Texture : tekstur makanan, berdasarkan panduan WHO terbaru ini bayi langsung
diberi puree/bubur halus (lembut) tapi semi kental. Patokan kekentalan dilihat dari makanan
yang tidak langsung tumpah ketika sendok dibalik. Kekentalan berbanding lurus dengan
banyaknya asupan kalori dan nutrisi.
Setelah mulai makan beberapa minggu sampai usia 9 bulan, tekstur lebih kental
berupa bubur saring yang lebih bertekstur daripada bubur halus/lembut.
Mulai usia 9 bulan sudah bisa makanan yang dicincang halus, tidak keras dan mudah
dijumput oleh anak.
Diharapkan mulai usia 1 tahun anak sudah bisa makan makanan keluarga.
Variety : variasi keberagaman makanan diberikan sejak awal pemberian mp-asi terdiri
dari karbohidrat, protein nabati (kacang-kacangan), protein hewani, sayuran dan buah, serta
sumber lemak tambahan. Keberagaman makanan diperlukan untuk keseimbangan antara
masukan dan kebutuhan gizi karena tidak ada 1 jenis makanan yang memiliki semua unsur
gizi yang dibutuhkan. Dengan mengonsumsi makanan yang beranekaragam, kekurangan zat
gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi jenis makanan lainnya,
sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang.
Untuk perkenalan awal mp-asi, paling lama 2 minggu pertama disarankan dikenalkan
bubur dan pure buah tunggal (dari satu jenis bahan) dengan frekuensi makan 1-2 kali sehari.
Masa pengenalan ini digunakan untuk pengenalan variasi sumber karbohidrat, sayuran dan
buah.
Paling telat minggu ketiga sudah harus dikenalkan aneka protein, baik protein hewani
maupun protein nabati, dan sumber lemak tambahan dalam bentuk bubur halus/saring yang
diberikan bersama dengan karbohidrat dan sayuran dengan frekuensi makan 2-3 kali sehari
dan mulai dikenalkan 1 kali cemilan/makanan selingan.
Prinsip variasi keberagaman ini menjadi dasar atau panduan menyusun menu harian,
untuk mudahnya mari kita sebut sebagai panduan 4 bintang yang harus memenuhi tiga fungsi
makanan (disebut juga sebagai tri guna makanan : zat tenaga, zat pembentuk dan zat
pengatur). Selalu sertakan 1 bahan makanan dari setiap kelompok jenis makanan (kelompok
bintang) dalam menu harian MP-ASI dan makanan keluarga yang terdiri dari :
* Sumber hewani sebagai sumber pembentuk sel tubuh dan sumber zat besi (memenuhi
fungsi zat pembentuk)
** Sumber karbohidrat dikenal sebagai makanan pokok sumber penghasil energi (memenuhi
fungsi zat tenaga)
*** Kacang-kacangan sebagai sumber protein nabati dan mineral zat besi (memenuhi fungsi
zat pengatur)
**** Sumber vitamin A dari sayuran dan buah (memenuhi fungsi zat pengatur)
***** Lengkapi dengan unsur penunjang yaitu sumber lemak tambahan untuk menambah
kalori
Terkait dengan keberagaman bahan makanan, jika orang tua memiliki riwayat alergi
terhadap makanan tertentu, ada baiknya melakukan tunggu 2-3 hari saat mengenalkan
makanan baru pada bayi, khususnya makanan pemicu alergi pada orangtuanya. Jika tidak ada
riwayat alergi dalam keluarga, disarankan memberikan variasi makanan setiap harinya agar
anak mendapatkan variasi nutrisi sejak awal pemberian mp-asi.
Makanan pemicu alergi pada umumnya : telur, ikan laut, kacang-kacangan, beberapa
buah-buahan golongan berry, tomat, jeruk dan jambu biji.
Active/responsive : saat memberi makan, respon anak dengan senyum, jaga kontak
mata, kata-kata positif yang menyemangati. Beri makanan lunak yang bisa dipegang untuk
merangsang anak aktif makan sendiri.
Hygiene : menyiapkan dan memasak makanan secara higienis. Pastikan makanan
bebas patogen, tidak mengandung racun/bahan kimia berbahaya, cuci bersih, masak dan
simpan dengan baik, cuci tangan ibu dan bayi sebelum makan.
Referensi:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2009/9789241597494_eng.pdf
http://kultwit.aimi-asi.org/2012/05/wmpasi
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CD0QFjAD&url=http%3A%2F
%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F125830-S-5822-Hubungan
%2520pengetahuan-Literatur.pdf&ei=-bJ7Uv65AoKqrAez74HIAQ&usg=AFQjCNEY6Ku-
lvkBUC4M8DSnMfwNo2mMfg&bvm=bv.56146854,d.bmk
Departemen Kesehatan. Pedoman Umum Gizi Seimbang.
Modul Kelas Edukasi Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), AIMI.
UNICEF, Booklet Pesan Utama Pemberian Makanan Bayi dan Balita, Paket Konseling,
AIMI 2012
UNICEF, Materi Peserta, Modul Pemberian Makan Bayi dan Balita dan Pendamping ASI,
AIMI 2012
[PANDUAN] MP-ASI dengan Adaptasi Pola FC
Berdasarkan kaidah pola FC, pakar gizi bayi balita dan juga merupakan salah satu
pelaku FC, Wied Harry memperkenalkan panduan MP-ASI dengan pola adaptasi FC dengan
pentahapan jenis makanan yang bisa dikenalkan pada bayi sesuai dengan kesiapan
perkembangan organ pencernaan di setiap tahapan usianya.
Sumber karbohidrat yang dapat diberikan berasal dari umbi-umbian dan padi-padian :
beras putih, beras merah, beras coklat, beras hitam, kentang, ubi kuning/jingga/ungu,
singkong kuning, karbohidrat lainnya seperti sukun.
Sayuran yang dapat diberikan :
usia 6-7 bulan berupa sayuran umbi berupa wortel, sayuran buah : timun, labu
kuning/labu parang, labu kuning jepang/kaboca, labu siam, labu air, jagung manis,
tomat merah (dibuang bijinya).
Memasuki usia 7-8 bulan sayuran yang dapat ditambahkan untuk diberikan adalah
sayuran daun berupa bayam, brokoli, kembang kol, daun katuk muda, daun melinjo
muda, pucuk daun labu; serta sayuran tunas berupa toge dan dan jamur segar (jamur
merang dan jamur kancing). Sayuran berdaun hijau merupakan sumber karbohidrat
sehat dan berkalori rendah yang kaya kandungan vitamin C, vitamin K, kalsium,
kalium, magnesium dan asam folat.
Referensi :
Apriadji, Wied Harry. 2006. Variasi Makanan Sehat Bayi. Jakarta : Puspa Swara
Apriadji, Wied Harry. 2012. Buku Super Lengkap : Makanan Bayi Sehat Alami. Jakarta :
Pustaka Bunda.
Pratiwi, I Gusti Ayu Nyoman. 2011. Anak Sehat : 100 Solusi dr. Tiwi Panduan Lengkap
Kesehatan Bayi 0-24 Bulan. Jakarta : Penerbit Erlangga