00
WITA 1 - S: 36,20C
- RR : 16x/menit
Pk. 12.00
WITA - Membiarkan pasien - Pasien sudah
menjuntaikan tungkai mulai bisa
di samping tempat tungkainya selama
tidur selama 5 menit, 5 menit dan
7
sebelum mengambil mengambil posisi
1 posisi berdiri berdiri
Pk. 13.00
WITA
Kamis, 10
Januari
2013
8
- Langsung membantu berjalan terlalu
mobilisasi dari tempat lama dan jauh,
tidur dan berjalan pasien hanya
15 menit mampu berjalan
10 menit, dan
dipapah oleh
keluarga
Pk. 11.00 1
WITA
- TD : 140/70mmhg
- Pantau vital sign
- N : 80x/menit
- S: 36,20C
Pk. 12.00 1
WITA - RR : 16x/menit
9
V. EVALUASI
Mengetahui
10
Pembimbing Akademik
(I Made ..)
NIP: 1968123119920302020
11